Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG
KANKER PAYUDARA DI SMA N.1 SINGKOHOR
KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2012
Skripsi oleh
SURYANTI 111121097
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
(2)
(3)
PRAKATA
Alhamdulillah puji syukur kepada ALLAH SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul ” Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012. Dapat diselesaikan yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, banyak kesulitan yang dihadapi penulis, namun karena Rahmat Allah serta bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat mengatasi kesulitan tersebut. Berkenaan dengan hal itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, ibu Reni Asmara Ariga, Skp, MARS selaku Ketua Departemen Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Ibu Farida Linda Sari, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi penelitian ini.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak kepala SMA N.1 Singkohor yang telah memberikan ijin untuk penelitian dan guru-guru yang telah meluangkan waktu dan membantu saya dalam pengumpulan data.
Teristimewa kepada kedua orangtua saya tercinta, Ayahanda Hamdani dan Ibunda Ramidah atas segala do´a dan motivasinya. Terimakasih juga buat saudara-saudariku tercinta abang (Hermansyah Putra), dan adik-adiku (Susi Susanti, Alya Ramadhani) yang telah
(4)
juga buat teman-teman seperjuangan di S1 Keperawatan jalur B tahun 2011 khususnya Prihatini, Sriwahyuni, Sharli Adetia, Mizra El Chavo, Tengku Muhammad Ikhwansyah, yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus maju serta teman-teman saya dimanapun berada yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan keperawatan. Penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Medan, februari 2013
(5)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ...i
PRAKATA ...ii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR TABEL ...vi
ABSTRAK ...viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.4.1 Tujuan Umum ... 5
1.4.2 Tujuan Khusus ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 6
2.1 Konsep Pengetahuan ... 6
2.1.1 Pengertian Pengetahuan ... 6
2.1.2 Tingkat Pengetahuan ... 6
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 7
2.2 Konsep Sikap ... 8
2.2.1 Pengertian Sikap ... 8
2.2.2 Ciri-Ciri Sikap ... 9
2.2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Sikap ... 10
2.2.4 Tingkatan Sikap ... 11
2.2.5 Struktur Sikap ... 11
2.2.6 Sikap dapat dibentuk atau dirubah ... 12
2.3 Konsep Remaja ... 12
2.3.1 Pembagian Masa Remaja ... 13
2.3.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ... 14
2.3.3 Konsep Diri Remaja ... 15
2.4 Konsep Kanker Payudara ... 15
2.4.1 Pengertian Kanker Payudara ... 15
2.4.2 Penyebab Kanker Payudara ... 16
2.4.3 Gejala Klinis Kanker Payudara ... 18
2.4.4 Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Kanker Payudara ... 20
2.4.5 Pencegahan Kanker Payudara ... 21
2.4.5 Pengobatan Kanker Payudara ... 23
(6)
3.1 Kerangka Konseptual ... 26
3.2 Definisi Operasional ... 27
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 29
4.1 Desain Penelitian ... 29
4.2 Populasi Dan Sampel ... 29
4.2.1 Populasi ... 29
4.2.2 Sampel... 29
4.3 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 30
4.4 Pertimbangan Etik ... 31
4.5 Instrumen Penelitian ... 31
4.6 Uji Validitas dan Reabilitas ... 32
4.7 Pengumpulan Data ... 33
4.8 Analisa Data ... 33
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35
5.1 Hasil penelitian ... 35
5.1.1 Karakteristik Responden ... 36
5.1.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara ... 37
5.1.3 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara ... 37
5.2 Pembahasan ... 38
5.2.1 Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara ... 38
5.2.2 Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara ... 40
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
6.1 Kesimpulan Hasil Penelitian ... 42
6.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1. Lembaran Persetujuan Responden 2. Instrument Penelitian
3. Hasil Analisa SPSS 4. Hasil Reabilitas 5. Jadwal Penelitian 6. Biaya Penelitian 7. Surat Ijin Penelitian
(7)
8. Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 5.1.1 Karakteristik Responden
Tabel 5.1.2 Distribusi frekuensi pengetahuan remaja
Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi hasil remaja putri tentang Kanker Payudara
Table 5.1.4 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri tentang Kanker Payudara
(8)
ABSTRAK
Nama : SURYANTI
Nim : 111121097
Judul : Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
Jurusan : S1 Keperwawatan Tahun Akademik : 2012-2013
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel payudara. Kanker payudara tumbuh didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara, kanker payudara juga merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu memberikan gambaran tentang pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara yang meliputi pengetahuan dan sikap. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan random sampling yaitu pengambilan sampel di lakukan secara acak, dengan jumlah responden 68. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang kanker payudara mayoritas cukup sebanyak 42 responden 61,8%, sedangkan sikap remaja putri tentang kanker payudara berada pada kategori positif yaitu sebanyak 39 responden 57,4%. Sehingga disarankan bagi praktek maternitas diharapkan dapat memberikan penyuluhan bagi remaja putri dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara. Informasi yang diberikan akan menambah pengetahuan remaja putri agar terhindar dari kanker payudara dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kanker payudara.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kanker Payudara, Remaja Putri
(9)
ABSTRAK
Nama : SURYANTI
Nim : 111121097
Judul : Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
Jurusan : S1 Keperwawatan Tahun Akademik : 2012-2013
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel payudara. Kanker payudara tumbuh didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara, kanker payudara juga merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu memberikan gambaran tentang pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara yang meliputi pengetahuan dan sikap. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan random sampling yaitu pengambilan sampel di lakukan secara acak, dengan jumlah responden 68. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang kanker payudara mayoritas cukup sebanyak 42 responden 61,8%, sedangkan sikap remaja putri tentang kanker payudara berada pada kategori positif yaitu sebanyak 39 responden 57,4%. Sehingga disarankan bagi praktek maternitas diharapkan dapat memberikan penyuluhan bagi remaja putri dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara. Informasi yang diberikan akan menambah pengetahuan remaja putri agar terhindar dari kanker payudara dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kanker payudara.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kanker Payudara, Remaja Putri
(10)
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya (Baradero, 2008). Menurut WHO (2004) angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7 juta orang, dua kali lebih banyak dari angka kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS, bahkan UICC (Union Internationale Contre Le Cancer), memperkirakan jumlah penderita kanker dinegara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang. Apalagi penyakit kanker biasanya menyerang siapa saja tidak mengenal kelas sosial ekonomi, jenis kelamin dan usia penderita. Angka kematian akibat penyakit kanker diperkirakan juga akan terus menambah, karena kecenderungan pasien melalui pengobatan ketika penyakit kankernya sudah pada stadium lanjut (Luwina, 2006).
Berdasarkan angka statistik, kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi nomor 2 setelah kanker leher rahim pada wanita di Indonesia dan terdapat kecendrungan peningkatan angka kejadian kanker payudara dari tahun ke tahun. Di Indonesia berdasarkan Pathological Based Registration atau berdasarkan pencatatan pemeriksaan jaringan pada tahun 2005, kanker payudara di perkirakan di indonesia mempunyai angka kejadian minimal 20 ribu kasus baru pertahun, dengan kenyataan 50% kasus baru ditemukan pada keadaan stadium lanjut, sebagai pertimbangan angka kejadian kanker payudara.
(11)
Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun hasil penelitian Simanjuntak dalam Hawari (2004) menyatakan bahwa ternyata banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kanker payudara yang di antaranya yakni wanita yang berumur 25 tahun keatas, wanita tidak kawin dan wanita yang memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun.
