Keunggulan dan Kelemahan EVA Economic Value Added
Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2008. Hasil penelitian dengan menggunakan menggunakan
uji F-statistik, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 6,999 dengan nilai signifikan sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
simultan terdapat pengaruh yang signifikan Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA, dan Risiko Sistematik terhadap
return saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian secara parsial mengatakan bahwa
secara parsial diperoleh nilai t
hitung
untuk pengaruh Economic Value Added EVA terhadap return saham sebesar -2,226 dengan nilai taraf
signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial Economic Value Added EVA mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap return saham. Untuk Market Value Added MVA, hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial diperoleh nilai
t
hitung
sebesar 2,768 dengan taraf signifikan sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial Market Value Added
MVA mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham
.
Hal yang membedakan dalam penelitian ini hanyalah data yang digunakan, dalam penelitian tersebut menggunakan data tahun 2008-2012
pada perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan pada penelitian ini menggunakan data tahun 2011-2013 pada
peusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Harris Hansa Wijaya dan Lauw Tjun Tjun 2009 Judul penelitiannya adalah “Pengaruh Economic Value Added
Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan yang tergabung dalam LQ-
45”. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi
= 0,020 0,05, artinya kinerja keuangan perusahaan menggunakan konsep Economic
Value Added mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian saham pada 35 perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ-45 dipengaruhi oleh kinerja keuangan yang diukur menggunakan
konsep EVA. Komponen-komponen EVA dipertimbangkan oleh para investor dan penganalisisnya dalam mengambil keputusan investasinya.
Karena investor dalam menentukan requred rate of Return selalu mempertimbangkan risiko yang dihadapi perusahaan. Risiko yang
dihadapi perusahaan diantaranya dicerminkan dengan cost of capital biaya modal, sedangkan rate of Return mencerminkan tingkat ke-
untungan yang dicapai perusahaan. Apabila risiko yang dihadapi perusahaan tinggi, maka investor akan meminta tingkat keuntungan yang
tinggi pula. Secara umum, investor akan memilih perusahaan yang mampu menciptakan rate of Return yang lebih besar dari cost of capital-nya. EVA
merupakan pengukuran kinerja keuangan yang dianggap sesuai dengan harapan para kreditor dan pemegang saham, karena EVA memper-
hitungkan tingkat risiko. Dalam pengambilan keputusan investasi, investor selalu mempertimbangkan risiko yang dihadapi perusahaan, yang secara