Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues
SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP BUDAYA KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KABUPATEN GAYO LUES
OLEH
NANDA RISTO ARMIKO 080521028
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Nanda Risto Armiko
Nim : 080521028
Program Studi : Stara 1 Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues
Medan, November 2012
Penulis
Nanda Risto Armiko
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Nanda Risto Armiko
Nim : 080521028
Program Studi : Stara 1 Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues
Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca Penilai,
Dra, Setrihiyanti Siregar,M.Si Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP: 19510213 198303 2 002 NIP : 19741123 20012 2 001
Ketua Program Studi S1 Manajemen
Dr. Endang Sulistya Rini,SE,MSi NIP. 19620513 199203 2 001
(4)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Nama : Nanda Risto Armiko
Nim : 080521028
Program Studi : Stara 1 Manajemen
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues
Tanggal : ……… Ketua Program Studi
Dr. Endang Sulistya Rini,SE,MSi NIP. 19620513 199203 2 001
Tanggal : ………... Ketua Departemen Manajemen
Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME NIP : 19671019 199303 2002
(5)
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecenderungan didalam skripsi ini, saya bersedia untuk menerima sanksi dengan peraturan yang berlaku.
Medan, November 2012
Materai 6000
Nanda Risto Armiko Nim : 080521028
(6)
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah ‘Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues”. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis dan bebas terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini sebesar 57 orang pegawai, dengan teknik penarikan sampel menggunakan sensus. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara serempak bahwa pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis dan bebas berpengaruh terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues, secara parsial otoriter merupakan yang dominan mempengaruhi budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
Kata Kunci : Otoriter, demokratis , bebas dan budaya kerja
(7)
ABSTRACT
The title of this study is "Effect of leadership style to the work culture at Personnel Board of Education and Training Gayo Lues District". The purpose of this study is to determine and analyze the effect of leadership style consists of authoritarian, democratic, and independent of culture on Personnel Board of Education and Training Gayo Lues district.
The data used in this research is to use primary data and secondary data. This study population by 57 employees, with a sampling technique using census. Data analysis method used is descriptive quantitatively using linear regression.
The research proves that simultaneously the influence of leadership style consists of authoritarian, democratic and independent influence on the work culture at Personnel Board of Education and Training Gayo Lues district, partially authoritarian is the dominant influence on the work culture Personnel Board of Education and Training District Gayo Lues .
(8)
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus, iklas dan tak terhingga kepada kedua orang tua ku yakni Armis Koto dan Ariana yang sudah memberikan motivasi dan doa kepada penulis. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
5. Ibu Dra. Setri Hirayanti, MSi, selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan selalu memberikan arahan dan motivasi bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
(9)
6. Ibu Dr. Yenny Absah,SE, MSi selaku Dosen pembaca yang telah memberikan saran, kritik serta masukan dalam pengerjaan skripsi ini. 7. Seluruh Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan khususnya Departemen Manajemen yang telah banyak mendidik, membimbing dan mengajarkan penulis selama berkuliah.
Akhir kata kepada Allah SWT jualah diri ini bersujud dan mengucapkan rasa syukur sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Medan, Agustus 2012 Penulis
(10)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Perumusan Masalah ………. 7
1.3 Tujuan Penelitian ……… 7
1.4 Manfaat Penelitian ………. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 9
2.2 Penelitian Terdahulu ... 13
2.3 Kerangka Konseptual ... 14
2.4 Hipotesis ... 15
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 16
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 16
3.3 Batasan Operasional ... 16
3.4 Definisi Operasional ... 17
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 18
3.6 Populasi dan Sampel ... 18
3.7 Jenis Data ... 19
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 19
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 20
3.10 Metode Analisis Data ... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 22
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 26
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27
4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 27
4.2 Pembahasan ... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 42
(11)
DAFTAR PUSTAKA ... 37 LAMPIRAN ... 39
(12)
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel
Tabel 1.1 Absensi Karyawan Kabupaten Gayo Lues ... 3
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 18
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert ... 19
Tabel 4.1 Uji Validitas ... 26
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 27
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 27
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 28 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 28
Tabel 4.6 Frekuensi Responden Gaya Kepemimpinan Otoriter ... 29
Tabel 4.7 Frekuensi Responden Gaya Kepemimpinan Demokratis .. 30
Tabel 4.8 Frekuensi Responden Gaya Kepemimpinan Bebas ... 31
Tabel 4.9 Frekuensi Responden Budaya Kerja ... 32
Tabel 4.10 One Sample Kolmogrov-Smirnov ... 35
Tabel 4.11 Uji Glejser ... 36
Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas ... 37
Tabel 4.13 Uji Serempak ... 38
(13)
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Tabel
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 15 Gambar 4.1 Pengujian Normalitas ... 34 Gambar 4.2 Pengujian Heteroskedastisitas ... 36
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
Tabel
Lampiran 1 Kuesioner ... 46 Lampiran 2 Hasil Penelitian ... 49
(15)
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah ‘Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues”. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis dan bebas terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini sebesar 57 orang pegawai, dengan teknik penarikan sampel menggunakan sensus. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara serempak bahwa pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis dan bebas berpengaruh terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues, secara parsial otoriter merupakan yang dominan mempengaruhi budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
Kata Kunci : Otoriter, demokratis , bebas dan budaya kerja
(16)
ABSTRACT
The title of this study is "Effect of leadership style to the work culture at Personnel Board of Education and Training Gayo Lues District". The purpose of this study is to determine and analyze the effect of leadership style consists of authoritarian, democratic, and independent of culture on Personnel Board of Education and Training Gayo Lues district.
The data used in this research is to use primary data and secondary data. This study population by 57 employees, with a sampling technique using census. Data analysis method used is descriptive quantitatively using linear regression.
The research proves that simultaneously the influence of leadership style consists of authoritarian, democratic and independent influence on the work culture at Personnel Board of Education and Training Gayo Lues district, partially authoritarian is the dominant influence on the work culture Personnel Board of Education and Training District Gayo Lues .
(17)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan perusahaan atau sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh karyawannya. Setiap perusahaan akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja karyawannya demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Berbagai cara dapat ditempuh organisasi dalam budaya kerja karyawannya diantaranya dapat dilakukan melalui gaya kepemimpinan yang sesuai dengan harapan karyawan.
Waridin dan Masrukhin (2006:17) menyatakan bahwa budaya organisasi atau budaya kerja adalah suatu sitem nilai yang diperoleh dan dikembangkan oleh organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya, yang terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan organisasi. Wibowo (2005:347) menyatakan bahwa budaya kerja adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang dalam organisasi.
Kepemimpinan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya maka akan dapat menimbulkan masalah dalam proses budaya kerja.
Menurut Malthis dan Jakson (2001:75) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
(18)
tingkah laku (kata-kata dan tindakantindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain
Kepemimpinan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya maka akan dapat menimbulkan masalah dalam proses peningkatan kinerja karyawan, karena para karyawan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka menurun. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menyesuaikan kepemimpinannya dengan baik lagi sehingga dapat menjadi salah satu penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Perilaku pemimpin mempunyai dampak signifikan terhadap budaya sebuah organisasi tersebut. Efektivitas pemimpin dipengaruhi oleh karakteristik bawahannya dan terkait dengan proses komunikasi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan. Ketidak berhasilan pemimpin dikarenakan pemimpin tidak mampu menggerakan dan memuaskan karyawan pada suatu pekerjaan dan lingkungan tertentu. Tugas pimpinan adalah mendorong bawahan supaya memiliki kompetensi dan kesempatan berkembang dalam mengantisipasi setiap tantangan dan peluang (Nawawi,2003:45).
Penelitian ini dilakukan pada pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues, dengan pertimbangan bahwa peran sumber daya manusia sebagai faktor yang sangat signifikan. Hasil dari pra survey yang peneliti lakukan di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues menunjukan bahwa mengenai budaya organisasi selama ini belum maksimal seperti pegawai yang selalu datang terlambat, kurangnya motivasi
(19)
karyawan dalam menjalankan pekerjaan, dan menyelesaikan pekerjaan tidak tepat pada waktunya.
Tabel 1.1
Absensi Pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues Tahun 2007
Sampai dengan Tahun 2010 Keterangan Izin
(Orang)
Sakit (Orang)
Tanpa Keterangan
(Orang)
Cuti (Orang)
2007 19 10 14 4
2008 22 12 16 6
2009 25 14 19 8
2010 23 17 23 9
Sumber : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Data diolah
Berdasarkan pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada Badan Kepegawaian Kabupaten Gayo Luwes Medan tahun 2007 jumlah karyawan izin sebesar 19 orang, sakit sebesar 10 orang, tanpa keterangan 14 orang, dan cuti sebesar 4 orang. Jika kita lihat dari sisi tanpa keterangan setiap tahunnya mengalami kenaikan, akan tetapi sanksi yang diberikan oleh lembaga terkadang belum dapat membuat para pegawai jera untuk tidak melakukan hal yang sama, sanksi yang diberikan oleh lembaga pemerintah ini yakni surat peringatan. Dengan alasan inilah penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah Gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter,
(20)
demokratis, dan bebas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah Gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis, dan bebas terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues”..
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a) Tujuan penelitian ini memberi masukan bagi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues dalam hal gaya kepemimpinan dan budaya kerja.
b) Untuk menambah wawasan peneliti dan masyarakat umumm ataupun bagi perusahaan yang menaruh minat terhadap permasalahan perusahaan mengenai gaya kepemimpinan dan budaya kerja.
c) Sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penerlitian mengenai gaya kepemimpinan dan budaya kerja.
(21)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepemimpinan
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan
Beberepa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan innovator dalam organisasi (Kartono, 2006:10). Pemimpin seseorang yang karena kecakapan pribadinya atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinannya untuk mengarahkan upaya bersama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu (Winardi, 2002:2). Menurut Terry dan Frankin dalam Yuli, 2005:166 menyatakan bahwa pemimpin dengan hubungan dimana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerjasama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau kelompok.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat didefenisikan kepemimpinan dari sudut pandang perspektif sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan antara lain, kepemimpinan menurut Kartono (2006:10) merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi
(22)
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2003:2).
Berdasarkan defenisi yang sudah dijelaskan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan aktivitas seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi sebagai satu kesatuan sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan mempengaruhi semua anggota kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan kelompok dan organisasi.
2.1.2 Pentingnya Kepemimpinan Dalam Organisasi atau Perusahaan
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi. Pengarahan terhadap pekerjaan yang dilakukan pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan maupun lembaga-lembaga harus diberikan oleh pemimpin sehingga kepemimpinan tersebut dapat menjadi efektif. Menurut Robbin (2003:40) pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi terhadap masa depan kemudian mereka menyatukan orang dengan mengkomunikasikan visi ini dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan. Keadaan ini menggambarkan bahwa kepemimpinan sangat diperlukan, jika suatu organisasi atau perusahaan memiliki perbedaan dengan yang lain dapat dilihat dari sejauh mana pemimpinnya dapat bekerja secara efektif.
(23)
Menurut Kartono (2006:69) pemimpin yang efisien itu mampu menghadapi setiap permasalahan dengan sikap lebih terbuka, dan dengan itikad baik yang besar dari pada seorang pemimpin kerdil serta non efisien yang selalu dipenuhi oleh ide-ide sempit (ide fixed).
2.1.3 Gaya Kepemimpinan
Menurut Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakantindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004:29).
Menurut Nawawi (2003:15) gaya kepemimpina adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Beberapa Gaya Kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Gaya Kepemimpinan Demokratis.
Kepemimpinan Demokratis berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada person atau individu pemimpin, akan tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
(24)
b. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya Otoriter ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin (sentralistik) sebagai satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
c. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)
Pada gaya kepemimpinan bebas (laissez faire) ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya, semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri
Menurut Siagian (2007:12) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya dikategorikan menjadi 5 (lima) tipe yakni :
1) Gaya Kepemimpinan Otokratik.
Pengambilan keputusan seorang manajer yang otokratik akan bertindak sendiri dan memberitahukan bawahannya bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu dan para bawahan itu hanya berperan sebagai pelaksana karena tidak dilibatkan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan. Memelihara hubungan dengan para bawahannya, manajer yang otokratik biasanya dengan menggunakan pendekatan formal berdasarkan kedudukan dan statusnya dalam organisasi dan kurang mempertimbangkan apakah kepemimpinannya dapat diterima dan diakui oleh para bawahan atau tidak.
(25)
Seorang pemimpin yang otokratik biasanya memandang dan memperlakukan para bawahannya sebagai orang-orang yang tingkat kedewasa atau kematangannya lebih rendah dari tingkat kedewasaan atau kematangan pimpinan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam interaksi yang terjadi tidak mustahil bahwa ia akan menonjolkan gaya memerintah dan bukan gaya mengajak.
2) Gaya Kepemimpinan Paternalistik
Pemimpin paternalistik menunjukkan kecenderungan-kecenderungan bertindak sebagai berikut :
Pengambilan keputusan, kecenderungannya menggunakan cara mengambil keputusan sendiri dan kemudian berusaha menjual keputusan itu kepada para bawahannya. Dengan menjual keputusan itu diharapkan bahwa para bawahan akan mau menjalankan meskipun tidak dilibatkan didalam proses pengambilan keputusan.
3) Gaya Kepemimpinan Kharismatik.
Teori kepemimpinan belum dapat menjelaskan mengapa seseorang dipandang sebagai pemimpin yang kharismatik, sedangkan yang lain tidak. Artinya, belum dapat dijelaskan secara ilmiah faktor-faktor apa saja yang menjadi seseorang memiliki kharisma tertentu.
4) Gaya Kepemimpinan Laissez-faire.
Karakteristik yang paling nampak dari seseorang pemimpin laissez-faire terlihat pada gayanya yang santai dalam memimpin organisasi. Dalam hal
(26)
pengambilan keputusan, misalnya, seorang pemimpin laissez-faire akan mendelagisakan tugas-tugasnya kepada bawahannya, dengan pengarahan yang minimal atau bahkan sama sekali tanpa pengarahan sama sekali. 5) Gaya Kepemimpinan Demokratik.
Pengambilan keputusan pemimpin demokratik pada tindakannya mengikutsertakan para bawahannya dalam seluruh pengambilan keputusan. Seorang pemimpin demokratik akan memilih model dan teknik pengambilan keputusan tertentu yang memungkinkan para bawahan ikut serta dalam pengambilan keputusan.
Menurut Kismono (2001:220) gaya kepemimpinan terbagi atas 3 (tiga) yakni: a. Gaya Kepemimpinan Otoriter.
Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan-keputusan pada di pemimpin sendiri. Pemimpin memegang wewenang sepenuhnya dan memikul tanggung jawab sendiri.
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis.
Pemimpin mendelegasikan wewenangnya secara luas. Pembuatan pengambilan keputusan selalu dirundingkan dengan para bawahan, sehingga pemimpin dan bawahan bekerja dalam satu tim.
c. Gaya Kepemimpinan Bebas.
Pemimpin hanya berpartisipasi minimum, para bawahannya menentukan sendiri tujuan yang akan di capai dan menyelesaikan sendiri masalahnya.
(27)
2.2 Budaya Kerja
2.2.1 Pengertian Budaya Kerja
Budaya berasal dari bahasa sansekerta “budhayah” sebagai bentuk jamak dari kata dasar “budhi” yang artinya akal atau segala sesuatu yang diberikan dengan akal pikiran, nilai-nilai dan sikap mental. Slocom dalam West (2000:128) mendefinisikan budaya sebagai asumsi-asumsi dan pola-pola makna yang mendasar, yang dianggap sudah selayaknya dianut dan dimanifestasikan oleh pihak yang berpartisipasi dalam organisasi.
Budaya adalah seperangkat nilai, yaitu norma-norma yang mengarahkan kepada keyakinan (Wisnu, 2005:244). Wibowo (2005:347) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang dalam organisasi. Jadi pada dasarnya budaya perusahaan mempunyai pengertian sebagai peraturan yang ada di dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dari Sumber Daya Manusia (SDM)-nya dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalam organisasi tersebut Atmosoeprapto (2000:71).
Tujuan fundamental budaya adalah untuk membangun sumber daya manusia seutuhnya, agar setiap orang sadar bahwa mereka berada dalam suatu hubungan sifat peran sebagai pelanggan dan pemasok dalam berkomunikasi dengan orang lain, secara efektif dan afisien serta menggembirakan, Triguno (2004:6).
(28)
Budaya kerja sudah lama dikenal oleh manusia, namun belum disadari bahwa suatu keberhasilan kerja berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaan. Nilai-nilai tersebut bermula dari adat istiadat, agama, norma dan kaidah yang menjadi keyakinan pada diri pelaku kerja atau organisasi. Nilai-nilai yang menjadi kebiasaan tersebut dinamakan budaya atau mengingat hal ini dikaitkan dengan mutu kerja, maka dinamakan budaya kerja Triguno (2004:1).
2.2.2Fungsi dan Manfaat Budaya Kerja
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku Sumber Daya Manusia yang ada agar dapat meningkatkan produktifitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan dating.
Manfaat dari penerapan budaya kerja yang baik: a. Menjamin hasil kerja dengan kualitas yang terbaik.
b. Membuka seluruh jaringan komunikasi, keterbukaan, kebersamaan dan kekeluargaan.
c. Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan cepat untuk memperbaikinya.
(29)
d. Cepat menyesuaikan diri dengan dunia luar.
e. Mengurangi laporan berupa data dan informasi yang salah. f. Meningkatnya kepuasan di dalam bekerja.
g. Membuat pergaulan menjadi lebih akrab.
h. Meningkatnya tingkat kedisiplinan di dalam bekerja. i. Mengurangi pengawasan secara fungsional.
j. Mengurangi tingkat absensi dan pemborosan.
2.2.3 Terbentuknya Budaya Kerja
Menurut Ndraha (2003:76) pembentukan budaya kerja terjadi tatkala anggota organisasi belajar menghadapi masalah, baik masalah yang menyangkut perubahan-perubahan eksternal, maupun masalah internal yang menyangkut persatuan dan keutuhan organisasi.
Terbentuknya budaya tidak dalam sekejab, tidak bisa dikarbit. Pembentukan budaya memerlukan waktu bertahun bahkan puluhan dan ratusan tahun. Pembentukan budaya diawali oleh para pendiri (founder) melalui tahapan demikian:
1. Seseorang mempunyai gagasan untuk mendirikan sebuah organisasi.
2. Ia menggali dan mengarahkan sumber-sumber, baik orang yang sepaham dan setujuan dengan dia (SDM), biaya teknologi, dan sebagainya.
(30)
3. Mereka meletakkan dasar organisasi, berupa susunan organisasi dan tatakerja.
2.3 Penelitian Terdahulu
Qamariah (2005) melakukan penelitian dengan judul “Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada asisten administrasi kesekretarian daerah Provinsi Sumatera Utara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yaitu gaya demokratis, nilai R-squre menunjukkan sebesar 24,8%. Gaya kepemimpinan ternyata mempunyai pengaruh walaupun kecil terhadap kinerja pegawai.
Smat (2004) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja karyawan dikantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN)”. Hasil penelitian bahwa menyatakan bahwa secara simultan (serempak) gaya kepemimpinan demokratis, otoriter, laissez faire berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawannya, ini berarti seorang pemimpin harus dapat memadukan ketiga gaya kepemimpinan tersebut untuk memotivasi karyawannya. Secara parsial menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang memberikan tanggung jawab internal dan kerjasama yang baik dengan bawahan (demokratis) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi karyawan.
Maisardana (2006) melakukan penelitian dengan judul meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. Bank Sumut Cabang Stabat. Hasil penelitian menunjukkan secara serempak disimpulkan
(31)
bahwa variabel gaya kepemimpinan Demokratis dan gaya Otoriter berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Stabat, variabel gaya kepemimpinan Laissez Faire tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Stabat. Secara parsial diantara variabel bebas yang diteliti ternyata variabel gaya kepemimpinan otoriter merupakan paling dominan.
2.4 Kerangka Konseptual
Wibowo (2005:347) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang dalam organisasi.
Menurut Malthis dan Jakson (2001:75) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain
Kepemimpinan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya maka akan dapat menimbulkan masalah dalam proses budaya kerja.
Gaya kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam mengatur dan mengelola perjalanan budaya suatu organisasi. Oleh karena itu, diperlukan
(32)
kepemimpinan yang tepat guna atau efektif dalam pelaksanaan aktivitas setiap pekerjaan. Gaya kepemimpinan adalah sebuah proses yang melibatkan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan apa yang diharapkan dengan memberikan kekuatan, motivasi, sehingga orang tersebut dengan penuh semangat untuk mencapai sasaran ataupun tujuan.
Sumber : Malthis dan Jackson (2003), diolah
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1)
Budaya Kerja (Y) Gaya Kepemimpinan Demokratis
(X2)
Gaya Bebas (X3)
(33)
2.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah: “Gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis, dan bebas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues”.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. Sifat penelitian ini adalah survei. merupakan penelitian survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan
(34)
2.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah: “Gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis, dan bebas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues”.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. Sifat penelitian ini adalah survei. merupakan penelitian survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan
(35)
penelitian sensus, sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues yang beralamat di JL. Inen Mayak Tri No. 1 Kabupaten Gayo Lues Nangroe Aceh Darussalam (NAD), sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada April 2012 sampai dengan September 2012.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional didalam penelitian ini adalah:
a.Variabel independen (variabel X) dalam penelitian ini adalah gaya kepemipinan dihubungkan dengan tiga gaya kepemimpinan yang menjadi dimensi penelitian ini yakni gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan demokratis, dan gaya kepemimpinan bebas yang didasarkan pada indikator penelitian.
b. Variabel dependen (variabel Y) adalah budaya kerja.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel didalam penelitian ini adalah:
(36)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukur an
Gaya Kepemimpinan
suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain Otoriter (X1) 1. Kekuasaan 2. Pengambilan Keputusan
3. Selalu mengawasi anak buah
Likert
Demokratis (X2)
1. Selalu bersikap baik dengan bawahan
2. Selalu membantu Bawahan 3. Selalu memperhatikan bawahan Likert Bebas (X3) 1. Membiarkan Kelompok Berbuat Semaunya Sendiri 2. Semua Tanggung
Jawab di Serahkan Kepada
Bawahannya.
3. Sering berkonsultasi dengan bawahan Likert Budaya Kerja (Y) Norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang dalam organisasi
1. Kemampuan
2. Hubungan Yang Akrab
3. Membantu Rekan Kerja
4. Adanya Pertemuan Rapat
5. Adanya Kompetensi 6. Penampilan yang
Rapi
Likert
(37)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2008:86).
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2008 : 86).
(38)
Populasi pada penelitian ini adalah pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues yang berjumlah 57 orang pegawai.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2008:116). Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sensus (sampling jenuh). Sensus (sampling jenuh) merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif (Sugiyono, 2008:116).
3.7 Jenis Data
Jenis data didalam penelitian ini adalah:
a. Data primer, yakni data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview).
b. Data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal penelitian, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
(39)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada para pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal penelitian, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah angket atau kuesioner yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada responden yang lain diluar sampel penelitian yang ada sebanyak 30 responden yang dilakukan pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tenggara. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti angket yang digunakan untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2005:267).
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00, dengan kriteria sebagai berikut:
(40)
1) sJika rhitung≥ rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00. butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.
2) Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.
3.10 Teknik Analisis Data
a. Metode deskriptif, yaitu suatu metode dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b. Analisis Regresi Berganda
Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
(41)
Y = Budaya Kerja. a = Konstanta.
b1, b2, b3. = Koefisien Regresi Berganda.
X1 = Gaya Kepemimpinan Otoriter.
X2 = Gaya KepemimpinanDemokratis.
X3 = Gaya Kepemimpinan Bebas.
e = Variabel Penganggu (standard error).
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak),
sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Uji secara Simultan / Serempak (Uji F).
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) H0 : b1 = b2 = b3 = 0, (Gaya kepemimpinan yang terdiri dari
otoriter, demokratis, dan bebas tidak berpengaruh secara serempak terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues).
(42)
b) Ha : b1 = b2 = b3 ≠ 0, (Gaya kepemimpinan yang terdiri dari
otoriter, demokratis, dan bebas berpengaruh secara serempak terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues)
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
2. H0 ditolak jika Fhitung≥ Ftabel pada α = 5%
2) Uji secara Parsial / Individual (Uji t).
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) H0 : bi = 0, (Gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter,
demokratis, dan bebas tidak berpengaruh secara parsial terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues) .
b) Ha : bi ≠ 0, (Gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter,
demokratis, dan bebas berpengaruh secara parsial terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues)
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika – thitung < ttabel pada α = 5%
(43)
2. H0 ditolak jika – thitung≥ ttabel pada α = 5%
3) Pengujian Goodness of Fit (R2)
Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Visi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues mencerminkan gambaran peran dan kondisi yang ingin diwujudkan di masa depan, yang sekaligus merefleksikan kesinambungan upaya pengembangan dan pemantapan penyelenggaraan sistem pemerintahan sejalan dengan spirit reformasi yang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan. Visi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues adalah Terwujudnya Manajemen Kepegawaian yang Handal dan Profesional.
(44)
Misi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues yang ditetapkan merupakan peran strategik yang diinginkan dalam mencapai visi diatas. Misi Badan Kepegawaian Kabupaten Gayo Lues adalah:
a. Melaksanakan fungsi kordinasi,supervise, dan asistensi kebijakan pemerintah kabupaten.
b. Melakukan pembinaan administrasi kepegawaian
c. Melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur
d. Mengembangkan kemampuan professional bagi aparatur pemerint
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program Statisitic Product and Service Solution (SPSS) 15.00 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung positif atau r hitung ≥ r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.
b. Jika rhitung positif atau r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai rtabel dengan
ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar alpha 5 %, angka yang diperoleh = 0,361.
(45)
Tabel 4.1
Item-Total Statistics
51.9333 33.720 .565 .859
52.0667 33.237 .607 .857
52.1333 32.464 .549 .860
52.2667 33.926 .460 .864
52.4333 31.978 .578 .858
52.2000 34.993 .413 .866
52.1667 34.420 .508 .862
52.3000 35.114 .380 .867
51.9333 35.099 .418 .865
52.0667 35.030 .405 .866
52.0000 33.655 .532 .860
52.0333 34.585 .554 .860
52.0667 33.513 .629 .856
52.4000 31.283 .620 .856
52.1333 32.464 .549 .860
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Sumber; SPSS 15.00
Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.00 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.
b. Jika r alpha positif atau lebih kecil dari r tabel maka di nyatakan tidak reliabel.
(46)
Reliability Statistics
.869 15
Cronbach's
Alpha N of Items
Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nila r alpha sebesar 0,869 dan r tabel sebesar 0,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari r tabel (0,869 > 0,80) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
4.1.2 Analisis Deskriptif Responden Penelitian
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3
Karakteristik Respoden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden %
18-22 10 20
23-27 29 34
28-32 9 17
32 9 29
Jumlah 57 100
Sumber : Data diolah (2012)
Berdasarkan Tabel 4.3 yang berusia 18 sampai dengan 22 tahun berjumlah 10 orang responden atau 20%, 23 sampai dengan 27 tahun berjumlah 29 orang responden atau 34%, 28 sampai dengan 32 tahun
(47)
berjumlah 9 orang responden atau 17%, > 32 tahun berjumlah 9 orang responden atau 29%.
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.4
Karakteristik Responden
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden %
S1 39 68
D3 10 17
SMA 8 15
Jumlah 57 100 Sumber : Data diolah (2012)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa yang berpendidikan S1 berjumlah 39 orang responden atau 68%, D3 berjumlah 10 orang responden atau 17% dan SMA berjumlah 8 orang responden atau 15%.
4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.5
Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
(48)
Laki-Laki 39 69
Perempuan 18 31
Jumlah 57 100
Sumber : Data diolah (2011)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 24 orang responden atau 69%, dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 11 orang responden atau 31 %.
4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
a. Variabel Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) Tabel 4.6
Frekuensi Responden Gaya Kepemimpinan Otoriter
Tanggapan
Responden
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
Total
Pernyataan F % F % F % F % F % F %
Otoriter
1 0 0 2 3.5 8 14 36 63.2 11 19.3 57 100
2 0 0 2 3.5 6 10.5 31 54.4 18 31.6 57 100
3 0 0 2 1.8 16 28.1 26 45.6 14 24.6 57 100
(49)
1)Pertanyaan pertama (Pimpinan Bapak/Ibu memiliki kekuasaan yang besar dalam hal organisasi perusahaan), yang menyatakan setuju 63,2%, sangat setuju 19.3%, kurang setuju 14%, dan sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada. hal ini berarti gaya kepemimpinan yang terjadi di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues menganggap organisasi atau perusahaan sebagai milik pribadi yang berarti perilaku diperusahaan tersebut sesuai dengan keinginan dari pemimpin tersebut.
2) Pertanyaan kedua (Pimpinan Bapak/Ibu selalu mengambil keputusan yang sepihak), yang menyatakan setuju 54,4%, sangat setuju 31,6%, kurang setuju 10,5%, tidak setuju 3,5%, sangat tidak setuju, tidak ada, hal ini berarti gaya kepemimpinan yang terjadi di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues pemimpinan nya tidak mau menerima saran dari bawahannya apapun bentuk saran nya membantu karena menganggap saran dari bawaha tidak terlalu perlu.
3) Pertanyaan Ketiga (Pimpinan Bapak/Ibu selalu mengawasi anak bawahan) yang menyatakan setuju 45,6%, sangat setuju 28,1%, tidak setuju 1,8%, hal ini berarti pemimpin yang ada di Badan Kepegawaian tesebut selalu ingin mengatur bawahannya.
b. Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2) Tabel 4.7
(50)
Frekuensi Responden Gaya Kepemimpinan Demokratis
Tanggapan
Responden
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
Total
Pernyataan F % F % F % F % F % F %
Demokratis
1 0 0 0 0 11 19.3 31 54.4 15 26.3 57 100
2 0 0 0 0 17 29.8 32 56.1 8 14.0 57 100
3 0 0 0 0 17 29.8 31 54.4 9 15.8 57 100
Sumber : Data Primer, 2012 (Diolah)
1. Pertanyaan pertama (Pimpinan Bapak/Ibu senang selalu bersikap baik dengan bawahan), yang menyatakan setuju 54,4%, sangat setuju 26,3%, kurang setuju 19,3%, sangat tidak setuju, dan tidak setuju tidak ada, hal ini berarti gaya kepemimpinan yang terjadi di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues, selalu menerima saran dari bawahan akan tetapi saran yang diterima dari bawahan di terima saja bukan di lakukan tindakan. 2. Pertanyaan kedua (Pimpinan Bapak/Ibu selalu membantu
bawahan), yang menyatakan setuju 54,4%, sangat setuju 26,3% sangat tidak setuju, setuju 19,3%, dan tidak setuju tidak ada.
3. Pertanyaan ketiga (Pimpinan Bapak/Ibu selalu memberikan kebebebasan kepada bawahan) yang menyatakan setuju 56,1%, kurang setuju 29,8%, setuju 14%, dan sangat tidak setuju, dan
(51)
tidak setuju tidak ada, yang terjadi dilapangan bahwa pemimpin terkadang tidak seleras dengan bawahannya.
c. Variabel Gaya Kepemimpinan Bebas (X3) Tabel 4.8
Frekuensi Responden Gaya Kepemimpinan Bebas
Tanggapan
Responden
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
Total
Pernyataan F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 17 29.8 40 70.2 0 0 57 100
2 0 0 0 0 13 22.8 44 77.2 0 0 57 100
3 0 0 0 0 33 57.9 24 42.1 0 0 57 100
Sumber : Data Primer, 2012 (Diolah)
1. Pertanyaan pertama (Pimpinan Bapak/Ibu selalu membiarkan anggotanya untuk berbuat sesuai dengan keinginan masing-masing (karyawan), yang menyatakan sangat setuju 70,2%, setuju 29,8%, dan sangat tidak setuju, dan tidak setuju tidak ada, kurang setuju tidak ada.
2. Pertanyaan kedua (Pimpinan Bapak/Ibu selalu memberikan semua tanggung jawab kepada bawahan), yang menyatakan sangat setuju 77,2%, setuju 22,8%, dan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju tidak ada, berdasarkan data tersebut pemimpin
(52)
selalu memberikan tanggung jawab kepada bawahannya yang menunjukkan bahwa sikap seorang pemimpin tersebut cukup tegas.
3. Pertanyaan ketiga (Pimpinan Bapak/Ibu selalu melakukan konsultasi dengan bawahan) yang menyatakan setuju 57,9%, sangat setuju 42,1%, dan sangat tidak setuju, tidak setuju tidak ada, kurang setuju tidak ada.
d. Variabel Budaya Kerja (Y)
Tabel 4.9
Frekuensi Responden Budaya Kerja (Y)
Tanggapan
Responden
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
Total
Pernyataan F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 17 29.8 34 59.6 6 10.5 57 100
2 0 0 0 0 17 29.8 22 38.6 18 31.6 57 100
3 0 0 0 0 17 29.8 34 59.6 6 10.5 57 100
4 0 0 0 0 17 29.8 22 38.6 18 31.6 57 100
5 0 0 0 0 17 29.8 34 59.6 6 10.5 57 100
6 0 0 0 0 17 29.8 22 38.6 18 31.6 57 100
(53)
1) Pertanyaan pertama (Dalam organisasi dimana Bapak/Ibu bekerja selalu mencurahkan seluruh kemampuan untuk bekerja), yang menyatakan setuju 59,6%, kurang setuju 29,8%, sangat setuju 10,5%, dan sangat tidak setuju, tidak setuju tidak ada, pegawai selalu memberikan kemampuan nya dalam bekerja walaupun keterampilan yang mereka miliki belum maksimal.
2) Pertanyaan kedua (Terjalin hubungan yang akrab antara Bapak/Ibu dengan karyawan yang lain), yang menyatakan sangat setuju 31,6%, setuju 29,8%, setuju 28,6%, dan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju tidak ada, hubungan antar rekan kerja tidak terjalin dengan maksimal contoh antar bawahan dengan bawahan maupun bawahan dengan atasan.
3) Pertanyaan ketiga (Bapak/Ibu suka membantu rekan dalam bekerja), yang menyatakan setuju 59,6%, kurang setuju 29,8%, sangat setuju 10,5%, dan sangat tidak setuju, tidak setuju tidak ada. 4) Pertanyaan keempat (Pertemuan rapat Bapak/Ibu selalu
dilaksanakan tepat waktunya), yang menyatakan setuju 38,6%, sangat setuju 31,6%, kurang setuju 29,8%, dan sangat tidak setuju, dan tidak setuju tidak ada, hal ini menunjukkan bahwa yang terjadi pada instansi tersebut adanya sikap disiplin dari seorang pemimpin tersebut.
5) Pertanyaan kelima (Sering terjadinya kompetensi antar departemen atau divisi), yang menyatakan setuju 59,6%, kurang setuju 29,8%,
(54)
sangat setuju 10,5%, dan sangat tidak setuju, tidak setuju tidak ada, hal ini menunjukkan antar departemen memiliki sikap kompetensi yang tinggi dalam menunjukkan kinerja nya.
6) Pertanyaan keenam (Para pegawai selalu berpenampilan rapi dalam bekerja), yang menyatakan setuju 38,6%, sangat setuju 31,6%, kurang setuju 29,8%, dan sangat tidak setuju, tidak setuju tidak ada, hal ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki sikap dan cara berpakaian yang rapi yang memiliki budaya yang baik.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan regresi linier berganda, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni (1) Uji Normalitas, (2) Uji Heteroskesdastisitas, dan (3) Uji Multikolinieritas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitra garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual
(55)
Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
E
x
p
e
cted Cu
m
P
rob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Budaya Kerja
Gambar 4.1 :Pegujian Normalitas.
Sumber : Data Primer (2012).
Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-sumirnov pada tingkat signifikan 5 % (0,05). Hasil uji kolmogrov-Sumirnov dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
(56)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
57 .0000000 2.86997111 .099 .075 -.099 .746 .635 N
Mean
Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Data Primer Diolah (2012)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,635 diatas pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5 %. Atau Asympy.Sig (2-tailed) > 0,05.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
(57)
Tabel 4.11
Uji Glejser
Coefficientsa
3.005 .771 3.897 .000
-.129 .095 -.283 -1.357 .181
.111 .070 .269 1.582 .120
-.111 .082 -.236 -1.351 .183
(Constant) Gaya Kepemimpinan Otoriter Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya Kepemimpinan Bebas Model 1
B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: Absut a.
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun variabel indenpenden yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas variabel bebas di atas signifikansi 5%. Jadi dapat di nyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Berikut ini scater plot adalah sebagai berikut:
Regression Studentized Residual
3 2 1 0 -1 -2 Regr essi on S tandar d ize d P redi c te d Va lu e 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot
(58)
Gambar 4.2 :Pegujian Heteroskedastisitas
Sumber : Data Primer (2012).
c. Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel indenpenden manakah yang dijelaskna oleh variabel dependen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabalitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independent lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas
Tabel 4.12
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
3.301 4.820 .685 .496
-.242 .209 -.120 -1.155 .253 .990 1.010
.351 .258 .148 1.358 .180 .897 1.115
1.796 .344 .572 5.221 .000 .894 1.119
(Constant) Gaya Otoriter Gaya Demokratis Gaya Bebas Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Budaya Kerja a.
(59)
Pada Tabel 4.12 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
Analisis Regresi Linier Berganda a).Uji Serempak/Uji- F
Uji-F (uji serempak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serempak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X1, X2, X3, berupa otoriter, demokratis, dan bebas terhadap
terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues. Berikut ini hasil uji secara serempak (Uji-F) penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Uji Serempak (Uji-F)
ANOVAb
350.953 3 116.984 13.442 .000a 461.257 53 8.703
812.211 56 Regression
Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Gaya Bebas, Gaya Otoriter, Gaya Demokratis a.
Dependent Variable: Budaya Kerja b.
Pada Tabel 4.13, memperlihatkan bahwa nilai Fhitung adalah 13.442
(60)
signifikan 95 % (α = 0,05) sebesar 1,591. Menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis dan bebas berpengaruh secara serempak terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
b). Uji Parsial /Uji- t
Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (independent) yaitu X1,
X2, X3 berupa gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, dan bebas
terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
Tabel 4.14
Uji Secara Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
3.301 4.820 .685 .496
-.242 .209 -.120 -1.155 .253 .351 .258 .148 1.358 .180 1.796 .344 .572 5.221 .000 (Constant)
Gaya Otoriter Gaya Demokratis Gaya Bebas Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Budaya Kerja a.
(61)
a. Hasil uji t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 3.301 - 0,242 X1 + 0,351 X2 + 1.796 X3 + e
b. Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1)
Gaya kepemipinan otoriter pada hasil thitung sebesar -1.155 dengan nilai
ttabel sebesar 2,007, yakni thitung < ttabel (-1.155 < 2,007) sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan otoriter tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues. c. Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2)
Gaya kepemimpinan demokratis dengan nilai thitung variabel demokratis
sebesar 1.358 dengan nilai ttabel sebesar 2,007 maka nilai thitung < ttabel
(1.358 < 2,007) sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis tidak berpengaruh secara positif dan signifikan budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
d. Gaya Kepemimpinan Bebas (X3)
Gaya kepemimpinan bebas dengan nilai thitung sebesar 5.221 dan nilai
ttabel sebesar 2,007 maka nilai thitung > ttabel (5.221 > 2,007) sehingga
(62)
secara positif dan signifikan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda bahwa gaya kepemimpinan otoriter tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues, gaya kepemimpinan demokratis tidak berpengaruh secara positif dan signifikan budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues, gaya kepemimpinan bebas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues. Sedangkan secara parsial bahwa gaya kepemimpinan bebas merupakan gaya kepemimpinan dominan yang mempengaruhi budaya kerja jika dibandingkan dengan demokratis dan bebas, hal ini disebabkan kurangnya ketegasan dari lembaga pemerintah daerah itu sendiri Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukakn oleh Qamariah (2005) dan Smat (2004).
Wibowo (2005:347) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang dalam organisasi.
Menurut Malthis dan Jakson (2001:75) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
(63)
tingkah laku (kata-kata dan tindakan tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain
Kepemimpinan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya maka akan dapat menimbulkan masalah dalam proses peningkatan kinerja karyawan, karena para karyawan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka menurun. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menyesuaikan kepemimpinannya dengan baik lagi sehingga dapat menjadi salah satu penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Gaya kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam mengatur dan mengelola perjalanan budaya suatu organisasi. Oleh karena itu, diperlukan kepemimpinan yang tepat guna atau efektif dalam pelaksanaan aktivitas setiap pekerjaan. Gaya kepemimpinan adalah sebuah proses yang melibatkan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan apa yang diharapkan dengan memberikan kekuatan, motivasi, sehingga orang tersebut dengan penuh semangat untuk mencapai sasaran ataupun tujuan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
(64)
Kesimpulan penelitian ini adalah:
a) Bahwa secara serempak gaya kepemimpinan yang terdiri dari Gaya Otoriter, Demokratis dan Bebas berpengaruh terhadap budaya kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.
b) Secara parsial bahwa Gaya Kepemipinan Bebas merupakan gaya kepemimpinan yang dominan yang diterapkan oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues secara situasional ada kalanya gaya yang digunakan adalah gaya otoriter.
c) Koefisien determinan penelitian sebesar 65,7% yang artinya bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi terhadap budaya kerja sebesar 65,7% angka ini relative tinggi.
5.2 Saran
Saran penelitian ini adalah:
a) Hendaknya Badan Kepegawaian Kabupaten Gayo Lues lebih memperhatikan keinginan pegawainya agar dapat tercapainya hasil secara maksimal.
b) Bagi pemimpin Badan Kepegawaian Kabupaten Gayo Lues diharapkan untuk dapat mengurangi perilaku ke otoriteran yang dapat menyebabkan budaya kerja tidak maksimal.
(65)
c) Bagi peneliti selanjutnya dapat diharapkan untuk menambah variabel penelitian yang tidak hanya berfokus pada variabel gaya kepemimpinan saja.
(66)
DAFTAR PUSTAKA
Atmosoeprapto Kisdarto. 2000. Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan,
PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta
Kartini, Kartono, 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Kreitner, Robert; dan Kinicki, Angelo, 2005. Perilaku Organisasi , Buku 1, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.
Lutans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Magdayanta, 2005. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Kerja
Karyawan Pada PT. TIFFA MITRA SEJAHTERA, tidak
dipublikasi, USU-Medan.
Nawawi, Hadari, 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ndaraha, Taliziduhu, 2006. Budaya Organisasi, Rineka Cipta, Jakarta.
Qamariah, Inneke, 2005. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Asisten Administrasi Kesekretariatan Daerah
(67)
Riduwan, 2002. Skala Pengukuran Varia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Rivai, Veithzal, 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Robbin, Stepen P, 2002. Prispi –Prinsip Perilaku Organisasi, Edisi Kelima, Alih Bahasa Halida, SE, Dewi Sartika, SS, Erlanggga, Jakarta.
Robbin, Stepen P, 2003. Perilaku Organisasi Jilid I, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Robbins, Stephen P, 2006, “Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh, PT Indeks Jakarta
Sekaran, Uma, 2006. Metode Peneletian Untuk Bisnis, Edisi Keempat, Penerjemah: Kwan Men Yon, Salemba Empat, Jakarta.
Siagian, Sondang P, 2002, “Kiat Meningatkan Produktivitas Kerja”, PT. RINEKA CIPTA, Jakarta.
Smat, Warsid, 2004. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Dikantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN), Tesis, Program Studi Ilmu Manajemen, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Triguno, 2004. Budaya Kerja Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Meningkatan Produktifitas Kerja. Jakarta : PT Golden Terayon Press. West, M.A, 2000. Pengembangan Kreativitas dalam Organisasi Ed 1.
Yogyakarta : Kanisius.
Winardi, 2001. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Penerbit PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Yukl, Gary, 2005, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi kelima, PT Indeks, Jakarta.
(68)
Yuli, Cantika, Sri Budi, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, UMM Press, Malang.
(69)
KUESIONER
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.
2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum anda memulai untuk menjawabnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan meberi tanda (√) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar.
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan Anda. Setiap responden diharapkan memilih hanya 1 jawaban.
Usia : Tahun
Pendidikan : 1) S1 2) D-III 3) S2
Jenis Kelamin : 1) laki-laki 2) Perempuan
Keterangan Skor Penilaian :
5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S)
3 = Kurang Setuju (KS) 2 = Tidak Setuju (TS)
(70)
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Gaya Kepemimpinan SS S KS TS STS
(71)
1. Pimpinan Bapak/Ibu memiliki kekuasaan yang besar dalam hal organisasi perusahaan
2. Pimpinan Bapak/Ibu selalu mengambil keputusan yang sepihak
3. Pimpinan Bapak/Ibu selalu mengawasi anak bawahan
Demokratis (X2)
4. Pimpinan Bapak/Ibu senang selalu bersikap baik dengan bawahan
5. Pimpinan Bapak/Ibu selalu membantu bawahan
6. Pimpinan Bapak/Ibu selalu memperhatikan bawahan
Bebas (X3)
7. Pimpinan Bapak/Ibu selalu membiarkan anggotanya untuk berbuat sesuai dengan keinginan masing-masing (karyawan).
8. Pimpinan Bapak/Ibu selalu memberikan semua tanggung jawab kepada bawahan
9. Pimpinan Bapak/Ibu selalu melakukan konsultasi dengan bawahan
(72)
Budaya Kerja (Y) SS S KS TS STS
1. Dalam organisasi dimana Bapak/Ibu bekerja selalu mencurahkan seluruh kemampuan untuk bekerja.
2. Terjalin hubungan yang akrab antara Bapak/Ibu dengan karyawan yang lain 3. Bapak/Ibu suka membantu rekan dalam
bekerja
4. Pertemuan rapat Bapak/Ibu selalu dilaksanakan tepat waktunya
5. Sering terjadinya kompetesi antar departemen atau divisi
6. Para pegawai selalu berpenampilan rapi dalam bekerja
(73)
Lampiran 2 : Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
2 3 2 2 2 3 2 3 4 4 2 2 3 2 2
5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
5 3 5 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3 3 5
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3
4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
5 3 4 3 2 4 3 3 5 4 4 4 3 2 4
4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3
4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4
3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3
(74)
3 3 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4
4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2
4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 3 5 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5
3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3
4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
(75)
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.869 15
Cronbach's
Alpha N of Items
Item Statistics
3.9333 .63968 30
3.8000 .66436 30
3.7333 .82768 30
3.6000 .72397 30
3.4333 .85836 30
3.6667 .60648 30
3.7000 .59596 30
3.5667 .62606 30
3.9333 .58329 30
3.8000 .61026 30
3.8667 .68145 30
3.8333 .53067 30
3.8000 .61026 30
3.4667 .89955 30
3.7333 .82768 30
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
(76)
Item-Total Statistics
51.9333 33.720 .565 .859
52.0667 33.237 .607 .857
52.1333 32.464 .549 .860
52.2667 33.926 .460 .864
52.4333 31.978 .578 .858
52.2000 34.993 .413 .866
52.1667 34.420 .508 .862
52.3000 35.114 .380 .867
51.9333 35.099 .418 .865
52.0667 35.030 .405 .866
52.0000 33.655 .532 .860
52.0333 34.585 .554 .860
52.0667 33.513 .629 .856
52.4000 31.283 .620 .856
52.1333 32.464 .549 .860
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Scale Statistics
55.8667 38.326 6.19083 15
(77)
Lampiran 4 Data Kuesioner Penelitian
Gaya Kepemimpinan Otoriter
No P1 P2 P3
1 4 4 4
2 4 4 3
3 4 4 3
4 4 3 4
5 4 3 4
6 5 5 4
(78)
8 3 3 3
9 4 3 4
10 4 5 5
11 4 5 5
12 2 2 3
13 4 4 3
14 4 4 3
15 4 4 5
16 5 4 4
17 3 4 4
18 3 4 4
19 2 2 2
20 4 5 5
21 4 4 5
22 5 5 5
23 4 4 4
24 4 4 3
25 4 5 5
26 4 4 3
27 4 4 4
28 4 5 4
29 5 5 5
30 4 4 3
(79)
32 4 4 3
