Protokol TCPIP IP Address

menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan melakukan enskripsi data. Gambar 2.6 Contoh Gambar Access Point

2.2 Protokol TCPIP

2.2.1 Mengenal TCPIP

Komunikasi antara dua atau lebih peralatan jaringan memerlukan jaminan kompabilitas. Standar komunikasi data dikenal dengan istilah protokol komunikasi data. TCPIP adalah suatu solusi dari masalah kompabilitas dalam komunikasi data. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa TCPIP Transmission Control ProtocolInternet Protocol merupakan sekumpulan protokol komunikasi data yang bersifat universal dan digunakan untuk menyediakan konektivitas antar dua atau lebih perangkat komunikasi jaringan komputer. Koeswoyo, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Protokol-protokol TCPIP

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui ada beberapa model pengelompokan protokol dalam TCPIP berbentuk lapisan layer, antara lain model OSI 7 layer, TCPIP dengan 5 layer, dan TCPIP dengan 4 layer. Model jaringan TCPIP yang terdiri atas 4 layer adalah Aplication, Transport, Internet, dan Network, seperti pada gambar berikut: Gambar 2.7 Empat Lapisan Layer TCPIP Setiap lapisan dalam model jaringan TCPIP memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. Setiap lapisan dapat terdiri atas berbagai jenis protokol komunikasi. Salah satu protokol dalam model jaringan TCPIP 4 lapisan yang juga merupakan salah satu komponen dari istilah TCPIP yaitu IP Internet Protocol. Protokol ini berada pada lapisan Internet lapisan 3 dan bertanggung jawab untuk menjamin bahwa data yang ditransfer tidak mengalami kerusakan saat tiba ditujuan. Universitas Sumatera Utara Komponen lainnya dalam TCPIP adalah TCP Transmission Control Protocol yaitu protokol yang berada pada lapisan Transport lapisan 2. TCP bertanggung jawab dalam proses penyampaian datagram yang berasal dari servis-servis yang berada pada lapisan diatasnya kepada lapisan IP, dan menyediakan komunikasi yang berorientasi pada koneksi connection-oriented dan lebih bisa dipercaya. Oleh karena itu TCP lebih banyak digunakan sebagai servis pada layer diatasnya. Koeswoyo, 2007.

2.3 IP Address

IP Internet Protocol Address atau alamat IP adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan dalam bentuk desimal IPv4 atau heksadesimal IPv6 agar memudahkan manusia menggunakannya, seperti 208.77.188.166 untuk IPv4, dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 untuk IPv6. Perancang awal dari TCPIP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32- bit, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 IPv4 dan masih digunakan sampai hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IPv4, dikembangkan sistem baru yaitu IPv6, menggunakan 128 bit untuk alamat yang dikembangkan pada tahun 1995. Universitas Sumatera Utara Pada tugas akhir ini penulis akan banyak membahas alamat IP versi 4 IPv4 karena dalam tugas akhir ini penulis hanya menggunakan alamat IP versi 4 dikarenakan masih ada sistem operasi yang penulis gunakan yang tidak mendukung alamat IP versi 6.

2.3.1 Mengenal IP Address versi 4

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa alamat IP versi 4 menggunakan 32 bit bilangan biner, dimana 32 bit tadi terbagi menjadi 4 bagian yang dipisahkan dengan titik dot, dan masing-masing dari 4 bagian tadi terdiri dari 8 bit bilangan biner oktat. xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx Oktat I Oktat II Oktat III Oktat IV Gambar 2.8 Gambar Ilustrasi Pembagian Oktat Alamat IP Huruf x diatas dapat diganti dengan angka 0 atau 1, misalnya saja 11000000.10101000.00001010.00000001. Setiap oktat pada alamat IP sebenarnya tersusun dari sekelompok bilangan 128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, dan 1 atau dapat dirumuskan seperti pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Nilai Biner Dalam Oktat Alamat IP Biner 1 1 1 1 1 1 1 1 255 Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1 Berdasarkan tabel diatas, dapatlah diubah bit bilangan biner sebuah alamat IP 11000000.10101000.0000101010.00000001 kedalam bentuk desimal untuk memudahkan pembaca dan penulis yaitu, 11000000.10101000.0000101010.00000001 192 . 168 . 10 . 1 Gambar 2.9 Ilustrasi Pengubahan Biner ke Desimal

2.3.1.1 Pengelompokan kelas alamat IP

Nilai maksimum dari setiap oktat adalah 255, artinya bila dihitung jumlah alamat IP yang seharusnya adalah 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625, maka untuk mempermudah penggunaannya, alamat IP dikelompokkan dalam beberapa kelas yaitu kelas A, B, C, D, dan E, namun yang umum digunakan adalah kelas A, B, dan C. berikut ini adalah tabel yang menjelaskan ringkasan pembagian alamat IP berdasarkan kelasnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Pengelompokan Kelas Alamat IP Kelas Rentang Alamat IP Fomat Penulisan A 1 - 126 1.0.0.0 sd 126.255.255.255 B 128 – 191 128.0.0.0 sd 191.255.255.255 C 192 – 223 192.0.0.0 sd 223.255.255.255 D 224 – 239 224.0.0.0 sd 239.255.255.255 E 240 - 255 240.0.0.0 sd 244.255.255.255

