BAB 2 ROKOK
2.1 Deskripsi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm bervariasi tergantung negara dengan diameter sekitar 10 mm. Rokok berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah dapat juga ditambahkan beberapa bahan tambahan untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Cara penggunaan rokok adalah
dengan dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain
3,10
Daun tembakau diperoleh dari tanaman Nicotiana Tabacum. Daunnya yang hijau besar-besar berbentuk bulat telur mengandung zat alkaloid nikotin. Selain
sebagai tanaman hias, tembakau juga memiliki reputasi sebagai tanaman obat .
11
.
Gambar 1. Dua batang rokok
Universitas Sumatera Utara
2.2 Cara-cara Merokok
Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menghisap rokok yang sedang dinikmatinya. Dibedakan tiga macam cara menghisap rokok antara lain:
1. Perokok mulut mouth smoker, perokok tipe ini hanya menghisap rokok
sampai rongga mulut saja. 2.
Perokok paru lung smoker, perokok ini menghisap asap rokok sampai ke dalam paru.
3. Perokok yang menghisap asap rokok sampai ke dalam paru, menahan napas
sebentar dan baru menghembuskannya keluar
29-31
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Clark T J H, dkk 1980 melaporkan bahwa tidak ada hubungan antara respon jalan napas dan jumlah asap
yang dihirup ke dalam paru-paru maupun terhadap perubahan persentase COHb darah
.
31
.
2.3 Jenis-jenis Rokok
Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya juga sangat bervariasi. Produk-produk tembakau ini digunakan secara luas oleh
masyarakat dan produksi komersial mengacu kepada 3 tipe atau jenis sediaan tembakau sebagai berikut:
1. Gulungan tembakau rolls of tobacco yang dibakar dan dihisap rokok,
contohnya adalah bidi, cigar, cigarette . 2.
Pipa pipes, termasuk pipa air.
Universitas Sumatera Utara
3. Sediaan oral oral preparations, untuk digunakan dengan cara mengunyah,
didiamkan di dalam mulut atau ditempatkan di dalam hidung, contohnya adalah snuff, snus, dan betel quid.
Penggunaan sediaan-sediaan ini sangat terikat oleh kultur budaya setempat. Termasuk cara pemakaian tembakau dengan dibakar untuk dihisap asapnya yang
disebut dengan merokok, antara lain: merokok sigaret, merokok pipa, merokok bidi dan merokok terbalik
3,13,14
2.3.1 Sigaret
.
Merokok sigaret sudah terkenal di seluruh dunia, merupakan cara penggunaan tembakau yang paling diminati dan dapat menyebabkan adiksi
12,14
. Sigaret adalah rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. Sigaret juga mengandung beberapa
bahan tambahan untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu
10
Saat ini telah dikembangkan produk-produk yang menggunakan berbagai macam filter dengan nama light dan mild cigarettes. Namun produk-produk tersebut
belum terbukti lebih aman daripada produk-produk lainnya. Seperti penggunaan istilah organic, natural dan additive-free bersama-sama dengan Cigarettes, tidak
mempunyai arti yang sama bila kita berbicara tentang produk makanan organik dan natural. Produk ini diklaim tidak mengandung bahan aditif seperti kertas pembungkus
rokok, lem perekat dan filternya, namun belum terbukti lebih aman dibandingkan produk sigaret lainnya
.
12
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Cara merokok sigaret
2.3.2 Cerutu
Cerutu adalah gulungan utuh daun tembakau yang dikeringkan dan difermentasikan dan dibungkus oleh daun tembakau, dapat diproduksi dengan mesin
atau manual
10,12,14
. Kandungan tembakaunya lebih banyak dibandingkan sigaret, sering kali seluruh cerutu hanya mengandung tembakau saja
12
Cerutu tersedia dalam 2 kategori berdasarkan warna yaitu Natural dan Maduro. Natural adalah jenis yang tidak mengalami proses fermentasi, tidak seperti
Maduro yang dalam pembuatannya melalui proses fermentasi untuk menggelapkan dan menguatkan rasa dari tembakau
.
14
Resiko untuk terjadinya penyakit-penyakit yang disebabkan merokok sama dengan konsumen perokok sigaret. Hanya saja pada cerutu tidak perlu dibakar untuk
menimbulkan efek keracunan, hanya dengan menempelkannya pada rongga mulut saja sudah menimbulkan keracunan. Hal ini karena sifat basa cerutu yang
memudahkan nikotin masuk ke dalam tubuh .
12
. Nikotin yang dihasilkan asap cerutu
Universitas Sumatera Utara
bersifat basa, karena banyak mengandung bentuk tak terionisasi sehingga mudah diabsorbsi melalui membrana mukosa
30
.
Gambar 3. Beberapa merek cerutu
2.3.3 Bidi
Bidi atau biri berasal dari India dan beberapa negara Asia Tenggara. Ukurannya lebih kecil dan dikenal sebagai organic cigarettes, namun kontribusinya
menyebabkan adiksi sama dengan rokok-rokok lainnya
12
. Bidi terbuat dari tembakau yang dibungkus dengan daun atendu atau temburni leaf Diospyros melanoxylon
12,15
. Tidak seperti sigaret, bidi tidak mengandung bahan-bahan kimia tetapi mengandung
lebih banyak nikotin, karbonmonoksida, dan tar
15
Penelitian yang dilakukan di Massachusetts bahwa pada 642 remaja sebanyak 40 telah mencoba bidi dan 16 merupakan pengguna bidi yang setia
.
12
. Survey yang dilakukan pada tahun 1999 oleh San Francisco’s Booker T Washington
Community Service Center melaporkan bahwa 58 pelajar SMA di San Francisco telah mencoba bidi, 31 diantaranya menggunakan bidi satu kali sebulan. 70 dari
pembungkus tidak mencantumkan label peringatan, dan sekitar 40 tidak
Universitas Sumatera Utara
mencantumkan logo bea cukai, sehingga harga menjadi lebih murah
15
. Bidi tersedia dalam berbagai rasa antara lain vanila, stroberi, cokelat dan mangga sehingga pelajar
lebih menyukai bidi. Beberapa pelajar percaya bahwa bidi memiliki resiko lebih kecil daripada sigaret karena lebih mudah dihisap dan tidak adanya label peringatan
12,15
.
Gambar 4. Satu bungkus bidi
2.3.4 Pipa
Pipa yang digunakan untuk merokok terdiri dari lubang kecil untuk mencampur beberapa bahan untuk dihisap dengan tangkai yang kurus dan berakhir di
tempat hisapan disebut juga bit. Pipa dapat terbuat dari berbagai bahan: kayu, kaca, bambu, tanah liat, dan bahan lain seperti metal. Tembakau yang digunakan untuk
merokok pipa biasanya sering dicampur bahan-bahan kimia untuk mengubah aroma dan rasa yang tidak ada pada produk-produk tembakau lainnya
14
Asap yang dihasilkan oleh perokok pipa lebih alkaline basa dibandingkan asap sigaret, sehingga tidak perlu hisapan yang langsung untuk mendapatkan kadar
nikotin yang tinggi. Pemakaian rokok dengan pipa tanah liat beresiko terkena .
Universitas Sumatera Utara
leukoplakia lebih tinggi karena tanah liat menyimpan panas sehingga panas yang dihasilkan berlipat ganda
3
.
Gambar 5. Beberapa macam bentuk pipa
2.4 Kandungan Rokok
Merokok menghasilkan suatu pembakaran yang tidak sempurna yang terdiri dari gas dan bahan yang diendapkan pada waktu dihisap
16
. Pada pembakaran, asap rokok dipecah menjadi dua komponen, yaitu komponen gas 92 dan bahan-bahan
partikel padat 8
5
Asap sebatang rokok mengandung berbagai bahan kimia tidak kurang dari 4000 macam yang merupakan campuran antara gas, partikel dan cairan, 400
diantaranya beracun dan kira-kira 43 senyawa bersifat karsinogenik. Diantara sekian banyak bahan kimia yang terkandung pada asap rokok, ada tiga macam bahan kimia
yang paling berbahaya yaitu tar, nikotin dan karbonmonoksida .
1-3,5,12,16,18
. Zat-zat beracun lain yang terdapat dalam rokok antara lain: Hydrogen Cyanide, Ammonia,
Universitas Sumatera Utara
Toluene, Acetone, Methanol, Naphtalene, Arsenic, Cadmium, Pyrene, Benzopyrene, Naphtylamine, Polonium, Acrolein dan Toluidine
5,12,13,17
1. Tar
.
Tar adalah hidrokarbon aromatik polisiklik yang terdapat dalam asap rokok dan bersifat karsinogenik
16
. Tar merupakan sejenis cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam yang bersifat lengket
12,17
. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk
endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru
13
2. Nikotin
.
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang terdapat dalam tembakau, dapat mempengaruhi ganglion sistem saraf otonom pada dosis kecil sedangkan pemakaian
dosis besar menyebabkan depresi
12,16
. Nikotin memiliki efek adiktif dan psikoaktif, perokok akan merasakan kenikmatan dan kecemasan menjadi berkurang. Hal inilah
yang menyebabkan seseorang sulit untuk berhenti merokok
1,12,17
3. Karbonmonoksida
.
CO merupakan gas beracun yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
16,17
. CO memiliki afinitas dengan haemoglobin Hb sekitar 200 kali lebih kuat dibanding afinitas oksigen terhadap haemoglobin, maka akibatnya sel
darah merah akan kekurangan oksigen
12,13,16,17
4. Benzopyrene
.
Merupakan jenis PAH yang pertama kali teridentifikasi sebagai bahan yang bersifat karsinogen dan mutagen dalam rokok tembakau
14,20
. Benzopyrene dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna pada temperatur antara 300
o
dan 600
o
C.
Universitas Sumatera Utara
Benzopyrene sendiri sebenarnya tidak menyebabkan kanker. Jaringan tubuh manusia memetabolisme bahan ini, mengubahnya menjadi molekul yang dinamakan epoksi
diol. Molekul ini dapat masuk ke inti sel, kemudian bereaksi dengan sel-sel DNA yang menyebabkan mutasi gen
14,19,20
5. Akrolein
.
Akrolein adalah produk pirolisa yang sangat banyak terdapat pada rokok sigaret. Ini menyebabkan asap rokok mengeluarkan bau yang tajam dan mengiritasi,
efek lakrimasi dan juga sebagai kontributor utama terhadap efek karsinogen asap rokok
14,20
6. Hydrogen Cyanide
.
Hydrogen Cyanide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar
dan sangat efisien untuk menghalangi pernafasan dan merusak saluran pernafasan
12
7. Nitrosamine
.
Nitrosamine adalah gabungan dari turunan nikotin, juga ditemukan pada produk tembakau, yang teraktifasi dalam tubuh berbentuk alkilating agen yang
berikatan dengan DNA
20
.
2.5 Reaksi Pada Proses Merokok