Sebagai seorang pemimpin, Kepala Daerah dipersyaratkan memiliki sifat –
sifat tertentu, seperti : kepribadian personality, kemampuan ability, kesanggupan capability dan untuk merealisir ide menjadi serangkaian kegiatan
activity. Setiap pemimpin perlu menyadari bahwa kepemimpinannya merupakan proses antarhubungan atau interaksi antar pemimpin, bawahan dan situasi
Stogdill, 1974” J Kaloh, 2009 : 44.
2.4. Kinerja
Kinerja akan selalu menjadi isu aktual dalam organisasi karena apapun organisasinya kinerja merupakan pertanyaan kunci terhadap efektifitas atau
keberhasilan organisasi. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja yang baik.
Organisasi yang efektif akan ditopang sumberdaya yang berkualitas. Konsep kinerja pada dasarnya merupakan perubahan atau pergeseran
paradigma dari konsep produktifitas. Awalnya orang-orang sering menggunakan istilah produktifitas untuk menyatakan kemampuan seseorang atau organisasi
dalam mencapai tujuan. Disini paradigma produktifitas yang baru adalah paradigma kinerja secara aktual yang menutut pengukuran kinerja secara aktual
keseluruhan kinerja organisasi, tidak hanya dimensi fisik tetapi juga non fisik. Diperlukan pengukuran kinerja performance measurement untuk dapat
mengetahui sejauh mana keberadaan, peran, dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi. Tanpa adanya evaluasi atau pengukuran
kinerja dalam mencapai tujuan organisasi, maka tidak dapat diketahui penyebab
ataupun kendala – kendala kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan.
Pengukuran kinerja sumber daya manusia yang efektif memiliki 2 tujuan, yaitu : pertama, menjadi panduan dalam membuat keputusan dalam organisai dan, kedua
sebagai dasar dalam melakukan evaluasi kinerja Sudarmanto, 2009 : 5-6. Dari berbagai pendapat para ahli, standar pengukuran kinerja
performance measurement dapat dilakukan dengan mengukur 4 hal, yaitu : pertama pengukuran kinerja dikaitkan dengan analisis pekerjaan, uraian
pekerjaan, kedua pengukuran kinerja dilakukan dengan mengukur sifat atau karakter pribadi traits, ketiga pengukuran kinerja dilakukan dengan mengukur
hasil dari pekerjaan yang dicapai dan, ke empat pengukuran kinerja dilakukan dengan mengukur perilaku atau tindakan
– tindakan dalam mencapai hasil Sudarmanto, 2009 : 11.
2.5. Desa Perspektif Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014