Table IV.1 Distribusi penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2013
No. Mata Pencaharian
Jumlah orang
1. Buruh
25940 66,7
2. Swasta
9307 23,93
3. Pedagang
2189 5,62
4. Pegawai Negri Sipil
958 2,46
5. TNI Polri
317 0,81
6. Pengusaha
97 0.24
7. Pengrajin
40 0,1
8. Petani
32 0,08
9. Nelayan
9 0,023
Total 38.889
100 Sumber : Data Kelurahan Mabar Tahun 2013
IV.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Stated Preference yaitu disajikan kepada responden berupa survey kuesioner questionnary
survey dan survei wawancara interview survey.Lembar kuesioner dibawa langsung oleh tenaga survey surveyor kepada setiap responden sehingga diharapkan dapat
lebih memperjelas maksud yang terkandung dalam kuiseoner, selain itu juga surveyor bertindak sebagai pewawancara.
IV.3 Sampel
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini Menentukan jumlah sampel digunakan nonprobability sampling. Menurut Ibnu Subiyanto, Nonprobability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak semua mendapatkan kesempatan yang sama pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel. Dalam penelitian yang
menggunakan nonprobability sampling dikenal dua macam teknik pengambilan sampling yaitu convenience sampling dan purposive sampling. Dalam penelitian ini
peneliti memakai teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling artinya ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan penelitian berdasarkan kriteria –
kriteria yag ditentukan terlebih dahulu. Agar sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat mewakili populasi maka dapat ditentukan jumlah sampel yang dihitung
dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
n =
� �+�� �
�
n = jumlah sample. N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan Jumlah pekerja pabrik yang berada di Kelurahan Mabar adalah sebanyak
25.940 orang. Namun para pekerja tidak bekerja pada satu lokasi yang sama untuk itu di asumsikan untuk pekerja pabrik yang bekerja di Kawasan Industri Medan
adalah 70 dari hasil keseluruhan jumlah pekerja pabrik yang ada yaitu sebesar 18.158 orang. Maka diperoleh nilai N = 18.158 orang dan tingkat kesalahan e
=10 Maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:
n =
� 1+�� �
2
Universitas Sumatera Utara
n =
18.158 1+18.158� 0,1
2
= 99,45 = 100 sampel Untuk mengantisipasi kendala-kendala teknis yang menyebabkan sampel
minimum tidak terpenuhi, maka dilakukan penambahan sampel sebanyak 20 dari jumlah sampel minimum sehingga total jumlah kuisioner yang disebarkan adalah
sebanyak 120 kuisioner.
IV.4 Pemaparan Hasil Survei
Responden dalam survei ini merupakan masyarakat pengguna moda Sepeda Motor dan Angkutan Kota dalam melakukan perjalanan dari rumah ke tempat kerja.
Adapun distribusi responden pengguna kedua moda tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel IV.2 Distribusi responden pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota untuk perjalanan kerja dari rumah ke tempat kerja.
No. Responden pengguna
Jumlah Persentase
1 Sepeda Motor
78 65
2 Angkutan Kota
42 35
Jumlah 120
100
Selanjutnya distribusi preferensi responden pengguna sepeda motor dan angkutan kota dapat kita lihat pada gambar grafik berikut:
Universitas Sumatera Utara
Grafik IV.1 Grafik responden pengguna sepeda motor dan angkutan kota
Berdasarkan distribusi responden pengguna tersebut, kemudian akan dilihat kondisi dan karekteristik dari pengguna untuk masing-masing jenis moda,
yaitu sebagai berikut:
a Tingkat Pendidikan Responden
Berdasarkan Pendidikan Responden terlihat bahwa baik pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota lebih banyak berpendidikan terakhir SMA, yakni sebesar
71,7 untuk responden pengguna sepeda motor dan 57,14 untuk responden pengguna angkutan kota. Adapun hasil distribusi dari tingkat pendidikan responden
pengguna kedua moda tersebut dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut ini:
65 35
Grafik responden pengguna moda
Sepeda Motor Angkutan Kota
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota untuk perjalanan kerja dari rumah ke tempat kerja.
No. Tingkat Pendidikan
Sepeda Motor Angkutan Kota
Jumlah Jumlah
1. SD
2 2,56
2 4,76
2. SMP
9 11,5
16 38
3. SMAsederajat
56 71,7
24 57,14
4. D3
4 5,12
5. S1
7 8,97
Jumlah 78
100 42
100
Grafik IV.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden Pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota untuk perjalanan kerja
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
Sepeda Motor Angkutan Kota
Tingkat
Universitas Sumatera Utara
b Tingkat pendapatan
Secara umum berdasarkan pendapatan perbulan responden terlihat bahwa pengguna Angkutan Kota paling banyak pada rentang Rp. 1,5 Juta66,27 diikuti
dengan responden berpenghasilan pada rentang Rp. 1,5 juta – Rp. 2 juta 23,8 dan untuk responden penumpang Sepeda Motor yang paling banyak pada rentang Rp. 1,5
Juta – 2 Juta 46,1 diikuti dengan responden berpenghasilan pada rentang Rp. 1 juta 23,07. Adapun hasil distribusi penghasilan per bulan responden kedua moda
tersebut dapat dilihat pada tabel IV.4 berikut ini.
Tabel IV.4. Distribusi Penghasilan Responden pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota untuk perjalanan ke tempat kerja
.
No. PenghasilanPendapatan
responden Per Bulan Sepeda Motor
Angkutan Kota jumlah
Jumlah 1.
Rp. 1.500.000 15
19,2 28
66,67 2.
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 36
46,1 10
23,8 3.
Rp. 2.000.000 – Rp.2.500.000 18
23,07 4
9,5 4.
Rp.2.500.000 – Rp.3.000.000 4
5,12 5
Rp.3.000.000 5
6,41 Jumlah
78 100
42 100
Universitas Sumatera Utara
Grafik IV.3. Distribusi Tingkat Pendapatan Responden Pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota untuk perjalanan ke tempat kerja
c Alasan Memilih Moda
Dari beberapa alasan-alasan pemilihan moda, pada umumnya sebagian besar pengguna Sepeda motor mengemukakan alasan lebih cepat 88,46 diikuti dengan
urutan persentasi ke-2 adalah alasan lebih nyaman yaitu sebesar 3,84. Untuk pengguna Angkutan Kota juga mengemukakan alasan lebih Murah 47,2 diikuti
dengan urutan persentasi ke-2 adalah alasan keselamatan yaitu sebesar 40,4. Adapun hasil distribusi pada survei mengenai alasan utama pemilihan moda tersebut
dapat dilihat pada tabel IV.5 dan grafik IV.4 berikut ini:
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
Sepeda Motor Angkutan Kota
Tingkat P
d t
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.5 Distribusi Alasan Pemilihan Moda Responden pengguna Sepeda Motor dan Angkutan kota untuk perjalanan kerja.
No. Alasan Pemilihan Moda
Sepeda Motor Angkutan Kota
jumlah Jumlah
1. Pertimbangan kecepatanwaktu
69 88,46
2. Pertimbangan keselamatankeamanan
2 2,56
13 30,95
3. Pertimbangan kenyamanan
4 5,12
6 14,2
4. Pertimbangan hargamurah
3 3,84
17 40,4
Jumlah 78
100 42
100
Grafik IV.4 Distribusi Alasan Pemilihan Moda antara Sepeda Motor dan Angkutan Kota untuk perjalanan kerja
d Lama waktu yang dibutuhkan responden pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota dari rumah ke tempat kerja.
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
Sepeda Motor Angkutan Kota
Alasan Pemilihan
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.6 Lama waktu yang dibutuhkan responden pengguna Sepeda Motor dan Angkutan Kota dari rumah ke tempat kerja.
No. Waktu yang
dibutuhkan Sepeda Motor
Angkutan Kota jumlah
Jumlah 1.
± 15 menit 45
57,69 6
14,28 2.
± 30 menit 33
42,3 12
28,57 3.
± 45 menit 14
33,33 4.
± 60 menit 10
23,80 Jumlah
78 100
42 100
Grafik IV.5 Distribusi waktu yang dibutuhkan Pemilihan Moda anatara Sepeda Motor dan Angkutan Kota untuk perjalanan kerja
5 10
15 20
25 30
35 40
45
±15 menit ±30 menit
±45 menit ±60 menit
Sepeda Motor Angkutan Kota
Lama
Universitas Sumatera Utara
IV.5 Analisa Regresi Linier