D. Hipotesis
Berdasarkan uraian latar belakang dan tinjauan pustaka diatas diambil hipotesis: Terjadi prevalensi relaps setelah perawatan ortodontik cekat yang
tinggi berdasarkan perhitungan menggunakan indeks PAR.
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, jenis penelitian ini adalah penelitian observational deskriptif.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi dalam penelitian ini adalah cetakan gigi pasien yang telah melakukan perawatan ortodontik cekat di beberapa klinik dokter gigi di
Yogyakarta. 2. Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan Rumus Federer sesuai
dengan kriteria inklusi. Rumus Federer = t-1n-
1≥15 keterangan =
2-1n- 1≥15
t= jumlah kelompok=2 n-
1≥15 n=jumlah sampel
n≥16 Sampel yang dipakai dalam penelitian ini berjumalah 24. Karena
ada 2 kelompok yaitu cetakan setelah lepas bracket dan cetakan saat penelitian, maka terdapat 48 cetakan. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini diperoleh dari berbagai klinik gigi pribadi. a. Kriteria Inklusi
1 Sudah selesai melakukan perawatan ortodontik cekat. 2 Tersedia cetakan gigi pada saat lepas bracket dan cetakan gigi saat
penelitian.
3 Tersedia cetakan saat minimal 3 bulan setelah lepas bracket. 4 Tidak dibedakan jenis kelamin.
b. Kriteria Eksklusi 1 Usia pasien dibawah 17 tahun karena masih mengalami pertumbuhan
gigi geligi.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Mei
2016.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel pengaruh : Periode pasif perawatan ortodontik
2. Variabel terpengaruh : Terjadinya relaps
3. Variabel terkendali :
a. Umur b. Minimal 3 bulan setelah lepas bracket
4. Variable tak terkendali :
a. Kepatuhan dalam penggunaan retainer. b. Lama waktu perawatan dengan alat ortodontik cekat.
c. Jenis kelamin. d. Lama pemakaian retainer sampai saat penelitian.
e. Keparahan kasus