dikatakan valid jika kedua validator menyatakan bahwa instrumen pedoman wawancara tersebut valid.
Validitas empirik internal dikembangkan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang teramati, kesesuaian item pada angkat gaya belajar, kegiatan pada
rencana pelaksanaan pembelajaran, serta pertanyaan pada wawancara kemampuan pemecahan masalah. Validitas empirik pada penelitian ini ditunjukkan dengan
adanya bukti nyata bahwa terdapat siswa yang menempati masing-masing tipe gaya belajar dengan melalui kegiatan pra-penelitian angket gaya belajar siswa
menurut Kolb.
3.3.3 Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran ini merupakan sarana untuk mengetahui gaya belajar siswa dan mengarahkan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah matematika dengan
menggunakan tahap pemecahan masalah Polya. Pembelajaran ini dilaksanakan di kelas X MIA 3 sebanyak tiga kali. Materi pembelajaran adalah materi matematika
minat mengenai persamaan trigonometri. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan model pembelajaran discovery learning karena kelas penelitian
menggunakan kurikulum 2013 yang mengharuskan penggunaan salah satu dari tiga model pembelajaran yang dianjurkan. Selain itu, suatu model pembelajaran
memang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar diperoleh pembelajaran yang bermakna.
Pada penelitian ini, pembelajaran discovery learning digunakan sebagai model pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi pemecahan masalah
pada persamaan trigonometri. Pada penelitian ini Agar pembelajaran discovery
learning yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka sebelum pembelajaran dilaksanakan, rencana pelaksanaan pembelajaran telah divalidasi
oleh para validator.
3.3.4 Pelaksanaan Pengisian Angket Gaya Belajar
Pengisian angket gaya belajar menurut Kolb dilaksanakan 2 kali. Pelaksanaan yang pertama akan dilaksanakan pada saat pra-penelitian, yang
dilakukan di kelas X MIA 2. Pra-penelitian dilaksanakan dengan maksud mengetahu keberadaan individu pada masing-masing tipe gaya belajar. Sedangkan
pelaksanaan yang kedua, dilaksanakan pada saat penelitian, yaitu di kelas X MIA 3, sebagai kelas penelitian. Pengisian angket di kelas penelitian dilaksanakan pada
pertemuan kedua.
3.3.5 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberikan merupakan tes tertulis yang berbentuk uraian. Tes yang diujikan telah divalidasi oleh para
validator sebelumnya. Agar data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan, maka siswa juga diberikan tes kemampuan pemecahan masalah pada
setiap pertemuan sebagai tes pembiasaan sehingga diharapkan di akhir penelitian diperoleh data kemampuan pemecahan masalah yang tepat dan jelas. Tes tertulis
dilaksanakan selama 60 menit pada pertemuan keempat. Pada saat pelaksanaan tes, siswa tidak diperbolehkan membuka buku
matematika yang mereka bawa, serta tidak boleh bekerja sama dengan teman sekelas.
3.3.6 Wawancara