Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(1)

Lampiran 1 KUESIONER

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGATERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA Indentitas Responden

No :

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Usia :

Pekerjaan orang tua : Petunjuk Pengisian

KAMI TELAH MENYEDIAKAN BERBAGAI PERNYATAAN UNTUK ANDA JAWAB. SETIAP BUTIR PERNYATAAN HANYA BOLEH

DIJAWAB SATU KALI DENGAN MENCENTANG SALAH SATU KOTAK DARI LIMA PILIHAN KOTAK YANG DISEDIAKAN. ANDA AKAN

MELIHAT LIMA KOTAK DENGAN KODE SS, S, KS, TS, STS. ADAPUN MAKNANYA ADALAH :

SS (SANGAT SETUJU ) S (SETUJU)

KS (KURANG SETUJU) TS (TIDAK SETUJU)


(2)

VARIABEL EFIKASI DIRI (X1)

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

1 Saya yakin bahwa saya mampu

mengidentifikasikan ide-ide baru untuk memulai usaha

2 Saya yakin bahwa saya mampu

menemukan peluang-peluang baru untuk memulai usaha

3 Saya yakin bahwa saya mampu berpikir kreatif dan inovatif

4 Saya yakin bahwa saya mampu bekerja sama dengan orang lain

5 Saya saya yakin bahwa saya mampu membangun tim kerja dengan baik 6 Saya yakin bahwa saya mampu

menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi

7 Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi resiko usaha

8 Saya percaya mampu bertahan dalam situasi sulit dalam menjalankan usaha

VARIABEL LINGKUNGAN KELUARGA (X2)

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

1 Keluarga merupakan pengaruh utama untuk saya menjadi seorang wirausaha 2 Orang tua sangat mendukung saya untuk

berwirausaha

3 Orang tua mendukung finansial untuk usaha yang akan saya jalankan


(3)

VARIABEL MINAT BERWIRAUSAHA (Y)

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

1 Sayat tertarik dengan kegiatan kewirausahaan

2 Saya tertarik menemukan peluang-peluang bisnis untuk berwirausaha 3 Saya tertarik mengikuti seminar

kewirausahaan

4 Saya tertarik untuk menjadi wirausaha karena melihat kesuksesan orang lain 5 Saya senang berpartisipasi dalam

kegiatan kewirausahaan di kampus 6 Saya siap menghadapi perubahan


(4)

Lampiran 2 : Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 72 100.0

Excludeda 0 .0

Total 72 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.947 17

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 64.4333 41.495 .581 .946

P2 64.5000 40.259 .717 .943

P3 64.7667 44.047 .601 .946

P4 65.0000 43.034 .526 .946

P5 64.7333 44.064 .490 .947

P6 64.7667 44.047 .601 .946

P7 64.6333 39.068 .845 .940


(5)

P9 64.5000 41.155 .667 .944

P10 64.8333 39.178 .790 .942

P11 64.4333 40.944 .834 .941

P12 64.4333 41.151 .626 .945

P13 64.5667 41.082 .740 .943

P14 64.5667 40.116 .888 .940

P15 64.6333 43.826 .470 .947

P16 64.8333 39.178 .790 .942

P17 64.4333 40.944 .834 .941

Lampiran 3: Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.453 2.038 3.167 .002

efikasi diri .320 .074 .484 4.308 .000 lingkungan keluarga .553 .204 .304 2.705 .009 a. Dependent Variable: minat berwirausaha


(6)

Lampiran 4: Grafik Histogram uji Normalitas


(7)

Lampiran 6: Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.34462929 Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .091

Negative -.080

Kolmogorov-Smirnov Z .770

Asymp. Sig. (2-tailed) .593

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(8)

Lampiran 8: Uji Glesjer Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.769 1.281 2.161 .034

efikasi diri -.050 .047 -.170 -1.060 .293 lingkungan keluarga -.009 .128 -.011 -.069 .945 a. Dependent Variable: AbsutRes_1

Lampiran 9: Uji Nilai Tolerance VIF

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 6.453 2.038 3.167 .002

efikasi diri .320 .074 .484 4.308 .000 .547 1.829 lingkungan

keluarga

.553 .204 .304 2.705 .009 .547 1.829

a. Dependent Variable: minat berwirausaha

Lampiran 10: Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 141.408 2 70.704 38.004 .000a

Residual 128.370 69 1.860

Total 269.778 71

a. Predictors: (Constant), lingkungan keluarga, efikasi diri b. Dependent Variable: minat berwirausaha


(9)

Lampiran 11: Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.453 2.038 3.167 .002

efikasi diri .320 .074 .484 4.308 .000 lingkungan keluarga .553 .204 .304 2.705 .009 a. Dependent Variable: minat berwirausaha

Lampiran 12: Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .724a .524 .510 1.36398

a. Predictors: (Constant), lingkungan keluarga, efikasi diri

Lampiran 13:

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Efikasi diri

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

4 4 4 5 4 4 4 4

4 4 3 4 3 5 5 4

4 4 4 4 3 5 5 4

4 4 4 5 4 4 4 4

4 4 4 5 5 5 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 4 4 4 4 5

4 4 4 5 4 4 4 4

4 4 3 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 4 5 5 5 5

5 4 5 4 4 4 4 5


(10)

4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 5 5 5 5 5

4 4 3 4 4 4 4 3

3 4 3 4 3 5 5 3

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 4 3 4

4 4 3 4 4 4 3 4

3 4 3 4 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 4 4 4 3

4 4 4 4 5 5 5 4

3 4 3 4 3 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 5 5 4

4 3 4 3 3 3 3 4

4 3 4 3 3 3 3 4

4 4 4 4 5 5 5 4

3 4 5 4 4 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 5 5 4

4 4 4 4 5 5 5 4

4 3 4 3 3 3 3 3

4 5 4 5 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4

3 4 5 4 4 4 4 5

5 4 5 4 4 4 4 5

5 4 5 4 4 4 4 5

4 5 4 5 4 4 4 4

3 4 5 4 5 5 5 5

4 3 4 3 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 5 5 5 5 4

3 4 5 4 3 3 3 5

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 3 3 4


(11)

5 4 5 4 4 4 4 5

5 3 5 3 3 4 4 5

5 4 5 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 5 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 4 3 5 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 4 5 5 5 5

5 3 5 3 4 4 4 5

5 4 5 4 4 4 4 5

4 5 4 5 4 4 3 4

4 5 4 5 4 4 4 4

4 3 3 3 5 3 3 4

5 4 5 4 4 4 4 5

5 4 5 4 5 5 5 5

5 4 5 4 4 4 4 5

4 5 4 5 5 5 5 4


(12)

Lampiran 14:

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Lingkungan keluarga

P1 P2 P3

5 5 4

4 4 3

4 4 5

5 5 4

5 5 5

4 4 4

4 5 4

5 4 4

4 5 4

4 4 4

4 5 5

4 4 4

5 4 5

4 4 4

5 4 5

4 5 4

4 4 5

4 4 4

4 5 4

4 4 4

4 4 4

4 3 4

4 4 4

3 4 4

4 3 5

4 3 4

4 4 4

4 4 5

3 4 3

3 4 3

4 5 5

4 4 4

5 4 5

4 5 4

4 5 4

4 5 5


(13)

