Latar Belakang Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa Terhadap Negara-Negara Berkonflik (Kasus Invasi Irak Ke Kuwait 1990 Dan Perang Korea 1958 Ditinjau Dari Segi Hukum Internasional)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan hukum internasional melahirkan suatu tatanan sumber hukum baru yaitu resolusi atau keputusan suatu organisasi internasional yang menurut kebiasaan internasional diakui oleh negara-negara di dunia saat ini. Keputusan-keputusan yang dikeluarkan dapat berasal dari organ eksekutif, legislatif maupun yudikatif suatu organisasi internasional. Resolusi adalah suatu hasil keputusan dari suatu masalah yang telah disetujui melalui konsensus maupun pemungutan suara menurut aturan dan tata cara yang telah ditetapkan oleh organisasi internasional atau badan yang bersangkutan. Sejak lama masyarakat internasional ingin mewujudkan suatu organisasi internasional yang bersifat universal yang memiliki visi dan misi untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Hal ini disebabkan sebagai reaksi terhadap banyaknya sengketa maupun konflik yang terjadi antar negara di dunia ini. Masyarakat internasional memerlukan sebuah wadah yang mampu menghimpun semua negara ke dalam suatu badan yang terorganisir untuk mencegah atau mengatasi masalah-masalah internasional tersebut. Resolusi pada umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu paragraf yang bersifat mukadimah preambule paragraph, dan paragraf yang bersifat operasional operative paragraph. Langkah awal terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa selanjutnya disebut PBB. PBB adalah organisasi internasional Universitas Sumatera Utara yang lahir pada 24 Oktober 1945. PBB dapat dikategorikan sebagai organisasi internasional terluas dan terlengkap, tetapi juga amat kompleks. Dikatakan demikian, karena ruang lingkup PBB adalah meliputi semua negara di dunia, baik anggota maupun bukan. Hingga saat ini, sebagai organisasi besar atau organisasi internasional par excellence yang dikenal dunia dan masyarakat internasional, PBB memiliki pengaruh dan peranan dalam mempertahankan kelangsungan hidup umat manusia di dunia, khususnya di bidang perdamaian dan keamanan internasional international peace and security ataupun di bidang ekonomi sosial. Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa selanjutnya disebut DK PBB adalah keputusan DK PBB dalam pemeliharaan dan atau pemulihan perdamaian dan keamanan internasional yang mempunyai kekuatan mengikat yang pada hakikatnya merupakan pencerminan suatu legitimasi internasional yang dikehendaki oleh prinsip dan tujuan PBB sesuai dengan piagam PBB tersebut. Tapi faktanya ada negara-negara yang sedang bersengketa yang tidak mengindahkan resolusi DK PBB tersebut walaupun dalam Piagam PBB sudah tercantum dengan jelas tentang kekuatan mengikat dari resolusi tersebut terhadap negara-negara yang terlibat dalam sengketa internasional dan juga sanksi-sanksi bagi negara yang tidak mentaati resolusi tersebut. Sanksi tersebut bisa berupa tindakan yang menggunakan kekerasan tanpa kekuatan militer Pasal 41 Piagam PBB dan tindakan yang menggunakan kekuatan militer. 1 1 Sri Setianingsih Suwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2006 hlm 137 Universitas Sumatera Utara Wewenang DK PBB dalam mencapai tujuan utama, khususnya dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional dilakukan dengan dua cara, yaitu usaha penyelesaian sengketa secara damai Bab VI Piagam dan penyelesaian sengketa secara paksa berupa tindakan terhadap adanya ancaman perdamaian, pelanggaran perdamaian dan tindakan agresi. Bab VII Piagam. Pada hakikatnya wewenang DK PBB tersebut merupakan konsekuensi logis dari tanggung jawab utama DK PBB. Hal yang perlu diperhatikan adalah wewenang untuk meminta pihak-pihak yang terlibat agar menyelesaian sengketa dengan cara damai atau merekomendasi prosedur-prosedur atau metode-metode penyelesaian, serta merekomendasikan syarat-syarat penyelesaian sengketa pada hal-hal yang bersifat menganjurkan recommendatory dan terbatas pada sengketa yang kemungkinan membahayakan perdamaian dan keamanan. 2 Sebagai organisasi internasional yang bersifat universal, PBB diharapkan mampu memelihara perdamaian dan keamanan internasional agar tidak terjadi lagi perang terbuka antara Negara dan mampu menciptakan kerjasama internasional di bidang ekonomi, social, kebudayaan, kemanusiaan dan lain sebagainya. Dalam Mukadimah Piagam PBB ditegaskan bahwa PBB bertekad untuk menyelamatkan generasi yang akan datang dari kesengsaraan yang disebabkan perang PBB juga Walau demikian, Dewan Keamanan tidak memiliki wewenang berkenaan dengan segala macam sengketa. Tetapi, Dewan Keamanan juga dapat menyelidiki suatu sengketa untuk mengetahui sampai sejauh mana hal tersebut membahayakan perdamaian dan keamanan. 2 Mauna, Boer. Hukum Internasional, Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global Bandung: Alumni, 2000 hlm 1986 Universitas Sumatera Utara memperteguh kepercayaan pada hak-hak asasi manusia, pada harkat dan martabat manusia, persamaan hak bagi pria maupun wanita dan bagi segala bangsa besar maupun kecil. PBB juga bertekad menegakkan keadaan dimana keadilan dan penghormatan terhadap kewajiban-kewajiban yang timbul dari perjanjian- perjanjian dan lain-lain sumber hukum internasional dapat terpelihara. Tidak lupa pula PBB bertekad meningkatkan kemajuan sosial dan memperbaiki tingkat kehidupan dalam kebebasan yang lebih luas. 3

B. Rumusan Masalah