2.3.1.2 Network addres dan host address

Secara garis besar, sebenarnya oktat-oktat dalam alamat IP dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu Network addres dan Host addres. Network addres menunjukkan identitas atau alamat jaringan, sedangkan Host address mengacu pada nomor komputer atau peralatan lain yang terhubung ke jaringan. Bila boleh diibaratkan Network address seperti alamat komplek perumahan sedangkan Host address adalah nomor rumah yang ada di komplek tersebut. Tabel 2.3 Tabel Network ID dan Host ID Kelas Oktat 1 2 3 4 A N H H H B N N H H C N N N H Universitas Sumatera Utara

2.3.1.3 Private IP address

Alamat IP Private adalah alamat IP yang hanya digunakan untuk kalangan sendiri dan tidak berlaku pada saat terhubung ke internet. Alamat IP Private tersebut yaitu: Tabel 2.4 Tabel Rentang Alamat IP Private Kelas Rentang A 10.0.0.0 sd 10.255.255.255 B 172.16.0.0 sd 172.31.255.255 C 192.168.0.0 sd 192.168.255.255

2.3.1.4 Broadcast Address

Apabila suatu paket dikirim dari satu komputer pengirim ke komputer tujuan, maka setiap paket yang akan dikirim selau mengandung header yang berisi informasi alamat IP dari komputer tujuan. Berdasarkan informasi ini, komputer tujuan akan memproses paket tersebut, sedangkan komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama akan mengabaikannya. Sekarang bagaimana jika suatu komputer akan mengirimkan paket ke seluruh anggota jaringan?. Sangat tidak efisien bila komputer tersebut menuliskan seluruh header alamat komputer tujuan satu persatu. Disinilah diperlukan satu alamat yang bertugas meneruskan informasi ke seluruh anggota jaringan. Alamat ini yang sering disebut sebagai alamat broadcast broadcast address. Universitas Sumatera Utara

2.3.1.5 Subnet Mask dan Subnetting

Subnet mask digunakan untuk mengetahui kelas mana yang dipakai pada suatu jaringan serta untuk menentukan apakah suatu alamat IP termasuk kedalam satu jaringan atau jaringan lain. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa, subnet mask biasanya digunakan oleh Router untuk menentukan bagian mana yang merupakan alamat jaringan network address dan bagian mana alamat komputer host address. Subnet mask adalah suatu bilangan 32 bit sebagaimana alamat IP yang juga ditulis dalam notasi desimal bertitik. Husni, 2004. Subnet mask default untuk setiap kelas diperlihatkan oleh tabel dibawah ini: Tabel 2.5 Tabel Pembagian Subnet Mask Kelas Subnet Mask A 255.0.0.0 B 255.255.0.0 C 255.255.255.0 Wahidin 2007, hal: 47 menyatakan bahwa subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan network ID baru. Ilustrasi dari contoh subnetting adalah jika terdapat 150 siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila dari seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 5 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa daripada satu kelas besar tanpa ada pembagian. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya, pembahasan tentang subnetting meliputi berapa jumlah subnet, jumlah host per subnet, rentang IP dan IP yang bisa dipakai. Berikut contoh kasus yang membahas tentang subnetting. Diketahui, alamat IP 192.168.10.1 dengan subnet mask default 255.255.255.0, diidentifikasi sebagai kelas C yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu network address dengan 254 buah alamat IP yang bisa terbentuk 192.168.10.1 sd 192.168.10.254. Membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnetting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet mask dengan angka 1. Penyelesaian: Sebelum subnetting Alamat IP : 192.168.10.1 Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000 Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0 Setelah subnetting Alamat IP : 192.168.10.1 Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000 Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192 Untuk menentukan jumlah subnet yang baru tebentuk, digunakan rumus 2 n -2, dengan n adalah jumlah bit 1 pada Host ID yang telah dimodifikasi 11000000. Berdasarkan contoh kasus diatas maka diperoleh 2 2 – 2 = 2. Jadi IP 192.168.10.1 Universitas Sumatera Utara setelah dilakukan subnetting didapatkan 2 subnet baru. Untuk menentukan jumlah host per subnet, dapat menggunakan rumus 2 h -2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada Host ID yang telah dimodifikasi. Berdasarkan contoh kasus diatas maka diperoleh 2 6 – 2 = 62. Dengan demikian, 2 kelompok sub jaringan yang baru terbentuk, masing- masing dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda. Blok subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256 2 8 dengan angka belakang subnet mask yang telah dimodifikasi yaitu 192. sehingga 256 – 192 = 64. Kemudian dijumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet mask 192, didapat 64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Jadi kelompok IP Address yang dapat diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah kelipatan 64: 192.168.10.64 sd 192.168.10.127 Subnet ke 1 192.168.10.128 sd 192.168.10.191 Subnet ke 2 Dari contoh 2 rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan sebagai alamat IP sebuah host, selengkapnya: Subnet ke 1: Alamat Network : 192.168.10.64 Alamat Host Pertama : 192.168.10.65 Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126 Alamat Broadcast : 192.168.10.127 Subnet ke 2: Universitas Sumatera Utara Alamat Network : 192.168.10.128 Alamat Host Pertama : 192.168.10.129 Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190 Alamat Broadcast : 192.168.10.191

2.4 Mengenal Linux