Definisi Operasional METODE PENELITIAN

C. Kelengkapan sarana dan prasarana diukur dari tersedianya masker sebagai penutup wajah dari debu, agar dalam situasi apapun Satuan Polisi Pamong Praja dapat tetap bertugas sebagai pengatur lalu lintas. D. Kelengkapan sarana dan prasarana diukur dari tersedianya rompi atau body protector, yang dipergunakan untuk melindungi tubuh anggota Satuan Polisi Pamong Praja dari hujan maupun dari terjangan benda- benda yang dilemparkan oleh massa. E. Kelengkapana sarana dan prasarana diukur dari tersedianya kendaraan oprasional, sebagai penunjang mobilitas Satuan Polisi Pamong Praja dalam mengatur lalu lintas. 5. Daya tanggap Satuan Polisi Pamong Praja. A. Daya tanggap diukur dalam hal membantu dengan cepat saat terjadi kecelakaan. B. Daya tanggap diukur dalam hal membantu masyarakat menyebrang jalan. C. Daya tanggap diukur dari kecekatan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menyingkirkan benda yang berada di tengah jalan yang sekiranya membahayakan dan mengganggu laju lalu lintas. 6. Ketepatan lokasi dan waktu bekerja Satuan Polisi Pamong Praja. A. Ketepatan lokasi diukur dari lokasi bertugas Satuan Polisi Pamong Praja yang tepat yaitu pada jalan-jalan protokol dan jalan yang rawan kemacetan. B. Ketepatan lokasi dan waktu bekerja diukur dari lokasi bertugas Satuan Polisi Pamong Praja yang memadai, mudah di jangkau. C. Waktu bertugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam mengatur lalu lintas. Saran dan masukan dari pengguna jalan terhadap 6 aspek penilaian pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung dalam mengatur lalu lintas, antara lain : kedisiplinan, keprofesionalan, keramahan, kelengkapan sarana dan prasarana, daya tanggap serta ketepatan lokasi dan waktu bertugas. 3.5 Objek Penelitian 3.5.1 Populasi Menurut Sugiyono 2012: 80 , “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jalan pada jalan Teuku Umar dan jalan Raden Intan Kota Bandar Lampung.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2012: 81 sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan sebuah sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dikarenakan dalam penelitian ini populasi subjek atau responden penelitian tak terhingga, populasi yang jumlah anggotanya tidak bisa atau tidak mungkin dihitung, sehingga tidak diketahui secara pasti berapa jumlah anggota populasi tersebut, oleh karena anggota populasinya tidak diketahui secara pasti siapa saja dan berapa banyak, maka tidak mungkin mengambil sampel dari populasi tersebut secara adil, memberi peluang yang sama kepada setiap anggota untuk terambil menjadi sampel probability sampling. Oleh karena tidak memberi peluang yang adil, yang sama, kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel, maka teknik-teknik pengambilan sampel dari populasi tak terhingga dan tidak jelas ini dikelompokkan ke dalam rumpun nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2012: 84. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah sampling insidental. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2012: 85. Menurut Margono 2004 : 127 menyatakan bahwa “dalam teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui”. Dalam penelitian ini kriteria utamanya ialah orang tersebut merupakan pengguna jalan Teuku Umar dan jalan Raden Intan Kota Bandar Lampung, dengan jumlah masing- masing jalan sebanyak 25 responden dan jumlah total kedua jalan adalah 50 responden. Alasan mengapa di pilih jumlah responden 50 karena terlalu besar jumlah keseluruhan populasi dan tidak memungkinkan jika seluruh populasi dijadikan sampel sehingga di ambil 50 responden untuk memudahkan pembagian kuesioner karena pembagian kuesioner dilakukan di jalan.

3.5 Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1 Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Menurut Sugiyono 2012: 137 yang menyatakan bahwa : “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer diperoleh dari kuesioner yang dilakukan. 2 Data Sekunder Pengertian dari data sekunder menurut Sugiyono 2012: 137 adalah ”Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data, dokumen, tabel-tabel mengenai topik penelitian. Data ini merupakan data yang berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung, surat kabar berupa media cetak maupun media elektronik yang berkaitan dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto 2002: 197 yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data adalah“cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiann ya”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dari tanggal 22 Juli sampai 31 Agustus 2013. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu: 1. Kuesioner Pengertian metode angket atau kuesioner menurut Arikunto 2002: 200 “Angket atau kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi

Dokumen yang terkait

Tingkat Stres Pada Pengatur Lalu Lintas Udara Bandar Udara Polonia Medan

2 61 69

IMPLIKASI METODE KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG

4 33 110

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENJAGA KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT KOTA BANDAR LAMPUNG

33 248 40

ANALYSIS OF LOSS DUE TO TRAFFIC CONGESTION IN TERMS OF EMISSIONS OF MOTOR VEHICLES IN THE CENTRE OF THE CITY OF BANDAR LAMPUNG ANALISIS KERUGIAN AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DITINJAU DARI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DI PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG

2 18 83

KOORDINASI ANTARA POLISI LALU LINTAS, DINAS PERHUBUNGAN, DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENGATURAN LALU LINTAS DI KOTA BANDAR LAMPUNG

2 25 68

KOORDINASI ANTARA POLISI LALU LINTAS, DINAS PERHUBUNGAN, DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENGATURAN LALU LINTAS DI KOTA BANDAR LAMPUNG

4 29 84

ANALISIS PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH (Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung) ANALYSIS OF LAW ENFORCEMENT BY CIVILIAN SERVANT INVESTIGATOR OF CIVIL

6 34 78

MANAGEMENT OF WASTE DISPOSAL IN THE CITY OF BANDAR LAMPUNG (Study at the Office of Waste and Landscaping in Municipal City of Bandar Lampung)

1 11 102

UPAYA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENANGGULANGI ANAK JALANAN YANG MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 11

ABSTRACT THE POLICE ROLE IN THE ERADICATION OF CRIMINAL ACT ONLINE PROSTITUTION BY HIGH SCHOOL STUDENTS IN BANDAR LAMPUNG (Study at Bandar Lampung Police) By Tutut Wuri Hastuti

0 0 16