Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh karyawan Malthis, 2006: 378. Pada variabel kinerja karyawan digunakan 12 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 4, sehingga skor minimal = 1 x 12 x 100 = 1200, dan skor maksimal = 4 x 12 x 100 = 4800. Rentang skor = 4800 - 1200 = 3600. Interval kelas 3600 : 4 = 900, dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.1 Kategori Variabel Kinerja Karyawan Interval Skor Interval Persentase Kategori 3900 - 4800 3000 - 3900 2100 - 3000 1200 - 2100 81.25 - 100 62.50 - 81.25 43.75 - 62.50 25.00 - 43.75 Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah tahun 2010 Hasil penelitian tentang kinerja karyawan RSK Tayu Pati pada lampiran diperoleh skor total sebesar 2235, berdasarkan kategori kinerja karyawan pada tabel 4.1 termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 2235, skor maksimal = 4800, jadi Deskriptif Persentase DP = skor total : skor maksimal x 100 = 2235 : 4800 x 100 = 46,56. Hasil penelitian tentang kinerja karyawan RSK Tayu Pati pada perhitungan di atas diperoleh hasil 46,56 53 dan berdasarkan kategori variabel kinerja karyawan pada tabel 4.1 termasuk kategori cukup baik. Kinerja karyawan dalam kajian penelitian ini dilihat dari lima indikator yaitu : kuantitas pekerjaan, kualitas hasil pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran, dan kemampuan bekerja sama. Secara lebih rinci deskripsi kinerja karyawan RSK Tayu Pati ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut ini : 1. Kuantitas pekerjaan Kuantitas pekerjaan adalah banyaknya suatu pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada karyawan pada bagian tertentu. Pada indikator kuantitas pekerjaan digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 4, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 100 = 200, dan skor maksimal = 4 x 2 x 100 = 800. Rentang skor = 800 - 200 = 600. Interval kelas 600 : 4 = 150, dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.2 Kategori Indikator Kuantitas Pekerjaan Interval Skor Interval Persentase Kategori 650 - 800 500 - 650 350 - 500 200 - 350 81.25 - 100 62.50 - 81.25 43.75 - 62.50 25.00 - 43.75 Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah tahun 2010 Hasil penelitian tentang indikator kuantitas pekerjaan RSK Tayu Pati pada lampiran diperoleh skor total sebesar 345, berdasarkan kategori indikator kuantitas pekerjaan pada tabel 4.2 termasuk kategori tidak baik. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 345, skor maksimal = 800, jadi DP = skor 54 total : skor maksimal x 100 = 345 : 800 x 100 = 43,12. Hasil penelitian tentang indikator kuantitas pekerjaan RSK Tayu Pati pada perhitungan di atas diperoleh hasil 43,12 dan berdasarkan kategori indikator kuantitas pekerjaan pada tabel 4.2 termasuk kategori tidak baik. 2. Kualitas hasil pekerjaan Kualitas hasil pekerjaan yaitu menilai baik atau tidaknya hasil pekerjaan karyawan. Pada indikator kualitas hasil pekerjaan digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 4, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 100 = 200, dan skor maksimal = 4 x 2 x 100 = 800. Rentang skor = 800 - 200 = 600. Interval kelas 600 : 4 = 150, dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.3 Kategori Indikator Kualitas Hasil Pekerjaan Interval Skor Interval Persentase Kategori 650 - 800 500 - 650 350 - 500 200 - 350 81.25 - 100 62.50 - 81.25 43.75 - 62.50 25.00 - 43.75 Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah tahun 2010 Hasil penelitian tentang indikator kualitas hasil pekerjaan RSK Tayu Pati pada lampiran diperoleh skor total sebesar 384, berdasarkan kategori indikator kualitas hasil pekerjaan pada tabel 4.3 termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 384, skor maksimal = 800, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100 = 384 : 800 x 100 = 48,00. Hasil penelitian tentang indikator kualitas hasil pekerjaan RSK Tayu Pati pada 55 perhitungan di atas diperoleh hasil 48,00 dan berdasarkan kategori indikator kualitas hasil pekerjaan pada tabel 4.3 termasuk kategori cukup baik. 3. Ketepatan waktu Ketepatan waktu merupakan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas, bukan hanya dalam hal kecepatannya saja tetapi juga ketepatan serta kesesuaian dengan harapan atasan. Pada indikator ketepatan waktu digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 4, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 100 = 300, dan skor maksimal = 4 x 3 x 100 = 1200. Rentang skor = 1200 - 300 = 900. Interval kelas 900 : 4 = 225, dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.4 Kategori Indikator Ketepatan Waktu Interval Skor Interval Persentase Kategori 975 - 1200 750 - 975 525 - 750 300 - 525 81.25 - 100 62.50 - 81.25 43.75 - 62.50 25.00 - 43.75 Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah tahun 2010 Hasil penelitian tentang indikator ketepatan waktu karyawan RSK Tayu Pati pada lampiran diperoleh skor total sebesar 570, berdasarkan kategori indikator ketepatan waktu pada tabel 4.4 termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 570, skor maksimal = 1200, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100 = 570 : 1200 x 100 = 47,50. Hasil penelitian tentang indikator ketepatan waktu karyawan RSK Tayu Pati pada 56 perhitungan di atas diperoleh hasil 47,50 dan berdasarkan kategori indikator ketepatan waku pada tabel 4.4 termasuk kategori cukup baik. 4. Kehadiran Kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan. Pada indikator kehadiran digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 4, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 100 = 200, dan skor maksimal = 4 x 2 x 100 = 800. Rentang skor = 800 - 200 = 600. Interval kelas 600 : 4 = 150, dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.5 Kategori Indikator Kehadiran Interval Skor Interval Persentase Kategori 650 - 800 500 - 650 350 - 500 200 - 350 81.25 - 100 62.50 - 81.25 43.75 - 62.50 25.00 - 43.75 Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah tahun 2010 Hasil penelitian tentang indikator kehadiran karyawan RSK Tayu Pati pada lampiran diperoleh skor total sebesar 379, berdasarkan kategori indikator kehadiran pada tabel 4.5 termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 379, skor maksimal = 800, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100 = 379 : 800 x 100 = 47,37. Hasil penelitian tentang indikator kehadiran karyawan RSK Tayu Pati pada perhitungan di atas diperoleh hasil 47,37 dan berdasarkan kategori indikator kehadiran pada tabel 4.5 termasuk kategori cukup baik. 57 5. Kemampuan bekerja sama Kemampuan bekerja sama merupakan suatu kemampuan karyawan dalam bekerja sama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain. Pada indikator kemampuan bekerja sama digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 4, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 100 = 300, dan skor maksimal = 4 x 3 x 100 = 1200. Rentang skor = 1200 - 300 = 900. Interval kelas 900 : 4 = 225, dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.6 Kategori Indikator Kemampuan Bekerja Sama Interval Skor Interval Persentase Kategori 975 - 1200 750 - 975 525 - 750 300 - 525 81.25 - 100 62.50 - 81.25 43.75 - 62.50 25.00 - 43.75 Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah tahun 2010 Hasil penelitian tentang indikator kemampuan bekerja sama karyawan RSK Tayu Pati pada lampiran diperoleh skor total sebesar 557, berdasarkan kategori indikator kemampuan bekerja sama pada tabel 4.6 termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 557, skor maksimal = 1200, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100 = 557 : 1200 x 100 = 46,41. Hasil penelitian tentang indikator kemampuan bekerja sama karyawan RSK Tayu Pati pada perhitungan di atas diperoleh hasil 46,41 dan berdasarkan kategori indikator kemampuan bekerja sama pada tabel 4.6 termasuk kategori cukup baik. 58

4.1.2 Deskripsi Variabel Komitmen Organisasional

Dokumen yang terkait

. Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi, Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Perawat Pada Rumah Sakit Umum Di Kota Bandung

1 29 74

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo).

0 1 7

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DANKOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA( Survey Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten ).

0 1 15

PENDAHULUAN PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA( Survey Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten ).

0 1 6

(ABSTRAK) PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT KRISTEN (RSK) TAYU PATI.

0 0 2

(ABSTRAK) PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT KRISTEN (RSK) TAYU PATI.

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Hubungan Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover Karyawan di Rsk Tayu Pati"

0 0 21

PENGARUH KOMPENSASI, KOMPETENSI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN KOPERASI.

0 1 16

NALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL DI KOWLOON PALACE INTERNATIONAL RESTAURANT SURABAYANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL DI KOW

0 0 15

Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan di Rumah Sakit

0 1 8