2.6. Indeks BDM
Indeks BDM digunakan untuk mendefinisikan ukuran dan kandungan hemoglobin dari butir darah merah yang terdiri dari Mean Corpuscular Volume
MCV, Mean Corpuscular Hemoglobin MCH dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
MCHC. Indeks tersebut berguna dalam menentukan tipe anemia yang diderita oleh hewan Schalm 1971. Tipe anemia berdasakan
nilai indeks eritrosit dapat digolongkan menjadi enam macam jenis anemia yaitu anemia normocytic normochromic, macrocytic hypochromic, macrocytic
normochromic, microcytic hypochromic, microcytic normochromic, dan
normocytic hypochromic . Sodikoff 1995.
Menurut Frandson 1992, anemia dapat terjadi karena kurang mencukupi unsur-unsur pembentuk darah dalam makanan seperti zat besi, vitamin
B
12
, Cu, dan asam amino. Anemia juga dapat terjadi karena hilangnya darah akibat luka atau parasit seperti cacing dan kutu.
2.6.1. Mean Corpuscular Volume MCV
Nilai MCV menunjukan volume rata-rata butir darah merah. Nilai normal MCV pada anjing secara umum berkisar antara 60-77 fl Sodikoff 1995.
Bila nilai MCV berada di bawah kisaran normal disebut mikrositik dan bila berada di atas kisaran normal disebut makrositik Schalm 1971. Sedangkan bila
nilai MCV masih berada dalam kisaran normal disebut normositik Ganong 2001. Berikut persamaan untuk menunjukkan MCV.
MCV fl = Hematokrit RBC x 10 2.6.2.
Mean Corpuscular Hemoglobin MCH
Nilai MCH menunjukan nilai rata-rata berat hemoglobin yang terdapat di dalam butir darah merah Schalm 1971. Nilai normal MCH pada anjing secara
umum berkisar antara 19.5-24.5 pg Sodikoff 1995. Berikut persamaan untuk menunjukkan MCH.
MCH pg = Hb RBC x 10
2.6.3. Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration MCHC
Nilai MCHC merupakan nilai rata-rata konsentrasi hemoglobin di dalam 100 ml butir darah merah Cunningham 2002. MCHC menunjukan
perbandingan antara berat hemoglobin terhadap volume sel darah merah Ganong 2001. Nilai normal MCHC pada anjing secara umum berkisar antara 32-36
Sodikoff 1995. Berikut persamaan untuk menunjukkan MCHC.
MCHC = Hb Hematokrit x 10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Fisiologi Medis, Bagian Fisiologi, Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran
Hewan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Maret 2006 - Juli 2006.
3. 2. Tahap Persiapan dan Adaptasi
Penelitian ini menggunakan anjing kampung jantan sebanyak tujuh ekor dari umur 3 bulan sampai dengan 7 bulan dan berasal dari induk yang sama.
Semua anjing tersebut semenjak lahir dikandangkan di Kandang Karyo Mendo Farm Cihideung Ilir Ciampea. Selama pemeliharaan, anjing-anjing tersebut
diperiksa, dijaga status kesehatannya, dibebaskan dari parasit eksterna asuntol dan interna obat cacing, divaksinasi serta diberi makan secukupnya berupa
campuran pakan anjing komersial dengan nasi dengan perbandingan 1:1. Kandungan nutrisi pada pakan komersial yang digunakan sebagai pakan anjing :
Protein kasar 22 , Lemak kasar 8 , Serat kasar 4 , Kadar air 10 , Kalsium 1.2 dan Fosfor 1 . Nilai kelembaban dan suhu udara pada kandang tersebut
adalah pagi hari 99.86 ± 0.38 dan 18.07 ± 1.90
o
C; siang hari 74.00 ± 6.11 dan 26.86 ± 1.50
o
C; sore hari 93.86 ± 6.47 dan 22.57 ± 2.39
o
C.
Gambar 1. Anjing yang menjalani masa adaptasi di Kandang Karyo Mendo Farm Cihideung Ilir Ciampea.