2.5 Uji Kekerasan Permukaan
Kekerasan merupakan ukuran ketahanan material terhadap deformasi tekan. Deformasi ini dapat berupa kombinasi perilaku elastik dan plastis. Deformasi elastik
terjadi pada permukaan yang keras, sedangkan deformasi plastis terjadi pada permukaan yang lunak. Efek deformasi tergantung pada kekerasan permukaan
material.
15
Ada beberapa cara pengukuran kekerasan yang cukup dikenal dibidang material, diantaranya adalah uji kekerasan gores, uji kekerasan pantul dinamis dan
uji kekerasan indentasi. Uji kekerasan gores tergantung pada kemampuan gores material yang satu terhadap yang lain. Metode ini tidak banyak lagi digunakan dalam
dunia metalurgi dan material lanjut, tetapi masih sering dipakai dalam dunia mineralogi. Metode ini dikenalkan oleh Friedrich Mohs yang membagi kekerasan
material berdasarkan skala yang kemudian dikenal sebagai skala Mohs. Skala ini bervariasi dari nilai 1 untuk kekerasan yang paling rendah, sebagaimana dimiliki oleh
material talk, hingga skala 10 sebagai nilai kekerasan tertinggi, sebagaimana dimiliki oleh intan.
26
Uji kekerasan pantul mencakup deformasi dinamis dari permukaan material yang dinyatakan dalam jumlah energi impak yang diserap permukaan logam pada
saat penekan jatuh. Dengan metode ini, kekerasan suatu material ditentukan oleh alat Scleroscope yang mengukur tinggi pantulan suatu pemukul hammer dengan berat
tertentu yang dijatuhkan dari suatu ketinggian terhadap permukaan benda uji. Tinggi pantulan rebound yang dihasilkan mewakili kekerasan benda uji. Semakin tinggi
pantulan tersebut, yang ditunjukkan oleh dial pada alat pengukur, maka kekerasan benda uji dinilai semakin tinggi. Uji kekerasan indentasi berupa penjajakan oleh
sebuah indentor yang keras ditekankan ke permukaan logambahan yang diuji.
26
Untuk sampel berupa gigi, pengukuran kekerasan dapat dilakukan dengan uji kekerasan pantul dan uji kekerasan intendensi. Leeb Hardness Tester TH160 dan
Vickers menurut ADA America Dental Association digunakan untuk logam emas tuang dental casting gold dan juga untuk bahan-bahan yang mempunyai sifat
mudah pecah brittle sehingga dapat digunakan untuk mengukur kekerasan
Universitas Sumatera Utara
permukaan enamel gigi. Leeb Hardness Tester TH160 adalah pengukuran kekerasan suatu material dengan nilai kekerasan yang kecil dengan penekan atau impact yang
lebih kecil. Beban yang digunakan adalah antara 170- 960 mg. Leeb Hardness Tester terbagi 3 bagian secara umum yaitu Main Body, Impact device cable dan Impact
device sesuai dengan gamabar dibawah ini.
26
Gambar 3. Bagian-Bagian Alat Leeb Hardness Tester
26
Gigi dapat diukur kekerasannya karena garam-garam mineral, hidroksiapatit yang bergabung dengan karbonat dan berbagai kation akan terikat bersama-sama
dengan bahan krisal yang keras. Mineral-mineral yang bergabung akan mengalami pengendapan. Sehingga dengan bergabungnya ion dan mengalami pengendapan akan
menambah kepadatan struktur enamel. Kepadatan tersebut dapat dinilai melalui pengukuran kekerasan permukaan enamel gigi.
Sebelum uji kekerasan enamel dengan alat Leeb Hardness Tester TH160, permukaan sampel harus dipersiapkan. Permukaan yang rata akan membantu dalam
pengukuran. Permukaan yang rata akan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Sampel uji yang berukuran kecil harus didukung oleh dasar atau basis agar tetap
berada pada posisi yang tetap. Sampel harus memiliki tebal minimum sesuai ketentuan tergantung jenis sampel.
26
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep