Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang

teori tersebut dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yulianto 2010 menemukan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Hasil yang lain yang mendukung adalah penelitian oleh Keni dan dewi 2012 bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang. Dengan demikian, perusahaan yang membagikan devidennya kepada pemegang saham, akan mempunyai laba di tahan yang sedikit. Sehingga manajemen dapat menggunakan hutang untuk kelangsungan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah: H 3 Kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di BEI

2.10.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang

Ukuran perusahaan diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu perusahaan Riyanto, 1995. Semakin total aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya aktivitas operasi perusahaan. Pada umumnya semakin besar suatu perusahaan maka akan semakin besar pula aktivitas. Seluruh aktivitas. Seluruh aktivitas pasti memerlukan dana untuk dapat berjalan dengan baik. Ukuran perusahaan yang besar pasti memerlukan dana yang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang kecil. Dana internal yang dimiliki dalam perusahaan akan tidak mencukupi untuk kegiatan operasional, maka perusahaan dapat menggunakan dana yang bersumber dari eksternal yaitu hutang. Keputusan ini berkaitan dengan peking order theory yang menyebutkan jika dengan laba ditahan tidak mencukupi, maka hutang menjadi keputusan selanjutnya. Jadi, jika ukuran perusahaan besar maka perusahaan tersebut dapat menggunakan hutang untuk operasional perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan kecil hanya mempunyai aktivitas yang sedikit sehingga untuk operasional perusahaan dapat dipenuhi dengan dana sendiri. Menurut Smith dalam Rahmawati 2012 menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang besar memiliki pendanaan yang sangat besar , salah satunya dengan menggunakan hutang. Artinya bahwa semakin besar perusahaan, maka semakin tinggi perusahaan menggunakan menggunakan hutang sebagai pendanaan aktivitas perusahaan tersebut. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran kecil perusahaan akan mempengaruhi struktur modal didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga perusahaan lebih bersedia untuk mengeluarkan saham baru dan juga cenderung menggunakan jumlah pinjaman akan meningkat. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Akoto dan Awunyo-Vitor 2013 menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Dengan demikian, ukuran perusahaan yang besar mencerminkan aktivitas perusahaan banyak, sehingga perusahaan dapat menggunakan hutang dalam mendanai aktivitas tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah: H 4 Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di BEI. 57

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan untuk membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang yaitu free cash flow, pertumbuhan perusahaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2013, dimana data tersebut dapat diperoleh di Pusat Informasi Pasar Modal www.idx.co.id . 3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dasar pertimbangan pemilihan perusahaan manufaktur karena sektor manufaktur memiliki data yang cukup untuk memperoleh data dalam penelitian ini. Selain itu, jumlah populasi perusahaan manufaktur relatif besar, sehingga diharapkan dengan menggunakan perusahaan manufaktur dapat diperoleh jumlah sampel yang mencukupi. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2013, maka akan diperoleh kelengkapan data yang akan digunakan dalam penelitian.

Dokumen yang terkait

Analisi Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011 - 2013

0 35 73

Hubungan Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow dengan Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI.

0 1 18

Analisi Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011 - 2013

0 0 10

Analisi Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011 - 2013

0 0 2

Analisi Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011 - 2013

0 0 6

Analisi Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011 - 2013

0 0 14

PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN, FREE CASH FLOW, STRUKTUR ASET DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2014-2016

0 0 22

PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN, FREE CASH FLOW, STRUKTUR ASET DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2014 - 2016

0 0 14

Pengaruh kebijakan deviden, free cash flow, struktur aset dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur tahun 2014 - 2016 - Perbanas Institutional Repository

0 0 27

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

0 0 17