Etiologi Early Chidhood Caries

2.1.2 Etiologi Early Chidhood Caries

Etiologi ECC hampir sama dengan etiologi karies pada umumnya, yaitu disebabkan multifaktorial. Faktor tersebut mempengaruhi perkembangan karies. Adapun faktor itu adalah substrat, host , mikroorganisme dalam plak, dan waktu . 33-35 a. Substrat atau diet Anak yang dietnya tinggi karbohidrat, khususnya sukrosa cenderung terkena karies lebih tinggi daripada anak yang dietnya mengandung banyak lemak dan protein. 33-34 Hal ini disebabkan karena sukrosa adalah karbohidrat yang banyak difermentasikan tetapi perlu diingat bakteri bisa memakai semua karbohidrat untuk difermentasikan. Glukosa dapat difermentasikan menghasilkan asam yang lebih kuat bila dibandingkan dengan karbohidrat yang lain. 35 Hal ini menunjukkan karbohidrat memegang peranan penting dalam proses karies. 33-34 Diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu pembiakan dan kolonisasi bakteri pada permukaan enamel. 33-34 Konsistensi makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi kecepatan pembentukan plak. Konsistensi makanan yang lunak atau yang sedikit memerlukan pengunyahan akan mempercepat pembentukan plak karena sedikit atau sama sekali tidak terjadi efek self cleansing. 34 b. Host Umumnya, karies dimulai dari enamel tapi bisa saja dimulai dari dentin atau sementum. Saliva memainkan peran penting dalam proses karies yaitu berperan dalam proses self cleansing dan sistem bufer, saliva membuat proses karies berjalan lebih lama. Saliva juga memiliki peranan penting pada proses remineralisasi dengan menghasilkan kalsium, fosfat, dan fluor. 33-34 Universitas Sumatera Utara Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan gigi sebagai host terhadap karies yaitu morfologi gigi ukuran dan bentuk gigi, struktur enamel, faktor kimia dan krisatalografis. Gigi posterior yang memiliki pit dan fisur khususnya pit dan fisur yang dalam sangat rentan terhadap karies karena sisa makanan sangat mudah menumpuk pada bagian itu. Plak juga mudah melekat pada permukaan gigi yang kasar dan mempercepat perkembangan karies. 33 Enamel tersusun atas struktur kimia yang kompleks yang mengandung 97 mineral kalsium, fosfat, karbonat, dan fluor, air 1 dan bahan organik 2. Gigi desidui lebih mudah terkena karies daripada gigi permanen. Ini terjadi karena gigi desidui mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah mineral lebih sedikit daripada gigi permanen. Selain itu, secara kristalografis gigi desidui tidak sepadat gigi permanen. Hal ini mungkin yang menjadi salah satu alasan tingginya prevalensi karies pada anak. 33-34 c. Mikroorganisme pada Dental Plak Plak adalah lapisan tipis, padat dan menutupi permukaan enamel gigi. 36 Peningkatan dental plak dapat dilihat sebagai biofilm yang dinamik. Secara tidak langsung plak memelihara lingkungan mikronya sendiri dan mempengaruhi kesehatan rongga mulut. 35 Setiap miligram plak mengandung lebih besar dari 10 10 CFU bakteri. Diperkirakan lebih dari 400 spesies bakteri terdapat di dalam plak. 36 Dental plak mengandung bakteri yang menghasilkan asam dan bisa hidup dalam suasana asam. Mutans streptococci diyakini sebagai bakteri awal pada proses terjadi dan berkembangnya karies. Kemudian diikuti laktobasilus saat sudah terjadi kavitas pada Universitas Sumatera Utara enamel. Pada proses terjadinya karies, segera setelah pH plak turun dan berada pada pH kritis yaitu sekitar 5,5 asam yang dihasilkan akan mulai mendemineralisasikan enamel. Ini akan berakhir sekitar 20 menit atau lebih lama tergantung dari ketersediaan substrat. 35 Selain bakteri, di dalam plak juga terkandung sejumlah kecil sel epitel, leukosit dan makropag. Sel ini terdapat dalam sebuah matriks ekstraseluler yang dibentuk dari produk sel bakteri dan saliva. Matriks ekstraseluler ini mengandung protein, polisakarida, dan lemak. 36-37 Hipotesa pembentukan plak yang sudah teruji adalah adanya polisakarida ekstraseluler menyebabkan perlekatan agregasi dan peningkatan koloni bakteri pada acquired pelikel. Jika polisakarida ekstraseluler tidak ada maka plak tidak mungkin matang. Polisakarida ekstraseluler ini terdiri dari glukan ikatan alfa yang disintesis oleh glukosiltransferase S. mutans dari sukrosa. 38 Gambar 5. Memperlihatkan gambaran mikroskopis dari plak supragingival yang sudah matur. Terlihat berbagai bentuk bakteri cocci, rods, filamen dan sel eukariotik 36 Universitas Sumatera Utara Populasi mikrobial dari plak setelah 24 jam berkisar antara 72-103 jutamg berat basah dan meningkat setelah tiga hari menjadi 80-132 juta. Organisme predominan adalah gram positif berbentuk kokus biasanya dijumpai Streptococcus mitis, Streptococcus sanguis, dan S. mutans. Bakteri ini terdiri dari kira-kira 84 flora cultivatable setelah 24 jam dan 70 flora plak setelah 72 jam. Bentuk filamen dari mikrooorganisme akan terlihat saat plak semakin matang dan bentuk ini paling besar setelah streptococci. Veilonella kokus anaerob gram-negatif juga banyak di plak. 39 Tabel 1. SPESIES BAKTERI YANG DITEMUKAN DI DALAM PLAK 36 Golongan Fakultatif Anaerob Gram-Positif Streptococcus mutans Streptococcus sanguis Actinomyces viscosus Gram-negatif Actinobacillus actinomycetemcomitans Capnocytophypa species Eikenella corrodens Porphyromonas gingivalis Fusobacterium nucleatum Prevotella intermedia Bacteroides forsythus Campylobacter rectus Spirochetes Treponema denticola Spesies Treponema yang lain d. Waktu Ketika asam dihasilkan kristal enamel akan rusak dan terjadi kavitas. Proses ini bisa terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun Di rongga mulut akan selalu terjadi proses demineralisasi dan remineralisasi. 33-35 Waktu yang diperlukan untuk membentuk sebuah kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. 33-34 Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Faktor Risiko Early Chidhood Caries