BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei eksplanasi dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang
didasarkan kepada tujuan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk ke dalam asosiatif yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat
pengaruh antara variabel yang terumus pada hipotesis penelitian yaitu variabel X yang terdiri dari variabel kepemimpinan yang efektif X
1
, kepemimpinan yang beretika X
2
berpengaruh terhadap variabel kepuasan kerja pegawai Y.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Karo beralamat di Jl. Jamin Ginting No. 17 Kabanjahe. Penelitian ini akan
dilakukan sejak bulan Maret sampai Mei 2013.
3.2 Batasan Operasional
1. Variabel bebas Independent yaitu seberapa besar pengaruh
kepemimpinan yang efektif X
1
dan kepemimpinan yang beretika X
2
terhadap kepuasan kerja pegawai Y 2.
Variabel terikat dependent yaitu kepuasan kerja pegawai Y pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Definisi Operasional
Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur
suatu variabel. Dalam hal ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu :
1. Variabel independen bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variabel lain terdiri dari : a. Variabel kepemimpinan yang efektif X
1
adalah kepemimpinan yang didasarkan pada misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya
secara jelas dan nyata. b. Variabel kepemimpinan yang beretika X
2
adalah pemimpin yang memiliki perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-
norma, dan hal-hal yang baik-baik. 2.
Variabel dependen terikat yaitu variabel kepuasan kerja pegawai Y merupakan cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja seorang individu tergantung pada karakteristik individu dan situasi pekerjaan.
Berdasarkan definisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 3.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Pengukuran
Kepemim pinan
yang efektif
X
1
Kepemimpinan yang didasarkan pada misi
organisasi, mendefinisikannya
dan menegakkannya secara jelas dan
nyata. a. Hubungan pemimpin
terhadap bawahan, b. Struktur tugas
c. Kekuatan posisi pemimpin
d. Motif dan sifat e. Pengetahuan
f. Ketrampilan g. Kemampuan
h. Penerapan visi i. Kharisma
j. Kewibawaan Skala likert 1-
5 dimana 1 sangat tidak
setuju sampai 5 sangat
setuju
Kepemim pinan
yang beretika
X
2
Pemimpin yang memiliki perilaku
berstandar normatif berupa nilai-nilai
moral, norma-norma, dan hal-hal yang
baik-baik. a. Menjaga perasaan
orang lain b. Pemecahan masalah
dengan rendah hati c. Menghindari
pemaksaan kehendak d. Mengutamakan proses
dialogis e. Menyadari kesalahan
f. Jujur g. Disiplin
h. Dapat dipercaya. Skala likert 1-
5 dimana 1 sangat tidak
setuju sampai 5 sangat
setuju
Kepuasan kerja
pegawai Y
Cerminan dari perasaan pekerja
terhadap pekerjaannya yang
tergantung pada karakteristik individu
dan situasi pekerjaan. a. Personal
b. Pekerjaan c. Promosi
d. Gaji atau kompensasi e. Rekan kerja
f. Atasan atau pemimpin
kerja g. Pengalaman kerja
h. Mutu pengawasan Skala likert 1-
5 dimana 1 sangat tidak
setuju sampai 5 sangat
setuju
Sumber : Dewi 2009, Kartini Kartolo 2010 dan Mas’ud 2004 Data diolah.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Variabel diukur dengan Pengukuran skala likert 1-5 dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2007:86. Data yang diperoleh dari skala ini adalah data interval.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Langkah selanjutnya setelah menentukan jenis dan sumber data adalah menentukan yang akan disurvei yakni populasi target. Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian
ditarik kesimpulan Sugiyono, 2007:72. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada level manajemen yang bekerja pada Badan kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kab. Karo sebanyak 48 orang.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi Erlina, 2007:74. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah sensus, karena seluruh populasi dijadikan sampel, yaitu sejumlah sampel. Teknik sensus digunakan dengan pertimbangan :
a. Relatif sedikitnya jumlah populasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi
populasi maka
makin besar
kesalahan generalisasi.
Sugiyono, 2008:79.
3.7 Jenis Data
1. Data Primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan data dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian
yang sesuai dengan keinginan peneliti Fuad Mas’ud, 2004. Data primer ini khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan.
Data primer dalam penelitian ini adalah data pegawai dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo, serta yang
berasal dari penyebaran kuesioner tentang profil sosial dan identifikasi responden, berisi data responden yang berhubungan dengan identitas
responden dan keadaan sosial seperti : usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja dari seluruh karyawan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Karo. 2. Data Sekunder, adalah data yang berasal dari buku – buku pendukung,
dokumen dan sumber referensi lainnya yang relevan dengan variabel penelitian di mana peneliti dapat memperoleh data secara tidak langsung
dari sumbernya.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai persepsi karyawan tentang pengaruh kepemimpinan yang efektif dan beretika terhadap
kepuasan kerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara : a. Mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Pengamatan ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran suasana tempat kerja, proses kerja, dan hal-hal lain yang diperlukan.
b. Memberikan kuesioner kepada pihak yang bersangkutan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitiaan ini berisi tentang persepsi karyawan tentang
kepemimpinan yang efektif dan beretika. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
memberikan kuesioner pada karyawan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Karo sebanyak 48 buah.
Jawaban atas daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dibuat dengan menggunakan skala likert likert scale, yaitu dengan pengukuran skala
likert 1-5 dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2007:86.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang diganti karena dianggap tidak relevan Umar,
2008:166. Kuesioner ini dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti Suliyanto, 2006:146.
Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut : a. Jika r
hitung
positif dan r
hitung
r
tabel
maka butir pernyataan tersebut adalah valid.
b. Jika r
hitung
negatif dan r
hitung
r
tabel
maka butir pernyataan tersebut adalah tidak valid.
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil
yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Logikanya jika kita lakukan penelitian yang sama, dengan tujuan yang sama dan
karakteristik responden yang sama, maka hasil pengambilan data berikutnya akan kita dapatkan respon yang kurang lebih sama.
Ketetapan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
Pengujian hipotesis tidak akan mengenai sasarannya bia mana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh
karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas instrumen.
Universitas Sumatera Utara
Instrumen yang dilakukan dalam uji validitas dan reliabilitas penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 26 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan
dengan kepemimpinan yang efektif X1 sebanyak 10 pernyataan, kepemimpinan yang beretika X2 sebanyak 8 pernyataan, dan kepuasan kerja pegawai Y
sebanyak 8 pernyataan.
Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas ini dilakukan pada 48 orang pegawai pada Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo, dengan ketentuan apabila nilai r
hitung
r
tabel
berarti data empirik dari variabel penelitian adalah valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0
for windows. Berdasarkan jumlah sampel 30 pada tingkat signifikan 5 0,05, maka df = n-2 30-2=28, nilai r tabel untuk df = 28 adalah 0,361. Sedangkan nilai
r hitung dapat dilihat dari output nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item. Dari pengujian dengan mengguanakan program SPSS Statistics 16.0 for
windows, maka di dapat hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini. Hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 30 item pernyataan yang
diujicobakan 30 sampel penelitian adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Uji Validitas
No Pernyataan
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item
Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach’s Alpha if
Item Deleted
Keterangan
Q1 38.5000
40.190 .707
.872 Valid
Q2 38.3667
42.171 .479
.891 Valid
Q3 38.0333
41.620 .767
.870 Valid
Q4 38.5000
41.086 .633
.878 Valid
Q5 38.2667
41.995 .573
.882 Valid
Q6 37.9333
42.271 .800
.870 Valid
Q7 38.3333
40.575 .704
.873 Valid
Q8 38.1333
43.775 .563
.883 Valid
Q9 38.3000
41.941 .583
.881 Valid
Q10 38.4333
41.564 .576
.882 Valid
Q11 30.1667
24.557 .684
.846 Valid
Q12 30.0333
26.378 .427
.879 Valid
Q13 29.7000
25.252 .801
.837 Valid
Q14 30.1667
25.040 .632
.852 Valid
Q15 29.9333
26.478 .496
.868 Valid
Q16 29.6000
25.903 .820
.838 Valid
Q17 30.0000
24.966 .670
.848 Valid
Q18 29.8000
26.855 .602
.856 Valid
Q19 30.0667
24.823 .662
.851 Valid
Q20 29.9333
26.271 .442
.880 Valid
Q21 29.6000
25.283 .804
.839 Valid
Q22 30.1000
25.403 .612
.857 Valid
Q23 29.8333
26.557 .494
.870 Valid
Q24 29.5333
25.982 .812
.841 Valid
Q25 29.9000
24.921 .681
.849 Valid
Q26 29.7333
26.547 .653
.853 Valid
Sumber : Hasil penelitian 2013 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r-
tabel
dimana batas kritis validitas adalah 0,36, sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-26 item penelitian adalah valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan
software SPSS 16.0 for windows, dengan ketentuan apabila r
alpha
positif r
tabel,
maka pernyataan adalah reliabel atau handal.
Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Penelitian
Cronbachs Alpha
r-
tabel
Kesimpulan
1 Kepemimpinan Efektif X1
0.889 0.70
Reliable 2
Kepemimpinan Beretika X2 0.869
0.70 Reliable
3 Kepuasan Kerja
0.871 0.70
Reliable
Sumber : Data penelitian 2013 diolah
Tabel 3.9 di atas memperlihatkan bahwa semua nilai t-
hitung
reliabilitas lebih besar dari t-
tabel
dengan batas kritis reliabilitas = 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument penelitian adalah reliable.
3.10 Teknik Analisis Data
Metode statistik yang digunakan adalah regresi berganda menurut Gujarati 2003 dan Zulaikha 2008,
“Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen
variabel penjelas bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata populasi atau nilai rata-
rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.”
Model persamaan regresi untuk menguji formulasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y = a
1
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Y = Perbedaan Kepemimpinan
a = Konstan
b
1,
b
2
= Koefisien regresi X
1
= Kepemmimpinan yang efektif X
2
= Kepemimpinan yang beretika e
= error tingkat kesalahan
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data Jogiyanto, 2004:163. Statistik deskriptif
memberikan gambaran deskripstif tentang jawaban para responden atas kuesioner yang diberikan untuk setiap variabel penelitian. Hal-hal yang
biasanya dipaparkan di statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi , rata-rata, median, modus, standar deviasi, range, kurtosis, skewness Hadi,
2006:102.
2. Uji Asumsi klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Model
regresi yaang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati data normal. Uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik
dengan melihat grafik histogram atau normal probability. Jika grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, artinya titik puncak kurva
berada di titik nol 0 pada sumbu X maka model regresi memenuhi syarat normalitas, begitu juga bila sebaliknya. Namun demikian, hanya
Universitas Sumatera Utara
dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan
ploting data residul akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residul normal, maka garis yang menggambarkan data yang
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Ghozali, 2002 dalam Zulaikha 2008.
Pengujian normalitas data juga dilakukan menggunakan alat uji statistik, yaitu alat statistik Kolmogorov-Smirnov K-S. Jika tingkat signifikasinya
lebih besar dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi di antara variabel independen. Endang Muliyani 2007:107, mengatakan :
“Multikolinearitas merupakan kondisi dimana terdapat korelasi antara variabel-variabel independen suatu penelitian atau dengan kata lain
bersifat tidak ortogonal. Variabel-variabel independen yang bersifat ortogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi di antara sesama
variabel independen, maka konsekuesinya adalah : a koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, b nilai standar error setiap koefisien
regresi menjadi tak terhingga. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapt problem multikolinearitas.”
Pengujian dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor
dari model penelitian, jika nilai VIF di atas 2 Hair, 1998 dalam Zulaikha, 2008 maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinearitas
dalam model penelitian. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat
Universitas Sumatera Utara
gejala multikolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9 Ghozali, 2002 dalam Zulaikha, 2008.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu
pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas Erlina dan Mulyani, 2007:108. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot di sekitar nilai X
1
, X
2
, dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas.
Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan
kesalahan periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Masalah
autokorelasi akan muncul bila data yang dipakai adalah time series Hadi, 2006:175. Maka uji autokorelasi ini sering ditemukan pada time
series, sedangkan data yang dikumpulkan oleh penulis adalah data crossection, maka masalah autokorelasi realtif tidak terjadi.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvaribel dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan
untuk menguji apakah variabel independen yaitu kepemimpinan yang efektif dan beretika secara simultan dan parsial mempengaruhi kepuasan
kerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo.
a. Adjusted
Pengujian adjusted digunakan untuk mengatur proporsi atau persentase
sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted
berkisar antara 0 sampai dengan 1 0
≤ adjusted ≤ 1. Hal ini berarti bila adjusted
menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadapa variabel dependen, bila adjusted
semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dan bila adjusted semakin kecil mendekati 0, maka
dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh varibel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji – F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya :
Universitas Sumatera Utara
Ho : b
1
= 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen;
Ho : b
1
≠ 0
,
semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak,
Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.
c. Uji – t
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Ho : b
1
= 0, artinya semua variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen;
Ho : b
1
≠ 0
,
semua variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak,
Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN