Analisis Data Angket Gaya Belajar

3.3.6 Wawancara

Wawancara yang dilakukan diperlukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan mendukung mengenai apa yang telah didapatkan dari tes tertulis. Wawancara yang dilakukan adalah mengenai jawaban yang dikerjakan oleh siswa. Untuk menghindari agar tidak ada data yang terlewatkan maka digunakan recorder untuk merekam semua informasi selama wawancara. Setelah ditentukan sebanyak dua subjek untuk setiap gaya belajar, maka diadakan wawancara terhadap subjek tersebut. Wawancara dilaksanakan setelah ada kesepakatan waktu antara peneliti dan subjek, dan diusahakan dilaksanakan dalam hari-hari yang berurutan. Setelah wawancara, siswa diminta untuk tidak memberitahukan isi wawancara kepada teman. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman masing-masing siswa.

3.3.7 Catatan Lapangan

Catatan lapangan dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak ditentukan dalam tes tertulis dan wawancara yang bersifat penting.

3.4 Teknik Analisis Data

3.4.1 Analisis Data Angket Gaya Belajar

Setelah siswa mengisi angket gaya belajar, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data angket gaya belajar untuk mengidentifikasi serta mengklasifikasikan tipe gaya belajar siswa. Langkah ini dilaksanakan dengan berpedoman ada Kolb Learning Style Inventory. Skor CE diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom pertama, skor RO diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom kedua, skor AC diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom ketiga, dan skor AE diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom keempat. Gaya belajar seseorang diketahui dengan cara mencari skor kombinasi, yaitu dengan menghitung skor AE dikurangi dengan skor CE serta skor AC dikurangi skor CE. Menurut Kolb sebagaimana dikutip oleh Cavas 2010: 48 gaya belajar yang bersesuai dengan seseorang dapat ditunjukkan dengan memplotkan skor kombinasi seperti pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Ploting gaya belajar menurut Kolb Cavas, 2010: 48 Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut. a. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda positif dan skor AE dikurangi skor RO bertanda positif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Accommodator. b. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor CE bertanda positif dan skor AE dikurangi skor RO bertanda negatif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Diverger. c. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor CE bertanda negatif dan skor AE dikurangi skor RO bertanda negatif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Assimilator. d. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor CE bertanda negatifdan skor AE dikurangi skor RO bertanda positif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Converger. Setelah mengetahui tipe gaya belajar masing-masing siswa, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan siswa yang memiliki tipe gaya belajar yang sama. Hal ini akan digunakan untuk membantu mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa siswa dengan masing-masing tipe gaya belajar.

3.4.2 Analisis Data Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GAYA BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS QUANTUM LEARNING

4 26 718

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASITERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Se

0 2 18

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Taksonomi Solo.

0 7 15

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Taksonomi Solo.

0 4 15

PENDAHULUAN Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Taksonomi Solo.

0 8 5

PENERAPAN BRAIN BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 2 42

EFEKTIVITAS MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK VIDEO PEMBELAJARAN DALAM MENGETAHUI PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Khilya Ulfa

0 0 9

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

0 0 10

Problematika Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa

0 6 8

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS 1 PADA MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERDASARKAN GAYA BELAJAR KOLB - UMBY repository

1 4 25