Analisis Kelayakan dengan RC Rasio

5.3 Analisis Kelayakan dengan RC Rasio

RC rasio merupakan perbandingan antara total penerimaan yang didapat dengan total biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat diketahui apakah usahatani yang dilakukan menguntungkan atau tidak. Usaha dianggap menguntungkan apabila. RC 1 = Menguntungkan RC = 1 = Impas RC 1 = Tidak Menguntungkan Rugi Tabel 11. Deskripsi Rata-rata RC Rasio Kondisi Total Rata-rata Sebelum 43,98 1,466 Sesudah 55,44 1,848 Sumber: Data Primer Diolah, Lampiran 31. Dapat diketahui total rata-rata RC rasio sebelum mekanisasi sebesar 1,466. Sedangkan rata-rata RC rasio sesudah Mekanisasi sebesar 1,848. RC rasio keduanya lebih besar dari 1 maka usahatani yang dilakukan dianggap layak dan menguntungkan. Dengan kata lain setiap Rp.1,- dari total biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sebelum mekanisasi akan menghasilkan Rp.1,466,- dan setiap setiap Rp.1,- dari total biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sesudah melakukan mekanisasi akan menghasilkan Rp.1,848,-. Nilai RC rasio sebelum melakukan mekanisasi sedikit lebih besar dibandingkan dengan nilai RC rasio sesudah melakukan mekansasi dengan selisih 0,382. Jika melihat RC Rasio maka sesudah melakukan mekanisasi lebih besar dibanding RC rasio sebelum melakukan mekanisasi. Universitas Sumatera Utara 44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian, didapatkankesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan antara biaya, penerimaan dan pendapatan sebelum melakukan mekanisasi dengan setelah melakukan mekanisasi dimana biaya setelah melakukan mekanisasi menurun, penerimaan setelah mekanisasi meningkat dan pendapatan setelah melakukan mekanisasi meningkat dibandingkan sebelum melakukan mekanisasi. 2. a. . b. c. 3. Usahatani padi sawah sebelum dan sesudah melakukan mekanisasi layak dan menguntungkan secara finansial. Produksi gabah kering panen per HKP sesudah melakukan mekanisasi lebih besar dibandingkan produksi gabah kering panen per HKP sebelum melakukan mekanisasi Penerimaan per HKP sesudah melakukan mekanisasi lebih besar dibandingkan penerimaan per HKP sebelum melakukan mekanisasi. Penggunaan tenaga kerja setelah melakukan mekanisasi lebih efisien dibandingkan penggunaan tenaga kerja sebelum melakukan mekanisasi. Universitas Sumatera Utara