yang berminat untuk memenuhi batiniah. Interior untuk kegiatan seperti ini susunan tempat duduknya mengelilingi arena atau stage.
Untuk kegiatan pertemuan silaturahmi, resepsi pernikahan, HUT dan lain-lain, yang merupakan pertemuan antara sahabat secara informal yang bertujuan untuk merayakan
atau memperingati suatu pristiwa penting. Dewasa ini kegiatan seperti ini lebih banyak diperingati dengan berdiri standing party, sehingga dapat menampung lebih banyak
pengunjung atau sistem penjamuan Banquet. Kegiatan bersifat formal dan biasanya berlangsung tidak lebih dari empat jam, hal yang perlu diperhatikan untuk kegiatan seperti
ini adalah kemudahan pencapaian kendaraan langsung menuju entrance bangunan untuk keperluan upacara yang menjadi bagian dari kegiatan.
2.1.4 Kegiatan penunjang
Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang berfungsi untuk menunjang kelancaran pengoperasian kegiatan convention, yaitu kegiatan pengelolaan, sistem manajemen
teknis bangunan dan kegiatan lain yang berfungsi untuk menghidupkan mobilitas manusia pada bangunan.
2.2 LOKASI PROYEK
Berikut ini akan dibahas tentang uraian deskripsi dan tinjauan lokasi proyek.
2.2.1 Studi Literatur
Aceh yang terletak di bagian paling barat gugusan kepualauan Nusantara, menduduki posisi strategis sebagai pintu gerbang lalu lintas perniagaan dan kebuadayaan yang
menghubungkan Timur dan Barat sejak berabad-abad lampau. Aceh sering disebut sebagai tempat persinggahan para pedagang Cina, Eropa, India dan Arab, sehingga
menjadikan daerah Aceh pertama masuknya budaya dan Agama Islam di Nusantara. Berdasarkan catatan sejarah, Aceh adalah sebagai tempat pertama masuknya agama
dan kerajaan Islam di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai. Kerajaan yang dibangun oleh Sultan Ali Mughayatsyah dengan ibukotanya Bandar aceh Darussalam Banda Aceh
sekarang lambat laun bertambah luasnya wilayah yang meliputi sebagian besar pantai Barat dan pantai Timur Sumatera hingga ke Semenanjung Malaka. Kehadiran daerah ini
semakin bertambah kokoh dengan terbentuknya kesultanan Aceh yang mempersatukan
Universitas Sumatera Utara
seluruh kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di daerah itu. Dengan demikian kesultanan Aceh mencapai puncak kejaannya pada permulaan abad ke-17, yaitu pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada saat itu pengaruh agama dan kebudayaan islam begitu besar dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Aceh, sehingga daerah ini mendapat julukan Seuramo Mekkah Serambi Mekkah. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, karena sepeninggalan
Sultan Iskandar Muda para penggantinya tidak mampu mempertahankan kebesaran kerajaan tersebut. Sehingga kedudukan daerah ini sebagai salah satu kerajaan besar di
Asia dan besarnya semakin rosot dan mulai dimasuki pengaruh luar.
Daerah yang sekarang lebih dikenal dengan nama ”Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam” dengan luas daerah 57.365,57 km2 dan jumlah penduduk 4.084.586 juta jiwa. Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dibagi dalam 21 Kabupaten, 6 Kotamadya yang terdiri dari 216 kecamatan, 642 mukim dan 5.750 desa serta 112 kelurahan. Kabupaten yang
terdapat di NAD saat ini, yaitu Kabupaten Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh
Utara, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Aceh Jaya, Bener Meriah, Banda Aceh, Sabang, Langsa, dan Lhokseumawe
8
.
8
BPS Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Aceh dalam Angka 2006, Banda Aceh,
Gambar 2.1 Peta Indonesia dan Nanggroe Darussalam
Sumber: www.google.competa
NAD.html
Universitas Sumatera Utara
Tinjauan Kota Banda Aceh
− Gambaran Secara Umum Kota Banda Aceh
Dalam kedudukannya sebagai Ibukota Provinsi, maka Banda Aceh mengemban fungsi utama sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat sosial budaya serta pusat
politik dalam wilayah Proinsi Nanggrioe Aceh Darussalam. −
Kondisi Geografis
9
Letak Geografis Kota Banda Aceh terletak antara 05 16’ 15” – 05
22’ 16” LU dan 95 16’
15” – 95 22’ 35” BT, ketinggian rata-rata diatas permukaan laut 0,80 meter, dengan luas
wilayah 61,36 km
2
• Utara
. Batas-batas wilayahnya, yaitu: :
Selat Malaka, setelah melewati Selat Malaka dari Kota Banda Aceh dapat ditemui Pulau We dengan Ibu Kota Sabang.
