f. Keluaran Sistem Output Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem lain.
g. Pengolah Sistem Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak memiliki
sasaran maka sistem tidak akan ada.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang Ladjamudin, 2005, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak abstract system adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik physical system merupakan sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak hasil
buatan manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan terbuka. Sistem tertutup closed system merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di
luarnya. Sistem terbuka open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub- sistem lainnya. Karena keterbukaan sistem ini, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
2.2.4 Definisi Informasi
Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya.
Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi
umumnya digunakan
untuk beberapa
kegunaan. Sehingga
tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
Anthony dan Dearden mengatakan bahwa keadaan sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy Jogiyanto,
2008. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy
yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data yang
diorganisasikan dan berguna bagi orang atau pihak yang menerimanya.
Informasi dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu seorang manager mengambil keputusan dan dapat menentukan
kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi Jogiyanto, 2008. Oleh sebab itu informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai
berikut: 1. Akurat
Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi
diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan noise yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut. 2. Tepat Waktu
Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini
disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi
maupun perusahaan. 3. Relevan
Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang
baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.
4. Lengkap Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima tidak
terpotong-potong, Karena hal itu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
5. Jelas dan lugas Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima harus
jelas sehingga dapat diterima dan mudah dipahami.
2.2.5 Definisi Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh
dari sistem informasi information system atau disebut juga dengan processing system atau information processing system atau information-
generating sistem. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Jogiyanto, 2008.
2.2.6 Manfaat Sistem Informasi