b. Merespon responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.
c. Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya, seorang ibu mengajak ibu yang lain
tetangganya, saudaranya, dan sebagainya untuk pergi menimbangkan anaknya ke posyandu, atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah
mempunyai sikap positif terhadap gizi anak. d.
Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko
merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya, seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri Notoatmojo, 2003
C. Kanker Payudara
1. Defenisi
Menurut Wim De Jong 2005 kanker payudara adalah tumor ganas dari salah satu kelenjar kulit disebelah luar rongga dada.
Menurut Nurcahyo 2010 kanker payudara adalah terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mardiana 2009 kanker payudara adalah tumor ganas yang meyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu kelenjar pembuat
air susu, saluran kelenjar saluran air susu, dan jaringan penunjang payudara. Menurut Smart 2010 kanker payudara Carsinoma mammae merupakan suatu
penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parencgyma. 2.
Epidemiologi Kanker Payudara Kini sebagian besar penyakit yang sebelumnya membunuh manusia dalam masa
janin, anak-anak, dan orang dewasa telah dikendalikan, sehingga orang tua yang terkena kanker semakin mendapatkan perhatian yang cermat. Penelitian menunjukkan, seorang
wanita mempunyai peluang 7 mengembangkan kanker payudara Jones. 2005. hal. 406.
Sampai saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial, yaitu banyak faktor yang terkait satu dengan
yang lain. Beberapa faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar dalam terjadinya kanker payudara adalah riwayat keluarga, hormonal, dan faktor lain yang
bersifat eksogen. Menurut Prawirohardjo 2005, hal. 486 kanker payudara menduduki tempat nomor
dua dari insiden semua tipe kanker di Indonesia, baik menurut penyelidikan Bagian Patologi Universitas Indonesia Prof. Soetomo Tjokronegoro, maupun registrasi yang
terbaru dari ”Proyek Penelitian Registrasi Kanker di RSCM mengadakan registrasi dan ditemukan 2606 kasus kanker. Kanker serviks uteri 633 kasus yang terbanyak, kanker
payudara 385 kasus yang nomor 2 terbanyak, dan kanker nasofarinks nomor 3, yaitu
Universitas Sumatera Utara
282 kasus. Umur penderita kanker payudara yag termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-89 tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun, yakni 130 tahun.
3. Jenis-jenis Kanker payudara
a. Karsinoma In Situ Karsinoma in situ ditandai dengan proliferasi sel epitel maligna yang tetap terkurung
dalam duktus terminal. Ada dua jenis penyakit in situ yaitu karsinoma lobulus in situ atau karsinoma duktus in situ.
b. Kanker Payudara Invasif
Karsinoma invasif memiliki kemampuan untuk menyebar dari struktur payudara. Dua jenis utama kanker payudara invasif adalah karsinoma lobulus dan duktus. Kanker ini
memiliki potensi metastasis atau menyebar keseluruh tubuh meskipun di setiap kasus, ini tidak selalu terjadi.
c. Penyakit Paget
Insiden kanker payudara ini rendah, biasanya penyakit ini mengenai jaringan epidermis puting dan wanita sering kali mengunjungi dokter karena adanya rabas dari
puting, perubahan kulit-seperti ekzema, retraksi puting, dan kadang-kadang adanya penebalan pada jaringan dasar payudara. Pengobatan tergantung pada pengobatan yang
disetujui oleh wanita dan pilihan tertentu yang ditetapkan oleh dokter bedah. Eksisi pada puting dan jaringan dasar payudara, baik dengan radioterapi pascaoperasi maupun
mastektomi, biasa dilakukan. d.
Kanker Payudara inflamasi Sekitar 4 kanker payudara didiagnosis sebagai kanker payudara inflamasi. Wanita
menunjukkan tanda, diantaranya payudara bengkak dan merah,serta edema pada kulit
Universitas Sumatera Utara
dengan dalam durasi pada jaringan dasar payudara peau d’orange. Secara keseluruhan, pasien kanker ini yang mampu bertahan hidup sangat sedikit. Radioterapi dan kemoterapi
merupakan prosedur tetap pengobatan kondisi ini Gilly, 2010, hal.331. 4.
Faktor resiko Kanker Payudara a. Keturunan
Jika seseorang memiliki jejak keluarga pengidap kanker payudara, maka ia perlu segera mengatur pola hidup sehat sebab ia berpotensi dua kali lebih besar untuk terjangkit
kanker payudara daripada orang yang keluarganya tidak memiliki jejak sebagai pengidap kanker.
b. Riwayat Haid Menarke dini, yaitu sebelum 12 tahun dan menaupose lambat, yaitu setelah usia
55 tahun, meningkatkan faktor resiko pada wanita. Wanita yang menjalani ooforektomi pramenaupose pada dasarnya mengalami penurunan resiko kanker payudara.
c. Usia Reproduksi Kehamilan pertama yang dialami pada usia yang sudah tidak efektif diatas 35
sangat berpotensi memunculkan kelainan sel di dalam payudara d. Radiasi
Radiasi ion yang berasal dari sinar Rontgen e. Faktor Usia
Usia adalah faktor lain yang sangat penting. Wanita yang lebih tua memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker payudara dibandingkan wanita yang lebih
muda. Resiko ini terus meningkat dari usia 40 tahun.
Universitas Sumatera Utara
f. Masa menyusui Penelitian menunjukkan bahwa resiko menderita kanker payudara menurun
seiring dengan peningkatan durasi, dengan menyusui setiap bayi selama 3 bulan atau lebih dapat memberi perlindungan yang terbaik.
g. Diet, Berat Badan, dan Alkohol Uji terhadap konsumsi lemak telah dilakukan, tetapi tidak ada kesimpulan pasti
yang dapat diambil dari data yang tersedia meskipun telah terbukti bahwa wanita obesitas beresiko lebih tinggi dibandingkan wanita yang ramping. Alkohol cukup menyebabkan
peningkatan resiko kanker payudara, terutama pada wanita pra-menopause yang bertubuh kurus Gilly. 2010. hal.319.
5. Gejala kanker payudara
Gejala yang mungkin ditemukan: a.
Adanya benjolan pada payudara b. Perubahan ukuran atau bentuk payudara
c. Keluar cairan yang abnormal dari puting susu biasanya berdarah atau berwarna
kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah d.
Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun aerola daerah berwarna coklat tua disekeliling ptung susu
e. Payudara tampak kemerahan
f. Kulit disekitar puting susu bersisik
g. Puting susu tertarik kedalam atau terasa gatal h.
Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara Gilly. 2010. hal.322.
Universitas Sumatera Utara
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
6. Penyaringan Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat penting
untuk melakukan penyaringan. Beberapa prosedur yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara:
a. SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini.sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap
bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstrausi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADRAI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca
menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakukan setiap bulan misalnya setiap awal bulan. Menurut shirley 2005 menyatakan bahwa
pemeriksaan payudara sendiri SADARI harus dilakukan setiap bulan oleh semua wanita berusia mulai dari 20 tahun.
b. Mammografi
Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada payudara. Para ahli menganjurkan kepada setiap wanita yang berusia
diatas 40 tahun untuk melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogram dilakukan sekalitahun.
c. USG payudara
Universitas Sumatera Utara
USG digunakan untuk membedakan kista kantong berisi cairan dengan benjolan padat.
d. Termografi
Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara Ranggiasanka. 2010. hal.45.
7. Klasifikasi klinik Penentuan Stadium Kanker Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan pengobatan, follow-up dan
menentukan prognosis. a.
Stadium 0 : Kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya didalam jaringan payudara yang normal
b. Stadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar
keluar payudara c.
Stadium IIA : Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dngan garis tengah kurang dari 2cm
tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak d.
Stadium IIB : Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ata tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi
sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak e.
Stadium IIIA : Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau
perlengketan ke strukur lainnya, atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
Universitas Sumatera Utara
f. Stadium IIIB : Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu kedalam kulit
payudara, yaitu kedalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada
g. Stadium IV : Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada,
misalnya ke hati, tulang atau paru-paru Magee. 2000. hal. 14 8.
Pengobatan Pengobatan kanker payudara didasarkan atas tahap penyakit dan beberapa faktor lain.
Wanita saat ini mempunyai banyak pilihan dalam pengobatan kanker payudara dari pada sebelumnya. Pengobatan kanker payudara biasanya meliputi kombinasi pembedahan,
kemoterapi dan terapi radiasi a. Pembedahan
Biopsi biasanya jenis pembedahan pertama bagi seorang wanita dengan kanker payudara yang akan dilakukan . Tujuan dari melakukan biopsi ada massa malignansi dan
jenis kanker payudara tersebut. Seringkali, wanita tersebut diberi pilihan tentang tindakan biopsi yang dilakukan sebagai prosedur satu tahap atau prosedur dua tahap. Prosedur satu
tahap dilakukan dengan anestesi umum dengan potongan beku cepat. Bila potongan beku ini memperlihatkan malignansi, ahli bedah melakukan mastektomi jika tepat. Dalam
prosedur dua tahap, biopsi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal, dan wanita tersebut dipulangkan kerumah. Karena hasil biopsi sudah ada dokter memberitahukan pasien dan
keluarga tentang pengobatan yang dianjurkan. Pendekatan ini memungkinkan pasien dan keluarganya mempunyai waktu untuk mempertimbangkan pilihan dan menerima
diagnosa kemungkinan kehilangan payudara sebelum pembedahan mayor dilakukan. b. Terapi radiasi
Universitas Sumatera Utara
Terapi radiasi dapat digunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker payudara tahap 1 dan 2 laju bertahan hidup dapat dibandingkan dengan penangan pembedahan. Ini
tidaklah mengherankan karena dua-duanya dipertimbangkan sebagai bentuk pengobatan lokal. Keuntungan radiasi primer kemungkinan baik kontrol tumor lokal maupun
pemeliharaan payudara. Terapi radiasi juga dapat digunakan untuk mengatasi kanker payudara terinflamasi sebelum diberikan kemoterapi. Selain itu,terapi radiasi mungkin
juga digunakan untuk mengatasi penyakit yanng kambuh secara lokal, untuk menangani fungsiovarium dan untuk pengatasi gejala dari metastase penyakit. Efek samping yang
segera tampak pada radiasi ini adalah reaksi kulit. Fraktur tulang kostal dan pneumonitis adalah efek lanjut. Limfedema mungkin juga tampak jika aksila terpajan penyinaran
radiasi tersebut. c. Kemoterapi
Kemoterapi yang menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal memegang peranan penting dalam pengobatan kanker paru. Peran dari agen ini cepat
berubah sama cepatnya dengan peningkatan pemahaman tentang kanker payudara dan biologi tumor. Semua rekomendasi umum dapat dimodifikasi oleh faktor resiko lainnya
seperti ukuran tumor primer, derajat histologis, aneuploid, indeks proliferatif dan reseptor-hormon. Kemoterapi adjuvan untuk kanker payudara melibatkan obat multiple
yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal. Kombinasi yang paling sering dianjurkan adalah CMF dan meliputi siklofosfamid Cytoxan, metotrexat, fluorasil 5-FU dengan
atau tanpa temoksifen. Kombinasi kemoterapi dan hormon-hormon seperti temoksifen dapat meningkatkan laju respons tetapi belum menunjukkan secara bermakna
paningkatan bertahan hidup. Pemberian bersama kemoterapi dengan iradiasi pada
Universitas Sumatera Utara
payudara dapat mengakibatkan efek samping dan toksisitas yang lebih menonjol. Pada tumor yang lebih membesar, kemoterapi dapat diberikan pada praoperasi untuk
mengecilkan tumor, membuatnya lebih mudah untuk direkseksi melalui pembedahan Gale, Danielle. 2000. hal128.
9. Pencegahan Kanker Payudara
Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana untuk mencegah terjadinya kanker payudara.
a. Berolah raga secara teratur
Berolah raga dapat menurunkan kadar estrogen yang terdapat dalam tubuh sehinggah mengurangi resiko kanker payudara.
b. Jangan memasak daging terlalu matang Daging-daging yang dimasakdipanggang menghasilkan senyawa karsinogenik.
Semakin lama dimasak semakin banyak senyawa ini. c. Konsumsi buah dan sayuran
Makanan dari tumbuh-tumbuhan banyak mengadung anti oksidan yang tinggi, diantara nya vitamin A,C,E dan mineral selenium, yang dapat mencegah kerusakan sel
yang bisa menjadi penyebab kanker d. Konsumsi suplemen anti oksidan
Suplemen tidak dapat digantikan dengan sayur dan buahan, tetapi suatu formula anti oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker payudara.
e. Konsumsi kacang-kacangan
Selain dalam kedelai, fitro estrogen juga terdapat dalam kacang-kacangan lainya. f.
Hindari Alkohol
Universitas Sumatera Utara
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi alkohol, maka resiko kanker payudara semakin bertambah karena alkohol meningkatkan
kadar estrogen dalam darah. g.
Berjemur Di bawah matahari Sedikit sinar matahari pagi dapat membatu mencegah kanker payudara, karena
pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi resiko kanker
payudara. h.
Jangan merokok Rokok mengandung nikotin yang bisa menyebankan kanker. Oleh karena itu
dianjurkan wanita maupun pria jangan merokok. i.
Memberikan ASI rutin Menyusui berhubungan dengan berkurangnya resiko kanker payudara sebelum
masa menopause Teguh, 2010, ¶2.
D. Pengetahuan Suami Terhadap Isteri Yang Menderita Kanker Payudara