• Selatan
: Kecamatan Darul Imarah dan Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh
Besar, •
Timur :
Kecamatan Barona Jaya dan Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar,
• Barat
: Samudera Indonesia
Kota Banda Aceh terdiri dari 10 kecamatan, 70 desa dan 20 kelurahan. Kecamatan yang berada dikota Banda Aceh yaitu kecamatan Meuraxa, Jaya Baru, Banda Raya,
Baiturrahman, Lueng Bata, Kuta Alam, Kuta Raja, Syiah Kuala dan Ulee Kareng.
9
BPS Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh Dalam Angka Tahun 2006, Banda Aceh, Gambar 2.2 Peta NAD dan Banda Aceh
Sumber: www.google.competa
NAD.html
Universitas Sumatera Utara
− Kondisi Demografi
Pasca Tsunami jumlah penduduk Kota Banda Aceh berkurang sekitar 27 dari total jumlah penduduk Banda Aceh 263.668 jiwa menjadi 192.194 jiwa.
Tabel 2.1 Jumlah penduduk Kota Banda Aceh pra dan pasca Tsunami. Kecamatan
Jumlah Penduduk Jumlah Pengungsi
Pra Tsunami Pasca Tsunami
Baiturrahman 37.449
36.783 5.052
Kuta Alam 55.062
43.113 23.971
Meuraxa 31.218
5.657 867
Syiah Kuala 42.779
35.514 6.411
Lueng Bata 18.360
18.254 5.229
Kuta Raja 20.217
5.122 230
Banda Raya 19.071
19.015 9.451
Jaya Baru 22.005
11.384 6.163
Ulee Kareng 17.510
17.388 8.126
Total 263.668
192.194 65.500
Sumber: Visi, Misi dan Arah Pembangunan Banda Aceh, Situs Resmi Pemerintah Kota Banda Aceh, HTKL file, diakses pada 2 Februari 2009,
− Kondisi Klimatologi:
• Temperatur rata-rata bulana berkisar antara 25,0
C – 33,0 C, temperature
tertinggi mencapai 33,0 C – 37,0
• Tekanan udara 1011,8 – 1008,5 mb
C •
Kelembaban berkisar dari 81 – 91 •
Curah hujan rata-rata 2.345 mmtahun Untuk lebih rincinya dijelaskan pada table 2.1 sampai table 2.3, berdasarkan data yang
diperoleh dari stasiun Klimatologi Indrapuri Aceh Besr tahun 2003-2008.
Tabel 2.2: Rata-rata TemperatureSuhu Udara C Banda Aceh Tahun 2003-2007
Bulan TermperaturSuhu udara
Tahun C
2003 2004
2005 2006
2007 2008
1 2
3 4
5 6
Januari 26,4
25,5 26,3
25,8 25,9
26,0 Februari
26,5 26,0
26,4 26,4
26,2 26,0
Maret 27,0
26,9 25,5
26,3 25,9
25,8 April
27,6 27,2
25,9 25,5
25,8 27,0
Mei 28,0
26,9 27,2
26,9 26,4
27,0 Juni
27,7 26,6
27,3 25,9
26 27,1
Juli 27,0
26 25,9
27,7 25,8
26,8 Agustus
26,9 27,3
25,5 27,2
26,8 September
26,1 25,3
26,2 25,3
26,2
Universitas Sumatera Utara
Oktober 26,1
26 26,6
26,1 26,1
November 26,3
24,9 25
24,9 26,1
Desember 26,5
24,1 25,9
26,1 25,5
Rata-rata 26,8
26,0 26,1
26,4 26,0
Sumber: Stasiun Klimatologi Indra Puri Aceh Besar, tahun 2008
Tabel 2.3: Rata-rata Kelembaban Udara Tahun 2003-2007
TahunBulan Kelembaban
1 2
2003 84
2004 84
2005 85
2006 86
2007 Januari
90 Februari
78 Maret
52 April
77 Mei
88 Juni
85 Juli
83 Agustus
90 September
82 Oktober
88 November
87 Desember
88
Rata-rata 82
Sumber: Stasiun Klimatologi Indra Puri Aceh Besar,2008
Rata-rata kelembaban setiap harinyajam yaitu: −
07.00 WIB :
90 −
13.00 WIB :
65 −
18.00 WIB :
70
Tabel 2.4: Arah Angin Terbanyak dan Kecepatan Angin Rata-rata di Banda Aceh Tahun 2007. Bulan
Arah Angin Terbanyak Kecepatan Angin Rata-
rata Knot 1
2 3
Januari Timur
10 Februari
Timur 10
Maret Timur
8 April
Timur 9
Mei Barat Daya
11 Juni
Barat Daya 9
Juli Barat Daya
11 Agustus
Barat Daya 13
September Barat Daya
11 Oktober
Selatan 9
November Timur
9 Desember
Timur 10
Jumlahtotal 10
Sumber: Stasiun Klimatologi Indra Puri Aceh Besar,2008
Universitas Sumatera Utara
− Kondisi Klitologi
Kondisi tanah yang umumnya terdapat di Kota Banda Aceh secara umum dan khususnya di daerah pesisir ini didomonasi oleh jenis tanah Podzolik Merah Kuning PMK dan
Regosol dengan tekstur tanah antara sedang sampai kasar.
Sebagai hasil erosi partikel- partikel tanah diendapkan melalui media air sungai atau aliran permukaan pada daerah rendah.
3.2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek
Dalam memilih lokasi terdapat beberapa kriteria, karena fungsi bangunan yang direncanakan merupakan bangunan komersil yang bersifat publik dan berskala kota.
Tabel 2.5: Kriteria Pemilihan Lokasi No
Kriteria Pemilihan Lokasi Keterangan
1 Tinjauan terhadap arsitektur kota
Lokasi yang dipilih berada di kawasan pusat pemerintahan dan dekat dengan pusat kota maupun
sub pusat kota, dengan pertimbangan komersil dan berskala kota.
2 Pencapaian
Lokasi harus dapat dicapai dari berbagai arah dan dengan segala alternatif kendaraan umum, pribadi,
pejalan kaki. 3
Area pelayanan Lokasi memiliki area pelayanan ±1 km dari berbagai
fasilitas seperti bank, tempat ibadah, pasar, kantor dan lain-lain.
4 Persyaratan lain
Lokasi harus jelas kepemilikannya, terkait dengan pembebasan lahan, potensi dan peraturan yang
berlaku.
Berdasakan beberapa studi banding dan beberapa literature yang ada, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebuah Convention Center adalah lokasi yang memiliki sarana
infrastruktur jalan raya yang dapat menampung kapasitas besar. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas seperti pertemuan baik formal maupun non formal, pameran,
konser atau performance dan lain sebagainya, yang dapat mendatangkan pengunjung dalam jumlah banyak, sehingga tidak menimbulkan simpul kemacetan ketika acara
sedang berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Alternatif Pemilihan Lokasi
Beberapa alternatif pemilihan lokasi perancangan yang berada di Jalan T. Nyak Arif dengan Jalan P. Nyak makam site A, Jalan T. Nyak Arif dengan Jalan Mayjen T.
Hamzah site B, Jalan Mohammad Jam dengan Jalan Abdullah Rimba site 3 yang ditunjukkan pada gambar 2.3. Berikut ini data-data yang diperoleh mengenai tiga alternatif
lokasi site Aceh Convention Center.
Site A
Site C Site B
U
Gambar 2.3 Peta Lokasi Site Sumber: BRR NAD, Peta Kota Banda Aceh, 2006,
Universitas Sumatera Utara
− Lokasi A
U
Gambar 2.4 Lokasi usulan tapak A di Kecamatan Kuta Alam Sumber: Bappeda Banda Aceh
Jl. P. Nyak Makam
Gambar 2.5 Foto udara site A Sumber: Bappeda Banda Aceh
Jl. T. Nyak Arif
Universitas Sumatera Utara
− Lokasi B
U
Gambar 2.6 Lokasi usulan tapak B di Kecamatan Blang Padang Sumber: Peta Banda Aceh
Gambar 2.7 Foto Udara Site B Sumber: Bappeda Banda Aceh
Jl. H. Dimurtala Jl. Mayjend
T. Hamzah Jl. T. Nyak Arif
Universitas Sumatera Utara
− Lokasi C
U
Gambar 2.8 Lokasi usulan tapak C di Kecamatan Blang Padang Sumber: Peta Kota Banda Aceh
Gambar 2.9 Foto udara site C Sumber: Bappeda Banda Aceh,
Jl. Abdullah Rimba
Jl. Muhammad Jam
Universitas Sumatera Utara
Table 2.6: Penilaian Alternatif Lokasi Penilaian Kriteria
Lokasi Lokasi A
Lokasi B Lokasi C
Tata guna lahan Pelayanan umum,
perdagangan dan jasa, pendidikan dan
permukiman.
3 Bisnis, perkantoran,
pemukiman
3 Bisnis, Tempat ibadah,
pemukiman
3 Luas lahan
25.000 m
2
2.5 ha 3
12.800 m² 1,2 ha 2
10.000 m² 1 ha 2
Pemilik Pemda
3 -
Pemda 3
Citra lingkungan Positif pelayanan
umum, perkantoran, pendidikan dan
komersial
3 Positif untuk jasa,
perdagangan dan perkantoran.
3 Positif untuk jasa,
perdagangan dan perkantora
3 Strategis
Sangat strategis 3
Sangat strategis 3
Sangat strategis 2
Pencapaian Sangat mudah diakses
dan dicapai 3
Mudah dicapai dan diakses
2 Sulit diakses karena
satu arah 1
Sirkulasi Kendaraan roda
empat, roda dua pejalan kaki
Kendaraan roda empat, roda dua dan
pejala kaki Kendaraan roda
empat dan roda dua. Aksesibilitas
Kendaraan pribadi, kendaraan umum dan
pejalan kaki
3 Kendaraan pribadi,
kendaraan umum dan pejalan kaki
3 Kendaraan pribadi,
kendaraan umum dan pejalan kaki
3 Kebisingan
Bising 2
Sangat bising 1
Sangat bising 1
Potensi lahan Cocok untuk
bangunan perkantoran dan komersial
3 cocok dijadikan tempat
bisnis
2 cocok dijadikan tempat
bisnis
2 Total penilaian
26 19
20
Sumber: hasil olah data lapangan
Keterangan: 3 = Sangat baik
2 = Cukup baik 1 = Kurang baik
Berdasarkan penilaian potensi kawasan terhadap 3 alternatif lokasi yang dapat dilihat pada table 2.6, dengan berbagai pertimbangan atas dasar kriteria pemilihan lokasi proyek
maka lokasi A yang terletak di Jl. T. Nyak Arif dengan Jl. P. Nyak Makam, Kecamatan Kuta Alam yang paling sesuai dijadikan sebagai Site Plan Aceh Convention Center
dengan beberapa alasan:
Universitas Sumatera Utara
− Lokasi sangat strategis yang berada pada sub pusat kota yang berdekatan dengan
area fasilitas lainnya. −
Lokasi berada pada kawasan campuran, seperti pelayanan umum, jasa dan perkantoran.
− Lokasi berdasarkan informasi terkait akan direncanakan sebuah tempat pertemuan,
mall dan kantor. −
Lokasi mudah dikenal oleh masyarakat.
3 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek
Gambar 2.10 Foto udara lokasi site Sumber: Bappeda Banda Aceh
U
2 1
5 6
3 4
7 8
9
10
Universitas Sumatera Utara
Batas Utara Batas Selatan
Batas Timur Batas Barat
Jalan T. Nyak Arif
2
Kantor Gubernur NAD
1
SMK 3 Banda Aceh
3
SMEA Banda Aceh
4
Jalan P. Nyak Makan
5
Lahan kosong milik PDAM
7
Universitas Sumatera Utara
3.1 Deskripsi Proyek