PENDAHULUAN PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYAORGANISASI, SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOOD Pengaruh Locus Of Control, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Serta Pengaruh Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pad

5

2.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya aslinya, yaitu dengan menyebarkan kuisioner kepada responden.

2.3 Kinerja Auditor Variabel Dependen

Menurut Trisnaningsih 2007 Kinerja adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Hasil ini dicapai berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Kinerja Auditor akan dilihat berdasarkan hasil dan proses audit yang dilakukannya sesuai denganaturan dan standar yang ada. Dengan demikian, kemampuan seorang auditor dalam menyelesaikan tugasnya dan pemahaman yang baik akan aturan dan kode etik yang berlaku akan berujung pada hasil kerja yang lebih baik Hanna dan Firnanti, 2013. Kinerja auditor diukur dengan 12 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih 2007 dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.4 Locus Of Control Variabel Independen

Locus Of Control merupakan kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri sendiri. Auditor dalam situasi penugasan audit yang kompleks akan dipengaruhi oleh karakteristik Locus Of Controlnya. Internal dengan Locus Of Control akan lebih mungkin menghadapi masalah yang akan dihadapi dalam penugasan audit tersebut dibandingkan dengan individu dengan eksternal Locus Of Control. Ciri pembawaan locus of control adalah berada dalam kendalinya dan akan bersikap tidak mudah cemas dan terburu-buru dalam mengambil suatu tindakan. Maka, auditor internal locus of control kecil kemungkinannya untuk mengambil keputusan yang tidak benar. Dalam hal ini, besar kemungkinan auditor akan mengambil keputusannya yang lebih independen Retnowati, 2009:20 dalam Sanjiwani dan Wisadha, 2016.Locus Of Control diukur 6 dengan 10 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Shofiana 2013 dan diukur dengan skala likert 1- 5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.5 Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan merupakan upaya untuk mempengaruhi kegiatan pengikut untuk melakukan apa yang dia inginkan melalui komunikasi supaya mencapai suatu tujuan tertentu. Seorang pemimpin mempunyai cara-cara tersendiri untuk menyampaikan apa yang menjadi tujuannya Consideration konsiderasi adalah gaya kepemimpinan yang menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan atasan, adanya saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan, dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Gaya Kepemimpinan diukur dengan 9 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih 2007 dan diukur dengan skala likert 1- 5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.6 Budaya Organisasi

Budaya Organisasi adalah sistem yang di anut suatu organisasi untuk membedakan dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi juga merupakan salah satu variabel penting bagi seorang pemimpin, karena budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai yang diakui dan menjadi pedoman bagi pelaku anggota organisasi. Kreitner dan Kinicki 2000 dalam Yuskar dan Devisia, 2011 mendefinisikan budaya organisasi sebagai perekat perusahaan melalui nilai-nilai yang ditaati, peralatan simbolik dan cita-cita sosial yang ingin dicapai. Budaya organisasi diukur dengan 8 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih 2007 dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.7 Good Governance

Seorang auditor yang memahami good governance secara benar maka akan mempengaruhi perilakunya dalam melaksanakan pekerjaannya dengan orientasi memperoleh hasil yang baik sehingga kinerjanya akan meningkat 7 Putra dan Ariyanto, 2016. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan good governance akan memperoleh manfaat lebih besar di negara yang lingkungan penegakan hukumnya kurang baik. Good governance diukur dengan 8 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih 2007 dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.8 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut: KA = a + 1 LOC+ 2 GK+ 3 BO+ 4 GG +e Keterangan : a = Konstanta 1 2 3 4 = Koefisien regresi KA = Kinerja Auditor LOC = Locus Of Control GK = Gaya Kepemimpinan BO = Budaya Organisasi GG = Good Governance e = Error 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik Hasil uji normalitas pada uji Kolmogrov-Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,714, yang berarti lebih besar dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Dan Motivasikinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara

30 125 109

Pengaruh Budaya Organisasi, Konflik Peran Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Pertimbangan Auditor Tahun 2009 Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan

21 218 146

Pengaruh Independensi, Budaya Organisasi, Good Governance, dan Tingkatan Jabatan terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Kasus Pada BPK Perwakilan Sumatera Utara)

9 164 162

Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Pada Kantor UPT SAMSAT Medan Selatan)

9 83 97

Pengaruh Locus of Control, Kinerja, Komitmen Organisasi, dan Turnover Intention terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)

2 24 206

Pengaruh Budaya Organisasi Gaya Kepemimpinan Dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Jakarta

0 6 91

PENGARUH INDEPENDENSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN PEMAHAMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR (Studi pada PT. Bank Lampung)

0 8 49

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN KETIDAKJELASAN PERAN TEHADAP KINERJA AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI NTB

0 1 10

Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh Locus Of Control Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Internal Auditor (Studi Pada 5 Kantor Inspektorat Di Provinsi Bali)

1 1 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budaya Organisasi 2.1.1. Pengertian Budaya Organisasi - Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Dan Motivasikinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara

0 1 23