Dampak kanker payudara dan pengobatan terhadap aspek biopsikososial-spiritual yang telah di teliti, pada penderita kanker payudara di dua rumah sakit besar di Jakarta menunjukkan bahwa penderita kanker payudara mengekspresikan ketidak berdayaan, merasa tidak sempurna, merasa malu dengan bentuk payudara, ketidak bahagiaan, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang di terima oleh orang lain, merasa terisolasi, berduka, berlama-lama ditempat tidur, ketidak mampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit berkonsentrasi, kecemasan dan depresi (Nurachmah, 2001).
Saat ini telah banyak ditemukan penderita kanker payudara pada usia muda, bahwa tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor di payudaranya. Dimana tumor yang terjadi bisa menjadi kanker, bila tidak terdeteksi lebih awal. Meskipun tidak semuanya ganas, tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini sudah ada tren gejala kanker payudara yang semakin tinggi di usia remaja (Lily, 2008).
Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Berbagai hal tersebut mengakibatkan peningkatan kerentanan remaja terhadap berbagai macam penyakit (Agustiani, 2009).
Menurut Jane Wardle (Badan Penelitian Kanker Amal Inggris), sebagian besar remaja putri disetiap negara tidak menyadari faktor pola hidup dapat mempengaruhi
(12)
resiko mereka terserang kanker payudara. Hanya 5% yang menyadari bahwa menyantap makanan, minuman alkohol serta kurang berolah raga beresiko terserang kanker payudara (Kollinko, 2007).
Janet E Olson dari Mayo Clinic College of Medicine di Rochester Minnesota (AS) mengatakan bahwa resiko kanker payudara dimulai saat remaja wanita memutuskan untuk merokok atau tidak. Penelitian yang dilakukan oleh Olson juga menunjukkan bahwa para wanita yang mulai merokok sebelum mengalami kehamilan pertama akan memiliki resiko terkena kanker payudara setelah masa menopause. Olson menyatakan bahwa target untuk menanggulangi terjadinya kanker payudara pada wanita bisa dicegah saat masih remaja (Jaknews, 2005).
Dunia kedokteran dan kaum wanita semakin resah akibat laju perkembangan dari angka kejadian penyakit kanker yang sangat cepat. Sampai saat ini belum ditemukan penyebab timbulnya kanker payudara secara pasti. Namun, dari keberhasilan para ahli klinik dalam bidang kanker menemukan beberapa prinsip untuk deteksi dini dan pengobatan penyakit kanker payudara yang segera memberikan masa depan yang cerah bagi penderita kanker payudara (Tjindarbumi, 2005).
Penemuan dini kanker payudara dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan yang mudah dan dapat dilakukan sendiri, yaitu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Siswono, 2002).
Sadari merupakan metode yang paling efektif dan efisien untuk menemukan kanker payudara pada stadium dini. Masalah utama pada SADARI adalah ketidak teraturan dan jarang sekali dilakukan dengan benar. Sehingga perlu adanya intervensi berupa pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik (Erniyati, 2006).
(13)
Kesembuhan akan semakin tinggi jika kanker payudara (Ca Mammae) ditemukan dalam stadium dini, yang biasanya masih berukuran kecil. Minimnya informasi dan upaya publikasi deteksi dini kanker payudara menyebabkan penemuan dan penanganan kanker belum bisa terkelola dengan baik. Salah satu upaya untuk memberikan informasi tentang SADARI kepada wanita remaja adalah melalui pendidikan kesehatan (Melda S, 2008).
Pendidikan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan prilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar menyadari atau mengerti atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka, dan kesehatan orang lain (Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui dan meneliti tentang “Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana “Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012.
(14)
1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Mengetahui Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012.
2. Mengetahui Sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan kajian dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mengetahui tentang kanker payudara yang terjadi pada wanita.
2. Bagi praktek keperawatan, hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan untuk peningkatan asuhan keperawatan anak tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang kanker payudara.
(15)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Jadi dapt disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan suatu pemikiran yang dihasilkan dari penggunaan pancaindera yang kemudian dapat dibuktikan kebenarannya (Notoatmodjo, 2007).
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan mencakup didalamnya domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengigat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengigat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
(16)
2. Memahami (Compreheasion)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
(17)
2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: latar belakang pendidikan, sosial, budaya dan usia (Herawani, 2001).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dalam masyarakat yaitu: 1. Sosial ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tigginya pengetahuan seseorang bila ekonomi baik maka tingkat pendidikan akan tinggi dan pengetahuan tinggi pula.
2. Kultur (Budaya dan Agama)
Budaya akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi-informasi yang didapat akan disaring terlebih dahulu apakah sesuai atau tidak dengan budaya atau agama masyarakat tertentu
3. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan mudah menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan hal baru tersebut.
4. Pengalaman
Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, pendididkan yang tinggi maka pengalaman yang diperoleh juga akan lebih luas sedangkan semakin tua seseorang maka pengalaman semakin banyak.
2.2 Konsep Sikap
2.2.1 Pengertian Sikap
Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya (Widayatun TR, 2009).
(18)
Salah seorang psikologi sosial menyatakan bahwa sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tententu. Sikap juga merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (Notoatmodjo,2010).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, Allport (1995) dalam buku Notoadmodjo menjelaskan bahwa sikap terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, artinya bagaimana keyakinan, pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana penilaian orang tersebut terhadap objek.
c. Kecendrungan untuk bertindak, artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau prilaku terbuka.
2.2.2 Ciri-Ciri Sikap
Menurut Purwanto (1998) Sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya.
b. Sikap dapat berubah-rubah karena itu sikap dapat dipelajari dan karena itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu
c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek
(19)
d. Obyek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut
e. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah yang membedakan sikap dari kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Purwanto (1998) mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah :
a. Faktor Intern
Faktor intern yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan sendiri, seperti selektivitas. Kita tidak dapat menangkap seluruh rangsang dari luar melalui persepsi, oleh karna itu kita harus memilih rangsang-rangsang mana yang akan kita dekati dan yang harus kita jauhi
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yaitu faktor dari luar manusia meliputi :
a) Sifat obyek yang dijadikan sasaran sikap
b) Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap
c) Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut d) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap e) Situasi pada saat sikap dibentuk.
(20)
2.2.4. Tingkatan Sikap
a. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan objek.
b. Menanggapi (Responding)
Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.
c. Menghargai (Valuing)
Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain, bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespons.
d. Bertanggung jawab (Responsible)
Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggung jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemooh atau adanya resiko lain.
2.2.5. Struktur Sikap
Menurut Azwar S (2009) struktur sikap dibagi menjadi 3 komponen yang saling menunjang yaitu
a. Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
b. Komponen afektif manyangkut masalah emosional subyektif sesorang terhadap suatu objek sikap.
(21)
c. Komponen konatif menunjukkan bagaimana kecendrungan berprilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
2.2.6 Sikap dapat dibentuk atau berubah
Sikap dapat dibentuk atau berubah melalui 4 macam yaitu :
a. Adopsi yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap.
b. Diferensiasi yaitu dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya
c. Integrasi yaitu pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu.
d. Trauma yaitu pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.
2.3 Konsep Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO, batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum menikah. Sementara itu, menurut Direktorat Remaja & Perlindungan Hak Reproduksi batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun (Anonymous, 2008).
(22)
Remaja atau “adolescence” berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksut adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial psikologis (Widyastuti, 2010).
