KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB III
III-12
3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar akan tercermin pada kebijakan pendapatan, pembelanjaan serta pembiayaan APBD.
Pengelolaan Keuangan daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta
ketepatan dalam memanfaatkan potensi pembiayaan daerah.
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Dalam analisis ini, kebutuhan belanja untuk aparatur dipandang ekivalen dengan kebutuhan belanja tak langsung, yaitu belanja yang tersedia tidak
berhubungan langsung dengan ada atau tidaknya program ataupun kegiatan yang dilaksanakan. Proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dan
proporsi realisasi belanja di Kabupaten Proboliinggo dalam lima tahun terakhir disajikan sebagai berikut.
Tabel 3. 6 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 - 2012
No Tahun
Anggaran Total Belanja Untuk
Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Total Pengeluaran Belanja +
Pengeluaran Pembiayaan
Prosentase a
b ab100
1 2008
427.102.718.448,40 729.470.126.872,65
58,55 2
2009 480.252.773.419,70
794.061.282.235,57 60,48
3 2010
616.498.433.764,42 867.868.117.451,37
71,04 4
2011 685.297.941.491,82
1.136.572.221.082,76 60,30
5 2012
788.194.976.249,02 1.309.251.736.075,59
60,20 Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Probolinggo diolah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB III
III-13
Gambar 3. 2 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 - 2012
Berdasarkan penyajian tabel dan Grafik di atas, maka diperoleh gambaran bahwa proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dalam
APBD Kabupaten Probolinggo dalam tiga tahun terakhir masih diatas 50 yaitu 71,04 Tahun 2010, 60,30 Tahun 2011 dan 60,20 Tahun 2012, sementara
arah yang diinginkan secara nasional mengenai proporsi belanja untuk lebih didominasi oleh pemenuhan kebutuhan di luar belanja untuk aparatur.
Pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama telah dialokasi anggaran sebagai berikut :
Tabel 3. 7 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 –2012
No Uraian
Tahun Anggaran Rp Milyar
2008 2009
2010 2011
2012 A
Belanja Tidak Langsung
389.547.674.530,90 451.792.177.483,70
482.222.997.027,00 537.186.786.912,39
577.942.543.096,00
1 Belanja Gaji
dan Tunjangan
325.644.720.832,00 384.061.375.798,00
417.730.606.967,00 467.905.052.486,00
506.986.251.417,00
2 Belanja
Penerimaan Anggota dan
Pimpinan DPRD serta
Operasional KDHWKDH
2.555.400.000,00 2.635.200.000,00
2.769.600.000,00 2.882.200.000,00
4.154.800.000,00
3 Belanja
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB III
III-14
No Uraian
Tahun Anggaran Rp Milyar
2008 2009
2010 2011
2012
Bunga 12.495.158,90
6.929.960,70 409.060,00
- -
4 Belanja Bagi
Hasil 90.000.000,00
100.000.000,00 100.000.000,00
256.669.000,00 -
5 Belanja
Bantuan Keuangan
61.245.058.540,00 64.988.671.725,00
61.622.381.000,00 66.142.865.426,39
66.801.491.679,00 B
Belanja Langsung
30.679.915.310,00 26.392.944.624,00
27.932.231.043,00 41.674.329.613,00
45.516.059.527,45
1 Belanja
Beasiswa Pendidikan
PNS 188.000.000,00
85.000.000,00 85.000.000,00
135.000.000,00 195.600.000,00
2 Belanja Jasa
Kantor khusus
tagihan bulanan
kantor seperti listrik, air,
telepon dan sejenisnya
30.491.915.310,00 26.307.944.624,00
27.847.231.043,00 41.539.329.613,00
45.320.459.527,45
C Pembiayaan
Pengeluaran
2.246.460.000,00 2.246.460.000,00
2.223.230.000,00 17.725.000.000,00
11.725.000.000,00
1 Pembentukan
Dana cadangan
- -
- 15.000.000.000,00
9.000.000.000,00 2
Pembayaran pokok utang
46.460.000,00 46.460.000,00
23.230.000,00 -
- 3
Penyertaan Modal pada
BUMD 2.200.000.000,00
2.200.000.000,00 2.200.000.000,00
2.725.000.000,00 2.725.000.000,00
TotalA+B+C 422.474.049.840,90
480.431.582.107,70 512.378.458.070,00
596.586.116.525,39 635.183.602.623,45
Pertumbuhan 13,72
6,65 16,43
6,47 10,82
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Probolinggo diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama adalah seluruh belanja yang harus tersedia anggarannya
disetiap tahun baik bersifat rutin seperti pemenuhan gaji dan tunjangan, belanja jasa kantor maupun pos di pengeluaran pembiayaan. Hasil analisis
memperlihatkan bahwan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama lima tahun terkahir, dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar 10,82.
3.2.2 Analisis Pembiayaan