19
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti Variabel dependen
Variabel independen
Hasil Penelitian Erica Yip, Chris
Van Staden, dan Steven
Cahan 2011
Manajemen Laba Proksi : model Jones
1991 Corporate
Social Responsibility
Disclosure Pengungkapan
CSR dan EM berhubungan
negatif ketika political cost
tinggi dan
berhubungan positif
ketika biaya
politik rendah.
Armytha Maharani Purwamitha
dan Nur
Cahyonowati 2011
Manajemen Laba Proksi:
model discretionary
accruals dari Han dan Wang 1998
Corporate Social
Disclosure Discretionary accruals
negatif terjadi ketika ada
regulasi pemerintah
yang mewajibkan CSR.
Yongtae Kim,
Myung Seok Park, and Benson Wier
2012 Manajemen Laba
Proksi : modifikasi model Jones, Kothari
et.al 2005; real Activities
manipulation Cohen et.al
2008; dan
Accounting and Auditing Enforcement
Releases AAERs CSR
CSR berpengaruh
negatif terhadap EM. Kekuatan
CSR signifikan berhubungan
dengan real activities manipulation
dan AAERs.
Sumber : data diolah peneliti
2.3 kerangka konseptual Variabel independen
variabel dependen
Variabel moderating
Corporate social responsibility disclosure X
Kinerja lingkungan Z Manajemen laba Y
Universitas Sumatera Utara
20
Menurut Watts dan Zimmerman 1978 dalam Yip et al., 2011 berdasarkan hipotesis political cost, perusahaan besar cenderung menggunakan pilihan
kebijakan akuntansi yang mengurangi profit yang dilaporkan danatau membuat pelaporan disclosure lain untuk mengurangi political cost. Dalam merespon
tekanan politik, jika perusahaan tidak melakukan manajemen laba, maka perusahaan cenderung akan melakukan pelaporan sukarela dalam hal ini
pelaporan CSR sebagai upayanya untuk mengurangi tekanan politik. Banyak penelitian terdahulu yang telah menguji hubungan antara CSR dan
manajemen laba. Banyak peneliti yang menjadikan CSR sebagai variabel independen dan manajemen laba sebagai variabel dependen, dengan
menggunakan pendekatan discretionary accruals, seperti penelitian yang dilakukan Chih, et al 2008, Yip, et al 2011, Purwamitha dan Cahyonowati
2011, Fan 2013. Ada juga peneliti yang menguji pengaruh CSR dan manajemen laba dengan pendekatan manajemen laba aktivitas riil real activities
manipulation, seperti penelitian yang dilakukan Kim, et al 2012 dan Yuliarti 2014.
Dalam mengukur kepatuhan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam melaksanakan CSR, Kementrian Lingkungan Hidup melaksanakan Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan PROPER, yaitu program pemerintah untuk memberikan peringkat kepada
perusahaan berdasarkan tingkat kepatuhannnya dalam melaksanakan CSR. Ada lima tingkatan PROPER diurutkan dari kinerja lingkungan paling tinggi hingga
paling rendah, yaitu; emas, hijau, biru, merah, dan hitam.
Universitas Sumatera Utara
21
2.4 Hipotesis Penelitian