METODE PENELITIAN Pengaruh Kepemimpinan yang Efektif dan Beretika Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei eksplanasi dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk ke dalam asosiatif yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antara variabel yang terumus pada hipotesis penelitian yaitu variabel X yang terdiri dari variabel kepemimpinan yang efektif X 1 , kepemimpinan yang beretika X 2 berpengaruh terhadap variabel kepuasan kerja pegawai Y.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Karo beralamat di Jl. Jamin Ginting No. 17 Kabanjahe. Penelitian ini akan dilakukan sejak bulan Maret sampai Mei 2013.

3.2 Batasan Operasional

1. Variabel bebas Independent yaitu seberapa besar pengaruh kepemimpinan yang efektif X 1 dan kepemimpinan yang beretika X 2 terhadap kepuasan kerja pegawai Y 2. Variabel terikat dependent yaitu kepuasan kerja pegawai Y pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo. Universitas Sumatera Utara

3.4 Definisi Operasional

Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam hal ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu : 1. Variabel independen bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain terdiri dari : a. Variabel kepemimpinan yang efektif X 1 adalah kepemimpinan yang didasarkan pada misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya secara jelas dan nyata. b. Variabel kepemimpinan yang beretika X 2 adalah pemimpin yang memiliki perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma- norma, dan hal-hal yang baik-baik. 2. Variabel dependen terikat yaitu variabel kepuasan kerja pegawai Y merupakan cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja seorang individu tergantung pada karakteristik individu dan situasi pekerjaan. Berdasarkan definisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 3.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Kepemim pinan yang efektif X 1 Kepemimpinan yang didasarkan pada misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya secara jelas dan nyata. a. Hubungan pemimpin terhadap bawahan, b. Struktur tugas c. Kekuatan posisi pemimpin d. Motif dan sifat e. Pengetahuan f. Ketrampilan g. Kemampuan h. Penerapan visi i. Kharisma j. Kewibawaan Skala likert 1- 5 dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju Kepemim pinan yang beretika X 2 Pemimpin yang memiliki perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma, dan hal-hal yang baik-baik. a. Menjaga perasaan orang lain b. Pemecahan masalah dengan rendah hati c. Menghindari pemaksaan kehendak d. Mengutamakan proses dialogis e. Menyadari kesalahan f. Jujur g. Disiplin h. Dapat dipercaya. Skala likert 1- 5 dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju Kepuasan kerja pegawai Y Cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya yang tergantung pada karakteristik individu dan situasi pekerjaan. a. Personal b. Pekerjaan c. Promosi d. Gaji atau kompensasi e. Rekan kerja f. Atasan atau pemimpin kerja g. Pengalaman kerja h. Mutu pengawasan Skala likert 1- 5 dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju Sumber : Dewi 2009, Kartini Kartolo 2010 dan Mas’ud 2004 Data diolah. Universitas Sumatera Utara

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel diukur dengan Pengukuran skala likert 1-5 dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2007:86. Data yang diperoleh dari skala ini adalah data interval.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Langkah selanjutnya setelah menentukan jenis dan sumber data adalah menentukan yang akan disurvei yakni populasi target. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2007:72. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada level manajemen yang bekerja pada Badan kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Karo sebanyak 48 orang.

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi Erlina, 2007:74. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus, karena seluruh populasi dijadikan sampel, yaitu sejumlah sampel. Teknik sensus digunakan dengan pertimbangan : a. Relatif sedikitnya jumlah populasi. Universitas Sumatera Utara b. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi maka makin besar kesalahan generalisasi. Sugiyono, 2008:79.

3.7 Jenis Data

1. Data Primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan data dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti Fuad Mas’ud, 2004. Data primer ini khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan. Data primer dalam penelitian ini adalah data pegawai dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo, serta yang berasal dari penyebaran kuesioner tentang profil sosial dan identifikasi responden, berisi data responden yang berhubungan dengan identitas responden dan keadaan sosial seperti : usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja dari seluruh karyawan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo. 2. Data Sekunder, adalah data yang berasal dari buku – buku pendukung, dokumen dan sumber referensi lainnya yang relevan dengan variabel penelitian di mana peneliti dapat memperoleh data secara tidak langsung dari sumbernya. Universitas Sumatera Utara

3.8 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai persepsi karyawan tentang pengaruh kepemimpinan yang efektif dan beretika terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara : a. Mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran suasana tempat kerja, proses kerja, dan hal-hal lain yang diperlukan. b. Memberikan kuesioner kepada pihak yang bersangkutan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitiaan ini berisi tentang persepsi karyawan tentang kepemimpinan yang efektif dan beretika. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pada karyawan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Karo sebanyak 48 buah. Jawaban atas daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dibuat dengan menggunakan skala likert likert scale, yaitu dengan pengukuran skala likert 1-5 dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2007:86. Universitas Sumatera Utara

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang diganti karena dianggap tidak relevan Umar, 2008:166. Kuesioner ini dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti Suliyanto, 2006:146. Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut : a. Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pernyataan tersebut adalah valid. b. Jika r hitung negatif dan r hitung r tabel maka butir pernyataan tersebut adalah tidak valid. Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Logikanya jika kita lakukan penelitian yang sama, dengan tujuan yang sama dan karakteristik responden yang sama, maka hasil pengambilan data berikutnya akan kita dapatkan respon yang kurang lebih sama. Ketetapan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesis tidak akan mengenai sasarannya bia mana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas instrumen. Universitas Sumatera Utara Instrumen yang dilakukan dalam uji validitas dan reliabilitas penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 26 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan dengan kepemimpinan yang efektif X1 sebanyak 10 pernyataan, kepemimpinan yang beretika X2 sebanyak 8 pernyataan, dan kepuasan kerja pegawai Y sebanyak 8 pernyataan. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas ini dilakukan pada 48 orang pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo, dengan ketentuan apabila nilai r hitung r tabel berarti data empirik dari variabel penelitian adalah valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan jumlah sampel 30 pada tingkat signifikan 5 0,05, maka df = n-2 30-2=28, nilai r tabel untuk df = 28 adalah 0,361. Sedangkan nilai r hitung dapat dilihat dari output nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item. Dari pengujian dengan mengguanakan program SPSS Statistics 16.0 for windows, maka di dapat hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini. Hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 30 item pernyataan yang diujicobakan 30 sampel penelitian adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Uji Validitas No Pernyataan Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted Keterangan Q1 38.5000 40.190 .707 .872 Valid Q2 38.3667 42.171 .479 .891 Valid Q3 38.0333 41.620 .767 .870 Valid Q4 38.5000 41.086 .633 .878 Valid Q5 38.2667 41.995 .573 .882 Valid Q6 37.9333 42.271 .800 .870 Valid Q7 38.3333 40.575 .704 .873 Valid Q8 38.1333 43.775 .563 .883 Valid Q9 38.3000 41.941 .583 .881 Valid Q10 38.4333 41.564 .576 .882 Valid Q11 30.1667 24.557 .684 .846 Valid Q12 30.0333 26.378 .427 .879 Valid Q13 29.7000 25.252 .801 .837 Valid Q14 30.1667 25.040 .632 .852 Valid Q15 29.9333 26.478 .496 .868 Valid Q16 29.6000 25.903 .820 .838 Valid Q17 30.0000 24.966 .670 .848 Valid Q18 29.8000 26.855 .602 .856 Valid Q19 30.0667 24.823 .662 .851 Valid Q20 29.9333 26.271 .442 .880 Valid Q21 29.6000 25.283 .804 .839 Valid Q22 30.1000 25.403 .612 .857 Valid Q23 29.8333 26.557 .494 .870 Valid Q24 29.5333 25.982 .812 .841 Valid Q25 29.9000 24.921 .681 .849 Valid Q26 29.7333 26.547 .653 .853 Valid Sumber : Hasil penelitian 2013 data diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r- tabel dimana batas kritis validitas adalah 0,36, sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-26 item penelitian adalah valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan software SPSS 16.0 for windows, dengan ketentuan apabila r alpha positif r tabel, maka pernyataan adalah reliabel atau handal. Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Penelitian Cronbachs Alpha r- tabel Kesimpulan 1 Kepemimpinan Efektif X1 0.889 0.70 Reliable 2 Kepemimpinan Beretika X2 0.869 0.70 Reliable 3 Kepuasan Kerja 0.871 0.70 Reliable Sumber : Data penelitian 2013 diolah Tabel 3.9 di atas memperlihatkan bahwa semua nilai t- hitung reliabilitas lebih besar dari t- tabel dengan batas kritis reliabilitas = 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument penelitian adalah reliable.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode statistik yang digunakan adalah regresi berganda menurut Gujarati 2003 dan Zulaikha 2008, “Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen variabel penjelas bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata populasi atau nilai rata- rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.” Model persamaan regresi untuk menguji formulasi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Y = a 1 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = Perbedaan Kepemimpinan a = Konstan b 1, b 2 = Koefisien regresi X 1 = Kepemmimpinan yang efektif X 2 = Kepemimpinan yang beretika e = error tingkat kesalahan

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data Jogiyanto, 2004:163. Statistik deskriptif memberikan gambaran deskripstif tentang jawaban para responden atas kuesioner yang diberikan untuk setiap variabel penelitian. Hal-hal yang biasanya dipaparkan di statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi , rata-rata, median, modus, standar deviasi, range, kurtosis, skewness Hadi, 2006:102.

2. Uji Asumsi klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Model regresi yaang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati data normal. Uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik dengan melihat grafik histogram atau normal probability. Jika grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, artinya titik puncak kurva berada di titik nol 0 pada sumbu X maka model regresi memenuhi syarat normalitas, begitu juga bila sebaliknya. Namun demikian, hanya Universitas Sumatera Utara dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residul akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residul normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Ghozali, 2002 dalam Zulaikha 2008. Pengujian normalitas data juga dilakukan menggunakan alat uji statistik, yaitu alat statistik Kolmogorov-Smirnov K-S. Jika tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Endang Muliyani 2007:107, mengatakan : “Multikolinearitas merupakan kondisi dimana terdapat korelasi antara variabel-variabel independen suatu penelitian atau dengan kata lain bersifat tidak ortogonal. Variabel-variabel independen yang bersifat ortogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi di antara sesama variabel independen, maka konsekuesinya adalah : a koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, b nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapt problem multikolinearitas.” Pengujian dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dari model penelitian, jika nilai VIF di atas 2 Hair, 1998 dalam Zulaikha, 2008 maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat Universitas Sumatera Utara gejala multikolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9 Ghozali, 2002 dalam Zulaikha, 2008.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina dan Mulyani, 2007:108. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot di sekitar nilai X 1 , X 2 , dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Masalah autokorelasi akan muncul bila data yang dipakai adalah time series Hadi, 2006:175. Maka uji autokorelasi ini sering ditemukan pada time series, sedangkan data yang dikumpulkan oleh penulis adalah data crossection, maka masalah autokorelasi realtif tidak terjadi. Universitas Sumatera Utara

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvaribel dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu kepemimpinan yang efektif dan beretika secara simultan dan parsial mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo.

a. Adjusted

Pengujian adjusted digunakan untuk mengatur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted berkisar antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ adjusted ≤ 1. Hal ini berarti bila adjusted menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadapa variabel dependen, bila adjusted semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila adjusted semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh varibel independen terhadap variabel dependen.

b. Uji – F

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Universitas Sumatera Utara Ho : b 1 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen; Ho : b 1 ≠ 0 , semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.

c. Uji – t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Ho : b 1 = 0, artinya semua variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen; Ho : b 1 ≠ 0 , semua variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

1 33 95

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan

10 79 111

PENGARUH KEMATANGAN PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (BKPP) KOTA SUKABUMI.

0 1 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

0 0 27

SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP BUDAYA KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN GAYO LUES

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan yang Efektif - Pengaruh Kepemimpinan yang Efektif dan Beretika Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo

0 0 18

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

0 0 27

ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN DAIRI

0 0 15