metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.
Sedangkan kelemahan menggunakan metode pengembangan sistem waterfall strategy sequential Whitten, 2004 adalah:
1. Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak
dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk. 2.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.
3. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak
dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan. 4.
Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap
sebelum desain bisa memakan waktu yang lama. 5.
Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
2.9 Analisis Berorientasi Objek Object-Oriented Analysis
Object-Oriented Analysis OOA adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk digunakan kembali dan
disesuaikan untuk penggunaannya yang baru. Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa juga untuk mengubah objek yang sudah ada
untuk dipadukan dengan objek-objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya guna tinggi. Whitten, 2004.
2.10 Perancangan Berorientasi Objek Object Oriented Design
Object Oriented Design OOD adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek
objects, atribut attributes dan metode methods. Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan penggunaan arsitektur piranti lunak berlapis
multilayered software architecture, juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang menyediakan fungsi-fungsi functions yang dibutuhkan. Selain itu, gambaran
tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir melalui lapisan layers,
subsistem dan objek juga dibutuhkan. Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD Whitten, 2004.
Analisis dan Desain Berbasis Objek atau OOAD adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang memodelkan sebuah
sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang saling berinteraksi. Setiap objek merupakan representasi dari entitas-entitas yang ada pada sistem tersebut dan dapat
dibedakan berdasarkan atribut elemen data dan perilaku entitasnya. OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan kepada
aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode menjadi lebih berguna,
merancangnya hingga terdapat penyesuaian, perkembangan, dan substitusi bagian dapat dengan mudah diimplementasikan.
Terdapat empat aktivitas utama yang digunakan dalam menggunakan metode Unified Software Deployment untuk OOAD Object Oriented Analysis and Design
Whitten, 2004 ini, yaitu:
1. Problem Domain Analysis
Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menentukan hasil dari keseluruhan aktivitas analisis dan
perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis ini adalah :
Menentukan Class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan.
Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari class-class
yang ada.
Menganalisa behavior dari class-class tersebut untuk menentukan state dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini.
Hasil laporan perancangan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah:
1. System Definition
Mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi.
2. Class Diagram
Untuk menggambarkan hubungan antara class-class dalam sebuah sistem.
3. State Diagram
Untuk menggambarkan bagaimana state dari daur hidup kelas yang ada di dalam sistem ini.
Dapat dilihat dari tahap ini telah dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk.
2. Application Domain Analysis
Tahapan ini berfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian, tergantung pada
kondisi pengguna Whitten, 2004. Terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis, yaitu:
a Menentukan pemakai, yaitu menentukan actor dan use case yang
terlibat dan interaksinya. b
Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi.
c Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi
sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang. d
Use Case Diagram, yang menggambarkan interaksi pengguna sebagai actor dengan sistem informasi.
e Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai
kebutuhan dasar dari user. f
User Interface
Navigation Diagram,
yaitu diagram
untuk menggambarkan tampilan layar yang akan dirancang untuk memenuhi
kebutuhan user.
3. Architectural Design
Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara Client dan Server yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik. Perancangan tahap ini menentukan
bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan fisik tersebut. Laporan yang dihasilkan adalah Deployment
Diagram.
4. Component Design
Tahap terakhir dalam Unified Software Deployment sebelum melakukan programming. Sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut
programming. Sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebagai Component Diagram. Pada tahap ini dapat dilihat bagaimana sistem bekerja
dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna.
2.11 UML Unified Modelling Language