d. Mengoprasikan  alat  difraktometer  dengan  perintah  “Start”  pada  menu
komputer, dimana sinar-X akan meradiasi sampel yang terpancar dari target Cu dengan panjang gelombang 1,5406 Å.
e. Mencetak hasil difraksi dan intensitas difraksi pada sudut 2 .
E. Diagram Alir Penelitian
Secara garis besar, langkah kerja pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5. Dimulai  dari  preparasi  daun  bambu,  pembentukan  sol  silika,  pembentukan  gel
silika, hingga karakterisasi dan analisis data sampel.
Gambar 5
. Diagram alir penelitian. Daun bambu
Pengeringan dibawah sinar matahari Pembersihan dan pemotongan
Pengeringan pada suhu 120
o
C
Pemanasan selama 60 menit Penyaringan silika sol
Perendaman daun bambu dengan KOH
Penjenuhan aging selama 24 jam Penetesan larutan HCl 10
Penjenuhan aging selama 24 jam Gel silika
Penyaringan dan pemutihan gel Pemanasan pada suhu 110
o
C selama 8 Penggerusan serbuk silika selama 3 jam
kalsinasi pada suhu 500
o
C, 600
o
C, dan 700
o
C
Analisis  data Karakterisasi DTATG, FTIR, SEM, dan XRD
Kesimpulan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan  analisis  hasil  karakterisasi  sampel  keramik  silika  dari  daun  bambu dengan teknik solgel maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Preparasi daun bambu dilakukan sebelum ekstraksi silika daun bambu, hal ini
bertujuan  untuk  mengurangi  pengotor  yang  terdapat  pada  daun  bambu  ketika diekstraksi, sehingga hasil ekstraksi silika lebih optimal.
2. Hasil analisis keramik silika dari daun bambu dengan DTATGA menunjukkan
kurva  TGA  semakin  menurun  seiring  dengan  meningkatnya  suhu  pemanasan dan  kurva  DTA  menunjukkan  adanya  puncak  endoterm  yang  menerangkan
terjadi penguapan air dan adanya senyawa organik yang terurai di rentang suhu 100-200
o
C, dan pada suhu 900-1000
o
C terjadi kristalisasi pada sampel silika. 3.
Hasil  analisis  keramik  silika  dari  daun  bambu  dengan  FTIR  menunjukkan puncak  bilangan  gelombang  yang  memiliki  gugus  fungsi  relatif  sama  antara
sampel  sebelum  kalsinasi,  kalsinasi  pada  suhu  500
o
C,  600
o
C,  dan  700
o
C diantaranya gugus
–OH, gugus Si-O-Si, gugus dan Si-O. 4.
Dari hasil analisis FTIR tersebut  diketahui  bahwa senyawa OH dan senyawa pengotor,  mulai  menguap  sehingga  puncaknya  kecil  dan  mungkin  hilang
seiring  dengan  peningkatan  termal  yang  diberikan  pada  sampel.