48
BAB IV PENERAPAN SANKSI TERHADAP USAHA KECIL MENEGAH
YANG TIDAK MEMILIKI IZIN
A. Sanksi terhadap usaha yang tidak mempunyai izin
Sanksi Hukum Administrasi, menurut J.B.J.M. ten Berge, sanksi merupakan inti dari penegakan hukum administrasi. Sanksi diperlukan untuk
menjamin penegakan hukum administrasi. Menurut P de Haan dalam Hukum Administrasi Negara, penggunaan sanksi administrasi merupakan penerapan
kewenangan pemerintahan, di mana kewenangan ini berasal dari aturan hukum administrasi tertulis dan tidak tertulis. JJ. Oosternbrink berpendapat sanksi
administrasi adalah sanksi yang muncul dari hubungan antara pemerintah, warga negara dan yang dilaksanakan tanpa perantara pihak ketiga kekuasaan peradilan,
tetapi dapat secara langsung dilaksanakan oleh administrasi sendiri.
Adapun jenis-jenis sanksi hukum administrasi Negara yaitu: 1. Paksaan Pemerintahan Bestuursdwang
Paksaan pemerintahan merupakan tindakan nyata yang dilakukan organ pemerintah atau atas nama pemerintah untuk memindahkan, mengosongkan,
menghalang-halangi, memperbaiki pada keadaan semula apa yang telah dilakukan atau sedang dilakukan yang bertentangan dengan kewajiban-kewajiban yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Contoh Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1961 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa izin yang
Universitas Sumatera Utara
Berhak atau Kuasanya. Bestuursdwang merupakan Kewenangan Bebas, artinya pemerintah diberi kebebasan untuk mempertimbangkan menurut inisiatifnya
sendiri apakah menggunakan bestuursdwang atau tidak atau bahkan menerapkan sanksi yang lainnya.
2. Penarikan kembali keputusan ketetapan yang menguntungkan.
Penarikan kembali Ketetapan Tata Usaha Negara yang menguntungkan dilakukan dengan mengeluarkan suatu ketetapan baru yang isinya menarik
kembali dan atau menyatakan tidak berlaku lagi ketetapan yang terdahulu. Ini diterapkan dalam hal jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan atau syarat-syarat
yang dilekatkan pada penetapan tertulis yang telah diberikan, juga dapat terjadi pelanggaran undang-undang yang berkaitan dengan izin yang dipegang oleh si
pelanggar. Penarikan kembali ketetapan ini menimbulkan persoalan yuridis, karena di
dalam Hukum Administrasi Negara terdapat asas het vermoeden van rechtmatigheid atau presumtio justea causa, yaitu bahwa pada asasnya setiap
ketetapan yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dianggap benar menurut hukum. Oleh karena itu, Ketetapan Tata Usaha Negara yang sudah
dikeluarkan itu pada dasarnya tidak untuk dicabut kembali, sampai dibuktikan sebaliknya oleh hakim di pengadilan.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengenaan Uang Paksa Dwangsom
N.E. Algra, mempunyai pendapat tentang pengenaan uang paksa ini, menurutnya, bahwa uang paksa sebagai hukuman atau denda, jumlahnya
berdasarkan syarat dalam perjanjian, yang harus dibayar karena tidak menunaikan, tidak sempurna melaksanakan atau tidak sesuai waktu yang ditentukan, dalam hal
ini berbeda dengan biaya ganti kerugian, kerusakan, dan pembayaran bunga. Menurut hukum administrasi, pengenaan uang paksa ini dapat dikenakan kepada
seseorang atau warga negara yang tidak mematuhi atau melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai alternatif dari tindakan paksaan pemerintahan.
4. Pengenaan Denda Administratif. Pendapat P de Haan DKK menyatakan bahwa, terdapat perbedaan dalam
hal pengenaan denda administratif ini, yaitu bahwa berbeda dengan pengenaan uang paksa yang ditujukan untuk mendapatkan situasi konkret yang sesuai dengan
norma, denda administrasi tidak lebih dari sekedar reaksi terhadap pelanggaran norma, yang ditujukan untuk menambah hukuman yang pasti. Dalam pengenaan
sanksi ini pemerintah harus tetap memperhatikan asas-asas hukum administrasi, baik tertulis maupun tidak tertulis.
31
Setiap kegiatan Usaha yang dijalankan harus memiliki Izin, supaya kegiatan usaha tersebut mendapat pengawasan dan kepastian hukum. Akantetapi
31
http:olis-noer.blogspot.com201110sanksi-hukum-administrasi.html, diakses 17 Maret 2015
Universitas Sumatera Utara
masih banyak pelaku usaha-usaha kecil dan menengah yang menjalankan kegiatan usaha tanpa terlebih dahulu mengurus perizinannya. Sehingga
Pemerintah dapat mengambil langkah untuk memperingati pelaku usaha agar mengurus Perizinan ussahanya terlebih dahulu, selanjutnya pemerintah dapat
menutup atau pembekuan kegiatan usaha tersebu, serta pembongkaran tempat kegiatan usaha tersebut. Oleh sebab itu Pemerintah melalui Peraturan Daerah
Nomor 10 tahun 2002, mengatur tentang larangan menjalankan kegiatan Usaha tanpa adanya Izin. yaitu sebagai berikut:
Perusahaan dilarang menjalankan kegiatan usaha tanpa memiliki izin operesional danmelakukan kegiatan.
1. Melakukan perdagangan yang dikaitkan dengan perhimpunan dana masyarakat.
2. Melakukan kegiatan usaha perdagangan penggandaan uang. 3. Pemberian imbalan atau kompensasi yang tidak wajar.
32
Sanksi yang diberikan jika suatu perusahaan tidak mendaftarkan perusahaannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 31982 Wajib Daftar Perusahaan, adalah:
Sanksi dalam Ketentuan Pidana:
Pasal 32
1. Barang siapa yang menurut Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya diwajibkan mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar
32
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002, Pasal 14
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 3 tiga
bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp. 3.000.000,- tiga juta
rupiah.
2. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam.ayat 1 pasal ini merupakan
kejahatan.
Pasal 33 1. Barang siapa melakukan atau menyuruh melakukan pendaftaran secara
keliru atau tidak lengkap dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 tiga bulan atau pidana denda
setinggi-tingginya Rp. 1.500.000,- satu juta lima ratus ribu rupiah. 2. Tindak pidana tersebut dalam ayat 1 pasal ini merupakan pelanggaran.
Pasal 34 1. Barang siapa tidak memenuhi kewajibannya menurut Undang-undang ini
dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya untuk menghadap atau menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan dan
atau keterangan lain untuk keperluan pendaftaran dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 2 dua
bulan atau pidana denda setinggitingginya Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah.
2. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini merupakan pelanggaran.
Pasal 35
Universitas Sumatera Utara
1. Apabila tindak pidana sebagaimana, dimaksud dalam Pasal-pasal 32, 33 dan 34 Undang-undang ini dilakukan oleh suatu badan hukum, penuntutan
pidana dikenakan dan pidana dijatuhkan terhadap pengurus atau pemegang kuasa dari badan hukum itu.
2. Ketentuan ayat 1 pasal ini diperlakukan sama terhadap badan hukum.
33
B. Izin usaha yang tidak dikeluarkan atau ditolak