Agresi Militer Belanda II, 19 Desember 1948
Dengan demikian upaya politik devide et impera Belanda untuk memisahkan daerah-daerah dari Rl mengalami kegagalan.
Konfrensi Meja Bundar
Konfrensi Meja Bundar dibuka secara resmi tanggal 23 Agustus 1949 di
Den Haag, Belanda. Perdana Menteri Belanda, Willem Dress di angkat sebagai
ketua konfrensi. KMB dihadiri oleh empat delegasi, sebagai berikut: 1.
Delegasi Rl dipimpin oleh Moh. Hatta 2.
Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II 3.
Delegasi Belanda dipimpin oleh Menteri Wilayah Seberang Lautan, Mr. Van Maarseveen.
4. Delegasi UNCI, sebagai pengawas dipimpin oleh Crithley.
Setelah melalui pembicaraan yang seru dan alot selama lebih dari dua bulan, pada tanggal 2 Nopember 1949 dicapai keputusan-keputusan antara lain sebagai
berikut : 1.
Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
2. Status Keresidenan Papua akan diselesaikan dalam waktu setahun sesudah
Pengakuan Kedaulatan 3.
Akan dibentuk Uni Indonesia – Belanda berdasarkan kerjasama sukarela dan sederajat.
4. RIS akan mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi
dan izin baru lagi perubahan-perubahan Belanda. 5.
RIS harus membayar semua hutang-hutang Belanda yang diperbuat sejak tahun 1942 di Indonesia.