c melihat alternatif penyelesaian yang lain, d membaca pertanyaan kembali, e bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaan sudah terjawab.
2.3
MODEL DISCOVERY LEARNING
2.3.1 Pengertian
Menurut Bruner, sebagaimana dikuti oleh Balim 2009: 2, mengajari siswa dengan dugaan penemuan, berpikir kritis, menanya, dan pemecahan
masalah adalah salah satu prinsip pembelajaran science dan tekonologi. Dasar dari
pembelajaran science adalah memahami bahwa fenomena alami dan sifat alam memerlukan penyelidikan dan penemuan. Penyelidikan dalam science terdiri dari
percobaan dan penyelidikan fenomena alami dengan discovery learning. Menurut Prasad 2011: 31, discovery learning terjadi sebagai akibat dari
proses manipulasi, strukturisasi, dan transformasi informasi oleh siswa sehingga mereka dapat memperoleh informasi baru. Dalam discovery learning, siswa
membuat perkiraan, memformulasikan hipotesis, atau menemukan kebenaran matematika dengan menggunakan proses deduktif maupun induktif, pengamatan,
serta ekstrapolasi. Sedangkan Bell, sebagaimana dikutip oleh Prasad 2011: 31, mengungkapkan bahwa hal yang paling penting dalam menemukan informasi baru
adalah bahwa penemu harus terlibat aktif dalam memformulasikan dan mencapai informasi baru.
Menurut Zachos, Hick, Doane, dan Sargent, sebagaimana dikutip oleh Koen 2003: 5, discovery learning sebagai suatu pencapaian diri dalam
memamahami fenomena-fenomena dengan membangun dan menguji konsep- konsep sebagai hasil dari sebuah penyelidikan fenomena-fenomena tersebut.
Pardomuan 2013: 21 menyatakan bahwa discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila siswa tidak
disajikan dengan materi pelajaran dalam bentuk utuh, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa discovery learning adalah model pembelajaran dimana siswa berperan aktif dalam
menemukan, memahami, dan merumuskan informasi-informasi yang terkait dengan materi pembelajaran melalui berbagai proses yang memudahkannya agar
terbentuk pengetahuan yang baru.
2.3.2 Sintaks Model Discovery Learning