Kondisi Umum Pimpinan UPT Lingkup Badan PPSDMP.

profesional dan kredibel; 7 Peningkatan jumlah dan mutu penyelenggaraan pelatihan aparatur dan non aparatur pertanian; 8 Peningkatan jumlah dan mutu sarana dan prasarana kelembagaan pelatihan pertanian; 9 Akreditasi kelembagaan pelatihan pertanian pemerintah dan pelatihan petani P4S; 10 Restrukturisasi kelembagaan dan pengembangan program studi pendidikan tinggi kedinasan pertanian; 11 Pengembangan kelembagaan pendidikan menengah kejuruan pertanian; 12 Penumbuhkembangan wirausahawan muda di bidang pertanian; 13 Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI bidang pertanian; 14 Pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi LSP bidang pertanian; 15 Pemantapan tata kelola organisasi dan kepegawaian; 16 Pemantapan sistem perencanaan; 17 Pemantapan sistem pengelolaan keuangan dan perlengkapan; dan 18 Pemantapan sistem pengendalian, evaluasi, pelaporan dan kehumasan. Dalam melaksanakan strategi tersebut, Badan PPSDMP didukung sumber daya manusia pertanian, kelembagaan pemerintah, kelembagaan petani, penyelenggaraan penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan, serta dukungan administrasi manajemen dan teknis lainnya, yang secara rinci diuraikan sebagai berikut:

a. Sumber daya manusia pertanian

Berdasarkan peranan dalam pembangunan sektor pertanian, SDM pertanian diklasifikasikan menjadi dua golongan besar, yaitu non aparatur pelaku utama dan pelaku usaha pembangunan pertanian dan aparatur yang berperan sebagai pendukung dalam proses pembangunan pertanian. 1 Non aparatur Tenaga kerja on farm di sektor pertanian dalam lima tahun terakhir mempunyai kontribusi rata-rata sebesar 31.78tahun terhadap angkatan kerja nasional. Tenaga kerja ini mengalami penurunan sebesar 2.57tahun terhadap angkatan kerja pertanian atau 3.55tahun terhadap angkatan kerja nasional. Penurunan ini terjadi karena perpindahan tenaga kerja dari on farm ke sektor industri dan jasa dengan harapan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi di