Peta Isochrones HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 5.47 Peta isochrones TOP-Z terhadap BASE-Z 83 Gambar 5.48 Peta isochrones BER-A terhadap TOP-Z 84 Gambar 5.49 Peta isochrones BER-B terhadap TOP-Z 85 Gambar 5.50 Peta isochrones BER-C terhadap TOP-Z 86 Gambar 5.51 Peta isochrones TOP-ABC terhadap TOP-Z 87 Dari keenam peta isochrones tersebut dapat terlihat bahwa ketebalan lapisan terus menipis dari arah NW ke arah SE kecuali TOP-ABC yang merupakan batas erosi yang juga membuktikan bahwa orientasi pengendapan secara keseluruhan berasal dari arah NW ke arah SE.

5.4 Interpretasi Stratigrafi Seismik

5.4.1 Schematic Section

Dengan mengetahui arah orientasi pengendapan maka akan memudahkan dalam menentukan shelf-edge dan slope-break dari slope masing-masing waktu pengendapan dari horison-horison yang ada. Sebelumnya untuk dapat memudahkan dalam menentukan shelf-edge dan slope-break tersebut perlu ditentukannya cross-section terlebih dahulu Gambar 5.52. Untuk cross-section diambil 4 empat arbitrary seismic line sebagai acuannya. Pada arbitrary seismic line yang pertama dilakukan slicing dengan garis lurus sesuai dengan orientasi pengendapan NW-SE melalui sumur EM-8, EM-6, dan EM-5. Sedangkan pada arbitrary line seimic yang kedua dilakukan slicing melewati beberapa sumur yang masih dapat ditarik suatu garis sesuai dengan orientasi pengendapannya NW-SE, sumur tersebut antara lain; EM-1, EM-8, EM-7, EM-6, EM-5, dan EM-9. Kemudian pada arbitrary seismic line yang ketiga dilakukan slicing searah dengan strike orientasi pengendapan SW-NE melewati sumur EM-8 sebagai pembanding untuk area land dimana diketahui bahwa pada area ini memiliki volum seismik yang cukup rumit. Lalu yang terakhir pada arbitrary line seimic yang keempat dilakukan slicing searah strike orientasi pengendapan SW-NE sebagai pembanding untuk area transisi off-shore dan land dengan melewati sumur EM-2. Gambar 5.52 Peta cross-section dari keempat arbitrary seismic line Pada arbitrary seismic line yang pertama dapat terlihat orientasi pengendapan bergerak menurun dari arah NW-SE Gambar 5.53. Setelah tampilannya di-flattening pada horison BASE-Z semakin terlihat pola pengendapannya Gambar 5.57 dimana MID-Z dan TOP-Z mengacu pada BASE-Z sedangkan BER-A, BER-B, dan BER-C pola pengendapannya mengacu pada TOP-Z. Gambar 5.53 Arbitrary seismic line 1 90 Gambar 5.54 Arbitrary seismic line 1 dengan atribut seismik Ins. Phase 91