3 4 3

5 5 4

4 4 4

4 4 4

4 5 4

4 4 4

5 5 4

4 4 5

3 4 4

4 4 4

4 5 4

5 5 4

4 5 4

4 4 4

4 5 4

4 5 4

5 4 4

4 4 4

3 4 4

4 4 4

4 4 4

4 5 4

4 5 3

4 4 4

4 4 5

3 5 4

4 4 4

5 4 4

5 4 4

3 5 5

4 4 4

4 5 5

4 5 4

5 4 5


(14)

Lampiran 15:

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden VariabelMinat Berwirausaha

P1 P2 P3 P4 P5 P6

3 3 4 5 4 3

4 4 4 4 3 4

4 4 4 4 3 4

4 4 4 5 4 4

4 4 4 5 5 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

3 3 4 5 4 3

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4

4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 5

4 4 4 4 4 4

4 4 4 5 5 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4

3 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 4 3

4 4 4 4 5 4

4 4 4 4 3 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4

2 4 3 3 3 4

4 4 3 3 3 4

4 4 4 4 5 4

5 5 4 4 4 5

4 4 5 5 5 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4


(15)

3 3 3 3 3 3

4 4 5 5 4 4

4 5 4 4 3 5

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 4 5

4 4 5 5 4 4

4 4 4 4 5 4

4 4 3 3 4 4

4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 4 5

4 4 5 5 5 4

4 4 4 4 3 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4

4 5 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4

4 4 3 3 3 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4

4 4 4 4 4 4

3 3 4 4 3 3

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4

4 4 3 3 4 4

4 4 4 4 4 4

3 3 5 5 4 3

3 4 5 5 4 4

3 4 3 3 5 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4

4 4 4 4 4 4

3 3 5 5 5 3


(16)

Daftar Pustaka

Bandura, A, 1997.Self-efficacy Mechanism in Human Agency. USA. Buku

Djalil, 2008.Psikologi Pendidikan. Cetakan .Jakarta : Grasindo.

Feist, Jess dan Feist Gregory. 2010. Teori Kepribadian. Buku 2.Jakarta : Salemba Humanika.

Gunarsa, D. 2009. Psikologi Untuk Pembimbing. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raya Grafindo

Persada.

Hendro, 2011.Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Laura A. 2012 . Psikologi Umum Sebuah PandanganApresiatif. Jakarta : Salemba. Luthans, F. 2008. Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi.

Manihai, Roy. 2009. Manajemen Disiplin. Jakarta : PT. Grasindo.

Mardzuki. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Priyatno, Dwi. 2013. Mandiri Belajar SPSS untuk Pemuda Cetakan Pertama: Jakarta Mediatama.

Robbins. 2007. Prilaku Organisasi : Konsep Kontroversi danAplikasi Jilid I. Jakarta : Prenholindo.

Soewadji, Jusuf. 2012. PengantarMetedologi Penelitian. Jilid 1. Jakarta: Mitrra Wacana Media.


(17)

Sudrajat, 2010. Statistika Pendidikan. Jilid 1.Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelian Kuantitati, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan 5.Bandung : Alfabeta. Suryana, 2003.Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses.Jakarta : Salemba Empat.

Syamsu, Yusuf..2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Cetakan 1. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Yudrik, Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Prenada Media Grup.

Christeria.2010. Student Entrepreneurship Intention, Study of Comparison Skripsi

between Java and Non Java. Universitas Gunadarma.

Hutasoit, Fredy. 2016. Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU

Nugraha, Bayu. 2014. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Budaya Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wibowo, Muladi. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Jurnal

Siswa Lulusan SMK. Vol.6, No.2, Hal 45-47.

Wulandari, Wagimin, Susilowati. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha. Vol.1, No.1, Hal 5-6.


(18)

Yanti, Nurida, Dunia. 2014. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja.Vol 4. No 1. Hal 3-4.

Website


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11) penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Efikasi Diri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tahun 2013.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Januari 2017.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Definisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variable-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya.Definisi operasional variable diperlukan untuk menjelaskan variable yang sudah diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasinal variable memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variable. Atas pertimbangan-pertimbangan efesiensi, minat, keterbatasan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan oprasional terhadap penelitian yang akan di teliti hanya meneliti tentang pengaruh Efikasi Diri dan lingkungan keluarga sebagai variable Independen dan minat


(20)

berwirausaha sebagai variable dependen. Dimana variable yang dianalisis adalah sebagai berikut :

1.Variabel independen (X) terdiri dari: Efikasi Diri (X1), Lingkungan Keluarga (X2).

2.Variabel dependen (Y) adalah minat berwirausaha (Y). 3.4. Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai (Kuncoro, 2009:49). Definisi Operasional variable diperlukan untuk menjelaskan variable yang sudah di definisikan sebagai upaya pemahaman penelitian.Definisi variable yang diteliti dapat digambarkan pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel 1 Definisi Operasional Indikator Skala

Efikasi Diri (X1)

Rasa percaya diri atau keyakinan diri yang dimiliki seseorang sehingga dapat menguasai suatu situasi dan menghasilkan

berbagai hasil positif yang bernilai positif dan bermanfaat 1. Keyakinan berpikir kreatif dan inovatif 2. Keyakinan bekerja sama dengan orang lain 3. Keyakinan membangun tim kerja 4. Keyakinan menghadapi resiko 5. Keyakinan menghadapi perubahan 6. Keyakinan mampu bertahan Likert


(21)

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Lingkungan Keluarga ( X2)

lingkungan

pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga.

1.Dukungan Moral 2.Dukungan Finansial Likert Minat Berwirausaha (Y) Dorongan psikologis yang ditunjukkan oleh adanya kesadaran yang mendorong

perhatian pada suatu obyek disertai keinginan untuk terlibat dengan obyek tersebut dalam usaha untuk memenuhi harapan-harapan yang telah ada dalam dirinya

1. Ketertarikan untuk memulai usaha 2. Ketertarikan untuk mengembangka n usaha 3. Ketertarikan untuk mencapai kesuksesan dengan mendalami kegiatan berwirausaha Likert


(22)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:132). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternative jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) (5)

2 Setuju (S) (4)

3 Kurang Setuju (KS) (3) 4 Tidak Setuju (TS) (2) 5 Sangat Tidak Setuju (STS) (1) Sumber : Sugiyono (2005)

3.6 Populasi dan Sampel penelitian 3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya (Jusuf, 2012:59). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Suamtera Utara angkatan 2013, berjumlah 245 orang.


(23)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu populasi yang diambil dari sebagian objek penelitian. Apabila populasi lebih dari 100, maka jumlah sampel dapat diambil dengan menggunakan rumus slovin (Umar 2008) sebagai berikut :

n = n 1+ Ne2

Dimana :

n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi e = Taraf kesalahan (10%) maka jumlah yang diperoleh adalah :

n = 245 1+ 245 (0,1)2

= 71,01 digenapkan menjadi 72 responden

Tehnik pengambilan sampel penilaian ini menggunakan metode purposive

sampling, yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan

sampel yang diperlukan. Adapun kriteria dalam memilih sampel penelitian adalah 1. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas

Sumatera Utara Stambuk 2013.

2. Telah mengambil mata kuliah Kewirausahaan dan lulus mata kuliah tersebut.


(24)

3.7. Jenis Data Penelitian

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka.Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengelolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55). Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

3.7.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara (interview) dan memberikan daftar pertanyaan/ kuesioner kepada para mahasiswa. 3.7.2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku refrensi (baik buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.


(25)

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner

Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada reponden terpilih, yakni kepada sampel yang terpilih.

2. Studi Dokumentasi

Mengumpukan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dengan penelitian.

3. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

4. Wawancara

Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini dengan cara Tanya jawab langsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.

3.9.Tehnik Analisis Data

Pada penelitian ini, teknik analisis data penelitian yang digunakan penelitian yaitu ;


(26)

3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Tehnik Analisis data yang digunakan adalah analisis statistic deskriptif dengan menggunakan software SPPS for windows versi 20.0 sebagai media linier berganda dan model yang digunakan, yaitu ;

Y = a + b1X1 +b2X2 +e Y = Minat Berwirausaha X1 = Efikasi Diri

Dimana

X2 = Lingkungan Keluarga a = Konstanta

b1b2 = Koefisien Regresi Berganda e = standard eror

3.9.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.2.1.Uji Validitas

Soewadji (2012:173), validitas adalah persoalan yang berhubungan dengan pertanyaan sejauh mana alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila nilai validitas untuk tiap kuesioner > nilai koefisien korelasi 0,30, maka butir pertanyaan tersebut valid (Priyatno, 2013:19)

Bila rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid atau sah.


(27)

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 64.4333 41.495 .581 .946

P2 64.5000 40.259 .717 .943

P3 64.7667 44.047 .601 .946

P4 65.0000 43.034 .526 .946

P5 64.7333 44.064 .490 .947

P6 64.7667 44.047 .601 .946

P7 64.6333 39.068 .845 .940

P8 64.6000 40.110 .939 .939

P9 64.5000 41.155 .667 .944

P10 64.8333 39.178 .790 .942

P11 64.4333 40.944 .834 .941

P12 64.4333 41.151 .626 .945

P13 64.5667 41.082 .740 .943

P14 64.5667 40.116 .888 .940

P15 64.6333 43.826 .470 .947

P16 64.8333 39.178 .790 .942

P17 64.4333 40.944 .834 .941


(28)

Tabel 3.3 Dari 30 hasil dari semua pernyataan dinyatakan valid karena r Hitung >r Tabel atau Corrected Item-Total Correlationdiatas 0,361.Dengan demikian menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid. 3.9.2.2. Uji Reliabilitas

Menurut Soewadji (2012:184), “Realibilitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan suatu alat atau instrument penelitian dalam mengumpulkan data atau informasi secara tepat atau konsisten. “Pada uji relibilitas, tekhnik yang digunakan adalah tekhnik Cronbach Alpha > 0,60.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.947 17

Sumber: Hasil Penelitian, 2016(Data diolah)

Tabel 3.4 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,963 lebih besar dari 0,80. Maka kuisioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.10. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastis dan Uji Autokorelasi.


(29)

3.10.1.Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini diperlukan untuk melakukan uji T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikutidistribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak di penuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina,2012).

3.10.2. Uji Multikorelasi

Uji multikorelasi untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Jika terjadi korelasi, terdapat multikorelasi yang harus diatasi (Umar,2008). Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikorelasi yaitu:

Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka model dapat dikatakan terbebas dari multikorelasi.VIF – 1/Tolerance. Jika VIF – 0 maka Tolarence =1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variable independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikorelasi. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variable independen sehingga terjadi multikorelasi.


(30)

3.10.3.Uji Heterokedastisitas

Tujuan uji heterokedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila suatu model regresi terdapat kesamaan varian dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Heterokedastisitas dalam peneliti ini diuji dengan menggunakan uji scatterplot. Deteksi adanya heterokedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Yprediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-stundentized.

Hipotesis yang diajukan :

H0 : Model regresi tidak ada heteroskedastisitas HA : Model regresi terdapat heteroskedastisitas 3.11. Uji Hipotesis

3.11.1.Uji- t ( Uji Parsial)

Pada Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara parsial variable Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah :


(31)

Ho : b1, b2 = 0 (artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial variable Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara)

Ha : b1, b2 ≠ 0 (artinya terdapat pengaruh secara parsial Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara)

Nilai thitung di bandingkan dengan ttabel. Kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut :

H0 diterima, bila thitung< ttabelpada signifikan α = 5 %

H0 ditolak (H1 diterima), apabila thitung> ttabel pada signifikan α = 5 %

3.11.2. Uji F ( Uji Simultan )

Pada Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara bersama sama variable Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. Kriteria pengujian hipotesis adalah :

Ho : b1, b2 = 0 (artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara)


(32)

Ha : b1, b2 0 (artinya terdapat pengaruh secara parsial variable Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara).

Pengujian simultan dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95 % (0,95). Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu :

Bila Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima pada signifikan α = 0,05 ( 5%)

Berarti secara statistic data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variable independen (Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga) tidak berpengaruh pada nilai variable dependen ( kepuasan pelanggan).

3.11.3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Signifikan variable diperoleh dengan mencari koefisien determinan (R2).Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variable bebas (X1, X2) terhadap variable terikat (Y).Nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variable bebas yang di teliti yaitu pengaruh Efikasi Diri (X1), Lingkungan Keluarga (X2), terhadap varibel terikat yaitu Minat Berwirausaha (Y). Nilai R2akan berkisar 0 sampai 1. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati nilai 1 (satu), maka hubungan variable bebas ( X1,X2) terhadap varibel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinasi (R2) semakin kecil atau mendekati nilai 0 (nol), maka hubungan variable bebas (X1.X2) terhadap variable terikat (Y) semakin lemah.


(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1959. Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada tahun 1961 USU membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 Nopember diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi USU. Pada tahun 1975 AAN (Akademi Administrasi Niaga) Medan dilebur ke fakultas Ekonomi USU menjadi PAAP (Pendidikan Ahli Administrasi dan Perusahaan). PAAP kemudian menjadi program diploma tiga (DIII) dengan tiga program studi yakni DIII Keuangan, DIII Akuntansi, dan DIII Kesekretariatan.

4.1.1 Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Visi :

Menjadi Fakultas Ekonomi yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.


(34)

Misi :

• Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

• Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga pendidik.

• Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN.

• Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

• Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Jurusan/Program Studi:

Tabel 4.1

Jurusan dan Program Studi

Program D3 Program S1 Program S2 Program S3 Keuangan Akuntansi Ilmu Manajemen Ilmu Manajemen Akuntansi Profesi Akuntansi Akuntansi Ilmu Akuntansi Kesekretariatan Ekonomi

Pembangunan

Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan


(35)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1.1 Karakteristik Respondens Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.2menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki adalah 43responden dengan presentase sebesar 59,72% dan perempuan 29 responden dengan presentase 40,28%. Pada penelitian ini mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 43 orang dengan persentase sebesar 59,72% dari total jenis kelamin responden.

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 43 59,72%

Perempuan 29 40,28%


(36)

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.3 usia mayoritas responden yaitu pada usia 21 tahun dengan persentase sebesar 72,3%, pada usia 20 tahun sebesar 22,2%, dan pada usia 22 tahun sebesar 5,5%. Pada penelitian ini responden berumur 21 tahun sebanyak 52orang adalah responden terbesar dengan persentase sebesar 72,3% dari total responden berdasarkan umur.

4.2.1.3 Karakteristik Respondens Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan Orang Tua Frekuensi Presentase

Wirausaha 24 33,3%

Non Wirausaha 48 66,7%

Total 72 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Pada Tabel 4.4 menunjukkan latar belakang keluarga responden adalah non wirausahawan dengan presentase sebesar 66,7%, dan wirausahawan sebesar 33,3% seperti wirausaha dibidang kuliner, jasa, jual beli dan agrobisnis. Hal ini berarti bahwa mayoritas reponden berasal dari keluarga non wirausaha.

Usia Frekuensi Persentase

20 16 22,2%

21 52 72,3%

22 4 5,5%


(37)

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Efikasi diri(X1) Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Efikasi diri (X1) NO.

Item

1 2 3 4 5 Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 8 11,1 47 65,3 17 23,6 72 100

2 0 0 0 0 9 12,5 55 76,4 8 11,1 72 100

3 0 0 0 0 12 16,7 39 54,2 21 29,2 72 100

4 0 0 0 0 9 12,5 49 68,1 14 19,4 72 100

5 0 0 0 0 11 15,3 43 59,7 18 25 72 100

6 0 0 0 0 6 8,3 46 63,9 20 27,8 72 100

7 0 0 0 0 10 13,9 43 59,7 19 26,4 72 100

8 0 0 0 0 6 8,3 45 62,5 21 29,2 72 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, Saya yakin bahwa saya mampu mengidentifikasikan ide-ide baru untuk memulai usaha, sebanyak 23,6% responden menyatakan sangat setuju, 65,3% menyatakan setuju, 11,1% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua,Saya yakin bahwa saya mampu menemukan peluang-peluang baru untuk memulai usaha. sebanyak 11,1% responden menyatakan sangat setuju, 76,4% menyatakan setuju, 12,5% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju


(38)

3. Pada pernyataan ketiga, Saya yakin bahwa saya mampu berpikir kreatif dan inovatif 29,2% responden menyatakan sangat setuju, 54,2% menyatakan setuju, 16,7%menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, Saya yakin bahwa saya mampu bekerja sama dengan orang lain19,4% responden menyatakan sangat setuju, 68,1% menyatakan setuju, 12,5% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, saya yakin bahwa saya mampu membangun tim kerja dengan baik sebanyak 25% menyatakan sangat setuju, 59,7% menyatakan setuju, 15,3% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

6. Pada penyataan keenam, Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, sebanyak 27,8% menyatakan sangat setuju, 63,9% menyatakan setuju, 8,3% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

7. Pada pernyataan ketujuh, Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi resiko usaha, Sebanyak 26,4% menyatakan sangat setuju, 59,7% menyatakan setuju, 13,9% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

8. Pada pernyataan kedelapan, Saya percaya mampu bertahan dalam situasi sulit dalam menjalankan usaha, Sebanyak 29,2% menyatakan sangat setuju, 62,5%


(39)

menyatakan setuju, 8,3% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Keluarga (X2) Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan VariabelLingkungan Keluarga (X2)

No. Item

1 2 3 4 5 Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 9 12,5 46 68,1 14 19,4 72 100

2 0 0 0 0 3 4,2 41 56,9 28 38,9 72 100

3 0 0 0 0 5 6,9 50 69,4 17 23,6 72 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah). Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama,Keluarga merupakan pengaruh utama untuk saya menjadi seorang wirausaha, sebanyak 19,4% responden menyatakan sangat setuju, 68,1% menyatakan setuju, 12,5% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, Orang Orang tua sangat mendukung saya untuk berwirausaha. Sebanyak 38,9% responden menyatakan sangat setuju, 56,9% menyatakan setuju, 4,2% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga, Orang tua mendukung finansial untuk usaha yang akan saya jalankan, Sebanyak23,6% responden menyatakan sangat setuju, 69,4%


(40)

menyatakan setuju, 6,9%menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha (Y) Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Minat Berwirausaha (Y)

No. Item

1 2 3 4 5 Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,4 11 15,3 58 80,6 2 2,8 72 100

2 0 0 0 0 8 11,1 58 80.6 6 8,3 72 100

3 0 0 0 0 9 12,5 55 76,4 8 11,1 72 100

4 0 0 0 0 9 12,5 49 68,1 14 19,4 72 100

5 0 0 0 0 11 15,3 43 59,7 18 25 72 100

6 0 0 0 0 8 11,1 58 80,6 6 8,3 72 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah). Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1 Pada pernyataan pertama, saya Sayat tertarik dengan kegiatan kewirausahaansebanyak 2,8% responden menyatakan sangat setuju, 80,6% menyatakan setuju, 15,3% menyatakan ragu-ragu,1,4% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, Saya tertarik menemukan peluang-peluang bisnis untuk berwirausaha,sebanyak 8,3% responden menyatakan sangat setuju, 80,6% menyatakan setuju, 11,1% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(41)

3. Pada pernyataan ketiga, Saya tertarik mengikuti seminar kewirausahaan,sebanyak11,1% responden menyatakan sangat setuju, 76,4% menyatakan setuju, 12,5%menyatakan ragu-raguSaya dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, Saya tertarik untuk menjadi wirausaha karena melihat kesuksesan orang lain, sebanyak 19,4% responden menyatakan sangat setuju, 68,1% menyatakan setuju, 12,5% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, saya Saya senang berpartisipasi dalam kegiatan kewirausahaan di kampus, sebanyak 25% menyatakan sangat setuju, 59,7% menyatakan setuju, 15,3% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

6. Pada penyataan keenam, Saya siap menghadapi perubahan, sebanyak 8,3% menyatakan sangat setuju, 80,6% menyatakan setuju, 11,1% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukandengan analisis grafik yaitu pada

Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.Jika titik menyebar di


(42)

Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah) Gambar 4.2 Uji Normalitas

DariGambar 4.1dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data disepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.Dan


(43)

padaGambar 4.2Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal,hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri ataumelenceng ke kanan.

Selain itu, uji normalitas pada penelitian

inimenggunakanujiKolmogorov-smirnovpada tingkat signifikan5% yang hasilnya dapat dilihat padatabel 4.8 di

bawah ini.

Tabel 4.8

Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.34462929 Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .091

Negative -.080

Kolmogorov-Smirnov Z .770

Asymp. Sig. (2-tailed) .593

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah)

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa data berdistribusinormal karena nilai


(44)

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi (Situmorang, 2010:129).

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Nilai VIF yang semakin besar menunjukkan masalah multikolinier yang semakin serius.

1. Jika nilai Tolerance< 0,1 atau nilai VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas. 2. Jika nilai Tolerance> 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinieritas.

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 6.453 2.038 3.167 .002

efikasi diri .320 .074 .484 4.308 .000 .547 1.829 lingkungan

keluarga

.553 .204 .304 2.705 .009 .547 1.829

a. Dependent Variable: minat berwirausaha


(45)

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada data (variabel) karena nilai toleransi (Tolerance Value)> 0,1 dan VIF <5.Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikoliearitas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama maka dikatakan homoskedastisitas, jika tidak sama maka dikatakan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadiheteroskedastisitas .Alat untuk menguji heteroskedastisitas terbagi dua, yaitu analisis grafik dan analisis statistik.

a.Analisis Grafik

Data grafik ditunjukkan oleh titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada modelregresi.Sedangkan jika titik-titik menyebar membentuk suatu pola tertentu, maka terjadi heteroskedastisitas.