33 5 5 5
34 4 4 3
35 4 5 4
36 4 4 3
37 5 5 5
38 4 4 3
39 5 5 4
40 5 5 4
41 5 5 4
42 4 5 4
43 5 4 5
44 4 4 4
45 4 4 3
46 3 3 4
47 4 4 4
48 4 4 4
49 4 4 4
50 4 5 5
51 5 5 5
52 3 4 4
53 3 4 4
54 4 4 4
(80)
56 4 4 4
57 4 5 5
Gaya Kepemimpinan Demokratis
No P1 P2 P3
1 3 3 3
2 4 3 3
3 3 4 4
4 4 4 5
5 2 4 4
6 3 4 5
7 4 3 3
8 3 3 5
9 4 4 4
10 2 3 5
11 3 4 4
12 4 3 5
13 3 2 4
14 4 3 3
15 2 3 4
16 3 2 3
17 4 4 4
(81)
19 3 3 4
20 4 4 5
21 3 3 3
22 4 3 5
23 3 3 4
24 2 2 5
25 3 1 4
26 4 3 3
27 2 4 4
28 2 3 3
29 3 2 3
30 4 3 3
31 3 4 4
32 3 3 5
33 4 2 4
34 2 3 3
35 3 2 4
36 4 3 4
37 3 2 4
38 2 3 3
39 3 4 4
40 4 5 4
41 3 4 4
(82)
43 3 3 3
44 3 3 3
45 4 4 4
46 2 5 4
47 3 4 4
48 3 3 3
49 3 4 4
50 5 5 4
51 4 5 4
52 4 4 4
53 4 5 4
54 3 4 4
55 3 5 4
56 3 5 4
57 3 4 4
Gaya Kepemimpinan Bebas
No P1 P2 P3
1 3 3 3
2 3 3 3
3 4 4 4
4 4 4 3
5 4 4 3
(83)
7 3 3 3
8 4 4 3
9 4 4 4
10 4 4 4
11 4 4 3
12 4 4 4
13 4 4 3
14 3 3 3
15 4 4 3
16 3 4 4
17 4 4 3
18 3 3 3
19 4 4 4
20 4 4 4
21 3 3 3
22 4 4 4
23 4 4 4
24 4 4 3
25 4 4 4
26 3 4 3
27 4 4 4
28 3 3 3
29 3 3 3
(84)
31 4 4 4
32 4 4 3
33 4 4 4
34 3 4 4
35 4 4 3
36 4 4 4
37 4 4 3
38 3 3 3
39 4 4 3
40 4 4 4
41 4 4 3
42 3 3 3
43 3 3 3
44 3 3 3
45 4 4 3
46 4 4 4
47 4 4 4
48 3 4 3
49 4 4 4
50 4 4 3
51 4 4 3
52 4 4 4
53 4 4 4
(85)
55 4 4 3
56 4 4 3
57 4 4 4
VAR00001
2 3.5 3.5 3.5
8 14.0 14.0 17.5
36 63.2 63.2 80.7
11 19.3 19.3 100.0
57 100.0 100.0
2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00002
2 3.5 3.5 3.5
6 10.5 10.5 14.0
31 54.4 54.4 68.4
18 31.6 31.6 100.0
57 100.0 100.0
2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00003
1 1.8 1.8 1.8
16 28.1 28.1 29.8
26 45.6 45.6 75.4
14 24.6 24.6 100.0
57 100.0 100.0
2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(86)
VAR00004
11 19.3 19.3 19.3
31 54.4 54.4 73.7
15 26.3 26.3 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00005
17 29.8 29.8 29.8
32 56.1 56.1 86.0
8 14.0 14.0 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00006
17 29.8 29.8 29.8
31 54.4 54.4 84.2
9 15.8 15.8 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00007
17 29.8 29.8 29.8
40 70.2 70.2 100.0
57 100.0 100.0 3.00
4.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(87)
VAR00008
13 22.8 22.8 22.8
44 77.2 77.2 100.0
57 100.0 100.0 3.00
4.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00009
33 57.9 57.9 57.9
24 42.1 42.1 100.0
57 100.0 100.0 3.00
4.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Budaya Kerja
No P1 P2 P3 P4 P5 P6
1 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3
3 4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 5 4 5
6 5 4 5 4 5 4
7 3 3 3 3 3 3
8 4 4 4 4 4 4
9 4 5 4 5 4 5
(88)
11 3 3 3 3 3 3
12 5 4 5 4 5 4
13 4 5 4 5 4 5
14 3 3 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3
16 4 4 4 4 4 4
17 4 5 4 5 4 5
18 3 3 3 3 3 3
19 4 5 4 5 4 5
20 5 4 5 4 5 4
21 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4
24 4 5 4 5 4 5
25 4 4 4 4 4 4
26 3 3 3 3 3 3
27 4 4 4 4 4 4
28 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 3 3
30 3 3 3 3 3 3
31 4 4 4 4 4 4
32 4 5 4 5 4 5
33 4 4 4 4 4 4
(89)
35 5 4 5 4 5 4
36 4 5 4 5 4 5
37 4 4 4 4 4 4
38 4 5 4 5 4 5
39 4 4 4 4 4 4
40 3 3 3 3 3 3
41 4 4 4 4 4 4
42 3 3 3 3 3 3
43 3 3 3 3 3 3
44 3 3 3 3 3 3
45 4 4 4 4 4 4
46 4 5 4 5 4 5
47 4 4 4 4 4 4
48 3 3 3 3 3 3
49 4 4 4 4 4 4
50 4 5 4 5 4 5
51 4 5 4 5 4 5
52 5 4 5 4 5 4
53 4 5 4 5 4 5
54 4 5 4 5 4 5
55 5 4 5 4 5 4
56 4 5 4 5 4 5
(90)
VAR00001
17 29.8 29.8 29.8
34 59.6 59.6 89.5
6 10.5 10.5 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00002
17 29.8 29.8 29.8
22 38.6 38.6 68.4
18 31.6 31.6 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00003
17 29.8 29.8 29.8
34 59.6 59.6 89.5
6 10.5 10.5 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(1)
lxxxvii
VAR0000117 29.8 29.8 29.8
34 59.6 59.6 89.5
6 10.5 10.5 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00002
17 29.8 29.8 29.8
22 38.6 38.6 68.4
18 31.6 31.6 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00003
17 29.8 29.8 29.8
34 59.6 59.6 89.5
6 10.5 10.5 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(2)
lxxxviii
VAR0000417 29.8 29.8 29.8
22 38.6 38.6 68.4
18 31.6 31.6 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00005
17 29.8 29.8 29.8
34 59.6 59.6 89.5
6 10.5 10.5 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
VAR00006
17 29.8 29.8 29.8
22 38.6 38.6 68.4
18 31.6 31.6 100.0
57 100.0 100.0
3.00 4.00 5.00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(3)
lxxxix
Variables Entered/RemovedbGaya Bebas, Gaya Otoriter, Gaya Demokrati sa
. Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Budaya Kerja b.
Model Summary
.657a .432 .400 2.95008
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Gaya Bebas, Gaya Otoriter, Gaya Demokratis
(4)
xc
ANOVAb350.953 3 116.984 13.442 .000a
461.257 53 8.703
812.211 56
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Gaya Bebas, Gaya Otoriter, Gaya Demokratis a.
Dependent Variable: Budaya Kerja b.
Coefficientsa
3.301 4.820 .685 .496
-.242 .209 -.120 -1.155 .253
.351 .258 .148 1.358 .180
1.796 .344 .572 5.221 .000
(Constant) Gaya Otoriter Gaya Demokratis Gaya Bebas Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Budaya Kerja a.
(5)
xci
Regression Standardized Residual
3 2
1 0
-1 -2
F
req
uenc
y
12
10
8
6
4
2
0
Histogram
Dependent Variable: Budaya Kerja
Mean =-2.7E-16 Std. Dev. =0.973
N =57
Observed Cum Prob
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Expected
Cu
m
P
rob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
(6)
xcii
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
57 .0000000 2.86997111 .099 .075 -.099 .746 .635 N
Mean
Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Coefficientsa
3.301 4.820 .685 .496
-.242 .209 -.120 -1.155 .253 .990 1.010
.351 .258 .148 1.358 .180 .897 1.115
1.796 .344 .572 5.221 .000 .894 1.119
(Constant) Gaya Otoriter Gaya Demokratis Gaya Bebas Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Budaya Kerja a.