25 Konstribusi dalam penyelenggaraan pemberdayaan pendidikan serta
partisipasi masyarakat sangat menentukan kesuksesan proses pemberdayaan pendidikan. Akan tetapi ada beberapa faktor yang menghambat dalam proses
pemberdayaan pendidikan. Salah satunya adalah kemiskinan yang diartikan sebagai hidup di dalam kondisi kekurangan pangan, sandang, dan papan, akses
yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya yang sangat diperlukan untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup.
Munculnya partisipasi masyarakat terhadap setiap program peningkatan mutu pendidikan di desa selama ini datang dari kesadaran masyarakat sendiri.
Dalam konteks masyarakat desa, pendidikan membawa harapan bahwa pendidikan dapat mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat.
Alur kerangka berpikir penelitian disajikan pada Gambar 1 berikut ini :
Gambar 1
Kerangka Berpikir Penelitian Masyarakat
Kesadaran masyarakat
Partisipasi masyarakat
Jalur pendidikan: Formal dan non
formal Program peningkatan
mutu pendidikan
Pemberdayaan pendidikan
26
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa alasan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan pendidikan?
2. Bagaimana bentuk-bentuk partisipasi masyarakat terhadap problem
pemberdayaan pendidikan? 3.
Apa saja faktor penunjang yang berpengaruh dalam partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan pendidikan?
4. Apa saja faktor penghambat yang berpengaruh dalam partisipasi masyarakat
dalam pemberdayaan pendidikan? 5.
Mengapa masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan pendidikan?
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan naturalistik yang fokus pada partisipasi masyarakat dalam
pemberdayaan pendidikan. Menurut Patton 2006 penelitian naturalistik merupakan salah satu metode ilmiah yang mengkaji terjadinya aktivitas tidak
direncanakan dan dimanipulasi untuk kepentingan suatu penelitian. Penelitian naturalistik dapat menangkap hasil yang signifikan apa yang
terjadi karena rancangannya tidaklah terkunci oleh variabel dan hasil yang telah ditentukan sebelumnya Patton, 2006: 14. Melalui penelitian kualitatif
diharapkan diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai fakta yang relevan. Penelitian kualitatif dipilih peneliti karena selain dapat
mengungkapkan peristiwa-peristiwa riil yang terjadi di lapangan, juga dapat mengungkapkan nilai-nilai tersembunyi
yang belum terungkap dalam pemberdayaan pendidikan di Dusun Dawung.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Dawung, Kelurahan Serut, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Dengan pertimbangan bahwa
daerah ini merupakan masyarakat yang tergolong miskin berdasarkan data yang diperoleh dari kelurahan berupa Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat, dan
Raskin Beras Miskin.