Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian utama. Guru memegang peran utama dalam
pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan
proses belajar mengajar. Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan
pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Gurulah yang langsung
berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.
Kunandar, 2007:1. Dewasa ini pendidikan IPS khususnya geografi ditemukan ketidak sesuaian dengan
bidangnya yang mengakibatkan rendahnya kualitas, salah satunya adalah kemampuan guru. Keberhasilan belajar peserta didik ditentukan oleh kualitas guru sebagai pemimpin
pembelajaran, fasilisator, juga pusat inisiatif pembelajaran, maka guru harus terus meningkatkan kompetensinya.
Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya disekolah. Semua komponen lain mulai dari kurikulum, sarana dan prasarana tidak akan banyak berarti
apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas.Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Faktor yang menyebabkan rendahnya kompetensi guru antara lain disebabkan oleh ;
1 masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini disebabkan oleh sebagian guru yang bekerja diluar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
sehingga tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan diri, baik membaca, menulis apalagi membuka internet; 2 belum semua guru memiliki standar profesional sebagaimana
yang dipersyaratkan; 3 kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta yang mencetak guru asal jadi, atau setengah jadi, tanpa memperhitungkan outputnya kelak
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
dilapangan, sehingga menyebabkan banyak guru yang belum memenuhi etika profesinya; 4 kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak dituntut
untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di perguruan tinggi Mulyasa, 2007:10.
1.2 Rumusan Masalah