2. Menetapkan strategi pengelolaan usaha yang berorientasi kepada keuntungan
dengan memperhitungkan resiko atau hambatan yang dihadapi dalam proses produksi, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk menghindari kerugian.
Aspek ekonomi dan keuangan analisis kelayakan dari segi ekonomi dan keuangan meliputi penilaian seperti terhadap tingkat resiko, tingkat keuntungan,
modal kerja dengan parameter yang biasa dipakai, seperti : a.
BC ratio, yaitu perbandingan antara keuntungan dengan biaya usaha. b.
RC ratio, yaitu perbandingan antara penerimaan dengan biaya usaha. c.
Titik Pulang Pokok Break Event PointBEP, yaitu kondisi dimana suatu usaha tidak menghasilkan keuntungan maupun tidak menderita kerugian.
d. Parameter lain sesuai dengan kebutuhan seperti Payback Period, Return of
Investmen ROI, dll.
Istiqomah, 2011
2.3 Penelitian Terdahulu
Skripsi Sesotyo Brilliantoro Tanoyo dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis jurusan Ilmu Ekonomi StudiPembangunan Universitas Diponegoro
Semarangdengan judul: Analisis Dampak Kenaikan HargaKedelai Terhadap Pendapatan Usaha Pengrajin Tempe Skala Kecil dan RumahTangga Kasus
Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, KotaSemarang. Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya permintaan kedelai yangtidak diimbangi dengan
meningkatnya produksi kedelai di dalam negeri. Tingkatketergantungan kedelai Indonesia terhadap impor cenderung meningkat. Rata-rataimpor kedelai Indonesia
per tahun sebesar 1.385.120 ton. Terjadi kenaikan hargakedelai sebesar 14,4 persen pada periode Oktober tahun 2012 sampai Oktobertahun 2013. Diduga ada
Universitas Sumatera Utara
praktek kartel kedelai yang mempermainkan harga.Halyang akan diteliti adalah bagaimana dampak kenaikan harga kedelai terhadappendapatan usaha pengrajin
tempe skala kecil dan rumah tangga Kasus diKelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang barat, Kota Semarang. Tujuanpenelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi karakteristik industri tempe diKelurahan Krobokan, menganalisis dampak kenaikan harga kedelai pendapatanyang diterima pengrajin
serta menganalisis kelayakan industri tempe setelahkenaikan harga kedelai.Populasi dalam penelitian ini adalah industri tempe di
KelurahanKrobokan Kota Semarang yang berjumlah 93 industri tempe. Jumlah sampelindustri tempe yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 48 industri
tempe.Data dikumpulkan melalui metode kuesioner dengan teknik random sampling.Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Analisis yang
dilakukanadalah berupa analisis pendapatan usaha, analisis RC rasio.Karakteristik industri tempe di Kelurahan Krobokan antar lain
adalahmemiliki skala usaha kecil dengan modal terbatas, penggunaan peralatan yangmasih tradisional dan sederhana, volume produksi tempe yang masih
kecil,sebagian besar menggunakan tenaga kerja keluarga, dan jangkauan pemasaranyang masih kecil. Kenaikan harga kedelai di Kelurahan Krobokan yang
mencapai14,65 persen berdampak pada kemampuan pengrajin dalam produksi,diantaranyapenurunan volume produksi, penurunan penggunaan faktor
input, penurunanpenerimaan dan penurunan pendapatan usaha. Analisis rasio penerimaan danbiaya menyatakan bahwa usaha tempe masih menguntungkan dan
masih layakuntuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kerangka Pemikiran