(46)

Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2016 (data diolah) Gambar 4.3

Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

Berdasarkan pada Gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat berwirausaha berasarkan masukan variabel independen kecerdasan emosional, efikasi diri dan lingkungan eksternal.

b. Analisis Glesjer

Analisis Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolute


(47)

statistic mempengaruhi variable dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.10 Uji Glesjer Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.769 1.281 2.161 .034

efikasi diri -.050 .047 -.170 -1.060 .293 lingkungan keluarga -.009 .128 -.011 -.069 .945 a. Dependent Variable: AbsutRes_1

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.10, terlihat bahwa tidak satupun variabel independen (efikasi diri dan lingkungan keluarga) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas efikasi diri (0,293) dan lingkungan keluarga (0,945) signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression

Analysis).Analisis Regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel

independennya minimal dua.Penggunaan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menentukan linear antara variabel bebas yang biasa disebut X


(48)

dengan variabel terikat yang biasa disebut Y (Situmorang, 2010:141).Adapun model persamaan regresi linear pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:

Y = Minat Berwirausaha a = Konstanta

X1 =Efikasi diri

X2 = Lingkungan keluarga b1 = koefisien Efikasi Diri

b2 = koefisien Lingkungan Keluarga e = Standard error

Tabel 4.11

Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.453 2.038 3.167 .002

efikasi diri .320 .074 .484 4.308 .000 lingkungan keluarga .553 .204 .304 2.705 .009 a. Dependent Variable: minat berwirausaha

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.11 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:


(49)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta (a) = 6.543. Hasil dari nilai konstanta pada regresi diatas adalah 6.453. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen bernilai 0, maka nilai variabel dependen (Y) adalah 6.453

b. Koefisien X1(b1) = 0,320 menunjukkan jika efikasi diri (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar 0,320 satuan.

c. Koefisien X2(b2) = 0,553. menunjukkanjika lingkungan keluarga (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar 0,553 satuan.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (Situmorang, 2010:147). Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k –1 df (Penyebut) = n –k Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian


(50)

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 72 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 72 – 3 = 69

Nilai F-hitungakan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F-tabelpada tingkat α = 5%

Tabel 4.12

Hasil Uji SignifikanSimultan(Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 141.408 2 70.704 38.004 .000a

Residual 128.370 69 1.860

Total 269.778 71

a. Predictors: (Constant), lingkungan keluarga, efikasi diri b. Dependent Variable: minat berwirausaha

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F-hitungpada kolom F yakni sebesar 38.004 dengan tingkat signifikansi = 0,000, lebih besar dari nilai F-tabelyakni 3,13, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F-hitung > F-tabel(38.004 > 3,13).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F-hitung > F-tabeldan tingkat signifikansinya (0,000 < 0.05), menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu efikasi diri dan lingkungan keluarga, secara serempak berpengaruh positif dansignifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha.


(51)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Situmorang, 2010:147).

Kriteria pengujiannya adalah:

- Jika Thitung< T tabel, maka Hoditerima dan Haditolak. - Jika Thitung> T tabel, maka Hoditolak dan Haditerima.

- Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka Hoditolak dan Haditerima.

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) -n = jumlah sampel, n = 72

-k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

- Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) = (n-k) = 72–3 = 69 Maka t table yang digunakan adalah t0,05(72) = 1,66724

Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.453 2.038 3.167 .002

efikasi diri .320 .074 .484 4.308 .000 lingkungan keluarga .553 .204 .304 2.705 .009 a. Dependent Variable: minat berwirausaha

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah). Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:


(52)

Nilai t-hitungvariabel efikasi diri adalah 4,308 dan nilai t-tabel adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (4,308 > 1,66724) dengan tingkat signifikansi (0,00 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha.

2. Variabel Lingkungan Keluarga X2)

Nilai t-hitunglingkungan keluarga adalah 2,705dan nilai t-tabel adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (2,705 > 1,66724) dengan tingkat signifikansi (0,009< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha. 4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (��)

Koefisien Determinasi (�2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.Jika Koefisien Determinasi (�2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 <�2< 1. Sebaliknya, jika �2semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Tabel 4.14

Hasil UjiKoefesien Determinasi (��) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .724a .524 .510 1.36398


(53)

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2016 (data diolah). Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :

1. Nilai R Squaresebesar 0,524 berarti 52,4% variabel Minat berwirausaha (Y) dapat dijelaskan oleh variabel efikasi diri (X1) danlingkungan keluarga (X2). Sedangkan sisanya 47,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Seperti faktor pendidikan, sosial budaya,kecerdasan emosional,lingkungan internal dan sebagainya.

2 Standard Error of Estimated(Standar Deviasi) artinya mengukur variasi

dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,36398. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh VariabelEfikasi diri Terhadap Minat Berwirausaha

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel efikasi diri pada penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Menurut Gregory (2010:12) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk mengetahui kemampuannya sehingga dapat melakukan suatu bentuk control terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya. Dari beberapa pendapat dapat dikatakan bahwa efikasi diri merupakan rasa percaya diri yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan tugas dengan efektif dan efisien sehingga merujuk pada keyakinan diri sendiri mampu melakukan sesuatu yang diinginkannya..


(54)

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Indarti dan Rostiani, 2008) yang menyatakan bahwa efikasi diri mempengaruhi intensi kewirausahaan, Semakin tinggi kepercayaan diriseorang mahasiswa atas kemampuan dirinya untuk dapat berusaha, maka semakin besar pula keinginannya untuk menjadi seorang wirausaha. Salah satu varibel yang mempengaruhi minat kewirausahan adalah efikasi diri. Hal ini juga di dukung dengan penelitian Betz dan Hacket (1986) yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat efikasi diri seseorang pada kewirausahaan di masa-masa awal seseorang dalamberkarir, semakin kuat intensi kewirausahaan yang dimilikinya.

4.6.2 Pengaruh Variabel Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel lingkungan keluarga pada penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Menurut Yusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.Sedangkan menurut Soerjono dalam Meutia (2016:11) keluarga merupakan tempat aktivitas utama kehidupan seorang individu berlangsung, sehingga keluarga menjadi institusi pertama dan utama pembangunan sumber daya manusia.

Menurut Hasbullah (2009 : 32), lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan


(55)

sebagai lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Jusmin, 2012:57) yang menyatakan bahwa lingkungan keluarga mampu meningkatkan minat berwirausaha.


(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapunkesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji signifikan parsial (Uji-t), Efikasi Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha serta lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap keberhasilan. Selain itu, variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variabel dependenminat berwirausaha adalah pendidikan.

2. Berdasarkan uji signifikan simultan (Uji-F) dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dan lingkungan keluarga, secara serempak berpengaruh positif dansignifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha.

3. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjusted R Squaresebesar 0,524 berarti 52,4% variabel minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel efikasi diri dan lingkungan keluarga. Sedangkan sisanya 47,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor kepribadian, faktor sosial, faktor pendidikan dan sebagainya.


(57)

5.2 SARAN

1. MengingatLingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Minat Berwirausaha, maka peneliti menyarankan agar Lingkungan Keluarga mendapatkan perhatian serius mengenai bagaimana metode dalam berwirausaha, ilmu-ilmu dalam kegiatan dagang dan pengajaran tentang melakukan kegiatan usaha maupun dagang.

2. Diharapkan peranan keluarga berkerjasama dengan perguruan tinggi untuk menciptakan kondisi Lingkungan berwirausaha yang lebih baik lagi untuk menimbulkan minat dalam berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan, seminar maupun sosialisasi tentang berwirausaha agar mendukung terciptanya minat kewirausahaan pada mahasiswa dan masyarakat lain yang berada diluar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat terus mengembangkan penelitian ini agar dapat menciptakan temuan baru di bidang keberhasilan perempuan pedagang


(58)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Efikasi Diri

Ormrod (2008:10) self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu.Sedangkan menurut Laura (2012:6) self-efficacy merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara atau mediator dalam interaksi antara faktor personal dan lingkungan.Menurut Gregory (2010:12) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk mengetahui kemampuannya sehingga dapat melakukan suatu bentuk control terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya.

Dari beberapa pendapat dapat dikatakan bahwa efikasi diri merupakan rasa percaya diri yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan tugas dengan efektif dan efisien sehingga merujuk pada keyakinan diri sendiri mampu melakukan sesuatu yang diinginkannya.Menurut Gregory (2010:24)

self-efficacy (efikasi diri) diperoleh, ditingkatkan, atau berkurang melalui salah satu

atau kombinasi dari empat sumber yaitu pengalaman mengenai sesuatu, pengalaman vikarius, persuasi sosial, kondisi fisik dan emosional. Dengan setiap metode, informasi mengenai diri sendiri dan lingkungan akan diproses secara kognitif dan bersama-sama dengan kumpulan pengalaman sebelumnya, akan mengubah persepsi mengenai efikasi diri.


(59)

Menurut bandura dalam Hutasoit (2016:10) sumber efikasi diri, antara lain : 1. Pengalaman mengenai sesuatu (Master experience)

Pengalaman menguasai sesuatu adalah sumber informasi yang paling berpengaruh dalam efikasi diri. Ini merupakan pengalaman langsung kita sehingga kesuksesan akanmenaikkan keyakinan atau efikasi diridan sebaliknya kegagalan akan menurunkan keyakinan atau efikasi diri tersebut.

2. Pengalaman vikarius (Vicarious Experience)

Pengalaman vikarius merupakan pengalaman dari orang lain yang membericontoh penyelesaian. Efikasi diri akan meningkat pada saat kita mengamati pencapaian orang lain yang mempunyai kompetensi yang sama atau seimbang dengan kita, namun akan berkurang pada saat kita melihat orang lain tersebut gagal.

3. Persuasi sosial (Social Perusasion)

Persuasi sosial disebut juga umpan balik spesifik atas kinerja.Persuasi sendiri dapat membuat siswa menyerahkan usaha, mengupayakan strategi-strategi baru, atau berusaha cukup keras untuk mencapai kesuksesan.

4. Kondisi fisik dan emosional (Arousal)

Kondisi fisik dan emosional maksudnya tingkat Arousal mempengaruhi efikasi diri, tergantung pada Arousal itu diinterpretasikan pada saat siswa menghadapi tugas tertentu, apakah siswa merasa cemas dan khawatir (menurunkan efikasi) atau passion (bergairah) menaikan efikasi diri.

Dari keempat hal tersebut dapat menjadi sarana bagi tumbuh dan berkembangnya self-efficacy dapat diupayakan untuk meningkatkan dengan membuat manipulasi melalui empat hal tersebut.


(60)

Menurut Bandura dalam Hutasoit (2015:11), perbedaan self-efficacy pada setiap individu terletak pada tiga komponen adalah Magnitude, Strength, dan

Generality.Masing-masing mempunyai implikasi penting di dalam peformasi

yang secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kekuatan keyakinan (Strength)

Kekuatan keyakinan (Strength), yaitu berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu atas kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan, walaupun mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang menunjang. Sebaliknya pengharapan yang lemah dan ragu-ragu akan kemampuan diri akan mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak menunjang.

2. Tingkat kesulitan tugas (Magnitude)

Tingkat kesulitan tugas (Magnitude) yaitu suatu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi pada pemilihan perilaku yang akan dicoba individu berdasar ekspektasiefikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya melakukantugas tertentu yang dapat dilaksanakannya dan menghindari situasi atau perilaku di luar batas kemampuannya.

3. Generalitas (Generality)

Generalitas (Generality), yaitu hal yang berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah laku dimana individu merasa yakin terhadap kemampuannya. Individu


(61)

dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya tergantung pada pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi.

Jadi perbedaan efikiasi diri (self-efficacy) pada setiap individu terletak pada tiga komponen, yaitu Magnitude (tingkat kesulitan tugas), yaitu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan individu, Strength (kekuatan keyakinan), yaitu berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu merasa yakin terhadap kemampuannya dan Generalitas (Generality).Dari ketiga komponen dalam

self-efficacy tersebut terdapat pengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

2.1.2 Lingkungan keluarga

Menurut Yusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.Sedangkan menurut Soerjono dalam Meutia (2016:11) keluarga merupakan tempat aktivitas utama kehidupan seorang individu berlangsung, sehingga keluarga menjadi institusi pertama dan utama pembangunan sumber daya manusia.

Menurut Hasbullah (2009 : 32), lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Hal ini di sebabkan karena keluarga berperan sebagai pelindung, perawat, dan pendidik anak untuk yang pertama kali dan sampai anak menjadi


(62)

dewasa. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendidikan anak dalam keluarga menurut Hakim, dalam Wulandari, dkk (2013: 5) adalah;

1. hubungan yang harmonis antara sesama anggota keluarga 2. tersedianya tempat dan peralatan belajar yang memadai 3. suasana lingkungan rumah yang tenang

4. adanya perhatian yang besar dari orang tua.

Lingkungan keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam berinteraksi dengan kelompoknya (Yusuf, 2012: 23). Lingkungan keluarga terutama orang tua berperan penting sebagai pengarah bagi masa depan anaknya, sehingga secara tidak langsung orang tua juga dapat mempengaruhi minat terhadap pekerjaan bagi anak di masa yang akan datang, termasuk mengarahkan untuk berwirausaha. Menurut Alma (2005: 7) menyatakan bahwa seseorang akan terdorong untuk berwirausaha karena pengaruh teman sepergaulan, lingkungan keluarga dan sahabat.

Dari penjelasan di atas dapat diambil faktor penelitian lingkungan keluarga dalam Wulandari, dkk (2013:4) adalah :

1. Cara orang tua mendidik anak

Ada berbagai macam metode dalam mendidik anak, diantarnya yaitu demokrasi,otoriter, liberal, dan lain sebagainya. Metode dalam mendidik anak tersebut akan secara langsung membentuk karakter dan sifat anak dalam bersosialisasi dan berinteraksi baik dalam lingkungan keluarga maupun


(63)

lingkungan sosial. Hal ini penting bagi orang tua untuk diperhatikan apakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan keadaan keluarga.

2. Perhatian dari orang tua

Adanya perhatian orang tua akan setiap perkembangan yang dibuat oleh anaknya akan membuat anak semakin terpacu untuk berprestasi dalam bidang yang diminatinya.

3. Peran keluarga

Peran keluarga juga sangat penting dalam menumbuhkan minat berwirausaha bagi para mahasiswa. Pendidikan berwirausaha dapat berlangsung sejak usia dini dalam lingkungan keluarga. Menurut Yusuf (2011:40) minat berwirausaha tumbuh dan berkembang dengan baik pada seseorang yang hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga wirausahawan.Kenyataannya, sebagian besar lingkungan keluarga belum kondusif dalam pembentukan minat anak dalam berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain; keterbatasan pengetahuan orangtua, pola pikir dalam keluarga menjadi PNS atau karyawan lebih aman daripada menjadi wirausahawan.

Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator lingkungan keluarga adalah :

1. Dukungan Moral 2. Dukungan Finansial


(64)

Menurut Winkel dalam Nugraha (2014:5) yang mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Sehingga minat dapat disimpulkan sebagai ketertarikan dan gairah yang tinggi akan suatu hal atau kegiatan.Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Djalil (2008:121) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Menurut Jahja (2011:63) menjelaskan minat sebagai suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan organisasi.Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah dorongan psikologis yang ditunjukkan oleh adanya kesadaran yang mendorong perhatian pada suatu obyek disertai keinginan untuk terlibat dengan obyek tersebut dalam usaha untuk memenuhi harapan-harapan yang telah ada dalam dirinya.Menurut Suryaman dalam Nugraha (2014: 6) minat terdiri dari dua jenis, yaitu ekstrinsik dan intrinsik.

Ekstrinsik merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih aktivitas tersebut berdasarkan tujuan agar dapat memenuhi harapan orang tersebut. Intrinsik adalah kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas pilihan seseorang, bila bidang wirausaha menjadi pilihannya maka orang tersebut akan berhubungan dengan masalah-masalah wirausaha, baik melalui pendidikan, informasi, atau dengan kunjungan ke tempat-tempat dimana terdapat usaha.


(65)

Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek tertentu cenderung menaruh perhatian lebih besar :

Faktor minat berwirausaha menurut Wulandari, dkk (2013:4) adalah : 1. Perasaan Senang

Dengan adanya perasaan senang pada sesuatu akan menimbulkan minat yang lebih kuat jika dibandingkan dengan rasa tertarik semata. perasaan senang akan membawa dampak positif bagi individu untuk memperbesar minat dan mewujudkannya.

2. Perhatian

Menurut Soemanto dalam Wulandari, dkk (2013: 5) mengartikan perhatian sebagai pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu pada objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai aktivitas. Memiliki perhatian pada objek tertentu akan sangat membantu dalam meraih kesuksesan dan prestasi pada bidang yang ditekuni.

3. Kesadaran

Kesadaran merupakan unsur yang penting dalam menimbulkan minat. Dengan perasaan sadar akan suatu kebutuhan, maka seseorang akan menumbuhkan minat akan kebutuhan tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang sadar bahwa kewirausahaan itu penting, maka mahasiswa tersebut akan mempelajari kewirausahaan dengan lebih baik.


(66)

4. Kemauan

Minat akan tumbuh jika seseorang memiliki kemauan untuk mewujudkan sesuatu yang menjadi sumber ketertarikannya. Kemauan menjadi indikasi bahwa seseorang berminat akan sesuatu dan berusaha menjadikannya kenyataan. Menurut Crow & Cr sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator minat berwirausaha adalah :

1. Ketertarikan untuk memulai usaha

2. Ketertarikan untuk mengembangkan usaha

3. Ketertarikan untuk mencapai kesuksesan dengan mengalami kegiatan berwirausaha


(67)

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan dalam Table 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisa Hasil 1 Wulandari (2012) Pengaruh

Efikasi Diri terhadap Minat Berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya Independen : Efikasi Diri Dependen: Minat Berwirausaha Regresi Linier Berganda Efikasi diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Surabaya

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisa Hasil 2 Evaliana (2015) Pengaruh

Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Independen : Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga Dependen: Minat Berwirausaha Regresi Linier Berganda Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara efikasi diri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha 3 Hutasoit (2016) Pengaruh

Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Independen : Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan Dependen : Minat Berwirausaha Regresi Linier Berganda Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan


(68)

Universitas Sumatera Utara Bisnis Universitas Sumatera Utara 4 Meutia (2016) Pengaruh

Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara Independen : Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Dependen : Minat Berwiraausaha Regresi Linier Berganda Pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan Signifikan bagi minat berwirausaha

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2012:60), kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Menurut Ciputra dalam Hendro (2011:7) Efikasi diri memiliki peran terhadap minat berwirausaha mahasiswa, semakin tinggi rasa percaya diri mahasiswa dan kematangan mentalnya maka semakin tinggi perannya untuk membangun minat berwirausaha. Gregory (2010) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk mengetahui kemampuannya sehingga dapat melakukan suatu bentuk control terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya.

Menurut Jusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.Begitupula dengan lingkungan keluarga,


(69)

yang menjadi faktor utama terhadap banyaknya faktor lingkungan yang mempengaruhi seorang wirausaha.Gunarsa dalam Manihai (2009:78) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak.

Gilad dan Levine dalam Darpujianto (2014: 8) mengemukakan dua teori

berkenaan tentang dorongan untuk berwirausaha, “push” teori dan “pull” teori. Menurut “push” teori, individu di dorong untuk menjadi wirausaha dikarenankan dorongan lingkungan yang bersifat negatif, misalnya ketidakpuasan pada pekerjaan, kesulitan mencari pekerjaan, ketidaklenturan jam kerja atau gaji yang tidak cukup. Sebaliknya, “pull” teori berpendapat bahwa individu tertarik untuk menjadi wirausaha karena memang mencari hal-hal berkaitan dengan karakteristik wirausaha itu sendiri, seperti kemandirian atau memang karena yakin berwirausaha dapat memberikan kemakmuran.

Dari rincian diatas, faktor Efikasi Diri dan lingkungan keluarga mempengaruhi minat berwirausaha. Jika Efikasi diri dimiliki oleh seseorang dan ditunjang dengan faktor lingkungan keluarga yang mendukung, maka minat berwirausaha seseorang akan semakin membesar. Berdasarkan teori diatas maka dapat dibuat kerangka konseptual yang ditunjukkan pada gambar 2.1 sebagai berikut:


(70)

Sumber :Evaliana (2015), Hutasoit (2016), Meutia (2016), Wulandari (2012) Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap penelitian yang dilakukan, sehingga untuk membuktikan kebenarannya dari hipotesis tersebut dibutuhkan pengujian lebih lanjut secara empiris. Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Berpengaruh signifikan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiwa.

Efikasi Diri (X1)

Lingkungan Keluarga

(X2)

Minat Berwirausaha


(71)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, sementara dengan semakin meningkatnya biaya hidup dan tingkat penawaran kerja yang tergolong minim berbanding terbalik pada tingkat permintaan jumlah lulusan atau tenaga kerja baru.Perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi pada tahun 2015 di bawah 5,8 % dari APBN 2015 di pengaruhi oleh beberapa faktor terjadinya pengangguran di Indonesia disebabkan oleh kecilnya jumlah lapangan kerja yang tersedia daripada jumlah pencari kerja, pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan lain-lain.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 yaitu 7,24 juta orang (www.cnnindonesia.com). Untuk mengatasi masalahpengangguran tersebut pemerintah telah berusaha untuk mengurangi pengangguran dengan melakukan pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan tenaga kerja ke negara/daerah lain yg memerlukan.

Pemerintah juga merekrut ribuan calon pegawai negeri sipil (PNS) dengan tujuan mengurangi masalah pengangguran tersebut, namun itu semua belum cukup untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Pemerintah memerlukan


(72)

bantuan masyarakat dalam menyediakan lapangan kerja sendiri, atau dengan kata lain mampu berwirausaha.Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran yang paling tepat untuk Indonesia adalah dengan berwirausaha.Pilihan untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan berpeluang menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada berkarir menjadi karyawan.

Kewirausahaan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian bangsa yang sedang berkembang.Saat ini jumlah populasi wirausaha di Indonesia baru mencapai angka 0,43 % dari total populasi usia produktif, angka ini sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura yang jumlah wirausahanya sudah mencapai 7 %, Malaysia 5 %, dan Thailand 3 % sedangkan Indonesia harus bisa bertambah, minimal mencapai 2 % dari total populasi (swa.co.id). Menurut Mahesa & Raharja dalam Hutasoit (2016:12) kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausaha. Adapun peran kelompok wirausaha dalam perekonomian sebuah Negara adalah :

1. Pemutar gerak roda ekonomi. Dengan menjadi seorang wirausahawan, maka roda perekonomian akan terasa lebih bergerak. Seorang wirausahawan akan berusaha menciptakan produk atau jasa yang bisa diterima konsumen. Wirausahawan bisa menggaji karyawan yang membantunya. Karyawan tersebut kemudian mempunyai pendapatan untuk keluarganya, sehingga keluar.ganya bisa memiliki daya beli untuk memenuhi kebutuhannya.


(73)

2. Pembuka atau penyedia lapangan kerja. Seorang wirausahawan bisa menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat. Seperti kita tahu, lapangan kerja di Indonesia tidak sebanding dengan pencari kerja.

3. Pembayar pajak sebagai pemasukan APBN/APBD. Wirausahawan juga mempunyai peran lain yaitu sebagai salah satu sumber pemasukan pemerintah baik pusat maupun daerah.

4. Penghasil devisa dari produk ekspor yang akan memperkuat cadangan devisa. Banyak wirausahawan yang mampu menembus pasar mancanegara. Hal ini merupakan modal yang baik karena selain mengharumkan nama Indonesia, juga sebagai penghasil devisa yang akan memperkuat cadangan devisa.

Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausaha-usahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2012:9). Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Meutia (2016:2) Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.


(74)

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya pengetahuan kewirausahaan sejak dini dapat mengubah mindset di dalam diri mahasiswa bahwa tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja, tetapi menyadarkan bahwa ada pilihan menarik lainnya selain mencari kerja, yaitu menciptakan lapangan kerja.Untuk menumbuhkembangkan minat berwirausaha serta menigkatkan aktivitas kewirausahaan agar para lulusan perguruan tinggi lebih menjadi pencipta lapangan kerja daripada pencari kerja maka diperlukan suatu usaha yang nyata.

Minat berwirausaha juga dipengaruhi oleh seberapa besar keyakinan seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Keyakinan untuk menjadi seorang wirausaha dikenal dengan nama efikasi diri (self-efficacy). Efikasi diri dapat mendorong kinerja seseorang dalam berbagai bidang termasuk minat berwirausaha (Luthans, 2008:18).Oleh karena itu, dalam membuka suatu usaha diperlukan keyakinan diri (self-efficacy) terhadap kemauannya agar usahanya dapat berhasil.Pendapat yg sama juga diungkapkan oleh Robbins (2007: 22) yang mengatakan bahwa efikasi diri juga dikenal dengan teori kognitif sosial atau penalaran sosial yang merujuk pada keyakinan individu bahwa dirinya mampu menjalankan suatu tugas.

Salah satu cara untuk menanamkan jiwa dan minat berwirausaha kepada seseorang bisa juga dengan cara menanamkannya sejak dini. Menurut Hasbullah (2009 : 32) lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama


(1)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Tinjauan Pustaka ... 8

2.1.1. Efikasi Diri ... 8

2.1.2. Lingkungan Keluarga ... 11

2.1.3. Minat Berwirausaha ... 14

2.2. Penelitian Terdahulu ... 17

2.3. Kerangka Konseptual ... 18

2.4. Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.3 Batasan Operasional Variabel ... 21

3.4Operasional Variabel ... 22

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 23

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.6.1. Populasi ... 31

3.6.2. Sampel ... 31

3.7 Jenis Data ... 26

3.7.1 Data Primer ... 26

3.7.2 Data Sekunder ... 26

3.8Metode Pengumpulan Data ... 27

3.9 Teknik Analisis Data ... 27


(2)

vii

3.9.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.9.2.1. Uji Validitas ... 28

3.9.2.2. Uji Reliabilitas ... 30

3.10Uji Asumsi Klasik ... 30

3.10.1. Uji Normalitas ... 31

3.10.2. Uji Multikolinearitas ... 31

3.10.3. Uji Heteroskedastisitas ... 32

3.11 Uji Hipotesis ... 32

3.11.1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 32

3.11.2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 33

3.11.3. Koefisien Determinasi (R²) ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ... ..35

4.2. Hasil Penelitian ... .. 35

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ... 37

4.2.1.1. Karakteristik Respondens Berdasarkan Jenis Kelamin...37

4.2.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...38

4.2.1.3. Karakteristik Respondens Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua………. 38

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 39

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Efikasi diri (X1)………. 39

4.2.2.2Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan ` Keluarga (X2)... . 41

4.2.2.3Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha(Y)... 42

4.3. Uji Asumsi Klasik ... 43

4.3.1 Uji Normalitas ... 43

4.3.2 Uji Multikolinieritas ... 46

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 47

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 49

4.5 Uji Hipotesis ... 51

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 51

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 52

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)... 54

4.6 Pembahasan ... 55

4.6.1 Pengaruh Variabel Efikasi Diri TerhadapMinat Berwirausaha.. 55

4.6.2 Pengaruh Variabel Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58


(3)

viii DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN ... 63


(4)

ix DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 17

3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 22

3.2 Instrument Skala Likert ... 24

3.3 Uji Validitas ... 29

3.4 Uji Reliabilitas ... 30

4.1 Jurusan dan Program Studi ... 36

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang tua ... 38

4.5 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Efikasi Diri (X1) ... ..39

4.6 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Lingkungan Keluarga (X2) ... 41

4.7Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 42

4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 45

4.9 UjiMultikolinearitas ... 46

4.10UjiGlesjer ... 49

4.11 Regresi Linear Berganda ... 50

4.12 UjiSignifikansi Simultan (Uji F) ... 52

4.13 UjiSignifikansi Parsial (Uji-t) ... 53


(5)

x DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual... 20

4.1 Normal P-Plot Uji Normalitas ... 44

4.2 Histogram Uji Normalitas... 44


(6)

xi DAFTAR LAMPIRAN

No. LAMPIRAN Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian... 63

2. Validitas dan Reliabilitas... 66

3. Hasil Regresi Linear Berganda... 67

4. Histogram... 68

5. P-P Plot... 68

6. Uji Kolmogorov-Smirnov... 69

7. Scatterplot... 69

8. Uji Glesjer... 70

9. Uji Nilai Tolerance VIF... 70

10. Uji F... 70

11. Uji t... 71

12. Koefisien Determinasi... 71

13. Distribusi Jawaban Responden Variabel Efikasi Diri (X1)... 71

14. Distribusi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Keluara (X2)... 73

15. Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat Berwirausaha (Y)... 75


Dokumen yang terkait

Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara

0 2 102

Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara

0 0 9

Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara

0 0 2

Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara

0 0 8

Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 2 3

Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 15