Masa remaja adalah masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kemungkinan fungsi rohani dan jasmani, terutama fungsi seksual (Kartono, 1995).
Menurut Mappiare (1982) masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17 atau 18 tahun sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah remaja akhir.
1. Pembagian Masa Remaja
WHO membagi kurun usia remaja dalam dua bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun (Sarwono, 2004). Menurut Bross, yang dikutip dari Sarwono (2004), remaja mempunyai tahap-tahap perkembangan yaitu :
a. Remaja awal (10-14 tahun)
Pada tahap ini remaja merasa heran akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik kepada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebihan ini ditambah dengan kurangnya kendali terhadap ego sehingga remaja sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa.
(23)
b Remaja akhir (15-20 tahun)
Tahap ini adalah masa konsilidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu :
a. Minat yang mantap dengan fungsi intelektual. b. Terbentuk identitas yang tidak berubah lagi.
c. Egosentrisme (memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan kepentingan antara diri sendiri dengan orang lain.
d. Tumbuhnya kemampuan memahami diri sendiri dan dapat memisahkan diri pribadinya dengan masyarakat umum.
e. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Menurut Ali (2004), pertumbuhan adalah perubahan fisiologis yang progresif dan kontinu serta berlangsung selama periode tertentu. Perkembangan ialah perubahan psikis yang bersifat progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan sifat-sifat yang baru. Pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi menjadi :
a. Pertumbuhan fisik
b. Perkembangan intelektual (kognitif) c. Perkembangan moral
d. Perkembangan emosi.
3 Konsep Diri Remaja
Konsep diri merupakan hasil interaksi seseorang dengan keluarga, teman atau orang terdekat yang memberikan penilaian pada individu sehingga individu tersebut memperoleh gambaran mengenai dirinya (Dewi, 2006).
(24)
Menurut Ghafani (2006), sebenarnya pencarian konsep diri telah bermula sejak anak masih kecil, tetapi pada masa remaja mulai kelihatan menonjol karena remaja mulai belajar berpikir dan menggunakan emosinya, hasil dari interaksi dengan dunia luar yaitu ibu-ayah, teman sebaya dan lingkungan sekitarnya. Masa remaja sendiri penting bagi perkembangan konsep diri karena pada masa inilah remaja mengalami proses pembentukan konsep sekaligus mengalami perubahan. Bagi kebanyakan remaja, proses pembentukan konsep diri berjalan lancar, tetapi mereka yang jauh menyimpang dari pembentukan itu, pertumbuhan hidupnya akan mengalami masalah yaitu manusia yang berkepribadian buruk.
2.4 Konsep Kanker Payudara
2.4.1. Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, kanker payudara tumbuh didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara, kanker payudara juga merupakan suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma (Taufan, 2011).
Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltratif dan destruktif dan dapat bermetastase, tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar (Ramli, 2001).
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara, setiap benjolan dinamakan tumor dan ada dua kemungkinan jinak atau ganas. Dikatakan jinak jika
(25)
pertumbuhan selnya tidak sampai merembet kesekitar payudara atau organ lain seperti paru-paru, jantung, hati, tulang otak dan lainnya (Gunarso, 2004).
Menurut Brunner & Suddarth, (2001), Kanker payudara adalah neoplasma maligna yang paling sering dijumpai pada wanita, dan menempati tempat nomor dua setelah karsinoma servik uterus, angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun secara keseluruhan resiko perempuan seumur hidupnya untuk berkembang kanker payudara adalah 1 berbanding 8. Hal ini tidak memberikan kelonggaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi resiko individual untuk perempuan tertentu. Kanker payudara marupakan karsinoma spesifik tempat yang terlajim pada wanita dan merupakan sebab utama kematian kanker dalam wanita berusia 40-44 tahun.
2.4.2 Penyebab Kanker payudara
Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun Wenny (2011), menemukan beberapa faktor resiko yang mempunyai pengaruh terhadap kanker payudara, diantaranya :
1. Faktor Reproduksi
Beberapa faktor reproduksi yang berhubungan dengan resiko terjadinya resiko kanker payudara adalah nuliparitas (wanita yang belum melahirkan) dan kehamilan pertama pada umur tua (kehamilan pertama di atas umur 30 tahun). Hal ini dikaitkan dengan fungsi payudara yang berfungsi optimal, demikian juga hormon-hormon yang berperan pada kanker payudara. Resiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan hanya kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan yang terjadi pada payudara.
(26)
2. Riwayat kesehatan personal
Apabila seseorang pernah mempunyai riwayat kanker payudara pada salah satu payudaraya maka individu ini mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena kanker pada payudara satunya.
3. Penggunaan hormon
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harard Scool of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi sulih hormon pada wanita yang telah mengalami mmenopause.
4. Penyakit fibrokistik (Tumor pada payudara)
Pada wanita yang pernah mengalami tumor pada payudara dengan diagnosis adenosis, fibroadinoma, dan fibrosis tidak ada peningkatan resiko terjadinya kanker payudara.
5. Obesitas (Kegemukan)
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Hal ini dihubungkan dengan pola hidup wanita, khususnya kebiasaan makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Kemungkinan terkena kanker payudara pada wanita yang gemuk pada saat menopause lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa kegemukan.
6. Radiasi
Terpapar unsur radiasi, apalagi dalam waktu lama selama atau sesudah pubertas, meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa resiko kanker radiasi berhubungan erat dengan dosis atau lama terpapar dan umur saat terjadinya paparan.
(27)
7. Riwayat keluarga dan faktor genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita. Untuk itu skrining untuk kanker payudara dilakukan. Terdapat peningkatan resiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu.
8. Periode menstruasi
Wanita yang mendapat menstruasi pertama lebih awal (sebelum berumur 11 tahun) atau terlambat memasuki menopause (di usia 60 tahun) memiliki kemungkinan yang lebih besar tumbuhnya kanker. Wanita yang mengalami kondisi itu terpapar hormon reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya sehingga potensi tumbuhnya kanker juga lebih besar.
2.4.3 Gejala Klinis Kanker Payudara
Menurut Taufan (2011) gejala klinis kanker payudara dapat berupa
1. Benjolan pada payudara, umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
2. Erosi atau eksema puting susu
3. Kulit atau puting susu menjadi tertarik kedalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange) mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
(28)
5. Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang
6. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker keseluruh tubuh.
Menurut Arif Mansjoer (2000) pembagian stadium kanker payudara dibagi menjadi 4 stadium yaitu
1. Stadium 1:
Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran <2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dugaan metastasis aksila.
2. Stadium II:
Tumor dengan diameter <2 cm dengan metastasis aksila atau tumor dengan diameter 2-5 cmdengan/tanpa metastasis aksila.
3. Stadium III:
Stadium III dibagi dalam :
a. Stadium IIIa :
Tumor dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama lain, atau tumor dengan metastasis aksila yang melekat.
b. Stadim IIIb :
Tumor dengan metastasis intra atau supraklavikula atau tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding toraks.
4. Stadium 4 :
(29)
2.2.4 Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Kanker Payudara
Menurut Danielle (1999) faktor resiko terjadinya kanker payudara adalah
a. Usia diatas 40 tahun
b. Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga c. Menstruasi pada usia yang muda/usia dini
d. Menopause pada usia lanjut
e. Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada usia lanjut f. Pendidikan lebih tinggi atau status sosial yang lebih tinggi
g. Penggunaan estrogen eksogen jangka panjang dan progestin, terpajan pada radiasi, pengionisasi berlebihan
h. Riwayat penyakit fibrokistik
i. Kanker endometrial, ovarium atau kanker kolon.
