58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Adapunkesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Berdasarkan uji signifikan parsial Uji-t, Efikasi Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha serta lingkungan keluarga
berpengaruh positif terhadap keberhasilan. Selain itu, variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variabel dependenminat berwirausaha adalah
pendidikan. 2.
Berdasarkan uji signifikan simultan Uji-F dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dan lingkungan keluarga, secara serempak berpengaruh positif
dansignifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha. 3.
Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjusted R Squaresebesar 0,524 berarti 52,4 variabel minat berwirausaha dapat dijelaskan
oleh variabel efikasi diri dan lingkungan keluarga. Sedangkan sisanya 47,6 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
seperti faktor kepribadian, faktor sosial, faktor pendidikan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
59
5.2 SARAN
1. MengingatLingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap Minat Berwirausaha, maka peneliti menyarankan agar Lingkungan Keluarga mendapatkan perhatian serius mengenai bagaimana metode dalam
berwirausaha, ilmu-ilmu dalam kegiatan dagang dan pengajaran tentang
melakukan kegiatan usaha maupun dagang.
2. Diharapkan peranan keluarga berkerjasama dengan perguruan tinggi untuk
menciptakan kondisi Lingkungan berwirausaha yang lebih baik lagi untuk menimbulkan minat dalam berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan,
seminar maupun sosialisasi tentang berwirausaha agar mendukung terciptanya minat kewirausahaan pada mahasiswa dan masyarakat lain yang berada diluar
lingkungan Universitas Sumatera Utara. 3.
Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat terus mengembangkan penelitian ini agar dapat menciptakan temuan baru di bidang keberhasilan
perempuan pedagang
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Efikasi Diri
Ormrod 2008:10 self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan
tertentu.Sedangkan menurut Laura 2012:6 self-efficacy merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara atau mediator dalam interaksi antara
faktor personal dan lingkungan.Menurut Gregory 2010:12 mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk mengetahui kemampuannya sehingga
dapat melakukan suatu bentuk control terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya.
Dari beberapa pendapat dapat dikatakan bahwa efikasi diri merupakan rasa percaya diri yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan
tugas dengan efektif dan efisien sehingga merujuk pada keyakinan diri sendiri mampu melakukan sesuatu yang diinginkannya.Menurut Gregory 2010:24 self-
efficacy efikasi diri diperoleh, ditingkatkan, atau berkurang melalui salah satu atau kombinasi dari empat sumber yaitu pengalaman mengenai sesuatu,
pengalaman vikarius, persuasi sosial, kondisi fisik dan emosional. Dengan setiap metode, informasi mengenai diri sendiri dan lingkungan akan diproses secara
kognitif dan bersama-sama dengan kumpulan pengalaman sebelumnya, akan mengubah persepsi mengenai efikasi diri.
Universitas Sumatera Utara
9
Menurut bandura dalam Hutasoit 2016:10 sumber efikasi diri, antara lain : 1.
Pengalaman mengenai sesuatu Master experience Pengalaman menguasai sesuatu adalah sumber informasi yang paling berpengaruh
dalam efikasi diri. Ini merupakan pengalaman langsung kita sehingga kesuksesan akanmenaikkan keyakinan atau efikasi diridan sebaliknya kegagalan akan
menurunkan keyakinan atau efikasi diri tersebut. 2.
Pengalaman vikarius Vicarious Experience Pengalaman vikarius merupakan pengalaman dari orang lain yang membericontoh
penyelesaian. Efikasi diri akan meningkat pada saat kita mengamati pencapaian orang lain yang mempunyai kompetensi yang sama atau seimbang dengan kita,
namun akan berkurang pada saat kita melihat orang lain tersebut gagal. 3.
Persuasi sosial Social Perusasion Persuasi sosial disebut juga umpan balik spesifik atas kinerja.Persuasi sendiri
dapat membuat siswa menyerahkan usaha, mengupayakan strategi-strategi baru, atau berusaha cukup keras untuk mencapai kesuksesan.
4. Kondisi fisik dan emosional Arousal
Kondisi fisik dan emosional maksudnya tingkat Arousal mempengaruhi efikasi diri, tergantung pada Arousal itu diinterpretasikan pada saat siswa menghadapi
tugas tertentu, apakah siswa merasa cemas dan khawatir menurunkan efikasi atau passion bergairah menaikan efikasi diri.
Dari keempat hal tersebut dapat menjadi sarana bagi tumbuh dan berkembangnya self-efficacy dapat diupayakan untuk meningkatkan dengan
membuat manipulasi melalui empat hal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
10
Menurut Bandura dalam Hutasoit 2015:11, perbedaan self-efficacy pada setiap individu terletak pada tiga komponen adalah Magnitude, Strength, dan
Generality.Masing-masing mempunyai implikasi penting di dalam peformasi yang secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kekuatan keyakinan Strength
Kekuatan keyakinan Strength, yaitu berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu atas kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu
akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan, walaupun mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang menunjang. Sebaliknya
pengharapan yang lemah dan ragu-ragu akan kemampuan diri akan mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak menunjang.
2. Tingkat kesulitan tugas Magnitude
Tingkat kesulitan tugas Magnitude yaitu suatu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi pada pemilihan
perilaku yang akan dicoba individu berdasar ekspektasiefikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya melakukantugas tertentu yang dapat
dilaksanakannya dan menghindari situasi atau perilaku di luar batas kemampuannya.
3. Generalitas Generality
Generalitas Generality, yaitu hal yang berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah laku dimana individu merasa yakin terhadap kemampuannya. Individu
Universitas Sumatera Utara
11
dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya tergantung pada pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas pada serangkaian aktivitas dan situasi yang
lebih luas dan bervariasi. Jadi perbedaan efikiasi diri self-efficacy pada setiap individu terletak pada
tiga komponen, yaitu Magnitude tingkat kesulitan tugas, yaitu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan individu, Strength kekuatan keyakinan, yaitu
berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu merasa yakin terhadap kemampuannya dan Generalitas Generality.Dari ketiga komponen dalam self-
efficacy tersebut terdapat pengaruh positif terhadap minat berwirausaha.
2.1.2 Lingkungan keluarga
Menurut Yusuf 2012:23 lingkungan adalah keseluruhan fenomena peristiwa, situasi, atau kondisi fisikalam atau sosial yang mempengaruhi atau
dipengaruhi perkembangan individu.Sedangkan menurut Soerjono dalam Meutia 2016:11 keluarga merupakan tempat aktivitas utama kehidupan seorang individu
berlangsung, sehingga keluarga menjadi institusi pertama dan utama pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Hasbullah 2009 : 32, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak
pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di
dalam keluarga. Hal ini di sebabkan karena keluarga berperan sebagai pelindung, perawat, dan pendidik anak untuk yang pertama kali dan sampai anak menjadi
Universitas Sumatera Utara
12
dewasa. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendidikan anak dalam keluarga menurut Hakim, dalam Wulandari, dkk 2013: 5 adalah;
1. hubungan yang harmonis antara sesama anggota keluarga
2. tersedianya tempat dan peralatan belajar yang memadai
3. suasana lingkungan rumah yang tenang
4. adanya perhatian yang besar dari orang tua.
Lingkungan keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam
berinteraksi dengan kelompoknya Yusuf, 2012: 23. Lingkungan keluarga terutama orang tua berperan penting sebagai pengarah bagi masa depan anaknya,
sehingga secara tidak langsung orang tua juga dapat mempengaruhi minat terhadap pekerjaan bagi anak di masa yang akan datang, termasuk mengarahkan
untuk berwirausaha. Menurut Alma 2005: 7 menyatakan bahwa seseorang akan terdorong untuk berwirausaha karena pengaruh teman sepergaulan, lingkungan
keluarga dan sahabat. Dari penjelasan di atas dapat diambil faktor penelitian lingkungan keluarga
dalam Wulandari, dkk 2013:4 adalah : 1.
Cara orang tua mendidik anak Ada berbagai macam metode dalam mendidik anak, diantarnya yaitu
demokrasi,otoriter, liberal, dan lain sebagainya. Metode dalam mendidik anak tersebut akan secara langsung membentuk karakter dan sifat anak dalam
bersosialisasi dan berinteraksi baik dalam lingkungan keluarga maupun
Universitas Sumatera Utara
13
lingkungan sosial. Hal ini penting bagi orang tua untuk diperhatikan apakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan keadaan keluarga.
2. Perhatian dari orang tua
Adanya perhatian orang tua akan setiap perkembangan yang dibuat oleh anaknya akan membuat anak semakin terpacu untuk berprestasi dalam
bidang yang diminatinya. 3.
Peran keluarga Peran keluarga juga sangat penting dalam menumbuhkan minat
berwirausaha bagi para mahasiswa. Pendidikan berwirausaha dapat berlangsung sejak usia dini dalam lingkungan keluarga. Menurut Yusuf
2011:40 minat berwirausaha tumbuh dan berkembang dengan baik pada seseorang yang hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga
wirausahawan.Kenyataannya, sebagian besar lingkungan keluarga belum kondusif dalam pembentukan minat anak dalam berwirausaha. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor, antara lain; keterbatasan pengetahuan orangtua, pola pikir dalam keluarga menjadi PNS atau karyawan lebih aman
daripada menjadi wirausahawan. Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator lingkungan
keluarga adalah : 1.
Dukungan Moral 2.
Dukungan Finansial
2.1.3. Minat Berwirausaha
Universitas Sumatera Utara
14
Menurut Winkel dalam Nugraha 2014:5 yang mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau
pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Sehingga minat dapat disimpulkan sebagai ketertarikan dan gairah yang tinggi akan suatu
hal atau kegiatan.Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Djalil 2008:121 minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Menurut Jahja 2011:63 menjelaskan minat sebagai suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan,
pelajaran, benda, dan organisasi.Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah dorongan psikologis yang ditunjukkan
oleh adanya kesadaran yang mendorong perhatian pada suatu obyek disertai keinginan untuk terlibat dengan obyek tersebut dalam usaha untuk memenuhi
harapan-harapan yang telah ada dalam dirinya.Menurut Suryaman dalam Nugraha 2014: 6 minat terdiri dari dua jenis, yaitu ekstrinsik dan intrinsik.
Ekstrinsik merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih aktivitas tersebut berdasarkan tujuan agar dapat memenuhi harapan orang tersebut.
Intrinsik adalah kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas pilihan seseorang, bila bidang wirausaha menjadi pilihannya maka orang tersebut akan
berhubungan dengan masalah-masalah wirausaha, baik melalui pendidikan, informasi, atau dengan kunjungan ke tempat-tempat dimana terdapat usaha.
Universitas Sumatera Utara
15
Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain. Dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek tertentu cenderung menaruh perhatian lebih besar :
Faktor minat berwirausaha menurut Wulandari, dkk 2013:4 adalah : 1.
Perasaan Senang Dengan adanya perasaan senang pada sesuatu akan menimbulkan minat
yang lebih kuat jika dibandingkan dengan rasa tertarik semata. perasaan senang akan membawa dampak positif bagi individu untuk memperbesar
minat dan mewujudkannya. 2.
Perhatian Menurut Soemanto dalam Wulandari, dkk 2013: 5 mengartikan
perhatian sebagai pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu pada objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai aktivitas. Memiliki
perhatian pada objek tertentu akan sangat membantu dalam meraih kesuksesan dan prestasi pada bidang yang ditekuni.
3. Kesadaran
Kesadaran merupakan unsur yang penting dalam menimbulkan minat. Dengan perasaan sadar akan suatu kebutuhan, maka seseorang akan
menumbuhkan minat akan kebutuhan tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang sadar bahwa kewirausahaan itu penting, maka mahasiswa
tersebut akan mempelajari kewirausahaan dengan lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
16
4. Kemauan
Minat akan tumbuh jika seseorang memiliki kemauan untuk mewujudkan sesuatu yang menjadi sumber ketertarikannya. Kemauan menjadi indikasi
bahwa seseorang berminat akan sesuatu dan berusaha menjadikannya kenyataan. Menurut Crow Crowdalam Djalil 2009:121, minat adalah
sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa
berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator minat
berwirausaha adalah : 1.
Ketertarikan untuk memulai usaha 2.
Ketertarikan untuk mengembangkan usaha 3.
Ketertarikan untuk mencapai kesuksesan dengan mengalami kegiatan berwirausaha
Universitas Sumatera Utara
17
2.2
Penelitian Terdahulu
Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan dalam Table 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Alat
Analisa Hasil
1 Wulandari 2012
Pengaruh Efikasi Diri
terhadap Minat Berwirausaha
pada siswa kelas XII di
SMK Negeri 1 Surabaya
Independen : Efikasi Diri
Dependen: Minat
Berwirausaha Regresi
Linier Berganda
Efikasi diri memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap minat berwirausaha
pada siswa kelas XII di
SMK Negeri 1 Surabaya
No Peneliti
Tahun Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Alat
Analisa Hasil
2 Evaliana 2015
Pengaruh Efikasi Diri
Dan Lingkungan
Keluarga Terhadap
Minat Berwirausaha
Siswa
Independen : Efikasi Diri
Dan Lingkungan
Keluarga Dependen:
Minat Berwirausaha
Regresi Linier
Berganda Ada pengaruh
yang positif dan signifikan
antara efikasi diri dan
lingkungan keluarga
terhadap minat berwirausaha
3 Hutasoit 2016
Pengaruh Efikasi Diri
dan Pengetahuan
Kewirausahaan Terhadap
Minat Berwirausaha
Pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Independen : Efikasi Diri
dan Pengetahuan
Kewirausahaan Dependen :
Minat Berwirausaha
Regresi Linier
Berganda Efikasi Diri
dan Pengetahuan
Kewirausahaan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Minat Berwirausaha
pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan
Universitas Sumatera Utara
18 Universitas
Sumatera Utara Bisnis
Universitas Sumatera
Utara
4 Meutia 2016
Pengaruh Pengetahuan
Kewirausahaan dan
Lingkungan Keluarga
Terhadap minat Berwirausaha
pada Mahasiswa
Departemen Manajemen
Universitas Sumatera Utara
Independen : Pengetahuan
Kewirausahaan dan
Lingkungan Keluarga
Dependen : Minat
Berwiraausaha Regresi
Linier Berganda
Pengetahuan kewirausahaan
dan lingkungan
keluarga berpengaruh
positif dan Signifikan bagi
minat berwirausaha
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono 2012:60, kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Menurut Ciputra dalam Hendro 2011:7 Efikasi diri memiliki peran terhadap
minat berwirausaha mahasiswa, semakin tinggi rasa percaya diri mahasiswa dan kematangan mentalnya maka semakin tinggi perannya untuk membangun minat
berwirausaha. Gregory 2010 mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk mengetahui kemampuannya sehingga dapat melakukan suatu bentuk
control terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya.
Menurut Jusuf 2012:23 lingkungan adalah keseluruhan fenomena peristiwa, situasi, atau kondisi fisikalam atau sosial yang mempengaruhi atau
dipengaruhi perkembangan individu.Begitupula dengan lingkungan keluarga,
Universitas Sumatera Utara
19
yang menjadi faktor utama terhadap banyaknya faktor lingkungan yang mempengaruhi seorang wirausaha.Gunarsa dalam Manihai 2009:78 bahwa
lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak.
Gilad dan Levine dalam Darpujianto 2014: 8 mengemukakan dua teori berkenaan tentang dorongan untuk berwirausaha, “push” teori dan “pull” teori.
Menurut “push” teori, individu di dorong untuk menjadi wirausaha dikarenankan dorongan lingkungan yang bersifat negatif, misalnya ketidakpuasan pada
pekerjaan, kesulitan mencari pekerjaan, ketidaklenturan jam kerja atau gaji yang tidak cukup. Sebaliknya, “pull” teori berpendapat bahwa individu tertarik untuk
menjadi wirausaha karena memang mencari hal-hal berkaitan dengan karakteristik wirausaha itu sendiri, seperti kemandirian atau memang karena yakin
berwirausaha dapat memberikan kemakmuran. Dari rincian diatas, faktor Efikasi Diri dan lingkungan keluarga
mempengaruhi minat berwirausaha. Jika Efikasi diri dimiliki oleh seseorang dan ditunjang dengan faktor lingkungan keluarga yang mendukung, maka minat
berwirausaha seseorang akan semakin membesar. Berdasarkan teori diatas maka dapat dibuat kerangka konseptual yang ditunjukkan pada gambar 2.1 sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
20
Sumber :Evaliana 2015, Hutasoit 2016, Meutia 2016, Wulandari 2012
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis