Latar Belakang karya ilmiah manfaat Daun Serai

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak yang terdapat di alam dibagi menjadi 3 golongan yaitu minyak mineral mineral oil, minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan edible fat, dan minyak atsiri essential oil. Minyak atsiri minyak asiri adalah cairan lembut, bersifat aromatik, dan mudah menguap pada suhu kamar. Minyak ini diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu, dan akar tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan tersebut dapat berupa semak, belukar, atau pohon. Minyak asiri merupakan formula obat dan kosmetik tertua yang diketahui manusia dan diklaim lebih berharga daripada emas. Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris Aetheric Oil, Minyak Esensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok untuk pengobatan alami. Di dalam perdagangan, sulingan Minyak Atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi. Para ahli biologi menganggap, Minyak Atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan hama ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain lihat alelopati dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang- kadang juga mengeluarkan bau-bauan seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik , zat-zat itu tidak digolongkan sebagai Minyak Atsiri. Zat beraroma yang berpotensi ini ditempatkan dalam kelenjar kecil di bagian luar atau jauh di dalam akar, kayu, daun, buah atau bunga tanaman. Kebanyakan tanaman mengandung minyak atsiri, tetapi sering dalam jumlah minimal sehingga ekstraksi tidak akan bernilai, atau harga minyak atsiri menjadi terlalu tinggi. Minyak atsiri sangat terkonsentrat dan dalam banyak kasus harus diencerkan sebelum digunakan. Konsentrat tinggi tersebut memiliki beberapa keuntungan. Sebagai contoh, minyak atsiri tidak makan banyak tempat dan dapat dengan mudah 1 dipindahkan. Zat ini dapat dikombinasikan satu sama lain dalam berbagai cara untuk tujuan yang berbeda. Minyak Atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap volatile oil biasanya terdiri dari senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Minyak atsiri yang dikenal juga dengan nama minyak eteris atau minyak terbang essential oil, volatile oil dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir pungent tase, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150-200 spesies tanaman, yang termasuk dalam famili Pinaceae, Labiatae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae dan Umbelliferaceae. Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizome. Khususnya di Indonesia telah dikenal sekitar 40 jenis tanaman penghasil minyak atsiri, namun baru sebagian dari jenis tersebut telah digunakan sebagai sumber minyak atsiri secara komersil. Minyak atsiri dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga, maupun biji tumbuhan, selain itu diperoleh juga terpen yang merupakan senyawaan hidrokarbon yang bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat disabunkan. Beberapa contoh minyak atsiri yaitu minyak cengkeh, minyak sereh, minyak kayu putih, minyak lawang dan dan lain-lain. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa itu serai dan minyak serai?