2.2.5 Pencegahan kanker Payudara
Menurut Taufan (2011) pencegahan kanker payudara dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Pencegahan primer
a. Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang “sehat” melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. b. Pencegahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga memperkecil faktor resiko terkena kanker ini.
(30)
2. Pencegahan skunder
a. Pencegahan skunder dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara.
b. Pencegahan skunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini, beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan.
c. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kanker payudara.
d. Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dibandingkan yang tidak.
3. Pencegahan tersier
a. Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara.
b. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita.
c. Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita.
d. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.
(31)
Wenny (2011) menyebutkan kemungkinan perkembangan kanker payudara dapat dikurangi dengan langkah-langkah tertentu yang dapat dilakukan oleh setiap wanita yaitu :
a. Kesadaran akan payudara sendiri b. Berikan ASI kepada bayi
c. Segera konsultasikan kepada docter jika anda menemukan benjolan di payudara d. Cari tahu apakah ada riwayat kanker payudara atau kanker lain dalam keluarga
anda
e. Perhatikan konsumsi alkohol f. Perhatikan berat badan g. Olahraga secara teratur h. Kurangi makanan berlemak
i. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur j. Masukkan brokoli ke dalam menu harian anda
k. Jangan lupakan buah dan sayur dalam menu harian l. Minumlah teh hijau yang kaya antioksidan
2.2.6 Pengobatan Kanker Payudara
Menuru Wenny (2011) ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit yaitu :
1. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis masektomi (Hirshaut & Pressman, 1992) yaitu :
(32)
Modified Radical Mastectomy
Modified Radical Mastectomy yaitu pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan dsekitar ketiak. Tujuannya untuk membersihkan seluruh sel kanker yang telah menyebar pada jaringan yang disebutkan diatas untuk menghindari kekambuhan.
Total (Simple) Mastectomy
Total (Simple) Mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjer di ketiak. Tindakan ini dilakukan jika berdasarkan hasil pemeriksaan sel kanker hanya berada di jaringan payudara saja.
Radical mastectomy
Radical Mastectomy yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya di sebut Lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lupectomy di rekomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm letaknya di pinggir payudara.
2. Radiasi
Radiasi atau penyinaran adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar x dan sinar gamma. Tujuannya adalah membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Pengobatan ini menimbulkan beberapa efek pada tubuh, misalnya tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit disekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit (sel darah putih) cenderung menurun akibat dari radiasi. Oleh karena itu, sebelum pengobatan dengan radiasi dilakukan, kondisi tubuh pasien harus dipersiapkan sebaik mungkin, daya tahan tubuh yang baik dan tubuh yang sehat. Persiapan tersebut dilakukan dengan cara menjaga
(33)
nutrisi yang seimbang dan bergizi, istirahat yang cukup, dan yang paling penting adalah semangat untuk sembuh dari penyakit ini.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan antikanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atas melalui infus. Tujuannya adalah membunuh atau menekan pertumbuhan sel-sel kanker yang ada didalam tubuh. Efek obat ini tidak hanya pada sel kanker di payudara, tapi juga diseluruh tubuh (Denton, 1996). Karena obat kemoterapi ini secara umum berpungsi menekan pertumbuhan sel-sel yang yang berproliferasi cepat (pertumbuhannya cepat). Efek kemoterapi adalah pasien mengalami mual muntah serta rambut rontok, kulit menjadi kering, perasaan lemah dan tidak nafsu makan. Namun demikian, semua efek ini dapat dikalahkan dengan motivasi yang tinggi untuk sembuh dan melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh tim kesehatan.
4. Therapy Hormon
Hal ini dikenal sebagai Therapy anti-estrogen yang sistem kerjanya memblok kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulasi perkembangan kanker pada payudara.
5. Pengobatan Herceptin
Pengobatan Herceptin adalah therapy biological yang dikenal efektif melawan HER2-positive pada wanita yang mengalami kanker payudara stadium II, III, dan IV dengan penyebaran sel kankernya.
(34)
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara suatu konsep dengan konsep yang lain dari masalah yang diteliti (Setiadi, 2007).
Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pada skema kerangka konseptual dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah remaja dimana peneliti akan mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja tentang kanker payudara.
Berdasarkan dari tujuan penelitian ini, maka skema penelitian adalah :
- Pengetahuan remaja -Sikap remaja
1 Pengertian kanker payudara
2 Penyebab kanker payudara
3 Gejala klinis kanker payudara
4 Faktor-faktor resiko terjadinya kanker payudara
5 Pencegahan kanker payudara
6 Pengobatan kanker payudara Pengetahuan : - Baik - Cukup - Kurang Sikap : - Positif - Negatif
(35)
3.2Defenisi Operasional
Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara Sikap remaja putri tentang kanker payudara Sejauhmana remaja putri mengetahui tentang kanker payudara yang meliputi : - pengertian kanker payudara - penyebab kanker
payudara - Gejala klinis
kanker payudara - Pencegahan kanker payudara - Faktor-faktor resiko terjadinya kanker payudara - Pengobatan kanker payudara Pandangan atau perasaan remaja putri tentang kanker payudara yang meliputi :
- Pengertian kanker payudara Kuesioner sebanyak 10 pertanyaanan dengan jawaban pilihan berganda Kuesioner sebanyak 10 pernyataan dengan pilihan jawaban :
3 : Sangat setuju
- Baik : Jika skor jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan bernilai 7-10
- Cukup : jika skor jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan bernilai 4-6
- Kurang : jika skor jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan bernilai 1-3
- Negatif : jika skor jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan bernilai 1-15 interval
(36)
- Penyebab kanker payudara
- Gejala klinis kanker payudara - Pencegahan
kanker payudara - Faktor-faktor
resiko terjadinya kanker payudara - Pengobatan
kanker payudara
2 : Setuju 1 : Tidak
Setuju
- Positif : jika skor jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan bernilai 16-30
(37)
BAB 4
METEDOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012 .
4.2 Populasi dan sampel 4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah Remaja Putri di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh SingkilTahun 2012 yang berjumlah 208 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Random Sampling, yang merupakan pengambilan sampel secara acak, dimana setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi menjadi sampel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Setiadi (2007) dalam menentukan besarnya sampel dimana sampel lebih kecil dari 1000 dengan menggunakan rumus
( )
21 N d N n
+ =
(
)
3,08 67,5208 08 , 2 1 208 01 , 0 208 , 3 1 208 = = + = + = n 68 5 , 67 = = n
(38)
jadi jumlah sampel sebanyak 68 responden di SMA N.1 Singkohor.
N : adalah jumlah populasi
n : besar sampel
d : 0,1 (tingkat kepercayaan yang diinginkan)
4.3 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil pada tanggal 24 September Tahun 2012, penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan di SMA tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara. Karena remaja putri kurang memahami tentang kanker payudara. Lokasi ini juga mudah dijangkau oleh peneliti sehingga mempercepat proses penelitian.
