BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Perkembangan Produksi Sebelum Gempa Gunung Sinabung Tahun 2012 Dan Sesudah Gempa Gunung Sinabung Tahun 2014
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara terhadap responden di lapangan
diperoleh data produksi tomat sebelum erupsi gunung sinabung pada tahun 2012 adalah sebesar 30TonHaTahun sedangkan produksi tomat sesudah erupsi
gunung sinabung pada saat ini meningkat 20 menjadi 35TonHaTahun. Meningkatnya produksi tomat sesudah erupsi gunung sinabung ini disebabkan
oleh adanya abu vulkanik yang ternyata berdampak baik bagi media tanam tomat. Disertai lagi dengan datangnya hujan yang menjadi pemicu pertumbuhan produksi
tanaman tomat.
5.2. Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung
Baik atau buruknya kinerja sistem agribisnis tomat sebelum dan sesudah erupsi
gunung sinabung dapat diketahui dengan melihat jawaban- jawaban responden terhadap kuesioner yang berupa angket yang berisi kegiatan sistem agribisnis
dimulai dari subsistem praproduksi, subsistem produksi dan subsistem pascaproduksi. Dengan menggunakan metode skala likert berikut kegiatan yang
terdapat dalam sistem agribinis tomat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Kegiatan Sistem Agribisnis Tomat No
Subsistem Indikator
1 PraProduksi
Penggunaan Benih bersertifikat
Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian
Penggunaan Pupuk organik
Penggunaan Pestisida Organik
Melakukan perinciaan biaya yang akan dikeluarkan dalam bercocok tanam
2 Produksi
Melakukan Kegiatan Pengolahan Tanah,
penggemburan tanah, pembuatan bendengan , dan pembuatan pupuk dasar
Pembuatan jarak tanam standar yaitu
50 cm x 60 cm
Melakukan kegiatan pemupukan yang berjadwal
Melakukan kegiatan pengendalian hama dan
penyakit secara terpadu
Melakukan kegiatan pemeliharaan lanjutan yaitu penyiangan
Melakukan Kegiatan Panen tepat waktu
Menggunakan masker pada saat panen
3
Pasca Produksi
Melakukan penyeleksian Mutu dan ukuran
Melakukan pengolahan lanjutan tomat
Melakukan kegiatan pencucian tomat
Menjual tomat kepada pedangang Besar daerah
Menjual tomat kepada pedangang Besar luar daerah
Tabel 9. Perbedaan Kinerja Sitem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung
No Subsistem
Nilai Sebelum Erupsi Nilai Sesudah
Erupsi
1 Praproduksi
20 25
2 Produksi
28 40
3 Pascaproduksi
11,5 14,5
Total 59,5
79,5
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata rata nilai kinerja sistem agribisnis
tomat sebelum erupsi gunung sinabung sebesar 59,5. Angka ini berada di rentang kinerja cukup baik. Sedangkan rata-rata nilai kinerja sistem agribisnis tomat
sesudah erupsi gunung sinabnung sebesar 79,5. Angka ini berada di rentang kinerja baik. Peningkatan rata-rata nilai kinerja sistem agribisnis dikarekan
Universitas Sumatera Utara
adanya tambahan kegiatan penyiramam air sesudah terjadinya erupsi gunung sinabung. Selain itu sesudah terjadinya erupsi gunung sinabung petani juga
semakin giat bekerja untuk meningkatkan produktivitas usaha taninya.
5.3 Perbedaan Pendapatan Petani Tomat Sebelum Gempa Gunung Sinabung Tahun 2012 Dan Sesudah Gempa Gunung Sinabung Tahun 2014
Perbedaan pendapatan petani tomat sebelum erupsi gunung sinabung dan sesudah erupsi gunung sinabung di Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Karo diketahui dengan melihat jawaban jawaban responden terhadap kuesioner yang berisi pertanyaan –pertanyaan yang diberikan. Pendapatan dalam hal ini
merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya. Dari jawaban setiap pertanyaan akan diketahui jumlah penerimaan sebelum erupsi gunung sinabung
dan sesudah erupsi gunung sinabung. Selain itu juga akan diketahui jumlah biaya produksi tomat sebelum dan sesudah erupsi gunung sinabung.
Kemudian jumlah penerimaan masing-masing petani tomat sebelum erupsi
gunung sinabung dikurangi dengan masing-masing jumlah biaya produksi tomat yang dikeluarkan sebelum erupsi gunung sinabung begitu juga penerimaan
masing-masing petani tomat setelah erupsi gunung sinabung dengan masing- masing jumlah biaya produksi yang dikeluarkan petani tomat setelah erupsi
gunung sinabung. Dari hasil perhitungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 10. Rata-Rata Perbedaan Pendapatan, Penerimaan Biaya Produksi Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung
No Perbedaan
Sebelum Sesudah
1 Pendaapatan
Rp. 13. 326.117 Rp. 28. 463.917
2 Penerimaan
Rp. 42. 875.000Ha Rp. 70. 125.000Ha
3 Biaya Produksi
Rp. 29. 548.883Ha Rp. 41. 661.083Ha
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas diketahui bahwa rata-rata pendapatan petani tomat sebelum erupsi gunung sinabung sebesar Rp.13.326.117 sedangkan rata-rata pendapatan
petani tomat sesudah erupsi gunung sinabung adalah sebesar Rp. 28. 463.917. Peningkatan rata-rata pendapatan dapat terjadi akibat erupsi gunung sinabung
yang mengeluarkan abu vulkanik dan disertai dengan turunnya hujan yang berdampak baik bagi tanaman tomat. Namun, setelah terjadinya erupsi gunung
sinabung harga jual tanaman tomat semakin meningkat, sejalan dengan penerimaan dan biaya produksi petani tomat. Rata-rata penerimaan petani tomat
sebelum erupsi gunung sinabung adalah sebesar Rp.42.875.000Ha sedangkan rata-rata penerimaan petani tomat sesudah erupsi gunug sinabung adalah sebesar
Rp. 70.125.000Ha. Kemudian rata- rata biaya produksi sebelum erupsi gunug sinabung adalaah sebesar Rp. 29.548.883Ha sedangkan sesudah erupsi gunung
sinabung adalah sebesar Rp. 41.661.083Ha. Peningkatan biaya produksi disebabkan oleh kenaikan harga bibit, pupuk, pestisida dan alsintan.
Untuk melihat perbedaan pendapatan petani tomat sebelum dan sesudah erupsi gunug sinabung maka dianalisis dengan menggunakan Paired Sample T-test,
hasilya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11. Paired Samples Correlations Pendapatan
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
Pendapatan Sebelum Pendapatan Sesudah
30 ,981
,000
Pada output Paired samples, menunjukkan apakah ada hubungan antara rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah erupsi gunung sinabung. Terlihat bawa nilai Sig
Universitas Sumatera Utara
0,000 α 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang di signifikan pendapatan sebelum dan sesudah erupsi gunung sinabung.
Tabel 12.Paired Samples Test Pendapatan
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper Pair
1 Pendapatan
Sebelum - Pendapatan
Sesudah -1,51378E7
6,92413E6 1,26417E6 -1,77233E7 -1,25523E7 -11,975 29 ,000
Pada output kedua Paired Samples Test dapat diinterpretasikan seperti berikut : Sig. = 0.000 α = 0.05
T.hitung = -11,975 Sig.0.000 α 0,05
Keputusan Uji : Karena nilai Sig. α maka keputusannya adalah tolak H0.
Jadi dengan tingkat signifikansi 5 didapatkan kesimpulan rata rata pendapatan sebelum dan sesudah erupsi gunung sinabung adalah tidak sama berbeda secara
nyata. Dalam output juga disertai perbedaan mean sebesar -1,51378 yaitu selisih rata-rata pendapatan sebelum erupsi gunung sinabung dengan pendapatan setelah
erupsi gunung sinabung. Nilai T hitung negatif berarti rata-rata pendapatan sebelum erupsi gunung sinabung lebih rendah daripada sesudah erupsi gunung
sinabung.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN