BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Lokasi yang dipilih adalah taman yang berada di Kecamatan Menteng Kota Jakarta Pusat yaitu Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Situ Lembang.
Waktu pengambilan data dimulai dari bulan April 2010 – Mei 2010.
Gambar 1 Peta DKI Jakarta dan Kota Jakarta Pusat
Taman Menteng
Gambar 2 Peta Lokasi Taman Menteng, Suropati, dan Situ Lembang. Sumber: Mastra, 2009
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa alat tulis dan peta lokasi tapak dari citra Google Earth 2010. Alat yang digunakan berupa alat ukur
meteran, termohigrometer digital, kamera digital merek Canon, dan software komputer Microsoft Word dan Excel 2007, AutoCAD 2007, serta Surfer versi 8.00
untuk pengolahan data.
Taman Suropati Taman Situ Lembang
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Mulgiati 2009. Skema dari metode penelitian disajikan dalam
gambar 4 yaitu bagan alur penelitian. Adapun tahapan yang dilakukan adalah: 1. Tahap Persiapan Prasurvei
Tahap persiapan merupakan tahap awal untuk menentukan lokasi penelitian di Kota Jakarta Pusat. Dari tahap ini ditentukan lokasi penelitian
yaitu Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Situ Lembang, Jakarta Pusat. Setelah ditentukan lokasi penelitian, peneliti selanjutnya melakukan
proses perizinan kepada dinas yang berwenang yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta.
2. Tahap Survei Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan pengumpulan data suhu
udara dan kelembaban secara langsung di lapang. Pengambilan data dilakukan saat siang hari 12.30-13.30. Pengambilan data dilakukan dengan membuat
grid dengan ukuran 20 meter x 20 meter. Titik pengambilan data berada di tengah grid, dengan jarak 10 meter ke kiri dan 10 meter ke kanan Gambar 3.
Pengambilan dilakukan 3 kali ulangan pada tiap titik di setiap taman dengan waktu sebagai berikut: pengambilan data untuk Taman Menteng dilakukan
pada tanggal 8, 10, dan 14 April 2010; Taman Suropati dilakukan pada tanggal 1, 14, dan 20 April 2010; dan Taman Situ Lembang dilakukan pada
20 April, 28 April, dan 6 Mei 2010. Pengambilan data suhu udara dan kelembaban dilakukan hanya pada saat cuaca cerah.
Untuk menghitung luas tutupan kanopi pohon digunakan peta citra dari Google Earth 2010 dan dilakukan digitasi menggunakan AutoCAD 2007.
Dari digitasi tersebut dilakukan perhitungan luas kanopi pohon tiap grid. Pengambilan data sosial berupa persepsi pengunjung dilakukan dengan
melakukan pembagian kuisioner kepada pengunjung taman. Waktu pengambilan kuesioner kepada responden bersamaan dengan pengambilan
data suhu udara dan kelembaban yaitu pada pukul 12.30-13.30. Latar belakang yang ditanyakan responden mencakup jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, dan tempat tinggal. Selain itu ditanyakan pula tujuan dan motivasi data ke taman serta pendapat mengenai kenyamanan iklim mikro
taman. Jumlah responden untuk setiap lokasi taman 30 responden sehingga total responden dari tiga taman yang diteliti yaitu 90 responden.
Gambar 3 Metode grid untuk pengambilan data suhu udara dan kelembaban
3. Tahap Analisis Berdasarkan data suhu udara dan kelembaban rata-rata pengamatan,
dilakukan analisis menggunakan persamaan regresi linier. Analisis regresi linier digunakan untuk menilai hubungan antara faktor suhu udara maupun
faktor kelembaban dengan luas kanopi pohon tiap grid dalam taman yang menghasilkan persamaan y = ax + b serta R
2
.
Koefisien regresi yang dilambangkan dengan a, menunjukkan pengaruh luas tutupan kanopi pohon
terhadap perubahan nilai suhu udara atau kelembaban dalam taman. R
2
koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh luas tutupan kanopi pohon terhadap perubahan suhu udara atau kelembaban dalam taman. Nilai
suhu udara dan kelembaban yang didapat kemudian dianalisis dengan rumus Temperature Humidity Index THI:
THI = 0,8T + RH x T500
RH = kelembaban rata-rata harian T = suhu udara rata-rata harian °C
Nilai THI yang didapat dari setiap taman kemudian dianalisis menggunakan standar dari Laurie 1990 yang menyatakan bahwa lingkungan
ideal memiliki suhu udara 27 – 28°C dan kelembaban 40 – 75. Data suhu
udara dan kelembaban dari tiap taman juga dispasialkan menjadi peta isoterm dan peta isohigro untuk memudahkan interpretasi mengenai sebaran titik suhu
udara dan kelembaban dalam taman. Kuisioner yang dibagikan di masing-masing taman berisikan
pertanyaan mengenai data diri responden secara umum jenis kelamin, usia, pendidikan, tempat tinggal, tujuan, motivasi, serta persepsi responden
mengenai kenyamanan iklim mikro taman. Analisis hasil kuisioner menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan jawaban persepsi
kenyamanan iklim mikro taman responden dengan faktor jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan, serta usia responden. Jawaban mengenai tujuan
dan motivasi responden di masing-masing taman dianalisis secara deskriptif. Hasil kuisioner dan hasil perhitungan dianalisis sehingga dapat dijadikan
bahan evaluasi kenyamanan serta diformulasikan
cara-cara untuk meningkatkan kenyamanan iklim mikro di masing-masing taman.
4. Tahap Rekomendasi Pada tahap ini, hasil penelitian ini disampaikan kepada Dinas
Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta sebagai bahan rekomendasi untuk meningkatkan kenyamanan iklim mikro pada masing-masing taman kota.
Gambar 4 Bagan alur penelitian
1 Taman Menteng 2 Taman Suropati
3 Taman Situ Lembang
Data Suhu udara dan Kelembaban
Data Kuisioner Pengunjung
Data Penutupan Vegetasi
Kota Jakarta Pusat Kecamatan Menteng
Nilai THI -
Persamaan regresi linear -
Peta isoterm dan isohigro
Rekomendasi berupa penambahan luas tutupan
kanopi pohon
BAB IV KONDISI