4.4 Pertimbangan Etik
Dalam penelitian ini dilakukan pertimbangan etik yaitu memberi penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksana penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent, tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden, baik resiko fisik maupun psikis. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian dan peneliti akan memusnahkan instrumen penelitian setelah proses penelitian selesai. Data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
(39)
4.5 Instrumen Penelitian
Data responden yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang berisi data pengetahuan remaja putri dan sikap remaja putri. Kuesioner pengetahuan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara. Baik jika menjawab benar 7-10 pertanyaan, cukup jika menjawab 4-6 pertanyaan, dan kurang jika menjawab 1-3 pertanyaan. Kuesioner sikap bertujuan untuk mengidentifikasi sikap remaja putri tentang kanker payudara yang terdiri dari 10 pernyataan yang diukur dengan skala likert, masing-masing pernyataan dibuatkan skor 1-3. Apabila responden menjawab sangat setuju (SS) diberi skor 3, setuju di beri skor 2, tidak setuju (TS) diberi skor 1.
4.6 Uji Validitas dan Uji Reabilitas 4.6.1 Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan uji validitas internal yaitu mengungkap data dari variabel yang berupa butir-butir pertanyaan yang merupakan indikator dari variabel yang akan diteliti (Arikunto, 2010). Uji validitas kuesioner ini dilakukan dengan cara content validity (ahli) kepada ibu Nur Afi Darti SKp, M.Kp selaku staf pengajar maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4.6.2 Uji Reabilitas
Peneliti telah melakukan uji reliabilitas terhadap instrumen, instrumen yang reliable akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya sehingga walaupun data diambil berulang-berulang hasilnya akan tetap sama atau konsisten (Polit & hungler, 2001).
Dalam penelitian ini digunakan uji reabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Uji reabilitas ini
(40)
dilakukan pada 10 orang responden di SMA N.1 Kota Baharu Kecamatan Kota Baharu pada tanggal 10 September 2012. (Nursalam, 2001), kuesioner pengetahuan diuji dengan menggunakan rumus KR-20 dan kuesioner sikap diuji dengan menggunakan Cronbach Alpha. Hasil analisa reliabilitas untuk kuesioner pengetahuan diperoleh bahwa kuesioner ini reliabel karena nilai r hitung = 0,877 lebih besar dari
nilai r tabel = 0,632 dan untuk kuesioner sikap didapatkan nilai α=0,941, ini
menunjukkan bahwa kuesioner sikap reliabel karena nilai α>0,70 (Burns & Grove,
2001).
4.7 Pengumpulan data
Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan Program Studi Keperawatan USU yang dilanjutkan dengan mengajukan permohonan izin penelitian di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil. Setelah mendapat izin dari kepala sekolah SMA N.1 Singkohor, pada tanggal 24 September 2012 peneliti datang ke SMA N.1 Singkohor untuk mengambil data penelitian pada saat jam istirahat kemudian peneliti memberikan kuesioner kepada responden dan meminta kepada responden untuk mengisi lembaran kuesioner sesuai dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut, selama pengisian kuesioner responden boleh bertanya tentang apa yang tidak dimengerti dan bila sudah selesai responden diminta untuk mengembalikan kepada peneliti.
4.8 Analisa data
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi, kemudian mengklarifikasi data dengan mentabulasi data yang telah dikumpulkan, tabulasi dilakukan dengan memberi skor pada item pernyataan yang mendapatkan skor dan memberi kode terhadap
(41)
item-item yang tidak diberi skor dan mentabulasi data untuk memperoleh hasil dalam bentuk angka. Dilakukan penyusunan data kedalam master tabel supaya mudah dijumlah, disusun dan didata untuk disajikan dan dianalisa.
Perhitungan data dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus statistik P=rentang atau banyak kelas (Hidayat, 2007). Dimana P adalah panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. Data dianalisa secara diskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel frekuensi (Arikunto, 2006).
(42)
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 september dengan jumlah responden 68 orang siswi.
5.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dijabarkan mulai deskripsi karakteristik responden, pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara dan sikap remaja putri terhadap kanker payudara.
5.1.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden mencakup umur responden terbanyak berada pada rentang 16 tahun yaitu sebanyak 25 responden (36,8%), beragama Islam 67 responden (98,5%), memiliki suku Jawa 46 responden (67,6%), pernah mendapatkan informasi 61 responden (69,7%), dan informasi yang pernah di dapat dari TV 49 responden (72,1%). Hasil penelitian mengenai karakteristik responden secara singkat dapat dilihat pada tabel 5.1.1
(43)
5.1.1 Karakteristik Responden
Tabel 5.1.1 Distribusi frekuensi Karakteristik Remaja Putri tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
Karakteristik frekuensi % Umur
- 15-16 33 48,6
- 17-18 35 51,5
Agama
- Islam 67 98,5
- Kristen 1 1,5
Suku
- Aceh 13 19,1
- Jawa 46 67,6
- Pak-pak 9 13,2
Pernah mendapatkan informasi tentang kanker payudara
- Ya 61 69,7
- Tidak 7 10,7
Didapat dari mana
- Tv 49 72,1
- Internet atau Koran 5 7,4
- Majalah 7 10,3
(44)
5.1.2 Pengetahuan Remaja Putri tentang Kanker Payudara
Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan responden tentang kanker payudara mayoritas cukup yaitu sebanyak 42 responden (61,8%). Dapat dilihat pada tabel 5.1.2
Table 5.1.2 Distribusi frekuensi pengetahuan remaja Putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
No Pengetahuan Remaja putri Frekuensi % tentang kanker payudara
1 Baik 10 14,7%
2 Cukup 42 61,8%
3 Kurang 16 23,5%
5.1.3 Sikap Remaja Putri tentang Kanker Payudara
Hasil penelitian ini menunjukkan sikap responden tentang kanker payudara mayoritas memiliki sikap positif yaitu sebanyak 39 responden (57,4%). Dapat dilihat pada tabel 5.1.3
Table 5.1.3 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
No Sikap Remaja Putri tentang Kanker Payuda
frekuensi %
1 Positif 39 57,4%
2 Negatif 29 42,6%
(45)
5.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian disajikan dengan mengacu pada tujuan penelitian yaitu menggambarkan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor
5.2.1 Pengetahuan remaja putri tentang Kanker Payudara
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas remaja putri tentang kanker payudara berpengetahuan cukup sebanyak 42 responden (61,8%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chandra (2009) di kelurahan Petisah Tengah yang melaporkan bahwa pengetahuan wanita tentang kanker payudara mayoritas cukup sebesar 73,4%.
Hal ini karena kebanyakan responden sering menonton TV (72,1%), membaca internet atau koran (74%) dan dari majalah (7%), ini menunjukkan bahwa informasi sangat penting dalam peningkatan pengetahuan seseorang sebagaimana yang dikemukakan oleh Wiel Hary (1996), bahwa informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang, walaupun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan masih terdapat 16 responden (23,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2004) pada tenaga pengajar wanita SD di wilayah kecamatan pasar rebo Jakarta Timur, dimana sebagian besar responden yaitu sebanyak 67 dari 110 (60,9%) masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang kanker payudara dan pendeteksian dininya.
Dilihat secara rinci dari masing-masing pertanyaan, beberapa pertanyaan tentang pengetahuan kanker payudara diantaranya kesadaran akan payudara sendiri sebanyak 45
(46)
responden (66,2%) yang menjawab salah, perkembangan kanker payudara dapat dikurangi sebanyak 41 responden (60,3%) yang menjawab salah, dan yang merupakan faktor-faktor resiko terjadinya kanker payudara sebanyak 41 responden (60,3%) yang menjawab salah. Hal ini dikarenakan responden kurang memahami dengan benar kanker payudara, selain itu adanya responden yang kurang memahami tanda dan gejala kanker payudara dan faktor resiko terjadinya kanker payudara.
Menurut Nanda (2005), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang terkait dengan kurang pengetahuan (deficient knowledge) terdiri dari : kurang terpapar informasi, kurang daya ingat/hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi.
5.2.2 Sikap remaja putri tentang Kanker Payudara
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas remaja putri bersikap positif sebanyak 39 responden (57,4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marwati (2008) di Lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, sebanyak 90 dari 168 responden (53,6%) memiliki sikap positif. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Agustina (2012) yang berjudul sikap sadari mahasiswi di STIKES Persada Husada Indonesia Jakarta didapatkan responden yang mempunyai sikap positif sebanyak 88 responden (54,7%). Menurut Purwanto (1998) sikap positif merupakan kecendrungan tindakan untuk mendekati, menyenangi, dan mengharapkan obyek tertentu.
Dari hasil penelitian didapat sebanyak 28 responden (41,2%) mengungkapkan bahwa sadari (periksa payudara sendiri) perlu dilakukan oleh setiap wanita untuk mencegah terjadinya terkena resiko kanker payudara, responden yang sangat setuju sebanyak 28 orang
(47)
(41,2%). Hal ini didukung oleh pernyataan Marwati (2008) pemeriksaan payudara secara dini merupakan salah satu langkah deteksi dini terhadap penyakit kanker payudara seharusnya layak diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh setiap wanita, karena hal tersebut merupakan ujung tombak dari proses penyembuhan kanker. Hasil penelitian juga didapatkan 27 responden (39,7%) mengungkapkan jika saya terkena penyakit kanker payudara saya merasa penampilan saya tidak menarik lagi. Menurut Herawati (2005) bahwa wanita yang mengalami kanker payudara akan mengalami gangguan body image dan ideal diri yang tidak realitas yaitu merasa menjadi wanita yang kurang sempurna. Hal ini juga dikuatkan oleh Taylor (1995) bahwa kehilangan payudara akan mengubah penampilan fisik penderita dan dapat berpengaruh pada cara pandangnya terhadap gambaran tubuh. Wanita merasa minder, terabaikan, dan merasa tidak sempurna lagi sebagai seorang wanita.
(48)
BAB 6
KESIMPILAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012. Dalam penelitian ini memiliki 68 orang responden dengan cara pengambilan sampel yaitu Random Sampling dan penelitian ini bersifat deskriptif.
6.1 Kesimpulan Hasil Penelitian
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012 mayoritas cukup yaitu 42 responden (61,8%). b. Sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh
Singkil Tahun 2012 mayoritas positif yaitu 39 responden (57,4%)
6.2 Saran
6.2.1 Untuk Praktek Keperawatan
Dalam praktek keperawatan dikhususkan bagi praktek maternitas diharapkan dapat memberikan penyuluhan bagi remaja putri dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara. Informasi yang diberikan akan menambah pengetahuan remaja putri agar terhindar dari kanker payudara dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kanker payudara.
(49)
6.2.2 Untuk Pendidikan Keperawatan
Dalam pendidikan keperawatan perlu diberikan penekanan materi mengenai kanker payudara, sehingga perawat dapat memberikan informasi yang lebih banyak tentang kanker payudara dan upaya pencegahan kanker payudara.
6.2.3 Untuk Peneliti Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara pengetahuan, sikap dan prilaku remaja tentang kanker payudara.
(50)
5.2.3 Distribusi Frekuensi pengetahuan remaja putri tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
No Pertanyaan Benar Salah
Frek % frek %
1 Kanker payudara merupakan?
48 70,6 20 29,4
2 Obesitas merupakan salah satu penyebab kanker payudara karena?
27 39,7 41 60,3
3 Penyebab kanker payudara yang paling utama adalah
34 50,0 34 50,0
4 Tanda kanker payudara dapat berupa?
32 47,1 36 52,9
5 Rasa sakit pada puyudara biasa timbul setelah?
31 45,6 37 54,4
6 Yang merupakan faktor resiko terjadinya kanker payudara adalah kecuali?
27 39,7 41 60,3
7 Penangan yang tepat pada penderita kanker payudara dapat?
29 42,6 39 57,4
8 Perkembangan kanker payudara dapat dikurangi dengan cara kecuali?
25 36,8 43 63,2
9 Kesadaran akan payudara sendiri dapat memberi kemungkinan?
23 33,8 45 66,2
10 Operasi kanker payudara dilakukan untuk?
(51)
Table 5.1.5 Distribusi frekuensi sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
No Pertanyaan Sangat setuju
Setuju Tidak setuju frek % frek % frek %
1 Jika saya menderita penyakit kanker payudara saya akan menumpahkan kekesalan saya kepada orang lain dan benda disekitar saya
2 2.9 28 41,2 38 55,9
2 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan tetap beraktifitas seperti biasa
0 0 34 50,0 34 50,0
3 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan berusaha mencoba
melupakan penyakit ini
0 0 22 32,4 46 67,5
4 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan tetap merawat diri saya dengan baik
0 0 23 33,8 45 66,2
5 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan menjadi mudah marah dan tersinggung
1 1,5 26 38,2 41 60,3
6 Sadari (periksa payudara sendiri) perlu dilakukan oleh setiap wanita untuk mencegah terjadinya terkena resiko kanker payudara
28 41,2 19 27,9 21 30,9
7 Mengurangi makanan berlemak kemungkinan dapat memperlambat perkembangan kanker payudara
18 26,5 33 48,5 17 25,0
8 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya merasa penampilan saya tidak menarik lagi
(52)
No Pertanyaan Sangat setuju Setuju Tidak setuju
frek % frek % frek %
9
10
Seseorang pantes
menderita kanker payudara karena dosa-dosanya yang telah diperbuatnya
Saya merasa jijik jika saya berdekatan dengan
penderita kanker payudara 17
3
25,0 16
4,4 4
23,5
5,9
35
61
51,5
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, (2009), Pengertian Remaja, dikutip dari
2012
Ali, (2004), Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta ,Bumi Aksara
Mansjoer A, (2000),Kapita Selekta kedokteran, Ed 3, Media aesculapius, Jakarta
Arikunto (2006), prosedur Penelitian Pendekatan suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta
Arikunto dan Suharsimi, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, jakarta : Rineka cipta
Baradero, M. Dkk. (2007). Seri Asuhan Keperawatan Pada Klien Kanker. Jakarta: EGC
Brunner dan Suddart, (2002), Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3 , Jakarta, Egc
Bruns, N Grove & Grove, S, (1993), The Practice Of Nursing Research: Conduct, Critique & Utilization, Philadelphia: Wb, Sounders Co
Chandra (2009), Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Dikelurahan Petisah Tengah, Dikutip tanggal 11 Januari 2013
Demsey, P,A & Demsey, A,D, (2002), Riset Keperawatan 1 Buku Ajar & Latihan (edisi 4). Jakarta. Egc
Gale, D & Carrette , J, (1999), Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi (Oncology Nursing Care Plans, Jakarta: EGC
(54)
Grafani, (2006), Kenakalan Remaja dari pada Perspektif Islam, dikuti tanggal 18 Mei 2012
Hawari, D.H. (2004). Psikiater_Kanker Payudara, Dimensi Psikoreligi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Herawati, (2005), Gambaran Bodi Image Pada Wanita Penderita Kanker Payudara Yang Sudah Menjalani Operasi. Jurnal Keperawatan. Dikutip
dar
Herry Z P, (2010), Pengantar Psikologi dalam Keperawatan, Kencana Pramadia Group, jakarta
Hidayat, Aziz Alimul, (2007), Metode Pendekatan Penelitian keperawatan dan Tehnik Analisa Data, Jakarta: Salemba Medika
Jaknews, (2008), Kanker Payudara dikutip
da
Kartono K, (1995), Psikologi Anak, Bandung, Mandar Maju
Kollinko, (2007), Ketika Vonis Kanker Datang, dikutip
da
mei 2012
Luwia, (2003), Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dikutip
(55)
Luwina, N.S. (2006). Stres Meningkatkan Resiko Timbulnya Kanker Payudara dikutip
dari
tanggal 18 maret 2012
Mappiare, (1982), Pengertian Remaja, dikutip dari
2012
Melda S, (2008), Kanker Payudara Bukan Akhir Segalanya, dikutip
dari
Melono, Irmayanti, dkk, (2007). MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI
Notoadmotjo S, (1993), Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. Yogyakarta, Penerbit Andi Ofset
Notoadmotjo S, (2002), Metodologi Pengantar Kesehatan, Jakarta PT Rhineka Cipta
Notoatmodjo S, (2003), Konsep Prilaku dikutip da
tanggal 18 Mei 2012
Notoatmodjo S, (2007), Kesehatan dan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta
Notoatmodjo S, (2010), Ilmu Prilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
Pollit & Hungler, (2001), Nursing Research: Principles and metode. Philidelphia Lippincot
Potter, A.P. (1993) Fundamentals Of nursing: Concepts, Prosses, and Practise.Mosby Year Bock
Purwanto H, (1998), Pengantar Prilaku Manusia Untuk Keperawatan, buku Kedokteran, EGC
(56)
Ramli M, (et al), (2005), Deteksi Dini Kanker, Jakarta : FKUI
Sarwono, (2004), Psikologi Remaja, Edisi Revisi
Saryono, Dkk, (2009), Perawatan Payudara dilengkapi dengan Deteksi Dini Terhadap Penyakit Kanker Payudara, Nuha Medika, Yogyakarta
Setiadi, (2007), Konsep dan penulisan Riset Keperawatan, Graha ilmu, Yogyakarta
Siswono, (2002), Kanker Payudara Bisa Dideteksi Sendiri, dikutip dari
:
mei 2012
Taufan N, (2011), Asi dan Tumor Payudara, nuha Medika; Yogyakarta
Taylor Shelley E, (1995), Health Psychology. United Of America. Com. Inc
Tjindarbumi, (2005), Deteksi Dini Kanker Payudara & Penanggulangannya dalam : Ramli, H. Muchilis, ed. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 32-50
(57)
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMA N.1 SINGKOHOR
KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2012
Saya yang bernama Suryanti Nim 111121097 adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara jalur B. Saat ini saya sedang melakukan penelitian, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut dan agar tercapainya tujuan dari penelitian ini, saya selaku peneliti mengharapkan partisipasi saudari sebagai responden dalam penelitian ini. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas saudari. Informasi yang saya dapatkan dari saudari hanya akan digunakan dalam penelitian ini dan sebagai bukti shahih dalam penelitian.
Partisipasi saudari dalam penelitian ini bersifat sukarela. Apabila saudari tidak menginginkan menjadi responden dalam penelitian saya, saudari berhak menolak dan tidak ikut serta dalam penelitian ini. Apabila saudari bersedia menjadi responden dalam penelitian saya, maka saudari dipersilahkan menandatangani formulir dibawah ini.
Tanda Tangan :
Tanggal:
(58)
KUISIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG
KANKER PAYUDARA DI SMA N.1 SINGKOHOR
KABUPATEN ACEH SINGKIL
TAHUN 2012
Kode :
Tanggal :
1. Karakreristik Responden
Umur :
Agama : : Islam : Kristen
Suku :
2. petunjuk pengisian
a. di harapkan kepada responden agar mengisi sesuai dengan jawaban
3. apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang kanker payudara?
: Ya : Tidak
4. Jika Ya diperoleh dari mana? a. TV
b. Majalah atau iklan c. Internet
(59)
Bagian 1 : Kuesioner Pengetahuan
1. Kanker payudara merupakan?
a. Suatu penyakit dimana terjadi perkembangan sel yang tidak terkontrol
b. Penyakit yang menular
c. Penyakit yang disebabkan karna kurang kebersihan diri
d. Penyakit yang tidak menular
2. Obesitas merupakan salah satu penyebab kanker payudara karena? a. Kebiasaan makan wanita yang tidak teratur
b. Pola hidup yang tidak sehat c. Jenis makanan yang dikonsumsi
d. Wanita yang obesitas pada saat menopause akan lebih cepat terkena kanker payudara
3. Penyebab kanker payudara yang paling utama adalah a. Faktor reproduksi
b. Payudara yang tidak berfungsi secara normal c. Kehamilan pertama diatas umur 30 tahun d. Wanita yang tidak mempunyai anak 4. Tanda kanker payudara dapat berupa?
a. Bersifat tidak nyeri
b. Tidak ada benjolan di payudara c. Perdarahan pada puting susu d. Adanya benjolan di payudara
(60)
5. Rasa sakit pada puyudara biasa timbul setelah a. Kulit puting susu berwarna merah b. Perdarahan pada puting susu
c. Tumor sudah besar serta adanya borok d. Adanya benjolan dipayudara
6. Yang merupakan faktor resiko terjadinya kanker payudara adalah kecuali? a. Usia diatas 40 tahun
b. Menstruasi pada usia muda atau usia lanjut c. Wanita yang mempunyai anak
d. Menopause pada usia lanjut
7. Penangan yang tepat pada penderita kanker payudara dapat a. Mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup b. Mencegah terjadinya kanker payudara
c. Mempercepat mengahiri kehidupan d. Menghindari penularan
8. Perkembangan kanker payudara dapat dikurangi dengan cara kecuali? a. Periksa payudara sendiri
b. Kurangi makanan berlemak c. Perhatikan konsumsi alkohol d. Tidak memberikan asi pada bayi
9. Kesadaran akan payudara sendiri dapat memberi kemungkinan? a. Mencegah penyebaran kanker payudara
b. Mencegah timbulnya bau busuk di payudara c. Mengurangi perkembangan kanker payudara d. Mencegah perdarahan pada payudara
(61)
10.Operasi kanker payudara dilakukan untuk a. Pengangkatan kanker payudara
b. Mencegah penyebaran kanker payudara c. Mengurangi pembengkakan
d. Mencegah terjadinya nyeri
Bagian 2 : Kuesioner Sikap
Keterangan : SS = Sangat stuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
No Pernyataan SS S TS
1 Jika saya menderita penyakit kanker payudara saya akan menumpahkan kekesalan saya kepada orang lain dan benda disekitar saya
2 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan tetap beraktifitas seperti biasa
3 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan berusaha mencoba melupakan penyakit ini
4 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan tetap merawat diri saya dengan baik
5 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya akan menjadi mudah marah dan tersinggung
6 Sadari (periksa payudara sendiri) perlu dilakukan oleh setiap wanita untuk mencegah terjadinya terkena resiko
(62)
kanker payudara
7 Mengurangi makanan berlemak kemungkinan dapat memperlambat perkembangan kanker payudara
8 Jika saya terkena penyakit kanker payudara saya merasa penampilan saya tidak menarik lagi
9 Seseorang pantes menderita kanker payudara karena dosa-dosanya yang telah diperbuatnya
10 Saya merasa jijik jika saya berdekatan dengan penderita kanker payudara
(63)
Statistics
Umur Agama Suku
Pernahmendap
atkaninfo didapatdari 3 2
N Valid 68 68 68 68 68 68 68
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.59 1.01 1.94 1.10 1.59 1.93 2.00
Minimum 1 1 1 1 1 1 2
Maximum 4 2 3 2 4 3 2
Frequency Table
Umur
Frequency Percent Valid Vercent Cumulative Percent Valid 15-16 17-18 Total 33 35 100,0 48,6 51,5 100,0 58,6 51,5 100,0 11,5 48,5 80,9 100,0 Agama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Islam 67 98.5 98.5 98.5
Kristen 1 1.5 1.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
Suku
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Aceh 13 19.1 19.1 19.1
Jawa 46 67.6 67.6 86.8
Pak-Pak 9 13.2 13.2 100.0
(64)
Pernahmendapatkaninfo
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 61 89.7 89.7 89.7
Tidak 7 10.3 10.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
didapatdari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TV 49 72.1 72.1 72.1
Internet 5 7.4 7.4 79.4
Majalah atau Koran 7 10.3 10.3 89.7
tidak ada 7 10.3 10.3 100.0
(65)
Frequencies Pengetahuan
3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 16 23.5 23.5 23.5
2.00 42 61.8 61.8 85.3
3.00 10 14.7 14.7 100.0
Total 68 100.0 100.0
Frequency Table
p1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 20 29.4 29.4 29.4
1 48 70.6 70.6 100.0
Total 68 100.0 100.0
p2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 42 61.8 61.8 61.8
1 26 38.2 38.2 100.0
Total 68 100.0 100.0
p3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 33 48.5 48.5 48.5
1 35 51.5 51.5 100.0
(66)
p4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 35 51.5 51.5 51.5
1 33 48.5 48.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
p5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 39 57.4 57.4 57.4
1 29 42.6 42.6 100.0
Total 68 100.0 100.0
p6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 41 60.3 60.3 60.3
1 27 39.7 39.7 100.0
Total 68 100.0 100.0
p7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 38 55.9 55.9 55.9
1 30 44.1 44.1 100.0
Total 68 100.0 100.0
p8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 45 66.2 66.2 66.2
1 23 33.8 33.8 100.0
(67)
p9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 45 66.2 66.2 66.2
1 23 33.8 33.8 100.0
Total 68 100.0 100.0
p10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 8 11.8 11.8 11.8
1 60 88.2 88.2 100.0
(68)
Frequencies Sikap
2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 29 42.6 42.6 42.6
2.00 39 57.4 57.4 100.0
Total 68 100.0 100.0
Frequency Table
s1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 38 55.9 55.9 55.9
2 28 41.2 41.2 97.1
3 2 2.9 2.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
s2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 34 50.0 50.0 50.0
2 34 50.0 50.0 100.0
Total 68 100.0 100.0
s3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 46 67.6 67.6 67.6
2 22 32.4 32.4 100.0
Total 68 100.0 100.0
s4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 45 66.2 66.2 66.2
2 23 33.8 33.8 100.0
(69)
s5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 41 60.3 60.3 60.3
2 26 38.2 38.2 98.5
3 1 1.5 1.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
s6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 21 30.9 30.9 30.9
2 19 27.9 27.9 58.8
3 28 41.2 41.2 100.0
Total 68 100.0 100.0
s7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 17 25.0 25.0 25.0
2 33 48.5 48.5 73.5
3 18 26.5 26.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
s9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 35 51.5 51.5 51.5
2 16 23.5 23.5 75.0
3 17 25.0 25.0 100.0
Total 68 100.0 100.0
s8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 22 32.4 32.4 32.4
2 19 27.9 27.9 60.3
3 27 39.7 39.7 100.0
(70)
s10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 61 89.7 89.7 89.7
2 4 5.9 5.9 95.6
3 3 4.4 4.4 100.0
(71)
Data Reability Pengetahuan
No Pengetahuan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
4 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
8 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
(72)
REABILITY
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA
DI SMA N.1 SINGKOHOR TAHUN 2012
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR0001 .80 .422 10
VAR0002 .80 .422 10
VAR0003 .80 .422 10
VAR0004 .80 .422 10
VAR0005 .60 .516 10
VAR0006 .50 .527 10
VAR0007 .50 .527 10
VAR0008 .40 .516 10
VAR0009 .80 .422 10
VAR00010 .50 .527 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(73)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR0001 5.70 8.678 .751 .856
VAR0002 5.70 8.678 .751 .856
VAR0003 5.70 8.678 .751 .856
VAR0004 5.70 8.678 .751 .856
VAR0005 5.90 8.100 .801 .849
VAR0006 6.00 8.000 .820 .847
VAR0007 6.00 8.000 .820 .847
VAR0008 6.10 8.322 .716 .856
VAR0009 5.70 9.122 .558 .869
(74)
Data Reability Sikap
No Sikap
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 7 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 10 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1
(75)
REABILITY
SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMA
N.1 SINGKOHOR KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2012
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.941 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR0001 2.3000 .67495 10
VAR0002 2.3000 .67495 10
VAR0003 2.3000 .67495 10
VAR0004 2.2000 .63246 10
VAR0005 2.1000 .73786 10
VAR0006 1.9000 .87560 10
VAR0007 1.9000 .99443 10
VAR0008 1.8000 .91894 10
VAR0009 1.8000 .91894 10
VAR00010 1.6000 .84327 10
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
(76)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR0001 17.9000 35.211 .813 .933
VAR0002 17.9000 35.211 .813 .933
VAR0003 17.9000 35.211 .813 .933
VAR0004 18.0000 35.778 .793 .934
VAR0005 18.1000 34.544 .817 .932
VAR0006 18.3000 32.456 .898 .927
VAR0007 18.3000 31.344 .884 .928
VAR0008 18.4000 34.489 .634 .942
VAR0009 18.4000 34.489 .634 .942
(77)
(1)
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN
1.
PROPOSAL
a.
Print proposal
Rp. 100.000
b.
Biaya internet
Rp. 50.000
c.
Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka
Rp. 30.000
d.
Penggandaan kuesioner
Rp. 125.000
e.
Fotocopy perbanyak proposal
Rp. 75.000
f.
CD
Rp. 10.000
2.
PENGUMPULAN DATA
a.
Surat Izin penelitian
Rp. 50.000
b.
Transportasi
Rp. 200.000
c.
Fotocopy lembar ceklis dan persetujuan penelitian
Rp. 30.000
d.
Pulpen
Rp. 50.000
3.
ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN
a.
Biaya rental dan print
Rp. 100.000
b.
CD
Rp. 30.000
c.
Penjilidan
Rp. 150.000
d.
Fotocopy laporan penelitian
Rp. 50.000
4.
BIAYA TAK TERDUGA
Rp. 200.000
___________
(2)
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
(3)
(4)
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
(5)
(6)
RIWAYAT HIDUP
N a m a
: SURYANTI
Tempat / Tgl. Lahir
: Singkohor 16 September 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Singkohor
Status
: Belum Menikah
Alamat Institusi
: Jl. Prof Mansur No. 3 kampus USU Medan
Nama Ayah
: Hamdani
Nama Ibu
: Ramidah
No Hp
: 082362623326
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
Lulus SDN 1 Singkohor Tahun 2002
2.
Lulus SMPN 1 Singkohor Tahun 2005
3.
Lulus MAS Jontor-Penanggalan Subulussalam 2008
4.
Lulus D3 Keperawatan Akper Yappkes Pemkab Aceh Singkil 2011
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara