Loss Function Taguchi Loss Function

1. Jika produk cacat tidak sesuai spesifikasi tersebut sempat dikirimkan kepada pelanggan dan kemudian timbul klaim maka perusahaan harus menanggung biaya terkait atas klaim tersebut memperbaiki ulang, mengganti dengan yang baru, mengembalikan harga yang telah dibayarkan termasuk kemungkinan kerugian pada pelanggan yang telah ditimbulkan oleh produk cacat tersebut. 2. Jika produk cacat tersebut belum sempat dikirimkan dan masih dapat diperbaiki maka terjadi tambahan biaya untuk bahan, tenaga kerja, jam mesin, energi dan lain-lain. Terjadinya tambahan waktu untuk pengerjaan ulang ini kemungkinan dapat menyebabkan pengurangan kapasitas produksi. 3. Jika produk cacat tersebut tidak dapat lagi diperbaiki maka terjadi kerugian berupa jam mesin, jam operator, energi dan capacity loss dan lain-lain.

3.3.1. Loss Function

Misalkan ukuran dari part yang harus diproduksi berdasarkan product design ialah m. Pertanyaan yang perlu dijawab ialah berapak deviasi terhadap ukuran m bahwa pelanggan akan menolak untuk membeli. Atau dengan perkataan lain berapa besarkah consumer tolerance? Jika pelanggan masih bersedia membeli sampai ukuran Δ1 di bawah m dan Δ2 di atas m maka dikatakan m- Δ1 disebut batas bawah toleransi dan m- Δ2 disebut batas atas toleransi. Pada umumnya, para pelanggan mempunyai batas toleransi yang berbeda untuk ukuran spesifikasi yang sama. Oleh karena itu sangat tidak mungkin, proses produksi di set untuk memenuhi semua toleransi pelanggan. Perusahaan perlu menetapkan satu batas toleransi sehingga pelanggan menyesuaikan diri Universitas Sumatera Utara dengan batas tersebut. Tentu tidak masuk akal apabila dengan bilangan toleransi yang ditetapkan perusahaan akan diterima sepenuhnya oleh pelanggan. Jika sebanyak 50 pelanggan dapat menerima maka bilangan toleransi tersebut disebut LD 50 point ratio 50:50. Untuk menghindari penolakan oleh pelanggan dalam jumlah besar maka product design perlu menetapkan bilangan toleransi secara seksama untuk menghindari kegagalan produk tersebut setelah diluncurkan.

3.3.2. Taguchi Loss Function

Taguchi mendefinisikan kualitas sebagai kerugian dalam suatu masyarakat mulai dari pengiriman suatu produk. Kerugian mencakup pengeluaran, limbah dan kesempatan yang hilang karena ketidaktepatan produk terhadap nilai target. Taguchi membuat fungsi kerugian loss function sebagai persamaan: Jika EY = Y , maka ELY = ks , dimana s = varY Perlu ditekankan bahwa istilah Y-Y menjelaskan deviasi karakteristik kualitas Y dari nilai target Y dan persamaan untuk loss function adalah order kedua dalam istilah deviasi karakteristik kualitas Ranjit, 1990: 156. Misalkan part yang dihasilkan berukuran y yang sesungguhnya diharapkan berukuran m. Maka kerugian loss akibat deviasi tersebut yaitu Ly yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Ly = Lm+y-m Universitas Sumatera Utara Taguchi mengekspansi fungsi di atas dalam deret Taylor sekitar m sebagai berikut: …………..1 Pada y = m maka Lm = 0 dan Ly akan minimum dan L’m=0. Dengan demikian, suku ke tiga dari persamaan di atas yang menjadi term utama dari loss function atau Ly yang kemudian dapat ditaksir sebagai berikut asumsi L”’m dan seterusnya diabaikan seperti terlihat pada Gambar 3.1 Sumber: Taguchi, G 1989 Gambar 3.1 Value of the Functional Characteristic Ly = Ly = ky-m 2 Taguchi Loss Function ………………2 Karena y adalah ukuran yang dihasilkan oleh proses dan m adalah ukuran berdasarkan spesifikasi maka y-m 2 adalah varians v dari ukuran part tersebut. Dengan demikian diperoleh formula loss function Ly adalah sebagai berikut: Ly = kv 2 ……………………………………3 Rumus 2 loss function mengandung sebuah bilangan x yaitu koefisien k. untuk menentukan besarnya k perlu diketahui besarnya kerugian akibat melebihi toleransi Δ1 dan Δ2 yang masing-masing ialah D1 dan D2. Untuk menentukan Universitas Sumatera Utara harga parameter dapat didekati dengan menggunakan data empiris. Bila deviasi dari karakteristik fungsional produk y- m adalah Δ dan besarnya kerugian loss akibat deviasi tersebut adalah A maka dari persamaan 2 diperoleh hubungan sebagai berikut: A = kΔ 2 k = …………………………………….4

3.3.3. Penggunaan Loss Function

Dokumen yang terkait

Rekayasa Kualitas dengan Menggunakan Metode Taguchi Loss Function dan Perbaikan Metode Kerja pada Anode Changing (Studi Kasus di PT. Indonesia Asahan Aluminium)

9 69 107

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Metode Taguchi di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)

7 33 103

Rekayasa Kualitas dengan Menggunakan Metode Taguchi Loss Function dan Perbaikan Metode Kerja pada Anode Changing (Studi Kasus di PT. Indonesia Asahan Aluminium)

0 0 18

Rekayasa Kualitas dengan Menggunakan Metode Taguchi Loss Function dan Perbaikan Metode Kerja pada Anode Changing (Studi Kasus di PT. Indonesia Asahan Aluminium)

0 0 1

Rekayasa Kualitas dengan Menggunakan Metode Taguchi Loss Function dan Perbaikan Metode Kerja pada Anode Changing (Studi Kasus di PT. Indonesia Asahan Aluminium)

0 0 9

Rekayasa Kualitas dengan Menggunakan Metode Taguchi Loss Function dan Perbaikan Metode Kerja pada Anode Changing (Studi Kasus di PT. Indonesia Asahan Aluminium)

0 0 3

Rekayasa Kualitas dengan Menggunakan Metode Taguchi Loss Function dan Perbaikan Metode Kerja pada Anode Changing (Studi Kasus di PT. Indonesia Asahan Aluminium)

0 2 2

Rekayasa Kualitas dengan Menggunakan Metode Taguchi Loss Function dan Perbaikan Metode Kerja pada Anode Changing (Studi Kasus di PT. Indonesia Asahan Aluminium)

0 0 31

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Metode Taguchi di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)

0 0 14

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Metode Taguchi di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)

0 0 1