HPLC High Performance Liquid Chromatography
Tabel 2 Daerah identifikasi spektra IR kurkuminoid
No Jenis vibrasi
Bilangan Gelombang cm
-1
intensitas
1 Ikatan hidrogen OH
3600-3300 m-s
2 C-H Alkana
3000-2850 s
3 Aromatik -C=C- rentangan
1660-1450 s
4 R-O-Ar
1300-1000 m
5 C=O keton
1820-1660 v
6 Sidik jari
900-700 s
Keterangan: s kuat; m medium; vs sangat kuat Jika untuk analisis lanjutan perlu dilakukan pengambilan beberapa data
transmitan hasil pengukuran dengan FTIR, maka daerah identifikasi IR suatu senyawa sangat perlu diperhatikan, pemotongan yang tidak memperhatikan daerah
identifikasi bisa mengarah ke pemodelan yang hasilnya kurang baik. Sebagai misal McNulty dan Ganapati 1998 menduga konsentrasi glukosa dalam larutan
encer, dimana spektrum masing-masing contoh dihasilkan dari FTIR dengan kisaran bilangan gelombang 10000 cm
-1
sd 4000 cm
-1
pada relolusi 4 cm
-1
sehingga diperoleh 1500 titik absorban. Karena dalam analisis lanjut hanya dibutuhkan 256 titik, maka penentuan 256 titik dilakukan dengan me mperhatikan
daerah identifikasi dari glukosa, yaitu pada kisaran bilangan gelombang 4550 cm
-1
sd 4150 cm
-1
dengan resolusi 4 cm
-1
. Cara yang sama dilakukan oleh Brown et al. 2001 yang memprediksi kandungan lemak, gula, flour dan air dalam suatu
contoh adonan kue. Pada awalnya spektrum absorban diukur pada kisaran panjang gelombang 1100 nm sd 2498 nm dengan resolusi 2 nm, sehingga diperoleh 700
titik absorban. Dari 700 titik hanya dibutuhkan 256 titik, maka langkah yang diambil oleh Brown et al. 2001 adalah membuang titik-titik absorban pada
pengamatan 140 titik panjang gelombang pertama, dan 49 titik panjang gelombang terakhir dengan alasan pada kisaran tersebut sedikit mengandung
informasi. Kemudian dari pengamatan absorban pada panjang gelombang 1380 nm sd 2400 nm, resolusi ditingkatkan menjadi 4 nm. Sehingga diperoleh 256 titik
absorban.