BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
Setelah dilakukan pembahasan secara teoritis dan penelitian pada perusahaan, maka pada bagian ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap data dan
informasi yang penulis peroleh dari perusahaan. Sebagaimana telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa tujuan dari kegiatan
Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang dilaksanakan pada Koperasi Swadharma Medan adalah untuk mengetahui pelaksanaan Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
sewa mobil milik anggota koperasi dan hambatan-hambatan yang dihadapi serta upaya-upaya untuk mengatasi hambatan yang terjadi pada sewa mobil di Koperasi
Swadharma Medan.
A. Objek Pemungutan dan Saat Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
Sebelum menjelaskan secara lebih rinci mengenai proses pemungutan, maka ada baiknya bila penulis menjelaskan objek pemungutan dan saat pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai. 1
Objek Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai a.
Setiap pembayaran yang dilakukan oleh pemungut Pajak Pertambahan Nilai. b.
Atas perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.
2 Adapun PPN yang tidak dipungut oleh pemungut PPN dalam hal sebagai berikut :
a. Pembayaran paling banyak Rp 1,000,000 dan tidak merupakan pembayaran
yang terpecah-pecah. b.
Pembayaran untuk pembebasan tanah. c.
Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak BBM dan bukan BBM oleh Pertamina.
d. Pembayaran atas rekening televon.
e. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan
penerbangan. f.
Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan PPN.
3 Saat Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
a Pemungutan PPN dilakukan pada saat pembayaran oleh badan-badan tertentu
kepada rekanan yang bersangkutan. b
Pemungutan dan pencatatan, penyetoran PPN yang dipungut dilakukan pada saat pembayaran Kantor Perbendaharaan Keuangan Negara KPKN kepada
Pengusaha Kena Pajak PKP rekanan pemerintah. c
Pemungutan PPN dilakukan pada saat pembayaran oleh bendaharawan pemerintah kepada PKP rekanan pemerintah.
Berdasarkan hasil penelitian dengan melihat data-data yang diperoleh dari perusahaan tersebut, maka perusahaan ini pada tahun 2010 telah melaksanakan
kewajiban dalam melaporkan pemotongan Pajak Pertambahan Nilai 10.
B. Mekanisme Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Sewa Mobil Milik
Anggota Koperasi Swadharma Medan
1. Pengisian Faktur Pajak Standar sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak
No. PER-159Pj2006 Tanggal 30 Oktober 2006. 2.
Setelah pengisian lengkap dan ditanda tangani oleh Ketua Koperasi Swadharma Medan langsung disetor ke rekening Menteri Keuangan pada PT. Bank Negara
Indonesia Persero Cabang Medan, pelaksanaan setoran sejak tanggal 1 sampai dengan 10 setiap bulan, jika terlambat dikenakan denda sebesar 2 perbulan.
3. Setelah pembayaran Wajib Pajak melaporkan kepada KPP Kota Madya Medan
paling lambat tanggal 20 pada bulan pembayaran, bila terlambat maka dikenakan denda sebesar 2 perbulan.
4. Saat Pelaksanaan Pelaporan
a Bagi Pihak Koperasi Swadharma Medan sebagai Pemungut dan Penyetor
PPN, prosedur yang harus dilakukan dalam melaporkan PPN adalah Pemungut PPN terlebih dahulu membuat Faktur Pajak Standar setiap
pembayaran yang dilakukan 3 bulan, dan melaporkan penyetoran terhadap pajak yang terutang setiap 3 bulannya.
Berikut ini data-data Faktur Pajak Standar :
No Jenis Mobil
Harga JualPenggantian DPP Rp
PPN = 10 x DPP Rp
1 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
2 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
3 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
4 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
5 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
6 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
7 Toyota Inova
15,803,572 1,580,357
8 Toyota Vios
17,276,786 1,727,678
9 Toyota Vios
17,276,786 1,727,678
10 Toyota Avanza 9,107,143
910,714 11 Toyota Vios
17,276,786 1,727,678
12 Toyota Avanza 9,107,143
910,714 13 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
14 Toyota Avanza 9,107,143
910,714 15 Toyota Avanza
9,107,143 910,714
C. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Dalam Pemungutan Pajak