Setara Kas dan Kas yang Dibatasi Penggunaannya Cash Equivalents and Restricted Cash

ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan As of September 30, 2011, December 31, 2010 and 1 Januari 201031 Desember 2009 dan January 1, 2010December 31, 2009 Untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 and for the nine months ended September 30, 2011 and 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated k. Penurunan nilai aset non-keuangan k. Impairment of non-financial assets l. Beban Ditangguhkan l. Deferred Charges m. m. n. Kapitalisasi Biaya Pinjaman n. Capitalization of Borrowing Costs Adopsi PSAK No. 26 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 26 Revised 2008, “Borrowing Costs”, which requires capitalization of directly attributable borrowing costs to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, and the requirements for commencement, suspension and cessation of the said capitalization. Adoption of the revised PSAK No. 26 has no significant impact to the Company’s interim consolidated financial statements. Interests, commitment fees and other borrowing costs incurred on loans obtained to finance the acquisition, development and construction of projects are capitalized as part of the cost of the asset under construction. Capitalization of borrowing costs ceases when the construction is completed and the asset is ready for its intended use Note 2.j. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 Revisi 2009, “Penurunan Nilai Aset”. Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 Revised 2009, “Impairment of Assets”. Bunga, biaya komitmen, dan biaya pinjaman lainnya yang timbul dari pinjaman yang diperoleh untuk membiayai perolehan, pengembangan, dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya Catatan 2.j. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Pengakuan penerusan pinjaman dilakukan berdasarkan otorisasi penarikan atau dokumen lainnya yang sejenis, yang diterbitkan oleh pemberi pinjaman. Pinjaman dicatat dan terhutang dalam mata uang pinjaman yang diberikan atau nilai setara Rupiah apabila dana ditarik dalam mata uang Rupiah. PSAK No. 48 Revisi 2009 menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 Revisi 2009 tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. The recognition of two-step loans is based on the withdrawal authorization or other similar documents issued by the lenders. The loans are recorded and payable in their original currencies or Rupiah equivalent if drawn in Rupiah. Loans Obtained by the Government from Lenders Two- step Loans The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Pinjaman yang Diperoleh Pemerintah dari Pemberi Pinjaman Penerusan Pinjaman Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 26 Revisi 2008, “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian pembangunan dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Deferred charges mainly represent certain land titles costs, which are being amortized over 20 to 32 years. PSAK No. 48 Revised 2009 prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is cattied at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. The adoption of PSAK No. 48 Revised 2009 has no significant impact on the interim consolidated financial statements. Beban ditangguhkan terutama terdiri dari biaya tertentu untuk hak atas tanah, yang diamortisasi selama 20 sampai 32 tahun. 26