1. Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Nawawi,
2005:100. Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi sistematik faktor-faktor yang akan observasi lengkap dengan kategorinya. Dengan kata
lain wilayah atau ruang lingkup observasi telah dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
Data yang didapat melalui observasi langsung untuk melakukan melakukan kegiatan terhadap strategi yang dikembangkan oleh kepala desa
terpilih dan juga lawan politiknya kaitannyadalam hal kampanye untuk mempengaruhi massa dan juga kampanye untuk memenangakan kepala desa
terpilih dan juga lawan politiknya. Metode ini digunkan untuk mengamai kegiatan politik yang dilakukan oleh kepala desa terpilih dan juga rival
politiknya.
2. Wawancara
Menurut Moleong 2009:186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara dalam penelitian ini berupa interwee terhadap responden. Wawancara ini dilakukan untuk mencari data-data yang ada didalam lapangan,
mengenai strategi yang digunakan oleh kepala desa terpilih dalam pembangunan
image atau citra positif, penyusunan program kerja dan visi misi yang diusung oleh kepala desa terpilih dan juga lawan politiknya tentang strategi yang
digunakan oleh lawan olitiknya. Selain itu disini juga masyarakat juga menjadi responden tentang pelaksanaan program kerja yang ditawarkan pada saat
kampanye. Adapun responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah: Kepala desa terpilih, tim sukses dari kepala desa terpilih dan juga lawn politiknya
atau rivalnya, masyarakat Desa Sikayu. Dalam wawancara digunakan pedoman wawancara yaitu instrumen
pertanyaan yang ditujukan kepada responden yaitu kepala desa lawan politiknya, tim sukses dari kepala desa dan masyarakat Desa Sikayu.
3. Dokumentasi