Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter

Kuntowijoyo menjelaskan lebih detail, sejarah berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau, sejarah sebagai pernyataan atau pendapat dan sejarah sebagai profesi. Secara esktrinsik sejarah berguna sebagai sarana pendidikan, yaitu moral, penalaran, politik, kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan dan ilmu bantu. Selain sebagai sarana pendidikan sejarah juga berfungsi sebagai latar belakang, rujukan dan bukti Kuntowijoyo, 2001: 20-37. Sasaran umum pembelajaran sejarah menurut Kochhar 2008: 27-37 adalah : 1 mengembangkan tentang diri sendiri; 2 memberikan gambaran yang tepat konsep waktu, ruang dan masyarakat; 3 membuat masyarakat mampu mengevaluasi nilai dan hasil yang telah dicapai oleh generasinya; 4 mengajarkan toleransi; 5 menanamkan sikap intelektual; 6 memperluas cakrawala intelektualitas; 7 mengajarkan prinsip-prinsip intelektualitas; 8 mengajarkan prinsip-prinsip moral; 9 menanamkan orientasi ke masa depan; 10 memberikan pelatihan mental; 11 melatih siswa menangani isu-isu kontroversial; 12 membantu mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan perorangan; 13 memperkokoh rasa nasionalisme; 14 mengembangkan pemahaman internasional; 15 mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berguna. Pembelajaran sejarah adalah pembelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia pada masa lampau hingga sekarang Isjoni, 2007: 71. Di beberapa sekolah saat ini terdapat berbagai media yang mendukung proses pembelajaran di kelas yang semakin modern sesuai perkembangan zaman, yaitu projector, slide projector, tape recorder, video recorder, dan lain-lain. Media tersebut diharapkan dapat memudahkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, termasuk pelaksanaan pembelajaran sejarah di sekolah. Adanya berbagai media ini akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menangkap, memahami dan menghayati gambaran peristiwa sejarah yang diajarkan.

B. Penelitian yang Relevan

1. Tesis berjudul “Muatan Materi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS Sejarah Studi Kasus di SMP Negeri Singkawang Utara Kota Singkawang” oleh Emusti Rivasintha, tahun 2011, Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1 Pengembangan materi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS sejarah belum optimal, hal ini disebabkan rendahnya kompetensi guru, profesionalisme guru, terbatasnya media dan sumber pembelajaran serta rendahnya motivasi belajar peserta didik; 2 Kegiatan