38
85,38 sedangkan yang tertinggi adalah Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar 99,88 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2014.
4.2 Analisis Deskriptif Univariat
Analisis univariat
bartujuan untuk
menjelaskanmendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung dari
jenis datanya. Untuk data katagorik hanya dapat menjelaskan angkanilai jumlah dan persentase masing-masing kelompok. Sedangkan untuk data numerik
digunakan niali mean, median, standar deviasi dan lain-lain. Indikator derajat kesehatan diperoleh berdasarkan analisis deskriptif
terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013
Variabel Minimum
Maksimum Rataan
Standar Deviasi
Angka kematian bayi 0,69
71,94 11,19
12,31 Angka kematian
balita 0,15
5,31 1,73
1,28 Angka kematian ibu
0,00 1678,66
190,23 286,88
Angka diare 21,36
21,40 21,39
0,00 Angka pneumonia
6,31 15,16
12,19 1,84
Angka TBParu 0,23
2,27 1,15
0,43 Bayi berat lahir
rendah 0,00
4,58 0,69
1,03 Gizi buruk
0,00 0,31
0,11 0,08
Dilihat dari Tabel 4.1 diatas, untuk mortalitas terbesar ada pada angka kematian ibu yaitu dengan rata-rata sebesar 190,23 per 100.000 kelahiran hidup,
standar deviasinya 286,89 dengan nilai minimum 0,00 dan maksimum 1678,66.
Universitas Sumatera Utara
39
Sedangkan angka kematian bayi memiliki rata-rata 11,19 per 1000 kelahiran hidup, standar deviasinya 12,31 dengan nilai minimum 0,69 dan maksimum 71,94
dan mortalitas untuk angka kematian balita memiliki rata-rata 12,80 per 1000 jumlah balita, standar deviasinya 14,28 dengan nilai minimum 0,69 dan
maksimum 81,53. Sedangkan Untuk morbiditas terbesar ada pada angka diare, pneumonia dan terendah ada pada angka TBparu. Rata-rata angka diare sebesar
21,40, standar deviasinya 0,00 dengan nilai minimum 21,36 dan maksimum 21,40. Rata-rata angka pneumonia sebesar 12,19, standar deviasinya 1,84 dengan
nilai minimum 6,31 dan maksimum 15,16. Rata-rata angka TBparu sebesar 1,15 standar deviasinya 0,43 dengan nilai minimum 0,23 dan maksimum 2,27. Untuk
status gizinya terdapat rata-rata bayi berat lahir rendah sebesar 0,69, standar deviasinya 1,03 dengan nilai minimum 0,00 dan maksimum 4,58 sedangkan untuk
rata-rata gizi buruk sebesar 0,11, standar deviasinya 0,08 dengan nilai minimum 0,00 dan maksimum 0,31.
4.3 Analisis Gerombol