Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Fokus Penelitian Sistematika Penulisan

menyesuaikan diri dengan pembelajaran di kelas agar sukses dalam belajar. Sementara itu, identifikasi gaya belajar belajar menurut Bhat 2014: 1 dapat membantu siswa untuk menjadi problem solver yang efektif. Lebih lanjut lagi, Ozgen, et al. 2011: 182 menyatakan bahwa gaya belajar sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana siswa belajar matematika. Kemampuan pemecahan masalah yang masih kurang perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah untuk tiap siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Agar deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa dapat diketahui dengan lebih baik, maka dalam penelitian ini siswa diarahkan untuk menggunakan tahap pemecahan masalah menurut Polya yang diberikan melalui pembelajaran discovery learning. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya Belajar Siswa. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian yang mendalam mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa serta gaya belajar siswa dalam konteks pembelajaran discovery learning.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1. Kemampuan pemecahan masalah sebagian besar siswa yang masih kurang. 2. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimanakah klasifikasi gaya belajar siswa kelas X MIA 3? 2. Bagaimanakah deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa untuk tiap tipe gaya belajar dalam konteks pembelajaran dengan discovery learning?.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui klasifikasi gaya belajar siswa kelas X MIA 3. 2. Untuk mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa siswa untuk tiap tipe gaya belajar dalam konteks pembelajaran dengan discovery learning.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran terhadap upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika serta mengenai gaya belajar siswa dalam konteks pembelajaran discovery learning.

1.5.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. 1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa sehingga guru diharapkan untuk memahami dan mengarahkan siswanya dalam belajar matematika seperti menganalisis soal, memonitor proses penyelesaian, dan mengevaluasi hasil. 2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menemukan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya agar lebih mudah dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika. 3. Bagi peneliti, dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai gaya belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga mampu memberikan pembelajaran yang efektif dan berkualitas.

1.6 Penegasan Istilah

Agar tidak menimbulkan salah penafsiran, berikut ini adalah beberapa istilah khusus yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1.6.1 Analisis

Analisis adalah kajian yang dilaksanakan guna meneliti sesuatu secara mendalam. Analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sementara itu, analisis pada penelitian ini adalah mendeskripsikan tipe gaya belajar siswa serta kemampuan pemecahan masalah siswa jika siswa dengan gaya belajar siswa dalam konteks pembelajaran discovery learning.

1.6.2 Masalah

Masalah merupakan suatu tantangan bagi seseorang yang harus diselesaikan dengan prosedur yang ada. Tantangan ini merupakan tantangan yang sebelumnya belum diketahui oleh seseorang tersebut mengenai cara penyelesaiannya. Jadi, jika seseorang sudah pernah menjumpai tantangan tersebut bahkan sudah mengetahui cara penyelesaiannya, maka tantangan tersebut bukan merupakan sebuah masalah.

1.6.3 Masalah Matematika

Masalah matematika merupakan situasi yang terhalang karena kurangnya algoritma dalam mencari solusi yang dicari. Ada dua jenis masalah matematika, yaitu masalah yang bertujuan untuk mencari nilai yang dicari dan masalah yang bertujuan untuk membuktikan suatu pernyataan dalam matematika benar atau tidak benar.

1.6.4 Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah matematika merupakan proses terencana yang yang dilakukan sebagai usaha untuk memperoleh penyelesaian dari masalah matematika. Proses terencana ini memuat metode, prosedur, dan strategi dalam menyelesaiakan masalah matematika yang sedang dihadapi.

1.6.5 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti sanggup dan bisa melakukan sesuatu. Kemampuan pemecahan masalah dalam hal ini adalah kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Selanjutnya dalam penelitian ini akan digunakan pemecahan masalah menurut Polya yang meliputi memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh.

1.6.6 Pembelajaran Discovery Learning

Discovery Learning adalah suatu model belajar dimana siswa diharapkan agar mengorganisir sendiri materi pelajaran yang diberikan. Pada pembelajaran dengan model ini, guru harus memberikan kesempatan murid untuk menjadi seorang problem solver. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan. Pada pembelajaran discovery learning sintaks pembelajaran meliputi: 1 stimulasi, 2 pernyataan masalah, 3 pengumpulan data, 4 pengolahan data, 5 verifikasi, dan 6 generalisasi.

1.6.7 Gaya Belajar

Gaya belajar berkenaan dengan cara yang digunakan oleh seseorang untuk menguasai dan fokus terhadap informasi yang baru dan susah. Dalam hal ini gaya belajar yang dibahas adalah gaya belajar menurut Kolb yang terdiri dari tipe diverger, converger, accommodator, dan assimilator.

1.7 Fokus Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X MIA 3 di MAN 2 Kudus. Materi yang diajarkan adalah persamaan trigonometri. Selanjutnya, penelitian terhadap gaya belajar siswa menggunakan Kolb Learning Style Inventory, yaitu gaya belajar menurut Kolb yang terdiri dari gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator. Sedangkan Tahap pemecahan masalah yang digunakan adalah tahap pemecahan masalah Polya yaitu meliputi: 1 memahami masalah; 2 membuat rencana; 3 melaksanakan rencana; dan 4 melihat kembali.

1.8 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dirinci sebagai berikut. 1. Bagian Pendahuluan skripsi, yang berisi halaman judul, halaman judul, surat pernyataan keaslian tulisan, halaman pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2. Bagian isi skripsi, terdiri dari 5 Bab yaitu sebagi berikut. Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi pendahuluan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, fokus penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Bab ini membahas teori-teori yang mendasari permasalahan dalam skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam penelitian. Bab 3 Metode Penelitian Bab ini berisi pendekatan dan jenis penelitian, data dan sumber data,prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengecekan keabsahan data. Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi hasil analisis data dan pembahasannya yang disajikan untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini. Bab 5 Penutup Bab ini berisi simpulan dan saran dalam penelitian. 3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan teori serta lampiran-lampiran yang melengkapi uraian penjelasan pada bagian inti skripsi. 16 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hakikat Matematika

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GAYA BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS QUANTUM LEARNING

4 26 718

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASITERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Se

0 2 18

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Taksonomi Solo.

0 7 15

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Taksonomi Solo.

0 4 15

PENDAHULUAN Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Taksonomi Solo.

0 8 5

PENERAPAN BRAIN BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 2 42

EFEKTIVITAS MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK VIDEO PEMBELAJARAN DALAM MENGETAHUI PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Khilya Ulfa

0 0 9

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

0 0 10

Problematika Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa

0 6 8

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS 1 PADA MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERDASARKAN GAYA BELAJAR KOLB - UMBY repository

1 4 25