Keamanan Lansia di Rumah

penyakit juga dikontrol melalui pembuangan sampah manusia yang adekuat ke dalam tempat yang tepat, serta perbaikan pembuangan air dan drainase Potter Perry 2005. 4. Pengontrolan polusi Lingkungan yang bebas polusi merupakan lingkungan yang sehat. Polusi terdiri dari polusi udara, air, suara dan tanah. Polusi udara adalah kontaminasi terhadap atmosfir dimana pemaparan yang lama terhadap polusi udara akan meningkatkan terjadinya penyakit paru-paru. Polusi air adalah kontaminasi terhadap danau, sungai, dan aliran air. Polusi udara terjadi bila tingkat bunyi pada lingkungan menyebabkan ketidaknyamanan bagi penghuni di lingkungan tersebut. Pembuangan radiokatif dan sampah bioaktif yang tidak tepat dapat menyebabkan polusi tanah Potter Perry, 2005.

2.3.4 Keamanan Lansia di Rumah

Rumah tinggal dan lingkungan merupakan hal yang penting karena mempunyai dampak yang utama terhadap kesehatan lansia. Lingkungan dapat mengganggu atau mendukung fungsi fisik dan sosial, mempertinggi atau membuang energi, dan melengkapi atau memperberat perubahan fisik yang ada seperti penglihatan dan pendengaran. Lingkungan harus dimodifikasi untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan fungsi dan juga kualitas hidup Potter Perry, 2005. Tindakan keselamatan di rumah guna memenuhi keamanan lansia yaitu mencegah bahaya jatuh, terbakar, luka bakar, dan tersengat listrik Kozier, Erb, Berman Synder, 2010. Universitas Sumatera Utara 1. Pencegahan jatuh Lansia paling rentan mengalami jatuh. Jatuh sering kali terjadi di dalam rumah dan merupakan ancaman terbesar terhadap kemandirian lansia. Jatuh biasanya dianggap sabagai konsekuensi alami menjadi tua. Tetapi jatuh bukan merupakan bagian normal dari proses penuaan. Jatuh merupakan kejadian yang memalukan dan menyakitkan serta dapat menyebabkan keterbatasan aktivitas dan kemandirian atau kehilangan rasa percaya diri pada lansia yang mengalaminya Stanley, 2006. Ketakutan jatuh sering muncul pada lansia yang tidak pernah jatuh Kozier, Erb, Berman Synder, 2010. Reuben 1996 dalam Boedhi 1999 mendefenisikan jatuh sebagai suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaringterduduk di lantaitempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka. Sekitar 30-50 dari populasi lanjut usia yang berusia 65 tahun ke atas mengalami jatuh setiap tahunnya. Separuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang Nugroho, 2008. Ada beberapa faktor- faktor lingkungan yang sering dihubungkan dengan kecelakaan pada lansia antara lain: a. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil atau tergeletak di bawah b. Tempat tidur atau WC yang rendahjongkok c. Tempat berpegangan yang tidak kuattidak mudah dipegang seperti lantai yang tidak datar; karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang Universitas Sumatera Utara menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser; lantai yang licin atau basah; penerangan yang tidak adekuat; alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya Boedhi,1999. 2. Kebakaran, luka bakar dan tersengat listrik Kebakaran merupakan bahaya bagi lansia yang mengalami gangguan memori. Lansia dapat lupa kalau mereka tidak mematikan puntung rokok dengan tuntas, lupa kalau mereka meninggalkan setrika atau kompor gas dalam keadaan menyala. Lansia harus berhati-hati pada saat mandi atau menggunakan alat pemanas untuk mencegah terbakar karena sensitivitas kulit terhadap nyeri dan panas berkurang Kozier, Erb, Berman Synder, 2010. Perlengkapan listrik yang “cacat” misalnya, perlengkapan dengan kabel yang terurai menimbulkan bahaya syok listrik atau mungkin memicu kebakaran. Nomor telepon gawat darurat perlu diletakkan di dekat pesawat telepon atau disimpan dalam memori telepon pada daftar panggilan cepat. 2.4 Keluarga 2.4.1 Defenisi