d Guru memberikan motivasi. Pertemuan kesatu dengan menunjukkan gambar sel tumbuhan dan sel hewan, kemudian guru
bertanya apakah perbedaannya?”. Pertemuan kedua dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa pernahkah kalian mengamati
jaringan tumbuhan dan jaringan pada hewan. Pertemuan ketiga dengan memanggil seorang siswa untuk berdiri di depan kelas,
kemudian guru bertanya organ apa saja yang terdapat di tubuh siswa tersebut?
”. e Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan ke
siswa. Pertemuan kesatu “Sebutkan macam macam organel sel?”. Pertemuan kedua apa perbedaan jaringan hewan dengan
tumbuhan?”. Pertemuan ketiga sebutkan organ organ pada manusia?.
2. Inti pembelajaran Pada kelas kontrol, pembelajaran dilakukan dengan metode
ceramah dimana guru menjelaskan materi mengenai organisasi kehidupan dan sel pertemuan pertama, jaringan dan organ
pertemuan kedua, dan sistem organ dan organisme pertemuan ketiga.
3. Penutup a Guru dan sisiwa sama-sama memberikan kesimpulan mengenai
pembelajaran yang dilakukan disetiap pertemuannya.
b Guru memberikan tes akhir pada akhir pertemuan ketiga berupa soal pilihan jamak.
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitif, yaitu nilai tes awal dan tes akhir materi pokok organisasi kehidupan oleh siswa.
Kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dan postes, sehingga diperoleh skor N- gain.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes awal dan tes akhir. Tes awal diadakan pada awal pertemuan pertama dan tes akhir dilakukan pada
akhir pertamuan ketiga. Tes awal dan tes akhir diberikan pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan bentuk dan jumlah soal yang sama.
Bentuk soal adalah soal essay.
F. Teknik Analisis Data
Berdasarkan desain penelitian dan jenis data yang dikumpulkan, maka analisis yang dilakukan terdiri dari dua tahap, yaitu uji t dan uji hipotesis. Langkah-
langkah pengujiannya sebagai berikut:
1. Menghitung Skor Gain
Untuk mendapat N-gain yakni dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
X – Y
Skor Maksimum -Y Keterangan : X = Nilai tes akhir
Y = Nilai tes awal dalam Sudijono, 1996: 215
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan menggunakan program SPSS versi 17. a.
Hipotesis Ho: Sampel berdistribusi normal
H
1
: Sampel tidak berdistribusi normal b.
Kriteria Pengujian Terima Ho jika p-value 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya
Rusman, 2008: 62
3. Kesamaan Dua Varians
Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakan program SPSS 17
a. Hipotesis H
: Kedua sampel mempunyai varians sama H
1
: Kedua sampel mempunyai varians berbeda b. Kriteria Uji
Jika F
hitung
F
tabel
atau probabilitasnya 0, 05 maka Ho diterima
Jika F
hitung
F
tabel
atau probabilitasnya 0, 05 maka Ho ditolak Pratisto, 2004: 13.
N-gain = X 100
4. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS 17.
a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata 1 Hipotesis
H = Rata-rata skor gain kedua sampel sama
H
1
= Rata-rata skor gain kedua sampel tidak sama 2 Kreteria Uji
Jika –t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka H diterima
Jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak, Dengan
dk = n
1
+ n
2
– 2 Pratisto, 2004: 13. b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
1 Hipotesis H
= rata-rata skor gain pada kelas eksperimen 1 sama dengan kelas eksperimen 2.
H
1
= rata-rata skor gain pada kelas eksperimen 1 lebih tinggi dari kelas eksperimen 2.
2 Kriteria Uji Jika
–t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima Jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak Pratisto, 2004: 10
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan model PBL
berpengaruh tidak signifikan terhadap penguasaan materi organisasi kehidupan oleh siswa.
2. 89,73 siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model
PBL .
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya
model PBL diterapkan terlebih
dahulu dikelas agar siswa sudah mengetahui langkah-langkah pada model ini sehingga data yang diperoleh lebih baik.
2. Sebaiknya indikator kognitif yang di ukur tidak hanya C
1
dan C
2
saja agar lebih mengasah kemampuan siswa pada tingkatan kognitif yang lain.
3. Model PBL
menuntut keterampilan guru untuk mengkondisikan dan memonitoring siswa selama proses pembuatan proyek. Guru hendaknya
mampu mendampingi siswa sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. PT. Bina Aksara. Jakarta. Amanupunjo, F. 2012. Project Based Learning. online,
http:falerieducation.blogspot.com201203project-based-learning, diakses tanggal 6-12-2012.
Awaludin, A. 2008. Materi Ajar. online, http andhysastera.blogspot.com, diakses tanggal 5-12-2012.
Bahri. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Daroji dan Haryati. 2009. Jelajah Fakta Biologi 1 Untuk Kelas VII SMP dan MTs.
Platinum PT Tiga Serangkai. Solo. Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang Press. Semarang.
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA. online,
http:sasterpadu.tripod.comsas_storeBiologi.Pdf, diakses tanggal 6-12- 2012.
Dimyati. 2009 . Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Rineka
Cipta .Bandung. Djamarah dan Zein. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Embiarti, B. 2004. Penerapan Metode Proyek dalam Proses Pembelajaran pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Budidaya Tanaman Jagung di Play
Group Salaman Al-Farizi. Skripsi Jurusan pendidikan Luar Sekolah. UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Fathurrohman dan Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Islami. Redika Aditama. Jakarta.